Malam harinya Val mengunjungi sebuah arena Martial Art karena dirinya memang sudah lama tak latihan.
Val menjadi pusat perhatian disana karena hanya dia satu satunya wanita di dalam gedung itu.
"Halo, Nona Cantik. Kau baru?" tanya seorang pria berbadan besar menyambut Val.
"Ya, aku dari Jepang. Dan aku ingin bermain disini," jawab Val.
"Wooww ... Jepang. Kau pasti punya basic bela diri yang mumpuni," kata pria itu.
"Aku Joseph. Silahkan isi namamu disini," kata pria itu dengan menyodorkan sebuah kertas.
"Aku Val. Tempatmu cukup bagus," kata Val sembari mengisi kertas itu dengan biodatanya.
"Thanks, di sini banyak pria kaya. Kau bisa sedikit menggoda mereka," kata Joseph tersenyum.
"Aku sudah sangat kaya. Aku tak butuh laki laki kurasa," jawab Val tersenyum smirk.
"Oh ... Good girl," kata Joseph tertawa.
Lalu Val berlatih tinju dengan samsak tinju untuk pemanasan tubuhnya.
15 menit berlalu...
"Val, kau disini juga?" tanya seorang pria di belakangnya.
Val menoleh dan melihat Gen yang sudah berkeringat.
'Bingo ... Kali ini nasib berpihak padaku sepertinya,' kata Val dalam hati.
"Hai, aku baru di sini. Kau sendirian?" tanya Val dan melanjutkan latihan tinjunya.
"Hmm, mau bertarung denganku? Sepertinya kau lumayan jago bertinju," kata Gen.
Val menghentikan gerakan tinjunya dan menoleh kembali ke arah Gen.
"Boleh saja," jawab Val tersenyum.
Lalu mereka berdua pun naik ke ring arena.
Tampak beberapa pasang mata melihat ke arah mereka.
Val lebih dulu menyerang Gen. Gen tak menyangka gerakan Val lumayan membuatnya kewalahan.
Val memiliki tubuh yang lincah dan pukulannya lumayan keras.
"Jangan sungkan padaku. Pukul aku jika kau tak ingin babak belur," kata Val pada Gen yang sedikit menjaga pukulannya karena Val adalah seorang wanita.
"Baiklah, bersiaplah," kata Gen tersenyum dan mulai menyerang Val dengan cepat.
Tenaganya yang masih jauh diatas Val tentu saja membuat Val sedikit kesulitan mengalahkan Gen.
Val melihat dengan fokus gerak gerik Gen. Val jago strategi dan dia menjatuhkan Gen dengan sekali tendangan jepit yang mengenai kepala Gen.
"Lumayan," kata Gen tersenyum.
Dan dengan cepat Gen menyerang balik Val hingga tubuh Val terkunci dibawah tubuh Gen.
"Bagaimana? Sudah selesai? Atau kita lanjutkan lagi?" kata Gen tersenyum dengan masih mengunci tubuh Val.
"Aku masih kuat untuk beberapa ronde lagi,"balas Val tertawa pelan.
Lalu Gen bangun dan menarik tangan Val agar bangun.
"Kurasa kita sudah cukup. Besok kita masih ada meeting. Ini sudah lumayan malam," kata Gen.
"Hmm," jawab Val dan pergi dari hadapan Gen.
Gen menarik tangan Val dan memandang mata birunya.
"Kau menyembunyikan sesuatu?" tanya Gen.
Mereka saling berpandangan.
"Kau tertarik dengan apa yang kusembunyikan?" tanya Val balik dengan tersenyum.
"Aku akan menemukan apa yang kau sembunyikan," kata Gen.
"Kau tertarik padaku? Bermainlah denganku kalau begitu," kata Val memancing.
Gen tersenyum tipis dan melepas tangan Val. Lalu Val pun pergi.
Gen melihat punggung Val yang pergi dari hadapannya.
Entah mengapa Gen ingin mengetahui banyak tentang Val. Ada sesuatu dari dalam diri Val yang membuatnya penasaran.
Gen padahal selalu mengingatkan pada dirinya sendiri bahwa dirinya akan bertunangan dengan Felice. Ada hati yang harus dijaganya.
Val keluar dari sanggar arena itu terlebih dulu. Diluar tampak beberapa pria duduk di atas motor besarnya.
Mereka bersiul menggoda Val yang lewat di depan mereka. Mereka juga mengeluarkan kata kata cabul yang ditujukan pada Val. Dan Val tak suka dengan hal itu.
Dengan cepat Val melempar tasnya ke salah satu pria yang menggodanya dan memukul wajahnya dengan sangat keras.
"BINGOOO," ucap Val tersenyum dan mengambil pisau lipat yang ada di saku celananya.
Dia mengarahkan pisau itu di leher pria itu hingga teman temannya yang lain tak berani mendekatinya karena takut Val menggorok leher temannya itu.
"Coba katakan sekali lagi apa yang kau ucapkan tadi," kata Val pelan dengan duduk di atas dada laki laki itu.
"T-tidak. Aku tak mengatakan apapun," kata Pria itu sambil menahan pisau yang ada dilehernya.
Val sedikit mengiris leher pria itu hingga berdarah.
"Apa yang kau lakukan?kau gila?" teriak pria itu.
"Ya, aku gila. Kau berurusan dengan orang yang salah. Lain kali jaga mulutmu itu," jawab Val tersenyum.
"Hei, sudahlah. Kami hanya bercanda," kata teman pria itu.
"Bercanda? Baiklah, aku suka candaan kalian. Jadi aku juga ingin bercanda dengan kalian. Boleh, kan?" Val menarik pisaunya dari leher pria itu dan menghujamkannya ke lengan pria itu hingga darahnya munyembur ke wajah Val.
"Aaaaahhhhhh ... Dasar wanita gila!!" umpat pria itu.
4 orang pria yang ada dibelakang Val akhirnya mengangkat tubuh Val bersamaan dan Val menendang kepala mereka satu persatu kemudian memukulnya dengan membabi buta.
Val mencabut pisau yang ada di lengan pria yang sudah terkapar tadi dan membersihkan darah dari pisaunya dengan menggunakan baju pria itu.
"Kalian mau kubunuh? Kurasa bumi ini tak membutuhkan pria sampah seperti kalian," kata Val dengan tenangnya.
Val akhirnya berbalik pergi dan melihat Gen yang sudah ada disana beberapa menit yang lalu.
"Apa yang kau lakukan, Val?" tanya Gen heran.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Rusmini Rusmini
kamu sungguh menakutkn val /Grimace/
2024-10-27
0
Ds Phone
sunguh cekal dia
2024-10-23
0
Ita rahmawati
gk usah nanya gen aku juga kesel nih sm kmu
2024-09-04
2