Terkejutnya Long Tian

"Satu lagi...Kenapa pedang ini Seakan-akan beresonansi dengan benda yang ada didalam tubuhku ?" tanya Ling Feng yang masih penasaran.

"Karena. . . . . .hal itu akupun tidak tahu" Kata Long Tian memasang muka polos. Ling Feng yang sudah merasa senang seketika langsung merasa kesal karena, merasa dipermainkan oleh naga tersebut.

"Cihhhhh. . . . . .Jika kau tidak ingin memberitahu tidak perlu repot-repot membuat orang penasaran" Kata acuh Ling Feng merasa kesal karena, sudah dipermainkan oleh Long Tian dan beranjak ingin pergi meninggalkan Long Tian tetapi, ditahan oleh naga tersebut.

"Hei kau mau kemana ?" Tanya Long Tian yang melihat Ling Feng beranjak pergi menjauh.

"Ya mau pergilah kau tidak punya mata sampai-sampai bertanya seperti itu padaku" Jawab Ling Feng ketus masih merasa kesal sembari berjalan.

"Iya aku tau kau ingin pergi yang jadi masalahnya kemana kau akan pergi hahhhhh ?" Long Tian merasa jengkel sendiri.

"Berlatih" Jawab singkat Ling Feng sembari berjalan meninggalkan tempat Long Tian.

"Kau ingin berlatih dimana ? setelah kau keluar dari tempat ini dengan kekuatanmu yang hanya ranah Guru kau bisa apa dihutan kematian ini selain mengantarkan nyawa" Kata Long Tian serius.

Ling Feng yang mendengar perkataan itu hanya terkekeh dan balik badan menimpali perkataan Long Tian.

"Aku tau apa yang harus kulakukan dan satu lagi tingkatan tidak menentukan segalanya" Jawabnya sinis.

"K-Kau mulai berkultivasi sejak kapan ?" Tanya Long Tian merasa aneh dengan jawaban Ling Feng.

"Heummm coba kuingat kembali. . . . . .Jika diingat-ingat mungkin sudah jalan empat bulan aku menjadi kultivator" jawab Ling Feng membuat Long Tian kaget.

"K-Kau bagaimana bisa mencapai tingkat segitu hanya dengan kurun waktu sesingkat itu ? apakah kau masih manusia ?" Long Tian tidak bisa lagi menahan keterkejutannya.

"Ehhhh. . . . .Itu bukan hal normal ? kukira naik sampai ranah Guru itu sangat lambat untuk pemula" Jawab Ling Feng sembari meletakan jarinya didagu berfikir kembali tentang kejadian yang dianggapnya normal tapi tidak dengan Long Tian.

"Memang normal jika itu dialam lebih tinggi dan tidak normal jika itu dialam rendah seperti ini. Setidaknya dengan energi seperti ini kau hanya akan sampai paling jauh Prajurit perak saja" Jelas Long Tian.

"Tetapi kau. . . . .Kau yang baru mulai berkultivasi beberapa bulan saja sudah mencapai ranah Guru itu sangat tidak normal. . . .Tidak-tidak kau pantas disebut monster" kata Long Tian sembari melihat Ling Feng dengan serius.

Long Tian yang penasaran akan tubuh Ling Feng mulai memeriksanya dan kembali kaget karena, merasa familiar dengan struktur tubuh yang terlihat sudah ditempa oleh Ling Feng.

"K-Kau J-Jangan bilang adalah orang yang beberapa bulan lalu menentang surga" Long Tian kali ini sangat berharap jawabannya "Tidak" namun naas jawaban Ling Feng membuat dirinya terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Menentang surga ? bukankah itu hanya petir kesengsaraan ya. . . . .Aku tidak pernah menentang surga, cuman waktu itu sempat mengeluh saja. Sebaliknya aku merasa kesal karena, surga sepertinya ingin aku mati dengan mengirimkan petir kesengsaraan sekuat itu" jawaban ambigu Ling Feng dan juga merasa kesal tentang kejadian tersebut.

Long Tian yang mendengar jawaban Ling Feng terkejut bukan maen dan hanya mempunyai satu fikiran saja.

"Apakah dirinya masih manusia ? jelas-jelas dirinya adalah monster. Tidak mati setelah menerima petir menentang surga apakah itu masih manusia ?" batin Long Tian memandang Ling Feng dengan pandangan yang berbeda.

