Kekesalan haikal.

Ke esok kan harinya...

Kini Muti sedang bersiap siap untuk pergi ke kampus. "Muti udah belum??? ".Panggil mira dari luar kamar Muti. " Iya kak bentar lagi ".Jawab Muti dari dalam kamar nya.

Setelah semuanya selesai Muti segera berjalan keluar dari kamar nya. " Udah selesai?? ".Tanya amira sambil menatap Muti. " Udah kak. Ayo ".Muti menggandeng tangan kakak nya berjalan keluar dari rumah itu. " Kak nanti Muti pulang nya agak lama ya kak".Ucap Muti sambil menatap wajah serius kakak nya yang sedang menyetir. "Memang nya ada apa??? ".Tanya mira." Nggak cuma ada penambahan jam gitu. Jadi pulang nya agak lambat ".Mira hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon.

Sekitar dua puluh menit dari rumah akhirnya kini mereka sampai di Universitas xx. " Muti duluan ya kak ".Ucap Muti sambil tersenyum lebar menatap kakak nya. " Iya".Mira membalas senyuman dari adiknya itu. "Muti segera mencium tangan kakak nya. Assalamualaikum kak".Muti kembali tersenyum menatap kakak nya. " Waalaikumsalam ".Jawab mira .

Perlahan lahan mobil mira mulai berjalan meninggalkan campus itu.

Muti segera berjalan masuk ke dalam universitas itu. " Mut!!!!.. Timuti.. Mutiii!!! “.Teriak seseorang dari belakang Muti. Muti tau betul siapa pemilik suara itu . Muti semakin mempercepat langkahnya Muti tak menggubris panggilan itu sama sekali. "Woii Timut". Teriak nya lagi. Dan Muti semakin mempercepat langkahnya .

Dan akhirnya pria itu mampu mengejar langkah Muti. " Muti ".Dia segera menarik tangan Muti agar Muti berhenti melangkah. " Ya ada apa ?? ".Muti segera menarik tangan nya. " Lo bener bener ya. Gue manggil lo dari tadi tapi lo nggak nanggepin gue. Capek tau".Ucap pria itu dengan nafas yang naik turun. "Siapa suruh lo teriak teriak?? ".Muti menatap malas ke arah Haikal. Ya pria itu adalah haikal mahasiswa sekelas dengan Muti.

"Kok chat gue semalam cuma di read sih?? ".Haikal menatap lekat wajah cantik Muti.

" Gue sibuk jadi gue nggak bisa balas chat lo ".Jawab Muti . Muti kembali melangkah menuju kelas nya.

" Eehh timut tunggu ".Haikal segera mengejar langkah Muti. "Semalam lo juga main matiin aja telpon dari gue".Ucap haikal sambil mensejajarkan langkah nya dengan Muti. " Gue udah bilang gue lagi sibuk ngerjain tugas".Jawab Muti tanpa menatap haikal.

"Ehh gimana ni tugas gue belum selesai lagi. Ini semua gara gara lo .Karena lo nggak mau bantu gue jadinya nggak selesai de tugas gue.".Haikal kembali menatap Muti. Muti segera membalikkan badan nya menghadap ke arah haikal.

" Makanya kalau punya otak pas pasan rajin belajar biar bisa ngerjain tugas. Lagian lo siapa gue. Tugas lo yang nggak selesai kok malah gue yang lo salahin ".Muti menatap tajam ke arah Haikal. Setelah itu Muti segera berjalan meninggalkan haikal yang mematung sambil terdiam. " Wahh mulut nya itu pedas sekali".Guman haikal.

"Otak gue pas pasan?? . Iya juga sih " . Haikal menghela nafas nya. Setelah itu haikal pun ikut berjalan masuk ke dalam kelas nya.

Kelas nya terlihat masih agak sepi. Haikal dapat melihat Muti yang sedang duduk sambil membaca buku. Haikal pun tersenyum. Haikal berjalan ke arah Muti. Ia segera duduk di atas meja Muti. Namun lagi lagi Muti tidak menghiraukan keberadaan haikal. "Timut lagi ngapain ?? ".Haikal tersenyum menatap Muti.

Muti menatap tajam ke arah haikal. "Ya ampun Muti kalau marah tambah cantik ya. Apa lagi kalau senyum makin cantik de Muti. Senyum dong Muti ".Haikal menundukkan kepalanya menatap ke arah Muti.