Ketika Muslimah Jatuh Cinta
Episode 3 (Laki - laki baik)
**Pengajian rutin kaum Adam.
Bagaimanakah Nabi memberikan petunjuk bagi para keluarga muslim soal memilih laki - laki yang layak menjadi kepala rumah tangga, sekaligus pendidik keluarga, suami dan ayah.
Tolok ukur yang salah dalam memilih laki - laki, pernah terjadi pada masa Rasulullah. Karena hanya melihat dari luar saja, maka, peluang untuk kita hari ini berbuat kesalahan lebih besar lagi.
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dikisahkan dari Sahal, “Seorang laki - laki melewati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau berkata (kepada para shahabat), bagaimana menurut kalian orang ini?
Mereka menjawab, Jika ia melamar diterima, jika merekomendasikan diterima dan jika bicara didengar.
Kemudian beliau diam.
Berikutnya lewat lagi seorang laki - laki dari kalangan orang - orang miskin. Beliau kembali bertanya, bagaimana menurut kalian orang ini?
Mereka menjawab, Jika ia melamar, tidak akan diterima. Jika merekomendasikan tidak diterima dan jika bicara tidak didengar.
Rasulullah bersabda, Yang ini lebih baik dari sepenuh bumi orang seperti yang tadi (pertama),” (HR. Bukhari).
Ya, karena sahabat hanya melihat penampilan. Hanya karena miskin dengan penampilan seadanya dan tidak menarik, kemudian dianggap tidak layak. Jadi, semoga kisah ini tidak membuat kita mengulangi kesalahan yang sama.
Yaitu, melihat hanya dari penampilan dan kekayaan saja. Kalimat Nabi menjungkalkan penilaian para shahabat, “Yang ini lebih baik dari sepenuh bumi orang seperti yang tadi (pertama)”. Tak tanggung - tanggung, satu berbanding sepenuh bumi.
Maka, kita harus melihat lebih dalam langsung dari sabda Nabi. Laki - laki dengan ciri seperti apa yang layak menjadi suami, ayah sekaligus menantu. Berikut ini hadits - hadits Nabi tentang memilih laki - laki yang layak :
“Wahai pemuda, siapa yang memiliki Baah, menikahlah karena bisa lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga ********. Siapa yang belum sanggup, maka puasalah karena akan menjadi benteng baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Jika ada yang datang kepada kalian yang telah kalian ridhoi akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah ia karena jika tidak akan menimbulkan fitnah di bumi ini dan kerusakan yang luas. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah. Tirmidzi berkata: Hasan Ghorib).
“Nabi shallallahu alaihi wasallam suatu saat dalam sebuah perjalanan. Seorang yang ahli menggiring unta dengan langgamnya, melakukan hal tersebut. Nabi berkata: Berlaku lembutlah wahai Anjasyah terhadap kaca.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Berpesanlah yang baik terhadap wanita. Karena wanita diciptakan dari tulang rusuk. Yang paling bengkok dari rusuk adalah yang paling atas. Jika kamu meluruskannya, kamu bisa mematahkannya. Jika kamu biarkan, akan terus bengkok. Maka berpesanlah yang baik terhadap wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ustadz Yusuf
Baik itulah tausiyah pada malam hari ini.
Ustadz Yusuf
Kita tutup dengan membaca hamdalah Alhamdulillah. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Akhi Fauzi
Waalaikumussalam.
Akhi Isman
Waalaikumussalam.
Akhi Hanafi
Waalaikumussalam.
Akhi Adam
Waalaikumussalam.
Akhi Rasya
Waalaikumussalam.
Setelah selesai pengajian di masjid.
Akhi Isman
Hemmm tadi saya sangat memperhatikan bagaimana ustadz meyakinkan kita kalau kita bisa menjadi laki - laki yang baik menurut agama Islam.
Akhi Adam
Iya, begitu lah Alhamdulillah.
Akhi Isman
Mas Adam kan ustadz juga, kenapa gak nyoba kaya ustadz tadi ceramah tausiyah di masjid besar gitu.
Akhi Adam
Belum waktunya, doakan saja ya.
Tiba - tiba di perjalanan, mereka tidak sengaja bertemu dengan ukhti Aisyah dan ukhti Maura.
Ukhti Maura
Ana sangat telat, ayo cepet ukh Aisyah. (Maura berjalan cepat sekali hingga Aisyah tidak bisa mengejar nya karena pakaian yang Aisyah pakai sangat lah lebar yaitu syar'i yang sangat anggun berwarna hitam polos itu).
Ukhti Aisyah
Naam, naam sebentar tunggu ana ukh .. adduhh susah sekali jalan nya jangan cepet - cepet ana takut kesandung.
