Chapter 1 Pindah Dimensi

Lisia seorang wanita kantor pengila kerjaan, berusia 22 tahun dan masih jomblo sampai sekarang.Memiliki sifat yang di siplin dan juga bertanggung jawab, membuatnya menyelesaikan setiap tugas yang di berikan oleh atasan dengan begitu cepat, sehingga ia ditetapkan sebagai karyawan terbaik.

Namun suatu hari Lisia yang merasa jenuh akan itu semua,ingin melakukan hal yang bisa membuatnya melepaskan lelah yang ia tumpuk selama ini.

Lisia pun meminta saran kepada salah satu temannya dikantor,lalu ia mendapat rekomendasi sebuah novel romantis.Awalnya Lisia merasa ragu, tapi Lisia tidak tau jika sebuah buku bisa mengubah hidupnya saat itu.

Saat Lisia mulai membaca novel yang ia dapatkan dari temanya, benar saja Lisia mulai tergila-gila sampai ia mengoleksi berbagai novel dengan judul yang berbeda-beda.

Maniaknya ia terhadap novel tidak sampai di situ saja. Mulai dari yang hanya menyediakan kamar khusus untuk novel-novelnya, Lisia mulai menghayalkan karakter di novel seolah mereka nyata baginya.

Hal itu membuat Karin yang merupakan sahabatnya khawatir, karna Lisia kelamaan jomblo. Karin pun berencana untuk membawa Lisia melakukan kecan buta.

Dikantor

"Lisia! nanti sepulang kerja kamu ada waktu gak? Aku ingin memperkenalkan mu dengan seseorang "tanya Karin dengan suaranya yang ragu.

"Maaf Karin! Sepertinya tidak bisa. Soalnya aku ingin pulang cepat untuk bisa membaca novel yang baru saja aku beli"Lisia yang sedang mengerjakan sebuah laporan keuangan.

"Mmm.. ,, Ayolh! Sebentar saja kok gak lamo ,"memegangi tangan Lisia sambil memohon.

"Hahhh"Lisia menghela nafas panjang.

Dengan memasang wajah cemberut yang menjadi senjata ampuh untuk membujuk Lisia. Akhirnya Lisia menganggukan kepalanya menandakan setuju akan ajakan Karin. Karin yang merasa senang memeluk Lisia dan mencium pipinya.

"Terimakasih. "

20:00

Sepulang dari kantor Lisia dan Karin pergi kerestoran mewah yang letaknya tidak terlalu jauh.

"Erik...! "teriak Karin yang berlari dan memeluk Eric."Sudah lama menunggu ya? " merangkul leher Eric.

"Tidak! Kami baru saja sampai"ucap Eric dengan tersenyum manis pada Karin.

Eric adalah seorang CEO yang memiliki tubuh yang tinggi, bagus, dan juga sangat tampan. Semua wanita yang mencoba mendekatinya dicuekin dan tidak dipedulikan, dengan sifatnya yang dingin banyak wanita menyerah untuk mendekati Eric.

".. (Karin cukup beruntung bisa melelehkan hati pria sedingin es dan menjadi kekasihnya. Berkatnya aku bisa berteman dengan cowok yang sulit di dekati itu, Jika tidak mungkin aku akan bernasib sama dengan wanita malang disana.) "ucap batin Lisia yang melihat kearah wanita yang sempat mengoda Eric.

Eric memanggil temannya yang ada di samping, lalu memperkenalkannya pada Lisia. Sebut saja Deon, Deon merupakan karyawan diperusahan Eric dan juga merupakan temannya.

Lalu Deon dan Lisia menyapa satu sama lainnya, sedangkan Eric dan Karin membiarkan mereka berdua agar lebih dekat dan duduk ditempat lain yang tidak jauh dari Lisia dan Deon.

🌺🌺🌺🌺🌺

21:00

Selama satu jam Deon dan Lisia membicarakan kepribadian masing- masing, dari hal yang di sukai sampai hal yang paling di benci.Lalu Deon mulai bertanya hal yang sudah diluar topik pembicaraan,yaitu alasan Lisia tidak memiliki kekasih karna terdapat kekukarangan dalam dirinya.

Lisia yang merasa di lecehkan menampar Deon cukup keras dan menyiramkan air tepat di wajahnya.Deon yang tidak terima akan perlakuan yang ia dapatkan, mencoba untuk membalasnya. Namun hal itu di hentikan oleh Eric yang datang menghampiri setelah melihat keributan.

