Pagi hari yang cerah kami sudah berada di Lapangan depan RSUD untuk mengikuti Apel pagi bersama dengan sekolah lain. Seragam kami semuanya putih bersih, sangat menyilaukan mata bagi yang melihat.
Kepala RSUD BA memberikan beberapa sambutan-sambutan dan memberikan selamat kepada kami semua yang menjadi perwakilan untuk sekolah kami masing-masing dalam mengikuti lomba PMR tingkat Kabupaten. Aku merasa bangga dan senang bisa berdiri ditengah-tengah mereka dan menjadi perwakilan untuk SMP ku tercinta. Jumlah anggota yang dikeluarkan sebagai perwakilan lomba adalah 9 orang dan sudah dibagi-bagikan kelompok untuk masing Tim.
Sebelum lomba dimulai Perwakilan atau ketua dalam setiap kelompok diwajibkan untuk mengambil undian yang berisikan tentang materi yang akan diujikan.
Aku merasa deg-degan ketika Dinda mengambil Undian itu. Aku dan Andini mempercayai sepenuhnya pada Dinda bahwa dia akan mengambil Materi yang mudah dan Nomor Urut yang tidak terlalu cepat. Sebelum Dinda mengambil Undian dia melihat kearah kami berdua sebagai timnya dan yang lainpun melihat Dinda dengan perasaan tegang, Dinda sepertinya merasa gugup.
Pembawa Acara memberikan Mic kepada Dinda dan menyuruh Dinda untuk membacanya dengan sangat keras. Dinda mengambil Mic itu dan mulai membaca.
“Nomor urut 11, Materi mengenai Penanganan Pertama saat korban kecelakaan.” Kata Dinda.
Aku dan Andini merasa lega karena mendapat Materi ini karena untuk materi ini kami sudah menguasainya diluar kepala. Setelah semuanya selesai mengambil Kertas Undian. Kelompokku dan Kelompok yang lainnya berpisah menuju keruang masing-masing tempat Uji Materi. Kami bertiga pun menunggu diluar ruangan untuk menunggu giliran.
“Kelompok 3.” Panggil salah satu pengawas dengan sangat ramah.
Aku dan ketiga temanku pun masuk kedalam ruangan dengan perasaan gugup. Ruangan ini tidak terlalu besar dan jendelanya ditutupi Korden yang membuat ruangan ini menjadi agak gelap. Para pengawas lomba sudah duduk manis dikursinya masing-masing. Aku melihat semua alat peraga sudah tersedia didalam ruangan itu dan terdapat patung peraga yang berlumuran darah. Darah itu biasanya dari Cat. Sebelum kami memulai Aplikasi. Pengawas lomba menjelaskan mengenai identifikasi keadaan korban itu.
“Terdapat luka robek yang cukup dalam dibagian lengan atas dan lebam dibagian kepala yang memungkinkan korban terkena gagar otak. Korban membutuhkan penanganan segera untuk supaya tetap bertahan hidup.” Jelas Pengawas
”Jadi tugas anda disini adalah bagaimana cara anda dalam mengatasi masalah korban seperti
ini?” Lanjut pengawas perlombaan.
“Mohon dijelaskan secara terperinci dan gunakan alat peraga semaksimal mungkin.”
Kamipun menjalankan tugas sebagaimana kami harus menyelamatkan korban dan kami lakukan seperti latihan. Hak berbicara dalam kelompok ini adalah Dinda sebagai ketua kelompok. Dinda menjelaskan tentang peralatan-peralatan yang akan digunakan, sesekali jika Dinda ada yang lupa dalam menjelaskan aku dan Andini menambahkan, saling melengkapi dalam satu kelompok. Meskipun ini hanya alat peraga kamipun harus melakukannya secara serius dan menganggap bahwa alat peraga ini adalah korban yang seseungguhnya. Andini mengambil air untuk membersihkan lukanya, sementara Dinda dan aku mengecek tubuh korban untuk dilihat apakah masih ada luka atau patah tulang atau tidak. Setelah semuanya selesai, kami secara cepat memperban luka-luka korban untuk menghentikan pendarahan.
Setelah selesai melakukan Aplikasi penanganan korban tugas kami belum selesai sampai disini, kami masih diharuskan menjawab pertanyaan lisan yang diajukkan oleh pengawas lomba. Beberapa pertanyaan di berikan pada kami dan beberapa pertanyaan kami bisa menjawab dengan mudah dan sisanya tidak terjawab.
“Sebenarnya kalian melakukan Aplikasi ini, masih banyak sekali kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki, tapi hanya sedikit sekali kesalahannya.” Koreksi pengawas lomba. Setelah koreksi satu dua kalimat dari para Pengawas kamipun akhirnya keluar dari ruangan itu. Antara lega dan takut, dari tempat yang lain ternyata kelompok yang lain juga sudah keluar.
Ketika hari sudah mulai Sore. Pengujian Materi dan perlombaan sudah selesai. Kami semua dikumpulkan di Lapangan seperti tadi pagi untuk mendengarkan hasil penilaian. Ini adalah Babak Penentuan yang tunggu-tunggu, Pengumuman siapa yang akan menjadi Juaranya.
Kepala RS yang mengumumkan pemenangannya.
“Untuk Juara 1 dimenangkan oleh SMP Negri 02 BW.” Suara tepuk tangan bergemuruh. Aku dan tim ku merasa gugup sekali, tidak mendapat juara 1 tidak apa-apa tetapi masih ada kesempatan untuk menjadi juara berikutnya.
“dan Juaraaa 2 adalahhhh....” Kepala RS menggantung kalimatnya. “SMP N 01 PO....”
Kamipun bersorak tidak kalah keras karena senang, akhirnya inilah perjuangan kami selama satu minggu mengikuti latihan-latihan. Meskipun hanya Juara 2 tapi ini sudah termasuk hal yang membanggakan untukku. Ini adalah suatu keberuntungan yang baik dan bagus.
🌳🌳🌳
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
𝙳𝚑𝚢
semangat
2020-06-10
1
Anastasia Erdina
Haloo..
Aku udah mampir di cerita kamu
Ditunggu feedbacknya yaa
Makasih
2020-05-26
0