...~•Happy Reading•~...
Darel menuangkan air dalam gelas dan meminumnya dalam satu tarikan nafas. Dadanya menjadi sesak dan sakit. Sehingga dia memukul dadanya berulang kali untuk meredakan rasa sakitnya.
Dia berjalan ke balkon, menarik nafas dan menghembusnya berulang kali sambil menatap jauh ke sembarang arah sambil mengusap wajahnya, kasar.
'Jadi namamu Dara? Sekarang kau ada dimana? Mengapa kau pergi begitu saja? Mengapa kau tidak bangunkan aku?' Hatinya terus bertanya sambil mengusap dadanya yang masih terasa sakit.
Kembali dilihatnya kertas yang masih digenggamnya. Dibacanya sekali lagi, dan sekali lagi. Hatinya makin berkecamuk dengan banyak tanya dan rasa khawatir. Dilipat kembali kertasnya, lalu masuk dan menyimpannya.
Samar-samar, kembali terbayang wajah gadis yang telah dinodainya. 'Dia masih virgin.' Darel berucap dalam hatinya, sambil mengingat darah di penutup tempat tidurnya.
'Kau sangat brengsek, Darel. Kau telah merusak gadis yang sangat baik.' Ucapnya lagi dalam hati, lalu duduk di pinggir tempat tidur.
Dia meletakan kedua tangan di atas kepala dengan penuh penyesalan dan menarik keras rambutnya. Lalu kembali berdiri dan berjalan menuju balkon.
Sambil memandang jauh ke gedung-gedung yang tinggi, Darel mencoba menyusun setiap potongan kejadian yang terjadi tadi malam.
'Minuman apa yang telah dia berikan padaku, sehingga aku tidak bisa mengendalikan diriku seperti itu? Sangat keterlaluan, dan benar-benar kurang ajar. Dia telah mengerjaiku.' Ucap Darel dalam hati dengan marah.
Dia segera kembali ke dalam kamar untuk mengambil ponselnya dari dalam tas yang disimpannya di lemari bersama perlengkapan pribadi lainnya.
^^^Tadi malam ketika ke cafe, Darel sengaja tidak membawa ponselnya. Karena dia berpikir, tidak akan berlama-lama di sana. Sebagai idol, dia tidak bisa melakukan sesuatu di tempat umum dengan bebas.^^^
^^^Kondisi tubuhnya yang sedang tidak fit, semenjak tiga hari yang lalu membuat dia beristirahat sejenak di hotel, untuk memulihkan stamina tubuhnya. Tetapi kejadian ini membuatnya semakin drop.^^^
Ketika melihat waktu di ponselnya, Darel sadar waktu menjelang siang. Darel langsung menelpon tanpa menghiraukan banyak panggilan tidak terjawab dan banyak pesan yang masuk.
"Mikha, tolong ke kamarku." Kemudian Darel menutup telpon dan periksa riwayat panggilan di telpon genggamnya, tanpa membaca semua pesan yang masuk.
Manager dan asistennya sudah telpon berkali-kali dan mengirimkan banyak pesan. Begitu juga dengan Manager Melo dan para member Mello. David menelponnya beberapa kali dan mengirikan pesan.
'Sekarang aku belum bisa berbicara dengan mereka semua, sebelum mengetahui keberadaan Dara.' Darel membatin.
Kondisi Dara yang diingat sebelum Darel terlelap membuat matanya berembun. Dara hanya diam tidak melawan, dan air mata yang mengalir di pinggiran matanya.
'Menapa tadi malam aku tidak memeluknya? Kenapa membiarkannya begitu saja?' Mengapa, mengapa dan mengapa berkecamuk dalam pikirannya.
Wajahnya yang cantik, sangat ketakutan dan pucat, mulai memenuhi memori pikiran Darel. Tubuhnya yang gemetar dan suaranya yang lemah sangat mempengaruhi hatinya.
Kelembutan dan kehangatan tangannya ketika menolongnya, melengkapi potongan memori Darel akan Dara. 'Dia begitu tulus menolongku.' Darel terus membatin, dan jadi emosi.
Suara memohon dan air mata Dara, terngiang kembali. Semua potongan memori yang terjadi tadi malam menghantam dan menyesakan dada. Darel kembali merasa sakit di dadanya.
'Aku pasti telah sangat menyakitinya.' batin Darel lagi dengan mata berkaca-kaca, sambil mengusap wajahnya berulang kali dengan kasar.
...°-° Kesadaran telah menyakiti seseorang, bisa menghantar pada perenungan °-°...
Tiba-tiba suara pintu kamar diketuk. Ketika melihat Mikha yang mengetuk, Darel segera membukakan pintu. Mikha adalah sahabat dan juga saudara yang dipercayakan untuk mengelola Relkha Hotel.
"Ada apa Da rel... Eeehh, apa yang terjadi denganmu?" Mikha jadi panik saat melihat kondisi dan wajah Darel yang tidak seperti biasanya. Sangat kusut dan berantakan.