"Kau baik-baik sajakan Lisia? " ucap Karin yang berada disamping Lisia dengan cemas.

"Iya, aku baik-baik saja"ucap Lisia.

Deon yang merasa kesal mengatakan hal kotor pada Lisia, Eric yang tidak terima setelah mendengar hal itu langsung memukul Deon.

Blam...!

Suara yang begitu keras membuat orang disekitar panik , akan keributan yang terjadi antara Eric dan Deon. Akhirnya pemilik restoran memanggil keamanan segera untuk menghentikan perkelahian mereka.

Diluar restoran

Setalah Deon dibawa pergi, Karin yang merasa bersalah karna telah mempertemukan mereka meminta maaf kepada Lisia.Lisia tidak menyalahkan sahabatnya itu karna Lisia tau Karin melakukan kecan buta untuk dirinya. Lalu Lisia meminta Eric untuk mengantar Karin pulang dan mengatakan pada Karin untuk tidak perlu khawatir. Akhirnya Lisia pergi kemobil dan pulang kerumah, meninggalkan Eric dan Karin.

🌺🌺🌺🌺🌺

Dirumah

23:00

"Dasar cowok menyebalkan! "Ucap Lisia melempar tasnya keatas sofa.

Lisia yang kesal setelah sampai dirumah langsung kekamar dan melampiaskan amarahnya terhadap bantal. Setelah itu, Lisia mandi untuk menyegarkan diri dan melepaskan lelah setelah kerja.

...*****...

Setelah selesai mandi Lisia melemparkan tubuhnya diatas kasur.

Brukk!

"Hahhh"

Sambil berbaring, Lisia mengambil novel yang baru ia beli dan membacanya sampai larut malam.Judul novel yang Lisia baca "Pilihlah aku Diana"

🌺🌺🌺🌺🌺

Pagi harinya

07:00

Driiinggg..!

Alaram berbunyi cukup keras, membuat Lisia yang masih tidur dan buku novel yang masih diatas wajahnya terkejut. Lisia lalu bangun dan mematikan jam alaram yang ada di HPnya.

"Ha! Terlambat! " ucapnya yang langsung buru-buru menuju kekamar mandi.

...*****...

Setelah selesai bersiap, Lisia langsung berangkat dengan membawa mobilnya begitu cepat. Lalu sesampainya dikantor Lisia berlari sekuat tenaga."... (Sial! Sial! Kenapa bisa terlambar begini)"gumamnya dalam hati.

...*****...

"Hah.. Hah.. Hah.. Akhirnya sampai"ucap Lisia dengan nafas yang terengah-engah.

"Kenapa terlambat? "tanya Karin dengan heran yang duduk disamping meja kerjanya Lisia.

"Ada sedikit masalah diperjalanan tadi"ucap Lisia yang tidak melihat kearah Karin dan langsung menyalakan komputer.

"Begitu ya"

Karin marasa jika Lisia menghindarinya dan masih marah atas kejadian malam itu, namun Karin tidak berani untuk bertanya pada sahabatnya itu.

12:00

Jam istirahat makan siang. Lisia dan Karin menuju kantin dan makan bersama yang saling duduk berhadapan.

Dengan rugu rugu Karin memberanikan diri untuk bertanya pada Lisia. "Lisia! Apa kau masih marah?"perasaan gelisah."Aku benar benar minta maaf untuk......"perkataan Karin yang terpotong.

"Sudahlah! Tidak perlu dibahas lagi"ucapan Lisia mengakhiri pembicaraan.

Mendengar hal itu Karin pun terdiam dan keheningan pun terus berlanjut sampai waktu istirahat berakhir. Lisia tahu kejadian semalam bukanlah kesalahan Karin, ia hanya ingin membantu dirinya. Akan tetapi tetap saja Lisia merasa kesal dengan apa yang terjadi, sehingga ia melemparkan amarahnya pada Karin.

Lisia tau Apa yang di lakukakan olehnya salah,namun Lisia merasa sejak keterlibatanya dengan Deon kesialan terus menghampirinya. Dimulai dari ia bangun terlambat untuk pertama kalinya, hampir menabrak seekor kucing dijalanan menuju kantor, lalu sempat terjatuh saat berlari dengan buru-buru keruang kerja.

Lisia yang memiliki firasat bahwa semua yang ia alami bukan hanya kebetulan semata,melainkan pertanda buruk yang akan terjadi. Benar saja, Lisia mendapatkan masalah baru.

