Pagi ini, matahari bersinar terang. Cuaca sangat cerah. Rina siap berangkat ke sekolah.
"Bu, bekalku mana?" Ucap rina sambil berjalan memdekati ibunya yang sedang memasak.
"Hari ini, ibu bangun terlambat jadi belum sempat membuatkan kamu bekal" ucap ibu Rina.
"Kok gitu sih bu? Hari ini kan Rina belajar diluar jadi harus bawa bekal, Tolong dong bu. Buatkan yah?" Ucap Rina memohon sambil tersenyum.
"Tidak bisa na, mendingan kamu beli bekal di luar aja na. Kalau kamu tunggu ibu untuk buatkan, takutnya nanti kamu terlambat" ucap ibu rina menjelaskan.
Rina hanya menurut, tidak ada pilihan lain. Rina keluar rumah sambil menarik kakinya dengan muka yang kesal. Dimana tidak kesal, Rina tidak sarapan tadi dan ibunya tidak membuat bekal untuknya. Dan hari ini dia dan teman-temannya belajar diluar.
Qin-she dari tadi melihat Rina sembari tersenyum kecil. Saat Rina sudah hampir menghampiri Qin-she, Qin-she berpura-pura tidak melihatnya.
"Qin-she, Ayo kita berangkat" ucapnya dengan suara jengkel
Qin-she kemudian mengayung sepedanya menjauh dari rumahnya.
Kali ini semua siswa berkumpul di depan gerbang. Hari ini siswa-siswi sekolah ANGGA akan melakukan pembelajaran outdoor. Lokasinya sudah di tentukan yaitu dipinggir danau. Kegiatan ini bertujuan membangun semangat belajar siswa-siswi SMA ANGGA.
Didepan gerbang sudah ada teman-teman satu kelas Rina dan Qin-she. Qin-she dan Rina bergabung dengan teman-temannya. Mereka semua sedang menunggu bus yang akan membawa mereka ke lokasi pembelajaran.
Bus yang ditunggupun sudah datang. Semua siswa berebut untuk masuk lebih dulu ke bus. Kali ini rina berencana duduk di dekat Qin-she makanya dia tidak mau jauh-jauh dari Qin-she. Ketika Qin-she menemukan tempat duduk, Rina berusaha untuk duduk di dekatnya juga tetapi banyak teman-temannya yang mendorongnya. Al-hasil Rina terdorong ke depan dan melewati tempat duduk Qin-she. Rina berbalik dan ingin menghampiri Qin-she tetapi Windi yang melihat Qin-she duduk sendirian pun langsung duduk di dekat Qin-she. Kali ini Rina kalah cepat lagi. Rina langsung duduk di kursi depan Qin-she sambil membuang tubuhnya dengan wajah yang kesal. Qin-she sebenarnya memperhatikan Rina dari tadi tetapi tidak disadari Rina karena Qin-she memakai kecamata hitam.
Lee yang baru masuk di bus, melihat kursi yang kosong. Diapun menuju ke tempat itu dan ternyata kursi kosong itu berada di dekat Rina.
" permisi, boleh duduk disini?" Tanyanya kepada Rina
" Terserah" ucap Rina yang dari tadi melihat ke luar jendela tanpa menoleh sedikitpun.
Lee langsung duduk didekat Rina. Sesekali memperhatikan Rina. Bus pun mulai melaju.
Dalam perjalanan, Rina baru sadar kalau yang duduk didekatnya itu lee. Orang yang menolongnya kemarin. Sambil malu-malu, dia pun tersenyum kepada lee. Lee membalas senyumannya.
"Tadi kamu kenapa? Terlihat seperti tidak sehat" kata lee memulai pembicaraan
"Aku memang tidak sehat" kata rina sedih
Lee langsung mengambil handset dan mulai mendengarkan musik. Musiknya terdengar bagus, lee mengambil handset yang di kanan dan meletakkannya di telinga Rina. Rina terkejut dengan yang dilakukan lee, tetapi dia tetap membiarkannya dan tersenyum kepada lee. Jadi otomatis Rina dan lee bersama-sama mendengarkan musik dalam satu handset.
Qin-she yang melihat itu merasa panas. Ditambah, Rina tertidur dan meletakkan kepalanya di pundak lee. Qin-she sudah seperti api panasnya.
Bus sudah sampai. semua siswa turun dan menikmati pemandangan alam.
Rina tersenyum-senyum melihat indahnya alam.
