Chapter 2

Pagi itu terlihat gadis cantik masih terlelap dalam kamar tidurnya, sehabis pulang dari mall Luna langsung bersih bersih dan mengerjakan tugas tugas kuliahnya, pukul dua dini hari Luna baru bisa memejamkan matanya

Brakkk!!

Pintu kamar Luna di buka dengan kasar oleh seorang wanita paruh baya yang masih nampak terlihat cantik di usianya yang menginjak kepala empat dia adalah mama Aluna

Wanita itu nampak menatap tajam Luna yang masih belum terbangun dari tidurnya padahal jam masih menunjukan puku setengah tujuh pagi, memang hal ini tak seperti biasanya Aluna bangun kesiangan

Dan tanpa rasa prikemanusiaan wanita paruh baya yang bernama Clara Mahesa menyiramkan air dingin ke wajah Luna yang masih damai dari tidurnya

"Astaga Bajirr!"Teriak Luna kaget akibat siraman air dingin yang menimpanya, namun kekagetannya tak sampai di situ saja ia lebih terkejut melihat mamanya berdiri dengan bertolak pinggang sebelah dengan tangannya yang satu lagi Masi memegang gelas bekas air dingin yang ia sengaja ambil dari kulkas

"Mama"

"Bagus!, Enak yamales malesan bangun siang udah kaya putri raja, cucian dapur dan lantai dua belum kau bereskan kau malah enak enakan tidur hah!"

"I-iya mah"

"Jangan iya iya aja kamu cepat kerjain jangan cuman malas aja kamu, kamu tuh ya bener bener jadi orang udah pembawa sial, pemalas, gak tau diri hidup cuman numpang nyusahin orang terus!"Ucapnya yang menyanyat hati Luna

Jika bertanya apa Aluna sakit hati? tentu dia sangat sakit hati sejak kecil ucapan mamanya tak pernah sedikitpun terdengar enak di dengar

Tanpa berkata lagi Aluna segera turun dari tempat tidurnya dengan mengusung rambut hitamnya yang panjang me jadi satu, Setelah itu ia dengan cepat membersihkan semua peralatan kotor serta mengepel lantai rumah itu dengan cepat karena ia harus masuk ke kampus siang nanti

Tanpa ia sadari seorang gadis cantik tengah menatapnya penuh iba, dia Alea kakak perempuan Aluna, sejujurnya ia sangat kasian melihat adiknya harus bekerja di luar untuk kebutuhan nya dan di perlakukan layaknya budak di rumahnya sendiri namun ia bisa apa ia tak bisa berbuat apa apa semua anggota keluarganya seakan membenci Aluna gadis mungil itu, ntah apa kesalahnnya sehingga membuat semua orang nampak sangat membenci Aluna

"Semoga tuhan selalu memberikan mu kekuatan, kakak yakin kamu akan bahagia suatu saat nanti lun, semoga kamu selalu kuat"Ucap batin Alea menatap Aluna dengan pandangan berkaca kaca

***

Setelah selesai dengan semua tugas-tugas nya Luna terlebih dahulu membersihkan badannya dan bersiap siap untuk ke kampus

Hufhhh

Terdengar helaian nafas berat dari wanita cantik itu

"Besok gimana ya cara buat izin pergi pasti mama papa bakal ngelarang aku pergi"lirih gadis itu

namun tiba tiba pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang

tok tok

"Non ini bibi Zhi"

"Iya bi masuk aja pintunya gak di kunci"jawab Luna

Bibi Zhi masuk dengan membawa kotak makanan untuk Luna

"Non pasti non belum sarapan kan ini bibi bawain bekal buat non, di makan ya"

"Terimakasih bi, tapi lain kali bibi gak perlu ngelakuin hal ini nanti mama papa marah sama bibi"

"Gak apa apa non, maaf ya tadi bibi gak bisa bantu non alun"

"Tidak apa apa bi, Luna sudah biasa kok"

"malang sekali nasibmu non, di perlakukan layaknya budak di rumah sendiri oleh keluarganya"ucap batin bibi zhi