Lisia dipanggil lalu di marahi oleh atasannya karna telah melakukan kesalahan dalam bekerja.Lisia yang kaget karna ia tidak pernah sekalipun melakukan kesalahan selama kerja, merasa jika kesialan menimpa dirinya sejak kejadian malam itu.Dengan terpaksa Lisia harus memperbaiki semua dokumen yang salah dari awal, lalu ia kembali menuju kemeja kerjanya.

"Ini pasti kesialan! Pasti. "ucap Lisia yang kesal sambil menekan keyboad komputer dengan keras.

🌺🌺🌺🌺🌺

20:00

Tidak terasa waktu pun berlalu, beberapa karyawan memberesakan meja dan bersiap untuk pulang,namun tidak dengan Lisia yang masih duduk menghadap komputer dan fokus mengerjakan beberapa laporan yang masih tersisa banyak.

"Lisia! Kami pulang dulu ya, jangan terlalu memaksakan diri. "ucap salah satu teman kantornya.

Lisia hanya membalas dengan memberikan ibu jari dan lanjut mengerjakan laporannya.

"Apa kau baik baik saja? " tanya Karin yang merasa khawatir karna melihat tumpukan kertas yang ada diatas meja Lisia.

"Iya aku baik baik saja. Tidak perlu khawatir aku kan sudah terbiasa dengan ini,jadi kau pulang saja sana!" menyakinkan Karin untuk tidak merasa cemas.

"Baiklah, tapi jangan pulang malam-malam ya? "Karin yang masih merasa ragu.

"Iya" ucapan Lisia dengan senyum walau ia tidak berjanji agar tidak pulang larut malam.Setelah Karin pergi, Lisia kembali melanjutkan pekerjaanya.

...*****...

22:30

"Akhirnya selesai juga"ucap Lisia yang sedang meregangkan tubuh karena kelamaan duduk.Saat Lisia melihat arah jam, Lisia mulai merapikan mejanya dan bersiap untuk pulang.

🌺🌺🌺🌺🌺

Dirumah

Sesampainya dirumah Lisia segera mandi dan bersih badan.

23:30

"Mmmm segarnya! "

Brukk

Lisia berbaring diatas kasur dan melanjutkan membaca novel kemaren. Setelah membacanya tanpa disadari Lisia pun tertidur dengan pulas.

23:59

Tik Tok Tik Tok Tik Tok

00:00

Begitu Lisia membuka matanya, ia tiba-tiba saja berada dihutan yang begitu lebat.

...Terus dukung Redblack....

...Untuk pembaca yang Redblack sayangi....

...Salam cinta dari Redblack ....

