BAB 5

Setelah tiga bulan kafe itu beroperasi yang mana minat pengunjung sangat luar biasa. Keluarga Bramantya tidak mengira kalau kafe mereka akan begitu diminati dari semua kalangan umur. Hari ini Deli sengaja bangun lebih pagi dari biasanya, dia akan menyiapi semua keperluan kafe sebelum dia pergi interview ke perusahaan yang menerima lamaran kerjanya. Salah satu perusahaan yang cukup ternama di negara A. Deli begitu senang akhirnya kesempatan dia bekerja akhirnya datang juga. Sebenarnya Deli bisa bekerja di perusahaan Dina yang sekarang dipimpin ayahnya. Tetapi Deli menolak tawaran Dina, Deli tidak mau dikatakan karyawan memanfaatkan sahabatnya. Cukup sudah hal itu sempat terjadi saat ayah menjadi direktur. Tapi akhirnya mereka semua tau akan kemampuan ayah mengelola perusahaan. Perusahaan Dina sekarang berkembang sangat pesat.

Tepat jam enam pagi Deli sudah selesai berberes beres kafe dan dia juga sudah rapi. Deli tidak ingin nanti dia telat sampai di perusahaan. Deli ingin memberikan kesan bahwa dia layak untuk diterima bekerja di sana.

"Bunda, Kak Hen, Deli pamit ya. Kakak temani bunda di kafe ya." kata Deli sambil menyalami Bunda dan Hendri. Sedangkan ayah sedang berada di negara I, di perusahaan utama. Hendri sama sekali tidak minat kembali ke perusahaan. Hendri lebih senang bekerja di kafe. Dia membuat berbagai macam menu makanan dan minuman terbaru. Karena kemampuan Hendri jugalah kafe itu cukup ternama dan tidak pernah sepi mulai dari buka sampe tutup.

"Hati hati di jalan ya sayang. Semoga sukses"

Deli kemudian berjalan ke pagar rumahnya. Ternyata sudah banyak para pengunjung kafe yang mau sarapan.

"Deli, kafe buka hari inikan?" kata seorang ibu ibu.

"Bukak bu. Sebentar lagi bunda dan kak Hen akan buka kafenya. Saya permisi dulu ya bu."

"Nak Deli mau kemana?" kata ibu ibu yang mulai rada kepo.

"Mau interviw kerja ibu. Semoga aja diterima. Doakan ya bu." kata Deli langsung masuk kedalam taksi online yang sudah menunggunya.

Saat Deli pergi Bunda dan Kak Hendri membuka kafe mereka. Dengan menu menu sarapan yang menggugah selera para pengunjung. Hari ini Bunda ada menu baru yaitu Katupek Gulai Rabuang. Bunda berharap peminatnya juga sama besarnya dengan menu katupek gulai tunjang.

Deli sampai di kantor tersebut pukul tujuh pagi. Pintu kantor baru saja buka, para ofice boy sedang membersihkan lantai kantor.

"Permisi, boleh saya duduk di kursi ruang tunggunya pak. Saya ada interviw pekerjaan jam 7.30wib" ucap Deli kepada ofice boy.

"Silahkan Nona. Ada baiknya nona menunggu di ruangan untuk interviw nanti." kata salah seorang ofice boy.

"Saya tidak tau tempatnya pak. Apakah bapak mau mengantarkan saya?" Deli menatap penuh harap kepada Bapak ofice boy itu.

"Mari ikut saya Nona. Akan saya antarkan ke ruangan tersebut."

Deli dan bapak office boy berjalan menuju kursi tunggu yang sudah disediakan untuk pelamar kerja hari itu. Perusahaan ini sedang membuka peluang kerja untuk sekretaris sang CEO. Deli salah seorang tamatan jurusan bisnis dengan nilai terbaik yakin untuk diterima bekerja hari itu. Deli kemudian duduk di kursi tunggu. Tak berapa lama kemudian datanglah para pencari kerja yang akan diinterviw hari ini, mereka semua berjumlah enam orang. Melihat tampilan mereka ada rasa sedikit minder di hati Deli. Tetapi Deli harus yakin dengan kemampuannya.

Tepat pukul delapan pagi. Ruangan interviw dibuka oleh seorang karyawan. Deli kebagian nomor lima untuk diinterviw. Satu per satu para calon sekretaris dipanggil ke depan. Akhirnya tibalah pada giliran Deli untuk di interviw. Deli masuk dengan langkah penuh percaya diri.

"Silahkan duduk Nona Deli Bramantya" kata salah seorang yang akan menginterviw Deli.