Bibi Zhi adalah salah satu pembantu yang paling tua di kediaman Mahesa, ia sudah sejak kecil mengurus Aluna yang kekurangan kasih sayang dari orangtuanya serta keluarganya yang lain, ntahlah ia yang sudah lama di sini pun tak pernah tahu mengapa alasannya tuan dan nyonyanya membenci anak bungsunya sendiri

"Yasudah bi Aluna pamit mau ke kampus dulu ya"ucap Luna meminta izin serta menyalami bibi Zhi yang sudah ia anggap sebagai ibunya

"Iya non, non hati hati ya nanti bekalnya jangan lupa di makan"

" iya bi terimakasih bi"

Aluna keluar dari kamarnya menuruni anak tangga rumah mewah itu, namun langkah nya terhenti saat melihat kedua orangtuanya serta kedua kakaknya sedang bersantai di ruang keluarga diiringi canda tawa mereka, ia sangat ingin di perlakukan seperti kakak perempuan nya yang di perlakukan bak tuan putri serta di sayang kakak laki lakinya yang selalu berbuat kasar dengannya

"Hufhh, kuat lun kamu kuat"ucapnya menyemangati dirinya sendiri, ia berjalan mendekati mereka untuk meminta izin

"Mah pah, kak Aluna pamit pergi ke kampus"

"Iya lun hati hati" Hanya kakak perempuannya yang menjawab sedangkan yang lain hanya diam seolah tak melihat ia ada

ya ia sadar ia hidup hanya demi kehidupan orang lain, ia hidup hanya untuk di manfaatkan

Tanpa kata Aluna segera berjalan namun belum sempat ia sampai pintu seseorang menghentikan nya

"Berhenti" Luna sedikit tersenyum namun senyumannya hilang saat mendengar ucapan sang papa yang tak kalah menyakitkan untuknya

"Besok kau tak boleh lupakan untuk memberikan darahmu!"ucap tuan Arga Mahesa tanpa memangil nama Luna

" i-Iya pah Luna ingat kok" Setelah berucap itu ia langsung pergi dari rumah itu dengan air mata yang sudah tak bisa ia bendung lagi

"Sabar lun kamu kuat kok, gak boleh nangis"ucapnya lagi dan lagi hanya bisa menyemangati dirinya sendiri

***

Sedangkan di sebrang sana terlihat laki laki tampan yang tengah duduk di kursi kebesaran nya

"Bagaimana pencarian bayi kecilku Reyhan?!"Tanya sosok laki laki kepada sang asistennya setianya

"Maaf tuan saya masih belum bisa menemukan wanita yang anda cari, dia seperti di telan bumi setelah kebakaran rumah itu semua keluarganya pindah di rumahnya yang lain namun sampai saat ini saya beserta anak buah saya yang lain belum bisa mendapatkan alamatnya"

Brakkk!

Karena rasa kesal dan merahnya laki laki itu mengebrak meja di depannya membuat sang asisten hanya menunduk takut

"Saya tidak mau tahu kau harus secepatnya mencari dia sampai ketemu!! kerahkan semua anggota mu bila perlu keliling dunia ini cari bayi keciku sampai dapat!!"ucapnya dengan menatap tajam asistennya

"Baik tuan sesuai perintah anda, saya pamit keluar tuan"Laki laki itu hanya mengibas ngisakan tangannya

Ia memijat hidungnya

"Di mana kamu sayang, kakak sudah mencarimu kamu di mana? apa kamu baik baik saja? apa keluarga mu masih menyakiti kamu seperti dulu saat kecil?"lirih laki laki itu yang tak lain Regan Anderson, ia teringat dimana sosok bocah kecil cantik yang menjadi cinta pertamanya ia sangat menyesal karena dulu ia sempat meningalkannya, ia sangat takut jika bayi kecilnya sudah tiada namun ia masih yakin bayi kecilnya masih hidup

"Dimanapun kamu berada semoga tuhan selalu melindungi mu sayang, kakak bodoh mengapa kakak dulu tak pernah bertanya nama kamu atau mencari tahu siapa kamu, maafkan kakak"ucap lirih Regan dengan mengatupkan kedua tangannya ke wajah tampannya

