...~•Happy Reading•~...
Setelah dari toilet, Kandara menuju lift dan hendak menekan lantai yang di tujunya, tiba-tiba seorang pria masuk dengan menunduk, agak terhuyung dan berkata pelan: "Help me..."
Kandara mendekat untuk mendengar apa yang diucapkan lebih jelas. "Yes sir...?" Tanya Kandara. 'Pria ini tidak dalam keadaan mabuk, karena tidak berbau alkohol. Yang tercium, mala bau harum maskulin dari tubuhnya.' Batin Kandara.
Pria tersebut sedikit mengangkat wajahnya dan berucap pelan: "Help me, please." Sambil mengeluarkan tangannya dari jaketnya.
Betapa terkejut Kandara saat melihat wajahnya. "Astagaaa, Darel." Kandara berkata dengan mata membulat. Sebab Darel adalah seorang idol Korea Selatan, salah satu member boyband dari grup Melo yang sangat terkenal.
^^^Kandara sangat mengenal dan tahu nama kelima member Melo tersebut. Karena mereka adalah grup idolanya, terutama Darel adalah biasnya.^^^
Mengingat kehidupan para Idol selalu menjadi incaran para media, Kandara segera menolongnya. Dia mengambil kartu yang ada di tangannya, langsung menekan angka lantai sesuai nomor kamar yang ada di kartunya.
^^^(Kandara bersyukur bisa berbahasa Korea dengan baik)^^^
"Mari, Deral. Aku akan menolongmu." Kandara memegang tangan Darel dan meletakan tangan Darel di bahunya untuk menopangnya, agar bisa tetap berdiri dengan baik. Dia berusaha mengimbangi, karena Darel agak sempoyongan dan tubuhnya lebih tinggi dari tubuhnya, juga berat.
"Bertahanlah dan tundukan kepalamu, karena kita akan keluar. Jangan sampai ada yang melihatmu." Bisik Kandara. Darel mengikuti yang dikatakan, lalu menundukan kepalanya.
"Hhhmmm..." Darel berguman sambil berusaha mencoba membuka jacketnya. Kandara jadi kelabakan, untuk mencegahnya.
"Darel, diamlah! Kita bisa jatuh." Kandara berbisik dengan nafas tersengal. Karena Darel ingin melepaskan jacketnya, Kandara harus menggunakan tenaga yang sedikit ekstra, agar mereka bisa sampai di kamar Darel dengan selamat tanpa membuat keributan.
^^^Kandara merasa sedikit tenang, mereka tidak bertemu dengan orang lain atau para paparazi atau wartawan saat keluar dari lift sampai ke kamar Darel.^^^
Kandara meletakan kartu akses agar bisa melihat dengan jelas kamar Darel, dan kembali menopang Darel ke sofa yang ada dalam kamar tersebut.
Kandara heran melihat Darel yang sedang berusaha mengendalikan dirinya dengan menunduk. 'Apakah dia sedang sakit?' Tanya Kandara dalam hati, sebab kulit wajah Darel juga mulai memerah.
Setelah mendudukan Darel di sofa, dia meletakan tas dan paper bagnya di atas sofa. Kemudian Kandara mencari letak air minum. Kandara melihat kamarnya sangat besar dan mewah.
'Yaaa, bedalah kehidupan para idol.' Kandara membatin, lalu menuangkan air ke gelas yang ada di atas meja di dalam kamar itu.
"Kenapa panas sekali." Ucap Darel yang tiba-tiba berdiri dan melepaskan jacketnya yang sejak tadi ingin dilepaskan. Kemudian dia mulai membuka kancing kemejanya. Kandara kaget melihat apa yang dilakukan oleh Darel. Dia langsung meletakan gelas dan berjalan mendekati Darel.
"Ada apa Darel? Apakah kau sakit?" Tanya Kandara panik dan mulai dag dig dug.
"Mengapa panas sekali." Ucap Darel, dan terus membuka kancing kemejanya, sambil melihat Kandara dengan tatapan yang berbeda.
"Haaa... panas? Kamar ini sangat dingin, Darel." Ucap Kandara heran, karena kamar Darel memang dingin. 'Apa yang sedang terjadi dengan Darel?' Tanya Kandara dalam hati lagi. Kandara mulai panik dan jantungnya berdegup kencang melihat apa yang dilakukan Darel.
^^^Jantungnya makin berdegup tidak teratur saat melihat Darel menggelengkan kepala berkali-kali, coba mengendalikan dirinya.^^^
^^^Rasa dalam tubuh Darel semakin panas dan bergelora. Sehingga membuat dia tidak bisa mengendalikan luapan dari dalam dirinya. Dia terus berusaha melepaskan kemejanya.^^^
Melihat itu, Kandara terkejut dan makin panik. Semua rasa kagum dan detak jantung menyentak kesadarannya. Dia memalingkan wajahnya agar tidak melihat tubuh Darel yang sudah mulai terbuka, akibat perbuatan Darel seakan tidak sadar. Dia terus berusaha melawan rasa, yang mulai mengusai dirinya.