Semua orang menatap Deli dengan sangat teliti. Deli sebenarnya risih, tapi Deli berusaha menenangkan perasaannya. Dia tidak mau gagal untuk yang sekarang.

Interviw Deli dimulai. Semua pertanyaan dapat di jawab Deli dengan penuh perhitungan dan kepastian. Interviw Deli selama satu jam itu akhirnya selesai sudah. Deli kemudian keluar dengan langkah pasti.

Setelah peserta terakhir selesai di interviw. Keluarlah salah satu karyawan mengumumkan kalau hasil akan diumumkan setelah dua jam perundingan. Para calon sekretaris boleh pergi ke kantin untuk isi perut terlebih dahulu.

Deli yang membawa bekal makan siang dari rumah tidak beranjak dari tempat duduknya. Deli membuka makan siang tersebut di sana. Deli kemudian menyuap makan siang yang dimasaknya sendiri itu dengan begitu lahap. Tiba tiba saat Deli sedang makan lewatlah dua orang pria tampan. Mereka berhenti di depan Deli. Deli yang terbiasa melayani orang di kafe langsung bersikap sopan seperti biasanya.

" Maaf Nona, Anda kenapa tidak makan siang di kantin?" kata salah seorang dari dua oria tampan itu.

Deli kemudian meletakkan bekal makanannya dan langsung berdiri. "Maaf tuan, saya tidak makan di kantin karena saya menghemat waktu Tuan. Kalau di kantin memesan akan sangat lama belum waktu untuk makan. Saya takut terlambat kembali kesini Tuan. Lagian bekal yang saya bawa, saya yakin dengan kebersihan dan nilai gizinya tuan" jawab Deli dengan penuh kepastian.

"Jadi kamu maksud kantin di sini tidak bersih dan tidak ada nilai gizinya?" kata pria tersebut.

"Maafkan saya tuan bukan begitu maksud saya. Maksud saya adalah kalau bekal yang saya bawa dari rumah tidak mengandung penyedap atau micin sedikitpun jadi jelas dia sehat. Terpenting lagi makanan yang saya bawa adalah buatan saya sendiri. Jadi saya tau seberapa makanan yang saya butuhkan dan tidak membawa sisa makanan" jawab Deli.

"Oh baiklah. Kami permisi kedalam dulu" kata pemuda tersebut.

Belum sempat Deli menjawab, kedua pemuda itu sudah hilang ditelan pintu ruangan. Deli hanya menatap dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Untung saja ganteng." kata Deli sambil tersenyum.

Dua pria tampan yang bertemu dengan Deli tadi adalah sang CEO dan Asisten yang sedang mencari sekretaris. Mereka berdua datang untuk menentukan siapa yang akan dipilih untuk menjadi sekretaris sang CEO.

"Fel, gue mau cewek di depan tadi yang jadi sekretaris." kata manager yang bernama Jero itu kepada Asistennya yang bernama Felix.

"Oke"

Felix kemudian menemui mereka yang sedang membahas siapa yang akan dipilih oleh CEO untuk menjadi sekretarisnya.

"Ehm" Felix memberi kode atas kedatangannya. Semua orang yang sedang berdiskusi diam dan melihat kearah Felix.

"Tuan Jero sudah memutuskan kalau wanita ini yang akan menjadi sekretarisnya." kata Felix sambil menunjuk foto Deli.

" Deli Bramantya ini Tuan Felix?" kata manager HRD.

"Saya tidak tau namanya. Pokoknya yang ini." Felix sekali lagi menunjuk foto Deli

"Baiklah tuan Felix, kami akan mengumumkan dalam waktu dua jam kedepan siapa yang akhirnya terpilih menjadi sekretaris baru tuan Jero" jawab manager HRD.

Felic kemudian kembali duduk di dekat Jero. Mereka melakukan diskusi secara internal membahas salah satu kontrak kerja dengan perusahaan di negara I. Mereka berencana akan menemui direktur perusahaan yang berada di negara A.

Setelah dua jam menunggu akhirnya seluruh calon sekretaris diminta untuk masuk kedalam ruangan interviw. Dari enam calon hanya empat yang datang tepat waktu yang dua lagi belum masuk.

"Baiklah karena kita semua sudah berkumpul. Maka saya sebagai manager HRD akan memberitahukan kalau yang"

Tiba tiba pintu ruangan terbuka, terlihatlah dua orang calon sekretaris baru masuk. Felix yang tidak suka ada orang terlambat langsung berkata dengan dingin dan tajam.

