Setelah sarapan, Semuel tidak berangkat ke kantor, dia memutuskan bahwa pada hari itu dia akan bekerja dari rumah.
Karamoy mengetahui hal ini, segala yang terjadi masih sama seperti sebelumnya pada hari itu.
Di kehidupan sebelumnya Karamoy tidak pernah memperhatikan Semuel karena dia terlalu fokus mendandani dirinya demi terlihat sempurna di depan Avandra.
Tapi kali ini, Karamoy tidak mau melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, jadi hari itu dia memilih menemani Semuel di ruang kerja pria itu.
"Ada apa?" Semuel bertanya keheranan, Karamoy tidak pernah menginjak ruang kerjanya sebab perempuan itu merasa mual ketika melihat banyaknya tumpukan dokumen dan buku-buku di ruang kerja milik Semuel.
"Paman, apa kau bekerja? Apakah aku bisa membantu pekerjaanmu?" Karamoy bertanya sembari melangkahkan kakinya mendekati meja kerja pamannya.
Sesuai dugaan nya, Semuel melihatnya tanpa berkedip seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Karamoy.
"Paman, aku tahu selama ini aku sudah menjadi beban untuk paman jadi mulai hari ini aku akan menebus segalanya. Bolehkan aku membantu Paman?" Karamoy kembali bertanya.
Semuel menyipitkan matanya "Apa kau yakin? Bukankah sekarang harusnya kau pergi ke salon untuk merawat diri? Nanti sore adalah acara lamaran mu, apa kau tidak mau tampil cantik didepan calon suamimu?" Sembari mengatakan itu, hati Semuel serasa tercabik-cabik.
Dia sebenarnya berharap Karamoy akan memohon padanya supaya membatalkan acara lamaran itu, tapi apa yang keluar dari mulut Karamoy langsung memusnahkan seluruh harapannya.
"Acara lamarannya nanti sore, dan sekarang aku masih bisa membantu Paman bekerja." Karamoy berkata tanpa tahu apa yang dipikirkan oleh pamannya.
"Kalau kau memang mau membantu Paman kau bisa membaca buku di sofa." Perintah Semuel.
"Membaca buku?" Karamoy begitu terkejut.
"Ya, kau tidak mengerti bisnis sedikitpun, jadi pilih salah satu buku di sana dan duduklah di sana membacanya." Jawab Semuel.
"Baiklah." Karamoy akhirnya berjalan ke rak buku dan mengambil salah satu buku secara acak lalu duduk di sofa dan mulai membuka sampulnya.
'Buku Ini, Aku sudah membacanya.' gumam Karamoy lalu berdiri dan kembali ke rak buku untuk menukar bukunya.
Saat 5 tahun berada di keluarga Maranta dia dituntut untuk menjadi pintar dan dia berusaha mengambil hati keluarga Maranta dengan membantu keluarga itu menjalankan bisnisnya, jadi dia sudah membaca begitu banyak buku dan belajar banyak strategi bisnis.
"Ada apa?" Semuel kembali bertanya kala perempuan itu belum membaca buku dan sudah kembali menghampiri rak buku.
"Aku sudah membaca buku ini, aku akan menukarnya." Jawaban Karamoy membuat Semuel mengerutkan keningnya.
Itu adalah buku berbahasa Inggris, dan setahunya Karamoy tidak pandai berbahasa Inggris. Jadi dari mana dia bisa membaca buku itu?
Perlahan sudut bibir Semuel terangkat menertawakan alasan Karamoy.
"Paman kenapa tiba-tiba tersenyum?" Tanya Karamoy begitu menyadari perubahan ekspresi pada pamannya.
Tapi dia juga sedikit tercengang, itu pertama kalinya dalam seumur hidupnya dia melihat pamannya tersenyum.
"Bukan apa pun. Lanjutkan pekerjaanmu." Perintah Semuel lalu pria itu kembali fokus pada dokumennya.
Karamoy menghela nafas lalu melihat buku di tangannya. Saat itulah dia bisa menebak apa yang ditertawakan oleh pamannya.
'Aku yang bodoh!' batin Karamoy ikut tersenyum lalu dia mengembalikan buku itu ke rak buku dan melihat-lihat buku yang ada di sana.
'Tunggu, semua buku ini, Bukankah ini buku-buku yang dikirim oleh Paman kepada aku?' Karamoy mengingat selama dia berada di keluarga Maranta, pamannya terus mengirimi dia buku dan buku-buku yang ada di tempat itu,,,,
Melihat itu semua, tiba-tiba dada Karamoy menjadi sesak dan dia berlari keluar dari ruangan lalu bersembunyi di kamarnya sembari menangis.
"Mengapa? Mengapa tidak dari dulu aku tidak menyadari siapa yang benar-benar menyayangiku dan siapa yang hanya memanfaatkan ku?" Karamoy terisak sambil memeluk lututnya.
Penyesalan,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus semangat
2022-10-08
0
sandi
wew ah
2022-05-29
0
💮Aroe🌸
aku juga nyesel😭 gk baca dari kemaren kemaren😭 sekarang mataku dah sepet, waktunya tidur... tapi masih penasaran😅
2022-02-23
0