...°-° Sesuatu yang tidak terduga, pasti akan mengejutkan °-°...
Dengan wajah yang sudah memerah, Kandara berjalan cepat ke kursi untuk mengambil tas dan paper bagnya tanpa melihat ke arah Darel yang sedang melepaskan kemejanya.
"Aku pamit ya, Darel." Kandara segera berjalan ke pintu. Jantungnya semakin berdegup sangat kencang.
^^^Dia belum pernah dengan lelaki seorang diri di dalam kamar, apalagi dalam kondisi seperti ini. Darel sudah berhasil melepaskan kemejanya, sehingga setengah telanjang.^^^
Kandara benar-benar terkejut dan panik, karena ini adalah kondisi yang tidak terpikirkan olehnya. Hatinya yang tadinya tenang, tiba-tiba mulai cemas. Dia berjalan cepat ke arah pintu kamar, tanpa melihat ke belakang. Tetapi sebelum mencapai pintu, tiba-tiba Darel memegang tangannya dan menariknya. Seketika Kandara membeku dan paper bag jatuh dari tangannya.
Darel memegang tangan Kandara dan berusaha menahannya, tetapi Kandara berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Darel.
"Aaakkh... Lepaskan tanganku, Darel." Kandara berteriak dan berusaha melepaskan tangannya, tetapi Darel makin menarik tangannya.
"Apa yang kau lakukan, Darel. Lepaskan aku." Teriak Kandara karena Darel tiba-tiba memeluknya. Kandara mulai memberontak dalam pelukan Darel yang terus memeluknya.
Tubuh Kandara bergetar hebat ketika Darel mulai menciumnya. Kandara mendorong dada Darel dengan sekuat tenaga dan menjauhkan kepalanya dari wajah Darel, tetapi Darel menarik tengkuknya sehingga Kandara tidak bisa menggerakan kepalanya.
Hanya gumanan yang tidak jelas keluar dari mulut Darel, sambil menarik lepas baju Kandara. Darel makin tidak bisa mendalikan dirinya. Kandara memukul dada Darel dengan kekuatan yang masih dimilikinya.
^^^Kandara sebenarnya sudah kehabisan tenaga ketika membantu Darel keluar dari lift. Sehingga dia hanya bisa melawan tindakan Darel dengan tenaga tersisa yang ada padanya.^^^
"Darelll... Jangaannn! Tolong lepaskan aku." Kandara memohon dan mulai terisak, air mata sudah membanjiri mata dan kedua pipinya.
Darel melu*mat bibirnya, mencium leher Kandara yang jenjang dan menggendongnya ke tempat tidur. Menyadari hanya tinggal pakaian dalam yang ada pada tubuhnya, Kandara menyilangkan kedua tangan di dada untuk menutupi sebisanya.
'Ini sangat memalukan.' Kandara membatin. Tubuhnya gemetar ketakutan dan dia terus berontak walau tubuhnya makin lemah. Air mata sudah membanjiri wajahnya dan juga rambutnya.
Darel telah di atas tubuhnya dan mengukungnya, sehingga dia tidak bisa meloloskan diri lagi. Kandara sudah semakin lemah, tenaganya makin berkurang.
"Darel, jangan. Biarkan aku pergi... Jangan Darel." Kandara memohon dengan sisa tenaga yang masih tersisa, sambil menangis terisak dan mencoba merai selimut untuk menutupi tubuhnya.
Tetapi Darel tidak membiarkan dia menutupi tubuhnya dengan selimut, sebab Darel sudah tidak bisa mengendalikan dirinya. Hasrat dalam dirinya sudah bergelora dan ingin disalurkan.
Setelah sekian lama, akhirnya Darel menjatuhkan badannya yang berkeringat di samping Kandara. Kandara hanya diam tidak berdaya, dengan air mata yang terus mengalir di pinggiran matanya.
Darel menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka, dengan nafas yang memburu sambil mata terpejam. Dia mencium pelipis Kandara yang telah basah oleh air mata lalu membaringkan tubuhnya seakan tidak bertulang.
Kandara hanya diam tidak bereaksi, air matanya terus mengalir dalam keheningan malam. Beberapa saat kemudian mulai terdengar bunyi nafas teratur dan tenang, Darel terlelap.
...°-° Ketika seseorang tidak bisa mengendalikan nafsunya, pasti ada orang yang tersakiti °-°...
...~***~...
...~●○♡○●~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Daisy
oh inikah alasan yang bikin kandara telat ke bandara , apa mungkin darel mengambil mahkota kandara 😱😱
2023-07-05
3
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Acrika Gifasya
Wah, hal apa yang membuatnya sampai seperti itu selain mabuk. Apa katanya terlalu lelah di serbu oleh para fans dan media yang kepo tentang dirinya. Untung aja ada Kandara yang mengenalinya
2023-04-29
4
Ꮤíɳter
kasian kandara harusnya tadi biarin aja ga usah ditolong kan kamu selamat tp sayang dara terlalu baik🥲🥲🥲
2023-02-02
3