Dewa sudah tiba di kantornya, kini Dewa sudah memakan sarapan paginya yang di bekal kan oleh mommy Retha. Bibirnya melengkung senyumnya kala menikmati detik terakhir nya, karena semuanya tandas tak bersisa. Bagi Dewa masakan mommy nya terenak sangat pas banget di lidahnya, membuat Dewa selalu nagih terus.
"Hmmm mommy the best deh!" Dewa memuji dengan mengacungkan jempol nya, dan bibirnya tersenyum merekah indah seperti orang yang sedang jatuh cinta. Yang selalu di hinggapi kupu-kupu warna pink bertebaran dimana-mana, termasuk di ruang kantornya.
Disaat sedang melamun tentang masakan mommy Retha, Dewa di kaget kan dengan suara deringan bunyi ponsel yang memekakkan gendang telinganya.
"Sukanya ganggu kesenangan orang saja!" gerutu Dewa masih enggan mengambil ponselnya yang terus saja berdering diatas meja kerjanya.
Dewa memilih mengabaikan suara ponselnya, fokusnya masih menikmati tetesan kelezatan yang di rasakan sampai lidahnya masih mengecap rasa masakan yang membuat tak b berpaling.
Puas memanjakan makanan di lidahnya, kini Dewa kembali fokus dengan beberapa berkas yang siap dia eksekusi sebelum ia tanda tangani. Tidak ingin kecolongan dalam menandatangani, dewa sudah lebih bijak dalam mengambil keputusan dalam menentukan nasib perusahaan nya.
Bertambahnya usia membuat seorang Dewa bisa bijaksana dalam mengambil keputusan. Walaupun masih di bantu Papa, Bayu tetapi Dewa sudah bisa mengambil keputusan besar, termasuk urusan pekerjaan tentang proyek baru yang rencananya akan bekerjasama dengan perusahaan luar negeri untuk menggaet para investor dan penanaman saham di perusahaannya.
💚
Di dan Ndy sedang di sibukkan dengan banyaknya laporan yang harus di revisi lagi. Keduanya sampai melupakan jam makan siangnya demi bisa merampungkan laporan yang segunung, demi mereka tak melembur kan pada pekerjaannya.
Mereka tak ingin pulang terlalu malam, riskan untuk keduanya yang notabennya seorang perempuan yang takut akan dunia malam. Baginya dunia malam itu sangat menyeramkan, sangat tidak nyaman bila harus lembur demi beberapa lembar uang berwarna merah. Jika bisa memilih pasti keduanya tak akan memilih, karena tidak ada pilihan dan bukan pilihan juga.
Satu jam bahkan sampai dua jam pun mereka masih berkutat dengan banyaknya laporan yang belum rampung. Padahal meta mereka sudah tidak bisa lagi untuk melihat tulisan, malah semakin membuat tulisan itu menjadi kecil-kecil seperti semut-semut yang merayap.
Kerja keras, usaha dan tekad bulatnya. Mereka mampu menyelesaikan nya tepat waktu, tepat jam pulang kantornya usai. Walaupun sedikit kelebihan jam, baginya tak masalah terpenting tidak melebihi jam 7malam.
Setelah membereskan kesibukannya pada kertas-kertas diatas meja, kini mereka bersiap untuk pulang ke rumahnya. Hatinya riang, bahagia karena keduanya tidak jadi lembur. Pasti bersorak gembira dan bertepuk tangan dengan sangat bahagianya.
"Ayo Di kita pulang." ajak Ndy yang sudah siap menenteng tas kerja yang berada di pundak tangannya. Tangan satunya menggeret tangan teman nya yang masih menikmati duduknya, di kursi bikin pusing tujuh keliling barusan.
"Bentar dulu Ndy, aku kebelet ingin ke kamar kecil." jawabnya di yang berlari terbirit-birit ke luar ruangan, dan berlari ke arah kamar mandi yang ada di pojokan ruang kantornya.
"Hmmm kebiasaan kamu Di!" Ujar Ndy yang menggeleng kan kepalanya, dan tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang lucu.
Setelah melaksanakan ritualnya di kamar kecil, kini mereka sudah bergandengan tangan untuk keluar dari ruangan nya secara bersamaan. Tak ingin tangan mereka saling terlepas dalam genggaman erat nya, kini mereka sudah berjalan meninggalkan ruang yang menjadi saksi bisu kesibukannya hari ini.
💚
Setelah suami, dewa berangkat kerja. dan putri bungsunya pergi ke kampus, mommy Retha sedang kumpul bareng teman-teman nya untuk pertemuan kecil, pertemuan makan siangnya yang sangat berarti karena sudah satu bulan terakhir mereka tak saling menyapa atau bertemu secara langsung.
"Lama ya Jeng kita enggak seperti ini, kita jadi kangen nongki-nongki cantik di ala-ala Cafe." Tutur Dian. Kebetulan dia satu Club dengan mak-mak sosialita, mak-mak kece badai .
"Mau bagaimana lagi pandemi sedang mengguncang seluruh dunia, termasuk negara kita tercinta." sahut mommy Retha yang sangat memahami dengan kondisi negara yang belum bersahabat.
Ibu-ibu sosialita juga ikut menimpali percakapan mereka, mereka membenarkan ucapan mommy Dian mommy Retha. Yang mengharuskan mereka tidak keluar rumah, kecuali ada urusan yang mendesak.
Selesai menikmati makan siangnya bersama, Kini mereka yang tergabung dalam istri-istri para pengusaha melanjutkan shoping nya berkeliling mall, sekedar untuk membuang rasa penatnya, atau sekedar untuk menghabiskan sedikit uangnya untuk bersenang-senang sejenak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Sumawita
nama nya di sama ndy hampir sama
2022-02-01
2
미라 - 🎀"Azizah🌟
Panggilannya masa ndy thor hampir sama di. Kurang pas thor
2022-02-01
2