Pusat Kota, Terpixe, Ibukota Kerajaan Axancec, East Zone, 3 Maret 1320.
Sesosok prajurit berseragam putih tanpa armor, salah satu pasukan Exfrancion, tersungkur di jalan besar yang tepat berada di pusat kota, prajurit itu tidak bergerak, nyawanya telah direnggut oleh sesosok pria berjubah hitam yang ada di samping mayat yang gosong terbakar itu.
Ditangan kanan sosok pria itu terlihat api yang menyala-nyala, namun tanpa sedikit pun api itu membakar sarung tangan hitam yang dikenakan pria itu.
"Bunuh orang itu!"
Teriakan seseorang dari balik sebuah bangunan yang sedikit rusak diikuti oleh tiga orang pasukan Exfrancion yang maju dengan pedang yang siap menghunus ke arah sang Kapten Tim 4 Divisi Khusus, Lofgriel Lclyde.
Ketiga orang itu bergerak dengan cepat untuk menyergap Lofgriel dari arah depan, namun Lofgriel yang telah terbiasa dengan pertempuran tidak menunjukkan tanda khawatir, pandangan matanya begitu tenang menyadari pasukan musuh menyergapnya.
"Orang-orang seperti kalian-"
Syuuut!
Sebuah gerakan elegan yang layaknya bersiap melemparkan tombak dilakukan Lofgriel, gerakan selanjutnya begitu cepat ketika sebuah tombak dari api yang sangat panas muncul dengan cepat dari tangan kanannya dan langsung dilemparkannya ke arah salah satu musuh yang berlari ke arahnya.
Duuaar!
Lemparan tombak api itu sangat kuat diikuti dengan ledakan hingga membuat musuhnya yang terkena tombak itu terpental beberapa meter dan kemudian berteriak kesakitan ketika tubuhnya terbakar dengan tombak api yang masih menyala-nyala di tubuhnya.
Dua musuh yang lain terlihat langsung gentar melihat Lofgriel membunuh musuhnya, tetapi mereka berteriak dengan keras sambil berlari ke arah Lofgriel.
Kedua musuh itu melakukan gerakan yang sama persis namun berbeda arah, keduanya mengayunkan pedang ke sisi kiri dan kanan Lofgriel.
Klang!
Pedang salah satu musuh yang ada menyerang dari kiri mengenai pelindung tangan kiri Lofgriel, sementara serangan musuh yang satu meleset.
Bruuk! Syuuut!
Lofgriel dengan gerakan yang gesit dan kuat membanting musuh yang ada di kanannya ke tanah setelah menarik kepala musuhnya dan langsung saja api langsung muncul dan membakar musuhnya itu.
"Aku sama sekali tidak mengerti,"
Lofgriel melihat musuh di kirinya melangkah mundur dengan tangan bergetar memegang pedangnya. Dirinya mengambil pedang dari musuhnya yang sedang terbakar di tanah.
Gerakan Lofgriel sekali lagi begitu gesit ketika dirinya menghujam pedang itu ke tubuh musuhnya yang ketakutan.
"Kalian yang masih mau melawan tak akan aku beri ampun, menyerah sekarang atau kalian akan mati,"
Lofgriel mengucapkannya seraya langsung menarik pedang yang dihujamkannya ke tubuh musuhnya.
Pandangan matanya sangat dingin ketika beberapa pasukan Exfrancion yang bertarung dengan bawahannya terdiam melihat dirinya.
Mata itu jelas adalah mata yang terbiasa mencabut nyawa-nyawa dalam pertempuran.
"Mati ataupun tidak! Hidup kami sudah lama mati!"
Sebuah tebasan yang mengarah ke leher Lofgriel berhasil dihindarinya.
Dirinya sempat menunjukkan ekspresi terkejut karena menurutnya musuh yang sudah ditusuknya seharusnya sudah mati masih bertahan.
Hal itu membuat pasukan Exfrancion yang awalnya terdiam gentar langsung bangkit menjadi lebih agresif dan membuat pertempuran kembali terjadi.
Lofgriel menghela nafasnya dengan berat menandakan kekecewaanya.
"Aku sangat menginginkan kedamaian. Tidak bisakah kalian menyerah dan mengerti apa yang aku dan juga orang-orang inginkan?"
Pasukan Exfrancion yang sekarat dihadapannya bergerak dengan asal-asalan mengayunkan pedangnya.
"Aku sama sekali tidak mengerti-"
Syuut! Duaaar!
Lofgriel langsung menghujamkan tombak api lagi ke arah musuhnya itu dan serangan itu benar-benar membunuh musuhnya.