"Cantiknya" ucap rina. Bukan hanya rina yang mengucapkan seperti itu, teman yang lainnya pun mengucapkan hal yang sama saat melihatnya.
"Baiklah, kali ini kalian belajar disini sesuai dengan teman kelompok kalian. Jadi lihatlah hal apa yang menarik yang bisa kalian lukis" kata bu guru.
Semuanya mencari teman kelompoknya. Sebenarnya Qin-she ingin menemui rina tetapi tangannya langsung ditarik windi.
"Qin-she lihatlah, pemandangan danau ditambah matahari bersinar, sepertinya bagus untuk di lukis" ucap windi sambil menunjuk ke arah danau.
"Aku akan mencobanya"ucap Qin-she.
Windi dan Rani sangat senang. Pasalnya Qin-she pandai dalam melukis jadi hasil karya kelompoknya yang paling bagus nanti.
Sementara di kelompok Rina, woobin dan lee sedang kacau. Tidak ada yang mau melukis.
"Lee, kenapa bukan kamu saja yang melukis?" Kata woobin
Rina mengangguk setuju
" kenapa harus aku? Aku tidak pandai melukis" ucap lee wan.
"Aku juga tidak pandai" ucap woobin dan rina serentak.
" lalu bagaimana?" Tanya lee kembali
" bagaimana jika kita lukis yang sederhana saja" ucap Rina memberi ide.
"Sederhana?" Pikir woobin
"Ah, aku tahu" kata lee
"Lihat di sana. Itu cukup sederhana bukan?" Kata lee
Rina dan woobin langsung melihat apa yang ditunjjuk oleh lee.
"Memang sederhana. Hanya kursi dan pohon yang harus dilukis" kata rina tersenyum.
"Baiklah, ayo kita mulai" kata woobin bersemangat.
Mereka bertiga terlihat semangat.
"Bagaimana jika kita bertiga sama-sama melukis. Nanti lukisan yang paling bagus yang akan di serahkan ke guru" kata woobin memberi ide.
"Aku setuju" jawab rina
"Semangat" kata Lee wan.
Mereka terlihat sangat senang melukis terlebih Rina.
Beberapa menit kemudia, woobin, lee wan dan Rina berkumpul untuk memilih lukisan siapa yang paling bagus.
Rina terlebih dahulu memperlihatkan lukisannya.
"Ha..ha..ha..." Tawa woobin
Sementara lee wan hanya tersenyum sambil menahan tawa.
"Kenapa? Lukisanku ini cukup bagus" kata Rina
"Ini lukisan terbaikku" lanjut Rina sembari tersenyum dan memutar badannya dengan memeluk lukisannya sembari tersenyum tipis dan lega.
"Begitu saja lukisanmu? Lukisan ini tidak apa-apa dibandingkan lukisanku" kata woobin "perhatikanlah, kenapa ada pohon seperti ini. Ini mirip apa yah?" Lanjut woobin sambil tertawa.
"Bunga" ucap lee wan seketika.
"Lihatlah na, lee saja bisa mengerti" ucap woobin masih tertawa.
" Anggap saja itu bunga supaya lebih cantik" lanjut Rina kesal
"Bunga sebesar pohon? Aneh tapi benar-benar nyata" ucap lee bercanda.
"Jangan hanya mengejek, bagaimana jika lukisan kalian jauh lebih aneh dan jelek" ucap Rina menekan.
Woobin dan lee wan memperlihatkan lukisan mereka. Mata Rina dan woobin tertuju pada lukisan lee wan.
"Kamu.. wahh. Kamu katanya tidak bisa melukis?" Tanya Rina tercengah.
" wahh... lukisan lee memang hebat" Tambah Woobin
Rina mengambil lukisan lee dari tangannya
" ini benar terlihat sama dengan yang dilukis" jawab Rina sambil menyamakan dengan yang objeknya.
"fix, kita pilih ini saja" kata Rina seketika.
"lagipula siapa yang pilih lukisanmu" kata Woobin " nanti malah, semua orang pusing bedain mana pohon, mana bunga" lanjut woobin.
"baiklah, sebaiknya kita istirahat. sudah selesai tugas, sekarang menikmati pemandangan". ucap lee wan
Rina duduk sendirian di kursi sambil melihat danau. sementara Qin-she urasannya sudah selesai juga. Saat Qin-she melihat Rina sendirian di dekata danau, dia pun menghampirinya.