Tanpa ukhti Maura menghiraukan Aisyah, akhirnya Aisyah tersandung dan bertemu dengan mereka.
Ukhti Aisyah
Aduhhh awwwh uhhh astaghfirullah ya Allah sakitnya kakiku ya Allah .. hmmm (Kaki Aisyah tersandung terkena batu entah apa yang ada dibalik semak - semak rumput itu).
Ukhti Aisyah
Ukh Maura mana ya, ko hilang. Hmmm sakittt.
Akhi Rasya
Astaghfirullah, itu siapa
coba lihat. (Menunjuk kepada Aisyah yang sedang kesakitan karena kaki nya terkilir).
Akhi Hanafi
Baik biar ana saja ya. Kalian ikuti ana dari belakang agar tak menimbulkan sebuah fitnah.
Ukhti Aisyah
Hhmmmm tolong, tolong astaghfirullah hmmm berdarah rupanya pantas sakit perih.
Akhi Hanafi
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu?
Diikuti dengan sahabat - sahabat nya dari belakang.
Ukhti Aisyah
Hmmm.... Waalaikumussalam
(Menoleh kebelakang ternyata ada 5 orang kaum Adam).
Ukhti Aisyah
Uhhhh sakit ya Allah (Aisyah memegang kaki kiri nya).
Akhi Isman
Coba lihat kasian kaki nya seperti nya berdarah didalam nya, itu kaos kaki yang dia pakai jadi berwarna merah gitu.
Akhi Hanafi
Ukhti maaf sebelumnya, ada yang bisa ana bantu?
Ukhti Aisyah
Hmmm, (Aduh siapa mereka ya aku menoleh banyak sekali takut ana duh tapi sakit sekali).
Akhi Hanafi
Tenang jangan takut, kami orang baik insya Allah tidak akan melakukan apa yang anti takutkan. Kami hanya ingin membantu anti saja tidak lebih.
Ukhti Aisyah
Hmm baiklah, tapi maaf ana tidak bisa menoleh ke arah kalian lagi ya maaf sekali bukanya tidak sopan, tapi ana selama ini selalu menundukkan kepala ketika ada lawan jenis yang bukan mahram nya.
Akhi Hanafi
Baik kami mengerti bahkan menghormati anti, katakan saja apa yang perlu dibantu?
Ukhti Aisyah
Bagaimana ya, duhhh sakittt.
Ukhti Maura
Astaghfirullah ukhti Aisyah.
Tiba - tiba Maura menyadari bahwa Aisyah tak ada dibelakang nya lalu Maura mencarinya dan menemukan nya sudah seperti ini.
Ukhti Aisyah
Ukh Maura kemana saja. Hhmmmmm sakit ukh ana tak kuat nahan sakit nya . (menangis) tak bisa menahan lagi air mata ini.
Akhi Hanafi
Ini teman anti? Kenapa ditinggalkan sendirian malam - malam ditempat sepi bagaimana jika ada hal buruk terjadi.
Ukhti Maura
Maaaaf ,maaa.... maaf ukh tidak bermaksud meninggalkan tadi ana sangat buru - buru karena ada pedagang yang jualan makanan kesukaan yang sudah jarang ada dan ternyata sudah habis lalu ana menyadari ukhti Aisyah tidak ada.
Memeluk ukhti Aisyah dengan erat.
Ukhti Aisyah
Sudah tidak apa - apa ko, bantu ana.
Akhi Hanafi
Alhamdulillah sudah ada teman nya, lain kali jangan ditinggalkan ya ukh. Sebelum nya maaf ya, kami pergi duluan karena sudah malam. Kalian berdua juga segera pulang ya tidak baik malam - malam seperti ini walau hanya membeli makanan.
Ukhti Maura
Syukron, ya untuk kalian semuanya.
Ukhti Aisyah
Syukron, (Tanpa menengok sedikit pun tetap menunduk).
Mereka semua mengucapkan Assalamualaikum.
Ukhti Maura
Waaah ukhti Aisyah seperti nya diantara mereka ada jodoh nya ukhti Aisyah hehe Maura tertawa dan terus meledek Aisyah semenjak malam itu.
*Mereka sudah sampai di rumah Aisyah, Maura mengobati Aisyah. Karena sudah malam Maura menginap dan akan pulang besok pagi.
Comments
Erma Wahyuni
semangat
2021-03-25
0
Ipah Cakep
hmmm..keren masih ada pemuda2 sholih acem mereka zaman now
2020-12-28
1
yuli novelis🕊🕊
Semangat 💪💪
2020-06-23
0