Lofgriel langsung berlari ke arah seorang Exfrancion yang menghadapi salah satu anggota regunya, hanya dalam satu gerakan cepat Exfrancion itu tersungkur setelah punggungnya tertebas oleh Lofgriel.
"Kalian terlalu siap mati, itu terlalu berlebihan!"
Dengan mata tanpa ampun, Lofgriel menembakkan sebuah bola api kecil seukuran bola mata dari tangannya yang langsung membakar Exfrancion yang tersungkur itu.
"Berkali-kali, selalu sama, orang-orang seperti kalian merusak kedamaian di dunia ini,"
Lofgriel berlari lagi ke arah seorang Exfrancion yang langsung dibantingnya ke tanah dan dia langsung menghujamkan pedang ke tubuh musuhnya.
Exfrancion lain melihat ngeri ke arah Lofgriel, tapi terlambat untuk menyerah atau berpikir bisa lolos dari Lofgriel yang mulai bergerak lagi. Pedang musuh masih di tangan kirinya beserta kobaran api di tangan kanannya membuat Lofgriel layaknya seorang monster.
Tatapannya sedingin es ketika mulai membunuh dan membakar satu persatu musuhnya.
Walaupun sudah melihat Lofgriel dan kekuatannya, Elemental Creator Type Pyro, terlihat anggota regunya masih begitu terkesima melihat gerakan Lofgriel yang begitu cepat itu dan bahkan hampir seluruh Exfrancion yang melawan regu 1 dikalahkan Lofgriel.
Anggota regunya terkesima dengan kekuatan yang dimiliki oleh kapten mereka, kekuatan yang seharusnya membuat orang yang memiliki jenis kekuatan yang sama dengannya berada digaris belakang ketika pertempuran terjadi.
Tetapi, berbeda dengan Lofgriel Lclyde, diaadalah Kapten Tim dari Divisi Khusus Guardian Earth, sehingga meskipun berada di garis terdepan kemampuannya bisa disejajarkan dengan Wakil Ketua Divisi bahkan beberapa Ketua Divisi.
Namun, laih halnya bagi Exfrancion, Lofgriel layaknya seorang pembantai yang mencabut nyawa mereka dan menghanguskan tubuh mereka tanpa sisa, seperti seorang dewa kematian yang begitu kejam, layaknya monster yang tanpa ampun.
"Mo-monster! Ka-kau adalah monster! Mahluk mengeri-"
Teriakan Exfrancion terakhir yang ada di tempat itu dipenuhi dengan ketakutan dan penderitaan ketika mulutnya ditutup dengan tangan kanan Lofgriel yang mencengkramnya begitu kuat.
Pandangan Lofgriel seperti ingin menanyakan sesuatu, yang akhirnya ditanyakannya.
"Lalu, nyawa penduduk, prajurit yang kalian bunuh? Mengatakanku monster tapi aku akan bertanya, apa kalian tidak mendengar teriakan dan jeritan putus asa dari orang-orang yang akan kalian bunuh?"
Lofgriel mengucapakannya dengan tatapan marah namun nada suaranya begitu tenang, sehingga beberapa penduduk dan prajurit kerajaan Axanxec yang bersembunyi dari balik bangunan melihat Lofgriel layaknya Exfrancion ketika membantai penduduk dan prajurit kerajaan.
"Siapa yang monster? Aku atau kalian?"
Duaaar!
Tubuh Exfrancion yang berada di tangan Lofgriel langsung terbakar dengan api yang begitu besar, bahkan jeritan kesakitan tidak terdengar dari Exfrancion itu ketika Lofgriel melempar tubuh musuhnya itu ke tanah.
Semua individu menatap dengan kengerian dan ketakutan melihat Lofgriel yang membunuh musuhnya dengan begitu kejam.
Tapi, Lofgriel mengabaikan tatapan ngeri ke arahnya itu, pedang yang dipegangnya dilempar ke tanah bersamaan dengan hilangnya api di tangan kanan Lofgriel.
"Prajurit kerajaan, bawa para penduduk ke luar dinding kota! Ada banyak penduduk lainnya, aku rasa kalian bisa mencari penduduk lain yang masih terjebak juga," ucap Lofgriel ketika melihat seorang prajurit keluar dari sebuah gedung.
Masih mengingat kengerian dari Lofgriel, prajurit kerajaan itu langsung mengangguk dengan cepat dan memerintahkan prajurit kerajaan lain dan para penduduk melakukan apa yang diberitahu oleh Lofgriel.