Terpopuler

Comments

🍁🐇ana🐾

🍁🐇ana🐾

yuhuuuu..🙈🙊

2022-07-22

1

Indah MB

Indah MB

mau juga dong di gambarin.. gambarnya bagus

2022-07-02

6

ririwa

ririwa

ternyata hanya di dalam novel

2022-06-18

8

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter spesial Perkenalan sang author
3 Chapter 1 Pindah Dimensi
4 Chapter 2 Dewi Hutan
5 Chapter 3 Lokasi
6 Chapter 4 Pesan
7 Chapter 5 Kerajaan Magixion
8 Chapter 6 Lisia Diculik
9 Chapter 7 Ezra
10 Chapter 8 Markas Bulan Sabit
11 Chapter 9 Segel Pelindung Hutan Harvest
12 Chapter 10 Kristal pelangi
13 Chapter 11 Mata Merah Jambu
14 Chapter 12
15 Chapter 13 Raja Iblis
16 Chapter 14 Pilihlah Aku
17 Chapter 15 Anda Tidak Egois
18 Chapter 16 Menara Jam
19 Terimakasih
20 Chapter 17 Penyerangan
21 Chapter 18 Keputusan Lisia
22 Chapter 19 Melihat Festival
23 Chapter 20 Perjanjian Damai
24 Chapter 21 Perasaan Apa Ini?
25 Chapter 22 Pesta Dansa
26 Chapter 23 Pesta Dansa 2
27 Chapter 24 Apa Saya Tidak Akan Kembali Kedunia Nyata?
28 Chapter 25 Mencoba Menjebak Lisia
29 Chapter 26 Berkumpul Didesa Agelios
30 Chapter 27 Rencana
31 Chapter 28 Jebakan
32 Chapter 29 Racun
33 Chapter 30 Mengintrogasi
34 Chapter 31 Mudah Sekali Dimanfaatkan
35 Chapter 32 Kena Hukuman
36 Chapter 33 ESTELLE
37 Chapter 34 Kalung Dan Gelang
38 Chapter 35 Alasan Daisy Ingin Melindungi Flora
39 Chapter 36 Mancing ikan bersama
40 Permintaan Maaf
41 Chapter 37 Bertengkar
42 Chapter 38 Apa Kalian Masih Marah Pada Saya?
43 Chapter 39 Aku Sangat Membencimu Nevan
44 Chapter 40 Alasan Ezra membenci Nevan
45 Chapter 41 Lisia! Apa Anda Juga Akan Memaafkan Saya?
46 Chapter 42 Liburan
47 Chapter 43 Racun Lowislyea
48 Chapter 44 Pertemuan pertama Lisia dan Clara
49 Chapter 45 Matahari terbenam
50 Chapter 46 Sampai Kapan Anda Akan Terus Memanggil Saya Dengan Sebutan Dewi?
51 Chapter 47 Kebencian Clara Pada Lisia
52 Chapter 48 Rencana Nox dan Elis
53 Chapter 49 Elis sakit perut
54 Chapter 50 Apa Anda Bisa Tinggal Lebih Lama Lagi Disini?
55 Chapter 51 Pura pura sakit perut
56 Chapter 52 Rahasia Antara Lisia dan Nox
57 Chapter 53 Lisia Yang Marah
58 Chapter 54 Aku Mencintai mu Diana!
59 Chapter 55 Saya Tidak Bisa Menjadi Manusia
60 Chapter 56 Rencana Clara
61 Chapter 57 Bertunangan Clara dan Oliver.
62 Chapter 58 Aku Hanya Perlu Melakukan Hal Yang Sama Padamu
63 Chapter 59 Tanggal Pertunangan
64 Chapter 60 Berhasil
65 Chapter 61 Cerita Masa Lalu Galen, Maria, Evans dan Charlotte
66 Chapter 62 Charlotte! Apa kau baik -baik saja?
67 Chapter 63 Penyesalan
68 Chapter 64 Kesalahpahaman
69 Chapter 65 Clara!
70 Chapter 66 Kristal! Bawa aku kehutan Harvest!
71 Chapter 67 Tuduhan palsu.
72 Chapter 68 Makan malam
73 Chapter 69 Rencana selesai
74 Chapter 70 Masakan kesukaan Oliver
75 Chapter 71 Menghukum Pendeta Fergus
76 Chapter 72 Surat Dari Oliver
77 Chapter 73 Alasan Diana kembali kehutan Forrest.
78 Chapter 74 Semua Hak Nevan
79 Chapter 75 Berhenti Kau Bilang?
80 Chapter 76 Berita Kembalinya Lisia Kehutan Forrest
81 Chapter 77 Menara Sihir
82 Chapter 78 Kebenaran Yang Tersembunyi Namun Sudah Diketahui
83 Chapter 79 Nevan Pergi Kehutan Forrest Menjemput Lisia
84 Chapter 80 Kepulangan Lisia Kedesa Agelios
85 Chapter 81 Sikap dingin pada Oliver
86 Chapter 82 Kue Kushi-dango
87 Chapter 83 Pekerjaan kotor
88 Chapter 84 Sihir Hitam