"Tugasmu sudah selesai na?" tanya Qin-she sambil duduk di dekat Rina.
Rina yang mendengar namanya dipanggil, langsung menoleh. Bibir Rina tersenyum, orang yang dia cari dari tadi akhirnya muncul di depan matanya.
"sudah" jawa Rina mantap
"Qin-she, kamu tahu tidak ternyata lee itu jago melukis juga lohh. lukisannya mirip banget dengan objeknya" lanjut Rina
Qin-she melihat jelas jika Rina sangat puas.
"waktunya makan siang, cepatlah kalian ambil bekal kalian lalu kita makan bersama" kata woobin yang tiba-tiba datang bersama lee wan.
"Aku tidak bawa bekal" Kata Rina rendah
"kenapa? Na, kamu tidak laper?" tanya woobin
Rina hanya Diam sambil melihat bekal lee wan.
lee wan yang kasihan dengan Rina, langsung menyodorkan bekalnya.
"Bagaimana jika kita makan bersama, Kebetulan aku bawa banyak makanan kali ini" kata lee wan. " Tidak mungkin aku bisa menghabiskannya" ucap lee Ramah
Rina yang memdapat tawaran, langsung mengangguk. kebetulan juga Rina lapar dan makanan yang di bawa lee sepertinya sangat enak.
Qin-she yang melihat itu, merasa jengkel dan kesal.
"Baiklah, ayo kita makan" kata woobin
Qin-she, Rina, lee wan, dan woobin duduk bersama. Rina mulai memakan bekal lee, mereka berdua menikmati makanan bersama sambil berbagi senyum. Melihat itu, Qin-she tidak nafsu makan. Tiba-Tiba windi datang menghampiri.
"Qin-she, kebetulan ibuku memasak sup. Apakah kamu mau?" kata windi
Qin-she berpikir "ini kesempatan untuk membuat Rina cemburu" ucap Qin-she dalam hati.
"Bagaimana kalau kamu menyuapiku?" Tanya Qin-she.
Rina yang sedang makan langsung fokus melihat Qin-she.
"Apa? kenapa sekarang Qin-she mulai menerima windi" Ucap Rina dalam hati.
Ekspresi Rina terlihat sedih. Bahkan Rina sudah tidak lapar lagi.
windipun langsung menyuapi Qin-she. Qin-she berusaha menikmati makanannya sambil melirik-lirik ke arah Rina.
Rina langsung pergi meninggalkan makanannya. Melihat Rina pergi, Qin-she mulai tersenyum. Berhasil membuat Rina cemburu.
lee wan mengetahui jika Rina cemburu. Ekspresinya jadi datar, bahkan dia merasa kasihan dengan Rina. Woobin hanya binggung dengan tingkah Qin-she.
"Baiklah semuanya, sekarang pembelajaran kita di sini sudah selesai. Saatnya untuk pulang" kata Ibu Guru
semuanya langsung menuju ke bus. Qin-she mencari kesempata untuk duduk di dekata Rina. Qin-she tidak akan membiarkan Rina duduk dengan lee wan. Qin-she bahkan menunggu Rina di dalam bus. Rina masuk ke bus dan Duduk di kursinya. Tiba-tiba ada seorang yang duduk di dekatnya. Rina pikir itu Lee wan jadi dia tidak menoleh.
pas setelah Rina selesai membereskan barang-barangnya, Rinapun langsung duduk. Rina hanya melirik sesekali ke samping "Tapi tunggu dulu, kenapa lee wan memakai kacamata?" pikir Rina. Rina langsung menoleh untuk memastikan, bertapa terkejut Rina karena yang dilihat bukan lee wan tetapi Qin-she. Terkejut tapi bahagia, itulah yang di rasakan Rina. Rina langsung duduk dengan tenang sesekali memperbaiki rambutnya agar terlihat manis. Qin-she membuang mukanya sambil tersenyum melihat tingkah Rina.
Lee wan dari membeli minuman. pasalnya Dia ingin memberikannya pada Rina. pas lee wan masuk ke bus, betapa terkejutnya. Lee wan melihat Qin-she duduk di kursinya.
Lee wan ingin menghampiri Qin-she tetapi tertahan ketika melihat Rina sebahagia itu. Dia memutuskan duduk di tempat lain.
semua siswa sudah ada di bus. bus pun melaju pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Ukhty Fillah
Lanjut thor
2022-02-14
0