Val tiba di rumah sakit dan langsung masuk ke ruang gawat darurat. Kepalanya bocor akibat benturan keras dari kaca mobil.
Setelah menerima jahitan di kepala dan kaki kanannya, Val di bawa ke ruang Ct Scan untuk melihat cedera di kepalanya.
Val mengalami gegar otak ringan. Setidaknya itu membuatnya lega karena dia akan cepat membaik.
Gen kemudian menjaga Val di kamar perawatan. Gen tetap mencoba menelepon Augusto sejak tadi tetapi Augusto tak mengangkatnya.
Sebenarnya memang seperti itu awal rencananya. Val sudah bilang pada Augusto bahwa jangan mengangkat telepon Gen jika Gen meneleponnya.
Tetapi kejadian ini sungguh diluar perkiraannya. Meskipun begitu, Val tetap santai menghadapinya.
"Tuan Augusto belum mengangkat teleponnya sejak tadi," kata Gen.
"Kau keberatan menungguku disini?" tanya Val.
"Tidak, tentu saja tidak. Aku tak mungkin membiarakanmu sendirian disini tanpa pendamping. Aku akan pulang sampai tuan Augusto datang," kata Gen.
"Kau bisa menyuruh anak buahmu menjagaku," kata Val.
"Tidak, ini sudah malam. Aku masih bisa menjagamu," jawab Gen.
"Thanks. Maaf merepotkanmu," kata Val.
"Hmmm, apakah sakit?" tanya Gen.
"Hmm ... sedikit," jawab Val tersenyum.
"Tidurlah," kata Gen.
"Aku tak bisa tidur jika tidak di ranjangku yang nyaman," jawab Val.
"Kau baru bisa pulang besok pagi," kata Gen.
"Aku yakin kau bisa mengaturnya agar aku bisa pulang malam ini," ucap Val.
"Kau masih dalam pengawasan dokter sampai besok," lanjut Gen.
"Aku merasa baik baik saja. Cobalah untuk memulangkanku malam ini," kata Val.
"Tidak, aku ingin kau tetap dirawat disini,".kata Gen.
"Aku benar benar tak bisa tidur disini. Ini justru akan membuatku stres," kata Val.
"Sepertinya kau wanita yang keras kepala,".ucap Gen.
"Hmm, aku memang sangat keras kepala," jawab Val tersenyum kembali.
"Senyummu sedikit menggangguku. Seharusnya kau kesakitan di situasi seperti ini," kata Gen.
"Aku tak suka mengeluh, karena aku bukan wanita lemah," jawab Val memandang tajam mata Gen.
Cukup lama mereka berpandangan.
"Val, kau mirip temanku bernama Val. Nama panggilan kalian pun sama," kata Gen akhirnya.
Val tertawa pelan.
"Mungkin wajahku pasaran," jawab Val.
"Hmm, mungkin saja," kata Gen dengan memegang dagunya sendiri.
"Ceritakan tentang Val temanmu. Ini akan menjadi pengantar tidurku," kata Val.
"Dia teman adikku. Aku tak terlalu mengenalnya," kata Gen.
Entah mengapa ada rasa kecewa di hati Val mendengar ucapan Gen itu.
"Berarti dia hanya gadis biasa. Syukurlah dia tak sama denganku," ucap Val.
Gen terdiam kembali mengingat sosok Val yang sudah dikenalnya sejak masih kecil sampai remaja.
"Dia gadis yang ceria, sedikit usil dan suka berkelahi ... dan cantik," kata Gen akhirnya.
"Kau menyukainya?" tanya Val.
Val sebenarnya tak ingin menanyakan hal ini. Tetapi Val ingin tahu apa yang Gen rasakan padanya dulu.
"Dia pesaingku. Kami seperti kucing dan tikus. Tak ada pria yang tak menyukainya, termasuk aku," kata Gen.
Val tersenyum. Dia tak menyangka Gen yang terkenal cuek dan menyebalkan itu menyukainya.
"Cerita yang menarik. Dimana dia sekarang? Aku jadi ingin bertemu dengannya," kata Val.
"Dia pergi, entah kemana," jawab Gen.
"Kau tak mencarinya?" tanya Val.
"Daddyku bahkan turun tangan untuk mencarinya. 4 tahun kami mencarinya. Dia menghilang bagai di telan bumi," jawab Gen.
Val cukup lama terdiam. Dia tak menyangka keluarga Rev mencarinya.
Val tak bertanya apapun lagi. Dia tak ingin goyah. Val membalik tubuhnya agar Gen tak bisa melihat raut wajahnya yang berubah.
"Terima kasih atas ceritamu. Kurasa aku sudah mengantuk," kata Val.
"Aku seperti sedang mendongengkanmu sebelum tidur. Hmm ... tidurlah," kata Gen.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Rusmini Rusmini
rencana kecekakaan sungguh menakutkan.../Grimace//Grimace/
2024-12-07
0
Ds Phone
itu yang hendak di dengar
2024-10-23
0
Isabela Devi
astaga val val makanya jgn nekat
2024-10-23
0