"Anda berdua silahkan keluar dan anda tidak diterima" ucap Felik.

Dua orang calon sekretaris langsung terperangah tidak percaya, karena keterlambatan mereka, peluang kerja yang sudah di depan mata hilang terbang menguap.

Manager HRD melanjutkan informasinya. "Maaf ada trubel sedikit. Saya ulangngi kembali, peserta interviw yang lolos dan mulai besok akan bekerja sebagai sekretaris CEO adalah Nona Deli Bramantya" kata manager HRD.

Deli yang sedang duduk dan menatap dua pria tampan yang ditemuinya tadi saat makan adalah CEO dan Asistennya. Deli kemudian langsung bersyukur saat dia sudah sadar dari lamunannya.

"Alhamdulillah ya Allah atas pekerjaan yang rngkau berikan" kata Deli.

Semua calon sekretaris yang tidak terpilih langsung keluar dari ruangan. Tinggalah Deli yang berhadapan dengan CEO, Asisten dan Manager HRD.

"Nona Deli, selamat bergabung di perusahaan kami. Saya mengharapkan dedikasi Anda dalam bekerja" kata Jero.

"Terimakasih saya ucapkan. Saya akan bekerja dengan maksimak sampai batas kemampuan saya." jawab Deli.

"Nona Deli anda akan bekerja mulai besok. Pagi pagi sekali anda silahkan datang ke ruangan saya dilantai empat gedung ini. Nanti akan saya antarkan anda keruangan presdir dilantai tujuh." kata manager HRD.

"Baik bu. Saya akan datang pagi" Jawab Deli.

"Sekarang kamu beli baju yang pantas untuk menjadi sekretaris saya" kata Jero

Perkataan yang sedikit pedih terdengar oleh Deli. Tetapi Deli tidak ambil hati saja. Sudah kebiasaan seorang CEO mida berkata seenak hatinya saja.

"Baik Tuan. Saya tidak akan mengecewakan tuan dengan penampilan saya" jawab Deli.

Tiga petinggi perusahaan keluar ruangan, diikuti oleh Deli. Deli kemudian keluar dan menuju sebuah mall ternama. Dia tidak mungkin membawa Dian. Dian sekarang sudah menjadi wakil CEO diperusahaan ayahnya. Akhirnya Deli membeli keperluannya sendirian. Deli membeli hampir sepulub stel pakaian kantor yang cantik cantik. Deli dalam bergaya tidak usah diragukan lagi. Dasarnya yang sudah cantik, apapun pakaian, apapun riasan yang dikenakannya akan membuat dia semakin cantik.

Deli selesai belanja langsung kembali pulang kerumahnya. Bunda yang melihat Deli belanja banyak yakin kalau putri bungsunya diterima bekerja.

"Sayang, kamu diterima kerja?" kata Bunda sambil menatap kantong belanjaan Deli.

" Iya Bunda. Alahamdulillah. Ini semua oakaian yang akan Deli pakai Bunda" kata Deli sambil mengangkat tentengannya.

"Alhamdulilkah" kata Bunda dan Kak Hendri serempak.

"Deli tukar baju dulu bunda. Nanti Deli bantu"

Deli kemudian masuk kedalam rumah dan berganti pakaian. Deli siap membantu bunda dan hendri. Rutinitas yang tidak akan pernah Deli tinggalkan. Kafe yang menjadi impian keluarga besarnya. Kafe yang semakin sukses. Godaan membuka cabang ada, tetapi bunda tidak mau. Bunda takut tidak bisa maksimal dalam rasa masakan. Katering rumah sakit Dina masih dijalankan bunda. Malahan sekarang merambah ke catering perusahaan Dina. Setiap ada acara baik snack maupun makanan berat selalu dari kafe bunda.

Terpopuler

Comments

Anvi Meiza Antony

Anvi Meiza Antony

semangat kk ditunggu bab lanjutnya...

2022-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 Danu Gesrek
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 Bab 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 Bab 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 140
141 BAB 142
142 BAB 143
143 BAB 144
144 BAB 145
145 147
146 153
147 154
148 155
149 162
150 164
151 171 BARU
152 174 BARU
153 175 BARU
154 177 BARU
155 Kedua Orang Dewan Direksi Dipecat
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
Danu Gesrek
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
Bab 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
Bab 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 140
141
BAB 142
142
BAB 143
143
BAB 144
144
BAB 145
145
147
146
153
147
154
148
155
149
162
150
164
151
171 BARU
152
174 BARU
153
175 BARU
154
177 BARU
155
Kedua Orang Dewan Direksi Dipecat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!