Ling Feng yang melihat Long Tian terkejut terdiam tidak mengatakan apa-apa menjadi bingung dan bertanya dengan polosnya.

"Apakah itu memang tidak normal ?" tanya Ling Feng tanpa beban kepada Long Tian.

"Tentu saja itu tidak normal oiii . . . . . .hanya ketika kau naik ke ranah saint baru menjalani kesengsaraan petir" jelas Long Tian.

"Lahhh kok. . . . .Terus kenapa ketika aku ingin naik tingkat guru malah muncul kesengsaraan petir ? bukankah itu tidak adil ? Cihhh Surga memang sangat membenciku sepertinya" Heran Ling Feng sembari mengeluh tentang kejadian yang dialaminya.

Long Tian yang melihat Ling Feng mengeluh membatin.

"Tentu saja surga ingin kau mati bodoh. . . . kalau tidak untuk apa petir menentang surga itu turun" batinnya sembari melihat Ling Feng dengan pandangan rumit.

"Memangnya Metode Kultivasi dan manual tubuh apa yang kau latih ?" Tanya Long Tian lemas.

"Meotde Kultivasi namanya "Melahap Energi Bintang" dan untuk Manual tubuh yang kuolah kalau tidak salah namanya "Heaven god body" iya itu namanya"

"Owhhh Metode Melahap Energi Bintang dan Manual Heaven god body. Itu memang metode kultivasi yang bagus dan bisa menaikkan ranah dengan cepat sedangkan Manual Heaven god body adalah manual yang tidak sembarang makhluk bisa mengolahnya dan bahkan dewa saja belum tentu bisa" jelas Long Tian dengan senyuman dan sedetik kemudian membelalakkan matanya berteriak kearah Ling Feng.

"K-Kau Menggunakan M-Metode Kultivasi Melahap Energi Bintang dan M-M-Ma-Manual Heaven god body didalam tubuhmu" Teriaknya dengan mulut terbuka lebar.

"Iya. . . . Untuk metode kultivasi menurut hanya itu yang cocok denganku dan untuk Manual tubuh namanya keren jadinya aku memilihnya" Jawab Ling Feng tanpa beban.

"Ling Feng apakah kau masih manusia ?" tanya Long Tian yang masih tidak percaya dan yakin bahwa Ling Feng adalah reinkarnasi dewa.

"Pertanyaan aneh macam apa itu Bukankah kau sudah melihatnya dengan mata kepala kau sendiri bahwa aku ini manusia" jawab Ling Feng kembali diherankan tentang pertanyaan naga itu.

"Tidak kau bukan manusia. . . . . Jelas-jelas kau bukan manusia. . . . . Apa jangan-jangan kau reinkarnasi seorang dewa yang kuat di zaman dulu. . . . .ya kau pasti reinkarnasinya" Long Tian berkata seperti itu menolak percaya bahwa Ling Feng adalah manusia biasa yang ia yakini adalah ras yang lemah.

Ling Feng yang mulai merasa kesal karena, Long Tian mengatakan hal-hal yang tidak mungkin dan tidak berhenti-henti. Tanpa basa-basi langsung melompat dan meninju kepala Long Tian lumayan keras untuk membuat Long Tian diam. Long Tian yang tidak siap akan hal tersebut merasa kesakitan dan kembali berteriak kepada Ling Feng

"Aghhkkkk. . . . . .Kenapa kau memukul Sialan !!!!" Teriak Long Tian merasakan dunia serasa terbalik saking pusingnya.

"Kau sudah selesai berkata omong kosongnya ?" Ling Feng berkata dengan santai.

"Bisakah tanpa harus memukul kepalaku ?" timpal Long Tian kesal karena dipukul kepalanya.

"Sudahlah. . . . .Aku ingin mengambil pedang milik tuanmu kau tidak akan menghalangiku kan" Tanya Ling Feng santai.

"Haihhh sudah kuduga kau akan memintanya. . . .Kau boleh mengambilnya dengan satu syarat" kata Long Tian.

"Apa syaratnya ? selama diriku mampu aku tidak keberatan" jawab Ling Feng santai.

"Izinkan aku mengikutimu" Pinta Long Tian serius.

>>>>> Bersambung

NB : Lagi niat jadi up lumayan banyak 😁😁😁 terimakasih atas suport teman-teman sekalian atas karya author yang receh ini 🙏🏼🙏🏼🙏🏼