Cukup banyak penduduk dan prajurit terluka yang bersembunyi selama pertempuran kecil yang dilakukan Lofgriel bersama dengan regunya, meskipun mereka masih merasa sosok Lofgriel sangat mengerikan, mereka tidak lupa mengucapkan terimakasih karena menyelamatkan nyawa mereka.
Lofgriel hanya berdiri diam dengan tenang sambil melihat ke sekeliling mereka, memastikan tidak ada Exfrancion berada dekat dengan mereka lagi.
"Apa kalian sudah siap lagi?"
"Ya, Kapten Lofgriel, kami sudah memulihkan diri dan siap untuk bertempur lagi," seorang dari regunya mendekati Lofgriel diikuti sekitar 5 orang lainnya.
Regu 1 yang dipimpin langsung oleh Lofgriel memang berjumlah sedikit, namun berkat adanya Lofgriel, kemampuan regu yang berjumlah sedikit itu sanggup memberikan dampak yang besar dalam pertempuran-pertempuran kecil di kota Terpixe.
Lofgriel beserta regunya kemudian menuju ke arah kuda-kuda mereka yang diantarkan oleh seorang prajurit kerajaan.
"Lofgriel! Setidaknya kau harus menahan sedikit kekuatanmu!"
"Kau bisa saja memperparah kerusakan di kota ini dan mungkin melukai penduduk! Ketua Elliot mengingatkanku untuk mengawasimu!"
"Dan sepertinya hal itu memang benar adanya, caramu membunuh musuh terlalu berlebihan,"
Segerombolan pasukan dari Divisi 5 berdatangan dengan seorang wanita berambut hitam legam memimpin gerombolan itu.
Wanita itu berteriak dengan nada keras dan memberi peringatan pada Lofgriel.
Lofgriel awalnya terdiam seolah akan memprotes peringatan dari wanita itu, namun setelah melihat kembali tubuh-tubuh para pasukan Exfrancion yang dibunuhnya, Lofgriel setuju kalau dirinya memang berlebihan.
"Maafkan aku, aku akan berhati-hati, Brigadir Jenderal Claire,"
Lofgriel menundukkan kepalanya sesaat pada Wakil Ketua Divisi 5, Claire Neola Phoebos.
Dirinya mendekati Claire yang sempat mengarahkan beberapa pasukan Divisi 5 membantu para prajurit kerajaan mengawal para penduduk dan prajurit yang terluka.
"Tetapi, berkatmu dan timmu, pusat kota bisa direbut dengan lebih cepat dan membuat akses ke bagian kota yang lain menjadi lebih cepat, meskipun masih cukup banyak titik pertempuran kecil di tempat lain,"
"Pertempuran skala kecil memang menjadi keahlian kami, setidaknya kami bisa terbiasa bergerak lebih cepat dibanding pasukan biasa, tapi tanpa bantuan Divisi 5 kami juga tidak akan bisa berbuat banyak dalam keadaan seperti ini,"
Terlihat kembali tatapan protes dari wajah Claire, namun cepat-cepat dihilangkannya.
"Ya, kami memang akan sangat tertolong, lalu apa kalian akan bergerak ke titik lain lagi? Titik mana yang akan kalian tuju?"
"Mayor Chloey bergerak ke istana, Mayor Exter ke arah timur, Letnan Kolonel Greedcy ke arah barat, dan Mayor Keysin di selatan, aku tidak tahu apa mereka berhasil namun arah timur kota berada dalam situasi yang lebih parah, membantu Mayor Exter akan menjadi hal yang paling masuk akal untuk saat ini,"
"Begitu ya, sepertinya kita akan membantu Exter yang ada di timur, pasukan kami memang cukup banyak di sana, tapi aku setuju denganmu, keadaan di timur kota lebih parah,"
Chloey melihat ke arah langit dan memang dari arah timur kota Terpixe banyak bermunculan asap-asap hitam dibandingkan di sisi lainnya yang menandakan pertempuran di sana lebih berat.
"Itu bagus, setidaknya kami akan bergerak lebih dahulu, Brigadir Jenderal Claire,"
"Ayo pergi!" perintah Lofgriel sambil berjalan melewati tubuh-tubuh Exfrancion yang terbakar di jalanan.
Bawahannya dengan cepat mendekati Lofgriel, wajah mereka menampakkan sedikit kelelahan berbeda dengan Lofgriel yang tidak menampakkan kelelahan meskipun banyak mengalahkan pasukan musuh.
"Sepertinya teriakan musuh lebih besar dari sana, aku harap Exter dan yang lain tidak kalah dari musuh,"
Lofgriel melihat ke arah timur, dimana ledakan-ledakan terdengar bersama dengan seruan para pasukan Exfrancion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments