#12

Selama 1 bulan penuh, Val dalam proses penyembuhan. Selama itu pula dia tak pernah bertemu lagi dengan Gen.

Val sengaja menghindari Gen sementara waktu. Dia ingin lebih mematangkan rencananya lagi. Val memutuskan untuk lebih menekan Felice daripada menggoda Gen.

Tetapi Gen terkadang menanyakan kabarnya melalui Augusto. Val tahu tak mudah mendekati Gen.

Gen tak suka didekati terlebih dulu. Gen adalah pria yang suka tantangan dan Val cukup tahu akan hal itu. Jadi akan lebih mudah jika Val bersikap biasa saja pada Gen daripada menggodanya.

Lagipula pada dasarnya Val tak suka menggoda pria. Dia mungkin hanya akan menggoda Gen di waktu yang tepat.

Val mendengar kabar bahwa Gen menunda pertunangannya kareka kakek Felice masih sakit.

Hari ini Val akan pergi ke perusahaan Gen. Dia akan meeting untuk pertama kalinya disana.

Val yang selalu tampil sempurna dan cantik membuat para mata pegawai di perusahaan Gen memandang ke arahnya.

Val menggunakan dres warma putih sepaha dan coat berwarna abu abu.

"Halo..bagaimana kabarmu?" tanya Gen.

"I'm great," jawab Val dan membuka coatnya.

"Kita mulai?" tanya Val serius.

"Hmm," jawab Gen singkat.

Val didampingi oleh 2 asistennya. Sedangkan Gen ada 5 orang staf yang mnedampinginya termasuk asistennya.

Val tampak serius dan terkesan dingin ketika meeting karena dia memang tak pernah bermain main untuk masalah pekerjaannya.

Gen melihat ke arah Val dan masih menatap mata birunya yang sangat familiar di matanya.

Otak Gen penuh dengan pertanyaan tentang Val.

'Apakah dia Valery? Dia terlalu mirip dengan Valery. Tapi aku sudah mengecek datanya. Dan dia adalah Neval. Apakah ada info yang terlewatkan dariku? ck.. Seharusnya kau tak perlu mencari tahu tentangnya Gen..stop it,' galau Gen dalam hatinya.

Meeting pun selesai setelah 2 jam lebih. Gen mengajak Val makan siang bersama tetapi Val menolaknya.

Tak seperti sebelumnya dimana Val terlihat tertarik pada Gen, tapi kali ini Val menghindari Gen.

"Besok lusa pertunanganku. Daatanglah.Acara akan diadakan di mansion orang tuaku," kata Gen sebelum Val pergi.

"Hmm, permisi," kata Val yang kemudian pergi dari sana.

Val memasang wajah dinginnya ketika keluar dari ruangan Gen.

Di lorong, Val berpapasan dengan Felice yang akan menuju ke ruangan Gen.

Val hanya meliriknya tajam. Val memang tak bisa berpura pura. Dia sangat membenci Spencer beserta anak keturunannya.

"Nona Neval? Senang bertemu denganmu lagi," kata Felice ramah.

Val menghentikan langkahnya. Dia bisa saja mencekik Felice sampai mati sekarang. Hanya saja otaknya masih berjalan normal.

"Hmm," jawab Val dengan wajah dinginnya.

"Apa kau tak menyukaiku?" tanya Felice to the point.

Sebenarnya mereka masih bersaudara. Tetapi Spencer yang menghacurkan keluarga besarnya sendiri.

"Bukan urusanmu. Itu hakku siapa saja yang aku sukai atau tidak," jawab Val dengan berbisik di telinga Felice.

"Aku tak suka kau terlalu dekat dengan Gen," kata Felice jujur.

"Dia belum menjadi suamimu.. Aku bisa merebutnya kapanpun yang kumau ... Bersiaplah," lirih Val dengan senyum miringnya lalu pergi dari hadapan Felice.

Hati Val sudah dipenuhi dendam. Dia tak peduli dengan perasaan orang lain meskipun Felice secara tehnis tak tahu menahu tentang apa yang dilakukan kakek dan ayahnya.

Tapi setidaknya, Felice sudah menikmati harta haram peninggalan Vina yang di serobot oleh kakek dan ayahnya.

"I hate you, Bitchh," gumam Val pelan sembari berjalan menuju lift.

Felice masih terpaku di tempatnya berdiri sebelum akhirnya memasuki ruangan Gen.

"Aku bertemu Val diluar. Apa kau akan selalu bertemu dengannya Gen?" tanya Felice.

"Ya, tentu saja. Dia partner bisnisku," jawab Gen yang masih fokus dengan pekerjaannya.

"Dia tak menyukaiku, Gen. Tadi dia mengatakannya. Dia menakutkan dan aku merasa takut padanya," kata Felice.

Gen melihat ke arah Felice.

"Kau tak seperti ini sebelumnya," kata Gen.

"Aku merasa dia akan menghancurkan hubungan kita. Feelingku kuat untuk masalah seperti ini," kata Felice.

"Aku tak bisa mencampur masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Untuk masalah pekerjaan dia adalah wanita yang jenius. Bisakah kau memahamiku untuk masalah ini? Apakah aku harus memakai perasaan dalam pekerjaanku? Aku tak ingin hubungan yang rumit, Felice. Sejak awal aku sudah mengatakannya padamu dan kau menerimanya," kata Gen.

Felice terdiam sebentar dan masih berpikir. Dia sadar bahwa dirinya yang lebih dulu menyukai Gen.

Dengan Gen ingin menikahinya saja itu menjadi hal yang sangat amazing baginya karena Gen tipe pria yang tak mudah di taklukkan.

"Maaf, mungkin aku terlalu berlebihan," kata Felice.

"Terima kasih atas pengertianmu," jawab Gen.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

pepet Val /Chuckle//Chuckle/

2024-12-07

0

Ds Phone

Ds Phone

ada akan berjalan dengan lancar

2024-10-23

0

Isabela Devi

Isabela Devi

papanya felice dan kakeknya yg membunuh org tua val sih

2024-10-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!