BAB 2

Pagi-pagi sekali Araf mendapat telepon dari ibunya untuk menyusul mereka ke semarang dengan pesawat. Karena hari ini Araf harus latihan basket Araf pun meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk berangkat malam hari.

"mom araf harus sekolah dulu tapi araf sudah dapat tiket kok ke semarang nanti malam. Araf pasti kesana" ucap arah meyakinkan orangtuanya.

Terdengar disana suara desahan orangtuanya, kemudian ayahnya menyahut," ya sudah lah mi biarkan saja yang pentingkan hari ini araf sampai."

"ya sudahlah, mami tunggu disemarang ya sayang. kabari mami kalau sudah sampai" ujar leni yang akhirnya mengalah.

Araf yang masih bingung dengan permintaan orang tuanya hanya menghela nafas. Setelah memesan tiket keberangkatanya ke semarang dia lantas berangkat ke sekolah.

Disekolah setelah pelajaran selesai Araf beranjak ke lapangan, Dia meminta izin pada pelatihnya untuk tidak latihan hari ini dikarenakan mendadak harus berangkat ke semarang. Pelatih pun mengizinkan. Setelah berpamitan araf beranjak dari lapangan. Saat tiba dilorong sekolah menuju parkiran iya berpapasan dengan 3 sahabatnya yaitu daffa, fariz dan david.

"Mau kemana raf? ga ikut latihan lo?" tanya daffa temannya yang paling konyol.

"Ada urusan mendadak gue, malam ini juga harus berangkat ke semarang nyusul orangtua gue yang lagi disana" jawab Araf jujur.

"Ok deh hati-hati ya jangan lupa kalau ketemu cewe cantik minta nomornya buat gue ya" araf mendengus kesal pada daffa. Sedangkan David langsung memukul kepala daffa.

"sakit ****, KDRT neh" sungut daffa kesal

"lagian pikiran lo ga bisa apa mikir yang lain selain cewe!" sahut david

"Udah ah males gue dengerin omongan lo yang unfaedah, ayah cabut dulu ya nak doakan ayah selamat sampai tujuan bisa balik lagi ke jakarta"

"ok hati-hati ayah" sahut mereka bertiga.

Mereka biasa memanggil Araf dengan sebutan ayah karena Araf adalah pemimpin mereka. Selain araf paling cerdas diantara mereka berempat,

***

Sesampainya Araf dikota Semarang dia langsung menelepon ibunya, "hallo mom araf sudah sampai disemarang. Araf langsung ke hotel atau gimana?"

Leni yang mendapat telepon dari anaknya sangat senang ternyata anaknya ini dapat diandalkan dan dipercaya, "langsung ke hotel aja sayang mami sama papi sudah dihotel kami lagi dinner"

"Ok mom" selesai telepon araf segera mengorder aplikasi taksi online. Setelah 15 menit menunggu araf didatangi supir taksi itu araf langsung masuk kedalam mobil. Mobil pun berjalan dijalan raya yang sudah lengang karena hari sudah mulai malam.

Setelah sampai hotel Araf segera menghubungi orang tuanya, "mom araf sudah di lobby hotel, tapi belum check in"

"check in saja nak mami sudah pesankan kamar untuk kamu. Nanti kami menyusul dikamar kamu ya sayang" ucap mami leni.

"Baiklah mami"

Araf pun menuju resepsionis hotel setelah menyerahkan id card araf langsung beranjak menuju kamarnya dilantai 11. lantai yang sama dengan orang tuanya.

Setelah sampai kamar araf pun mengirim pesan pada mami-nya. Setelah mengirim pesan araf langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Baru saja merebahkan tubuhnya tiba-tiba kamarnya diketuk.

Tok....tok....tok....

Araf beranjak dari kasur kemudian membuka pintu dilihatnya kedua orang tuanya didepan pintu. Maminya masuk terlebih dahulu diikuti papinya kemudian Araf. Mami dan papi duduk diatas ranjang sedangkan Araf mengambil kursi dan duduk didepan mereka.

"Araf sebelumnya mami sama papi minta maaf jika kami tidak memberitahukan kamu soal ini sebelumnya" mami membuka percakapan.

Araf melihat ke arah maminya heran, "Ada apa sih mi?" sunyi sejenak.