89 Chapter 85 Perjodohan
90 Chapter 86 Ecriana dan Kristiana
91 Chapter 87 Pertemanan Kristiana Dengan Diana
92 Chapter 88 Duke dan Duchess Voresham
93 Chapter 89 Bayangan Hitam
94 Chapter 90 Kembalinya Para Anggota bulan sabit
95 Chapter 91 Cairan Biru
96 Chapter 92 Sang Ahli Racun
97 Chapter 93 Racun Hygealynie
98 Chapter 94 Alasan Marquess Engear meracuni ratu Camelia
99 Chapter 95 Mencari Sang Ahli racun Elard
100 Chapter 96 Kotak Berisikan Racun Hilang
101 Chapter 97 Amarah Owen
102 Chapter 98 Kepulangan Ian
103 Chapter 99 Pohon Besar?
104 Chapter 100 Saling Menyembunyikan Rahasia
105 Chapter 101 Mahkota bunga
106 Chapter 102 Pembanggkitan Sihir
107 Chapter 103 Bola Kristal air dan Dewi Nerissa
108 Chapter 104 Kebenaran yang terungkap
109 Chapter 105 Rumah baru
110 Chapter 106 Memasak Bersama
111 Chapter 107 Menikah!
112 Chapter 108 Apa Elis Membenci Diana! Kenapa?
113 Chapter 109 Hibernasi, Penyakit kematian!
114 Chapter 110 Kebencian Elis kepada Diana
115 Chapter 111 Kesedihan Mendalam Elis
116 Chapter 112 Menerima Kebencian Elis
117 Chapter 113 Perang tepung
118 Chapter 114 Permintaan Memakai Pakaian Amalthea
119 Chapter 115 Sakit Hati
120 Chapter 116 Merasa Bersalah
121 Chapter 117 Balai Desa, Hadiah
122 Chapter 118 Tidak Berhasil Bertemu dan Malah berpisah
123 Chapter 119 Akhirnya Nevan Bertemu Dengan Lisia
124 Chapter 120 Rencana Yang Gagal dan Kekesalan Oliver
125 Chapter 121 Makan Siang,Rasa suka dan Balas Budi
126 Chapter 122 Hadiah, dan Benda misterius
127 Chapter 123 Cincin, Kedatangan Oliver Yang Tak Terduga
128 Chapter 124 Suasana Yang Serius Antara Adelio dan Duke Riecaldo
129 Chapter 125 Kesedihan Nevan
130 Chapter 126 hari yang ditunggu tunggu
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Prolog
2
Chapter spesial Perkenalan sang author
3
Chapter 1 Pindah Dimensi
4
Chapter 2 Dewi Hutan
5
Chapter 3 Lokasi
6
Chapter 4 Pesan
7
Chapter 5 Kerajaan Magixion
8
Chapter 6 Lisia Diculik
9
Chapter 7 Ezra
10
Chapter 8 Markas Bulan Sabit
11
Chapter 9 Segel Pelindung Hutan Harvest
12
Chapter 10 Kristal pelangi
13
Chapter 11 Mata Merah Jambu
14
Chapter 12
15
Chapter 13 Raja Iblis
16
Chapter 14 Pilihlah Aku
17
Chapter 15 Anda Tidak Egois
18
Chapter 16 Menara Jam
19
Terimakasih
20
Chapter 17 Penyerangan
21
Chapter 18 Keputusan Lisia
22
Chapter 19 Melihat Festival
23
Chapter 20 Perjanjian Damai
24
Chapter 21 Perasaan Apa Ini?
25
Chapter 22 Pesta Dansa
26
Chapter 23 Pesta Dansa 2
27
Chapter 24 Apa Saya Tidak Akan Kembali Kedunia Nyata?
28
Chapter 25 Mencoba Menjebak Lisia
29
Chapter 26 Berkumpul Didesa Agelios
30
Chapter 27 Rencana
31
Chapter 28 Jebakan
32
Chapter 29 Racun
33
Chapter 30 Mengintrogasi
34
Chapter 31 Mudah Sekali Dimanfaatkan
35
Chapter 32 Kena Hukuman
36
Chapter 33 ESTELLE
37
Chapter 34 Kalung Dan Gelang
38
Chapter 35 Alasan Daisy Ingin Melindungi Flora
39
Chapter 36 Mancing ikan bersama
40
Permintaan Maaf
41
Chapter 37 Bertengkar
42
Chapter 38 Apa Kalian Masih Marah Pada Saya?
43
Chapter 39 Aku Sangat Membencimu Nevan
44
Chapter 40 Alasan Ezra membenci Nevan
45
Chapter 41 Lisia! Apa Anda Juga Akan Memaafkan Saya?
46
Chapter 42 Liburan
47
Chapter 43 Racun Lowislyea
48
Chapter 44 Pertemuan pertama Lisia dan Clara
49
Chapter 45 Matahari terbenam
50
