2 hari kemudian mahesa sudah diperbolehkan pulang, araf sekeluarga datang menjemput bersama supir perusahaan mahesa.
Setelah sampai rumah mahesa yang besar namun sejuk dan asri kental dengan nuansa jawa mahesa duduk diruang tamu. Begitu pun dengan bayu sekeluarga. Mbok nah pembantu nasya datang membawa minuman, setelah meneguk minuman Mahesa menatap pada sahabat-sahabatnya.
Setelah berbasa-basi mengenang masa muda mereka Mahesa membuka omongan yang sejak tadi ingin ia sampaikan, "bayu lebih baik mulai malam ini kalian tinggal disini. masih ada 2 kamar kosong. lagipula acara pernikahan besok diadakan pagi-pagi. jadi kalian tidak terlalu lelah harus bolak balik hotel"
"Benar juga idemu mahesa, baiklah aku akan menelepon asistenku untuk membawa barang-barang kami dari hotel sekaligus check out" ucap bayu yang disetujui juga oleh istrinya.
"Kalian istirahatlah dulu, kalian pasti lelah nanti malam setelah makan malam pengacaraku akan datang. Kita berkumpul lagi ada hal penting yang harus aku sampaikan pada kalian"
Leni menatap pada sahabatnya yang kini sudah terlihat sangat tua dan rapuh, terlihat gurat kelelahan diwajah mahesa kemudian berkata, "Mahesa jangan terlalu memaksakan diri yang lain kita bisa undur sampai kau lebih baik, yang terpenting adalah pernikahan anak-anak kita dulu"
Mahesa tersenyum pada sahabatnya, "Aku merasa sudah tidak ada waktu lagi len. Maafkan aku yang merepotkan kalian"
Bayu mendekat pada sahabatnya, "tidak ada yang direpotkan kita adalah sahabat sudah selayaknya saling membantu"
"Baiklah sepertinya kamu harus istirahat sekarang ayo aku antar kamu ke kamar" ajak bayu yang dituruti oleh mahesa.
***
Malam harinya annasya membantu mbok nah dan asri asisten rumah tangganya untuk menyiapkan makan malam. Selesai memasak mbok nah memanggil tamu-tamunya untuk makan sedangkan nasya ke kamar ayahnya membantu ayahnya berjalan ke arah ruang makan. Suasana di ruang makan nampak hangat. Karena ada canda tawa dari araf sekeluarga yang menghangatkan suasana.
Setelah selesai makan malam mahesa meminta bayu sekeluarga berkumpul di ruang keluarga. Karena prasetiyo pengacara kepercayaan mahesa telah datang.
Setelah semua berkumpul tak terkecuali nasya dan araf, pengacara mahesa membuka omongan.
"Selamat malam semua, perkenalkan tuan dan nyonya nama saya prasetiyo pengacara yang ditunjuk oleh tuan mahesa untuk menyampaikan beberapa wasiat beliau"
Bayu dan Leni menatap pada mahesa begitu pun nasya yang kemudian diangguki oleh mahesa, "lanjutkan"
"Tuan mahesa singodiredjo akan menyerahkan perusahaan meubel pada keluarga mendiang istri yaitu tuan wiryo dan nyonya lina sebagai saudara kandung nyonya maryam yang masih hidup"
"Sedangkan tuan araf sebagai calon suami nona muda kami, nona annasya akan mewariskan perusahaan it tuan mahesa yaitu richmedia jika tuan araf sudah menjadi suami nona muda kami. Dan akan diwariskan kepada anak kandung nona annasya kelak"
Seketika bayu sekeluarga terkejut dibuatnya. Selama ini mereka tidak pernah tau owner richmedia perusahaan it terbesar diindonesia yang sedang berkembang pesat. Mereka tidak menyangka kalau perusahaan itu milik sahabatnya"
"gila ternyata mertua gue tajir banget papa bukan apa-apa dibanding om mahesa" batin araf
"Ya Allah sekarang aku tau kenapa ayah sangat sibuk hingga tidak ada waktu untukku. Ternyata ayah menjalankan 2 perusahaan sekaligus. Ayah pasti hidupmu tidaklah mudah, maafkan aku ayah yang tidak bisa membantu apa-apa" batin nasya
"demikianlah surat wasiat ini dibuat dengan sebenarnya jika ada hal yang ingin ditanyakan dan diperjelas maka silahkan hubungi kami lawyer tuan mahesa"
Mahesa mengangguk pada prasetiyo kemudian berkata, "terima kasih pras"
"sama-sama tuan kalau sudah tidak ada yang dipertanyakan lagi saya undur diri"
Mahesa mengangguk mempersilahkan
Setelah pengacara itu pergi bayu bertanya pada mahesa, "sejak kapan kamu punya perusahaan it sa? seingatku istrimu hanya punya usaha meuble"
Mahesa menghela nafas kemudian berkata, "maafkan aku tidak bisa memberikan perusahaan meuble itu untuk aku wariskan...."
"Bukan itu intinya mahesa, sekali pun kamu ga mewariskan apapun aku masih akan tetap menikahkan anak-anak kita. Karena kamu adalah keluargaku" potong Leni cepat
Sambil menerawang, mahesa mulai bercerita pada sahabatnya "Selama ini wiryo dan lina selalu mengusik perusahaan peninggalan maryam karena mereka pikir, mereka lebih berhak daripada anakku. Sedangkan perusahaan it itu aku bangun dari semenjak aku kuliah dulu. Sekarang sudah merambah pasar asia dan sebagian eropa"
"Bayu.... lina...." panggil mahesa, "aku tidaklah akan merasa rugi kehilangan harta. Tapi aku akan sangat menyesal dan menangis jika putri tunggalku menderita, aku hanya bisa meminta tolong untuk kalian bisa membahagiakan putriku ini"
"Kamu jangan terlalu khawatir mahesa, aku akan memperlakukan nasya layaknya putriku sendiri" ujar leni.
"Araf tidak bisa berjanji om tp araf akan selalu berusaha" ucap araf. Nasya tersenyum dibalik cadarnya
Mahesa tersenyum, "terima kasih banyak"
"Jangan sungkan seperti itu mahesa, sudah selayaknya kami melakukan hal itu" ujar bayu menyahuti
"Baiklah sudah malam kita beristirahat, besok masih ada hal paling penting yang harus kita lakukan"
Mahesa bangkit dari sofa dibantu oleh nasya berjalan dan masuk kamar. Yang lain pun semua mengikuti.
***
Jam menunjukkan pukul 11 malam namun netra nasya masih enggan untuk dipejamkan. Dia masih memikirkan tentang ayahnya. Tiba-tiba dia merasa rindu pada ayahnya. Dia pun bangkit dari tidurnya menuju kamar ayahnya.
Sesampainya dikamar sang ayah nasya mengetuk pelan takut mengganggu ayahnya yang sudah beristirahat.
tok... .tok.... tok...
"masuk"
"ayah" panggil nasya setelah membuka pintu dan melangkah masuk
"ada apa putri ayah malam-malam ke kamar ayah?" tanya mahesa sambil meletakkan buku diatas nakas
Nasya duduk disamping ayahnya, "Yah..." panggil nasya sambil memeluk ayahnya manja
"hmmm... ada apa nak" mahesa memeluk nasya dengan tangan kanannya sambil menepuk nepuk pelan punggung nasya
"Besok nasya menikah yah,,,,"
"Lalu?"
"bisakah malam ini nasya tidur bersama ayah?" lirih nasya
"putri ayah manja ya" mahesa terkekeh pelan. Nasya memanyunkan bibirnya
"Nasya sangat rindu ayah" ucap nasya sambil mengeratkan pelukannya
"baiklah sayang kamu boleh tidur bersama ayah malam ini, ayah juga sangat merindukanmu" mahesa menghela nafas, "maafkan ayah yang sudah menyia-nyiakanmu nak"
Nasya mendongak ke arah wajah ayahnya, "tidak ayah, ayah tidak pernah menyia-nyiakanku. Ayah adalah ayah terbaik yang selalu memprioritaskan yang terbaik untuk hidupku. Terima kasih banyak ayah. maafkan nasya yang tidak pernah tau kesulitan yang ayah alami. pasti sangat melelahkan ya yah untuk mengurus 2 perusahaan sekaligus"
"jika bukan karena amanah dari ibumu ayah tidak akan mau mengurus perusahaan meuble itu nak. Ayah menyerahkan perusahaan itu untuk pakdemu karena ayah tidak mau sepeninggal ayah kamu harus dimusuhi keluarga ibumu"
Annasya mengangguk mengerti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Tika Zakky
jgn iris bawang dong thor
2021-02-19
1
Nyonya Paijo
serasa ada yg keganjel di tenggorokan
2020-11-04
0
Nanda Lelo
ra' kroso netes eluh Nang pipiku
2020-09-25
0