"ehemmm.....ehemmm" deheman ayah araf memcah keheningan kemudian, "raf papi sama mami kan selama ini tidak pernah meminta apapun dari kamu"

"terus?"

"Kami mau minta tolong kamu untuk bersedia menikah dengan anak teman kami" ujar bayu papi araf.

Araf terkejut bukan main, "A.....apa pi?"

Leni mendekat pada putranya, dia tau ini tidaklah mudah apalagi araf masih 18 tahun. dia juga masih smu. Leni duduk disamping putranya, "mami tau ini sangat tidak mudah untuk kamu. Tapi ini adalah keputusan mami sama papi yang harus kami ambil"

"Kenapa bukan bang zaki pi? Araf masih sekolah kan"

"Zaki sudah bertunangan dengan nabila raf, lagipula sekarang zaki sedang diprancis liburan dengan nabila. Ga mungkin kan mami harus merusak hubungan mereka"

"tapi mami sama papi ga mikirin perasaan araf" keluh araf cemberut.

"emangnya kamu sudah punya pacar?" selidik bayu pada anaknya yang diangguki oleh araf.

"pacaran itu dosa lebih baik menikah" celetuk mami

"tapi mi....."

"ga ada tapi-tapian, selama ini mami sama papi ga pernah meminta sesuatu sama kamu. Jadi tolong untuk kali ini saja turuti kemauan kami" ujar mami tegas

"Araf kan ga kenal mi..."

"nanti juga kenal" ucap mami, " sudah-sudah mami tak mau dengar alasan lagi."

"mi...." araf masih memohon kepada maminya.

"Araf...."panggil bayu lembut, "Dia anak piatu, ayahnya adalah teman papi sedari smu namanya mahesa singodiredjo. Dia sedang sakit keras. Mahesa tidak punya saudara yang bisa dititipkan putri satu-satunya itu. Maryam ibu anak itu sudah meninggal dari anak tersebut masih 5 tahun"

"Maryam dan Mahesa orang yang sangat berjasa pada papi dan mami, dialah yang membantu kami untuk bisa menikah saat papi masih kuliah dan mami terpaksa berhenti kuliah karena mami sudah hamil abang kamu. Disaat mami sama papi diusir oleh kakek nenek kamu, mahesalah yang menampung kami kemudian maryam memberi modal pada papi untuk memulai usaha" leni mulai bercerita.

Leni masih menatap putranya, "Nak tanpa jasa mereka mungkin mami sama papi tidak akan bisa sesukses sekarang. papi pun tidak akan bisa lulus kuliah, jadi mami mohon bantu kami nak. Bantu kami untuk membalas kebaikan mereka, bantu kami untuk menjaga putri mereka yang sangat berharga"

Araf masih menunduk berpikir sesaat kemudia araf mendongak, "bagaimana dengan putri mereka apa dia setuju?" tanya Araf

"Dia anak yang penurut nak, tentu dia setuju apapun keputusan ayahnya" bayu menjawab kegelisahan anaknya.

"apa....dia....cantik mom?" tanya Araf ragu

Maminya tersenyum, "nak terkadang wajah cantik tidaklah penting tapi akhlak yang bagus itu sangat penting"

"jadi.... maksud mami dia tidak cantik?"

"Apakah penting dia cantik atau ga?" tanya bayu pada anaknya. Araf mengangguk

"Kami tidak bisa bilang dia cantik atau ga sayang, karena berbeda orang akan berpikir berbeda tentang definisi cantik. Yang pasti akhlaknya bagus" ucap leni sambil mengelus pundak putranya.

Araf hanya bisa menghela nafas panjang.

"ok sepertinya sudah larut kamu juga pasti sudah lelah, mami sama papi pamit dulu. istirahat ya nak"

Araf hanya mengangguk pasrah

Terpopuler

Comments

Magephira

Magephira

mami leni dikatakan tidak ada tapi tapian araf kan masih mau tapi dan gak belanjut dikatakan
KESEEEL😡

2023-02-28

1

Eti Guslidar

Eti Guslidar

semoga bahagia. araf. Dan anasya

2020-08-23

2

lia wati

lia wati

maaf thor gk sreg ma umurnya nasya...
knpa gk di buat sama 18 thun jga....

2020-07-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!