Chapter 46 Sampai Kapan Anda Akan Terus Memanggil Saya Dengan Sebutan Dewi?
51
Chapter 47 Kebencian Clara Pada Lisia
52
Chapter 48 Rencana Nox dan Elis
53
Chapter 49 Elis sakit perut
54
Chapter 50 Apa Anda Bisa Tinggal Lebih Lama Lagi Disini?
55
Chapter 51 Pura pura sakit perut
56
Chapter 52 Rahasia Antara Lisia dan Nox
57
Chapter 53 Lisia Yang Marah
58
Chapter 54 Aku Mencintai mu Diana!
59
Chapter 55 Saya Tidak Bisa Menjadi Manusia
60
Chapter 56 Rencana Clara
61
Chapter 57 Bertunangan Clara dan Oliver.
62
Chapter 58 Aku Hanya Perlu Melakukan Hal Yang Sama Padamu
63
Chapter 59 Tanggal Pertunangan
64
Chapter 60 Berhasil
65
Chapter 61 Cerita Masa Lalu Galen, Maria, Evans dan Charlotte
66
Chapter 62 Charlotte! Apa kau baik -baik saja?
67
Chapter 63 Penyesalan
68
Chapter 64 Kesalahpahaman
69
Chapter 65 Clara!
70
Chapter 66 Kristal! Bawa aku kehutan Harvest!
71
Chapter 67 Tuduhan palsu.
72
Chapter 68 Makan malam
73
Chapter 69 Rencana selesai
74
Chapter 70 Masakan kesukaan Oliver
75
Chapter 71 Menghukum Pendeta Fergus
76
Chapter 72 Surat Dari Oliver
77
Chapter 73 Alasan Diana kembali kehutan Forrest.
78
Chapter 74 Semua Hak Nevan
79
Chapter 75 Berhenti Kau Bilang?
80
Chapter 76 Berita Kembalinya Lisia Kehutan Forrest
81
Chapter 77 Menara Sihir
82
Chapter 78 Kebenaran Yang Tersembunyi Namun Sudah Diketahui
83
Chapter 79 Nevan Pergi Kehutan Forrest Menjemput Lisia
84
Chapter 80 Kepulangan Lisia Kedesa Agelios
85
Chapter 81 Sikap dingin pada Oliver
86
Chapter 82 Kue Kushi-dango
87
Chapter 83 Pekerjaan kotor
88
Chapter 84 Sihir Hitam
89
Chapter 85 Perjodohan
90
Chapter 86 Ecriana dan Kristiana
91
Chapter 87 Pertemanan Kristiana Dengan Diana
92
Chapter 88 Duke dan Duchess Voresham
93
Chapter 89 Bayangan Hitam
94
Chapter 90 Kembalinya Para Anggota bulan sabit
95
Chapter 91 Cairan Biru
96
Chapter 92 Sang Ahli Racun
97
Chapter 93 Racun Hygealynie
98
Chapter 94 Alasan Marquess Engear meracuni ratu Camelia
99
Chapter 95 Mencari Sang Ahli racun Elard
100
Chapter 96 Kotak Berisikan Racun Hilang
101
Chapter 97 Amarah Owen
102
Chapter 98 Kepulangan Ian
103
Chapter 99 Pohon Besar?
104
Chapter 100 Saling Menyembunyikan Rahasia
105
Chapter 101 Mahkota bunga
106
Chapter 102 Pembanggkitan Sihir
107
Chapter 103 Bola Kristal air dan Dewi Nerissa
108
Chapter 104 Kebenaran yang terungkap
109
Chapter 105 Rumah baru
110
Chapter 106 Memasak Bersama
111
Chapter 107 Menikah!
112
Chapter 108 Apa Elis Membenci Diana! Kenapa?
113
Chapter 109 Hibernasi, Penyakit kematian!
114
Chapter 110 Kebencian Elis kepada Diana
115
Chapter 111 Kesedihan Mendalam Elis
116
Chapter 112 Menerima Kebencian Elis
117
Chapter 113 Perang tepung
118
Chapter 114 Permintaan Memakai Pakaian Amalthea
119
Chapter 115 Sakit Hati
120
Chapter 116 Merasa Bersalah
121
Chapter 117 Balai Desa, Hadiah
122
Chapter 118 Tidak Berhasil Bertemu dan Malah berpisah
123
Chapter 119 Akhirnya Nevan Bertemu Dengan Lisia
124
Chapter 120 Rencana Yang Gagal dan Kekesalan Oliver
125
Chapter 121 Makan Siang,Rasa suka dan Balas Budi
126
Chapter 122 Hadiah, dan Benda misterius
127
Chapter 123 Cincin, Kedatangan Oliver Yang Tak Terduga
128
Chapter 124 Suasana Yang Serius Antara Adelio dan Duke Riecaldo
129
Chapter 125 Kesedihan Nevan
130
Chapter 126 hari yang ditunggu tunggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!