***

Saat ini Aluna tengah sampai di gerbang kampusnya, seperti biasa saat di kampus ia tak pernah terlihat menyedihkan senyuman cantiknya selalu ia tampilkan saat berpapasan dengan semua orang yang di laluinya, maka jangan salah banyak orang yang menyukai Aluna gadis cantik yang terkenal dengan kesempurnaan nya namun tak banyak juga yang membenci Aluna karena merasa iri dengan kecantikan serta kepintarannya

"Alunaa!"panggil seorang wanita yang sangat mengema di koridor kampus, siapa lagi jika bukan bintang

"Aduhh bin kalo panggil orang tuh ya pelan aku gak budeg kali"Bintang hanya cengengesan mendengar ucapan Luna

"Hehe maafin, kan tau sendiri Lo gue gimana orangnya kalo ngomong"

"Kebiasaan kamu bin gak malu apa tuh banyak yang ngeliatin kamu"tunjuk Luna pada orang yang memang sedang melihat mereka berdua, bukan bukan melihat bintang lebih tepatnya mereka sedang menatap Aluna terlebih laki laki

"Ngapain lo liatin kita di kira kita pisang!"Sarkas bintang

"Idih siapa yang ngeliatin Lo orang gue ngeliatin bidadari gue"celetuk salah satu mahasiswa yang tak lain Angga laki laki musuh bebuyutan bintang yang memang sejak tadi menatap Aluna yang berjalan

"Dasar buaya darat cap kadal!"

"Yeee elu bekicot ikut campur aja lu!

"Udah yu bin gak usah di tangepin, kamu tugas udah belum kan sekarang di kumpulin"

"Mampus! gue belum lun"

"Duhh gimana dong ini lun, mana kiler lagi"

"Yaudah ini kamu salin punya aku ayo cepat satu jam lagi kelas mulai"

"Serius?"tanya bintang berbinar binar

"Iya Yo cari tempat aja"

"Aseeek dapet contekan, thank you sahabatku, kamu paling baik paling cantik paling pinter deh"ucapnya cengengesan

"Dasar kamu tuh bin giliran nyontek aja"Aluna hanya mengelengkan kepalanya tertawa melihat tingkah bintang

Singkat cerita tak terasa waktu semakin cepat berjalan, saat ini Aluna tengah berjalan sendiri menuju kafe yang tak jauh dari kampus nya sedangkan bintang pulang terlebih dahulu sebelum nya bintang menawarkan tumpangan namun Aluna menolak karena memang jarak kampus dengan kafenya hanya berjarak lima belas menit jika berjalan

sepanjang perjalanan kaki Luna, ia terus memikirkan acara ulang tahun caca yang di selenggarakan di sebuah hotel bintang lima

"Besok kan acara ulang tahun caca pasti sampe malem acaranya, gimana ya caranya buat dapat izin keluar malam"

Hufhhhh

"Apa aku nekat aja kali ya tapi kalo aku gak dibukain pintu gimana? walaupun begitu pasti mama papa marah karena aku tidak bisa tepat waktu"

"Ahh sudahlah kalopun paling kena tamparan dan cacian lagi, daripada aku mengecewakan bintang, belum lagi besok jadwal runtin hufhhh"ucapnya lirih

tanpa teras ia sudah sampai di sebuah kafe Aluna segera pergi keruang ganti untuk Menganti seragamnya

"Berarti sekarang aku harus minta izin lagi kali ya sama Bu Yasmin semoga dia gak marah..."sebenarnya Aluna tidak enak setiap hari Sabtu ia harus meminta izin untuk tidak bekerja belum lagi kemarin ia meminta izin, tapi ia sangat bersyukur pemilik kafe itu tak pernah mempermasalahkannya toh gaji yang di terima Aluna sesuai dengan gaji ia masuk

...TBC...

...Jangan lupa kasih dukungan untuk author 😍...

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Sungguh malang nasibmu Aluna😭

2024-03-24

0

Hera Puspita Sari

Hera Puspita Sari

kayak nya ini bukan org tua aluna

2024-03-08

0

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Mama si Luna lebih kejam dari ibu tiri yg kejam. ngeriii....

2023-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!