"Duduklah Mikha." Darel menunjuk salah satu sofa yang tersedia dalam kamar tersebut. Dia juga ikut duduk di depan Mikha.
"Begini Mikha, aku perlu bantuanmu untuk mencari seorang wanita yang bernama Dara. Kau tolong cek daftar nama tamu di hotel ini. Adakah yang bernama Dara. Kalau ada, segera hubungi aku." Darel berkata serius sambil menatap Mikha dan mengharapkan bantuannya.
Mikha balik menatap Darel dengan cemas, karena dia mulai menyadari, kondisi Darel saat ini ada hubungannya dengan wanita.
"Baik... Ada yang lain lagi?" Tanya Mikha sambil mengangguk mengerti dan mencoba bersikap tenang.
"Sementara ini, itu dulu. Aku perlu itu secepatnya." Ucap Darel tegas dan mendesak.
"Ok, aku akan periksa. Jadi, tenanglah!
Sekarang, segera mandi. Aku akan kirim makan siang buatmu." Ucap Mikha sambil berdiri.
Mikha sangat yakin, dengan melihat kondisi Darel saat ini, dia pasti belum sarapan dan mandi. Sedangkan sekarang sudah hampir waktunya makan siang.
Mikha segera pamit, lalu keluar dari kamar untuk melakukan apa yang diminta oleh Darel dan menyiapkan makan siang untuknya.
"Thanks. Ooh iya, Mikha. Tolong rahasiakan ini." Ucap Darel sebelum Mikha keluar. Mikha mengangguk mengerti.
Setelah ditinggal Mikha, Darel langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat penat, lelah dan lengket.
'Mungkin dengan mandi aku dapat menyegarkan tubuh dan pikiranku.' Darel membatin, sambil menuju kamar mandi.
^^^Darel sangat terkejut melihat wajahnya di dalam cermin kamar mandi. Bahkan dia hampir tidak mengenali dirinya sendiri, karena wajahnya memutih seperti tidak bernyawa.^^^
^^^Apa yang sudah dan sedang terjadi dengannya, membuat Darel kehilangan kepercayaan diri. Kekuatan mentalnya turun secara drastis, karena apa yang dibangun selama ini, hilang dalam sekecap.^^^
Selesai mandi, Darel mengenakan kaos dan celana pendek. Lalu duduk di balkon dengan segelas air mineral, sambil terus memikirkan Dara.
'Ternyata, aku tidak seteguh itu untuk menjaga diriku sendiri. Walau pun aku sudah berusaha menjaga diri dengan baik, tetapi dengan peristiwa ini menunjukan ada cela saat lalai dan tidak waspada.' Darel membatin.
Darel mulai berpikir : 'Mungkin aku terlalu santai atau terlalu percaya pada sekitarku, sehingga menjadi lengah terhadap orang yang belum teruji kualitas dirinya.'
'Apakah harus perlu melewati sesuatu yang menyakitkan, atau bahkan hal yang memalukan begini, agar lebih berhati-hati? Sangat memalukan dan miris.' Darel terus membatin dan berpikir.
'Ternyata menjalin hubungan dengan seseorang tidaklah mudah. Tidak bisa dilihat dari tampak luar saja. Suatu polesan dapat mengelabui mata yang kurang waspada.'
'Kita berusaha jadi orang baik, dan sekuat apa pun kita berbuat baik, selalu ada orang yang tidak baik dan berperilaku buruk disekeliling kita.'
Seperti yang dikatakan Dara, 'ada orang jahat di sekitarku.' 'Yaaa, jahat dan licik.' Darel terus membatin.
Sejauh matanya memandang dari balkon, dia mengharapkan semoga Mikha bisa membawa kabar baik tentang Dara.
...~***~...
Kemudian terdengar bunyi ketukan pintu kamar. Saat melihat karyawan yang membawa makan siangnya, Darel memakai masker, lalu membuka pintu untuknya.
Setelah disajikan dan ditinggal karyawan, Darel melihat menu yang dikirim Mikha lalu coba makan makanan yang sudah dikirim untuknya.
Walaupun tidak berselera, dia memaksakan diri untuk makan. Karena tubuhnya benar-benar tidak bertenaga. 'Untuk mencari Dara, aku membutuhkan tenaga ekstra.' Darel membatin, berusaha menyemangatinya agar bisa makan sesuatu yang ada di depannya.
...°-° Kadang seseorang bisa seperti domba yang berada di tengah serigala °-°...
...~***~...
...~●○♡○●~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Daisy
langka nih idol macam darel , duh apakah akan ada kesempatan darel ketemu kandara
2023-07-05
3
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Acrika Gifasya
Melihat sikap Darel yang seperti ini jadi ikut tersentuh, tampaknya ia bukan pria yang mudah bermain - main dengan perasaan wanita. Apa lagi sekarang ia merasa begitu bersalah telah menodai gadis baik meski lawannya mengikhlaskannya.
2023-04-29
4
Ꮤíɳter
wah keren darel merasa bersalah kah ini apa kah mudah kedepannya buat ketemu dara
2023-02-02
3