Cinta Bunda Pengganti 11

Hari-hari yang di jalani Dania akhir-akhir ini begitu melelahkan. Dania harus kembali menyesuaikan diri dengan ritme kerja yang berbeda dengan Pemimpinnya terdahulu. Berbeda dengan Tuan Sofyan yang dulu selalu saja menegurnya secara pelan, kalau dirinya membuat suatu kesalahan. Tapi dengan Pram, kadang tak segan Pram memarahinya.

Bahkan kemarin Dania di buat menangis, hanya karena sedikit kesalahan dalam pengetikan kalimat yang di buatnya. Kalimat tajam Pram membuat dirinya bersedih.

" Kalau sudah tidak sanggup bekerja sebagai sekretaris ku, Aku tunggu surat pengunduran dirimu."

Ucapan Pram berhasil membuat Dania terkejut. Hanya karena sedikit kesalahan, Pram merendahkan dirinya. Dan berimbas pada Berkas-berkas yang di berikan padanya. Berkas-berkas itu di kembalikan dan Pram meminta merevisi semua isinya. Dan besok pagi semua berkas itu sudah harus ada di meja kerjanya.

Dania lalu mengerjakan semuanya. Bahkan Dania melupakan makan siangnya. Pram pun yang melihat Dania tak keluar untuk makan siang, menatapnya datar. Pukul tujuh malam, Pram keluar dari ruangannya, dan dirinya masih melihat Dania mengerjakan semua berkas yang di berikan padanya.

" Jangan lupa, besok pagi sudah harus ada di mejaku. Kalau kau tidak mampu, aku tunggu surat pengunduran dirimu."

Dania hanya mengangguk patuh. Dania terus bekerja, sampai waktu menunjukkan pukul sembilan malam, barulah Dania menyelesaikan pekerjaannya. Dania menghela nafasnya, baru tiga bulan Pram memimpin perusahaan itu, tapi rasanya Dania seperti bekerja selama tiga abad. Lelah.

Dania pun mengendarai mobilnya menuju kediaman Tuan Sofyan. Dengan langkah lelah, dirinya memasuki rumah besar dan megah itu. Memasuki kamarnya, membersihkan diri. Lalu berjalan menuju kamar Cilla. Melihat Cilla yang tertidur nyenyak, membuat Dania mengulas senyum tipis di bibirnya. Dania memasuki kamar Cilla, dan mencium lembut kening bocah yang sebentar lagi berusia tiga tahun itu.

"Maafin, ante ya, Sayang. Malam ini, ante kelamaan pulang, jadi gak bisa bacain Cilla dongeng."

Ucap Dania saat membelai rambut Cilla. Cilla hanya diam, karena bocah kecil itu sudah sangat terlelap. Sebenarnya Dania sudah ingin mengundurkan diri sebagai pengasuh Cilla. Karena sekarang Cilla sudah bisa di atasi. Cilla sudah tidak pernah menangis tanpa sebab, dan Cilla lebih periang saat ini.

Dania keluar dari kamar Cilla dan berpapasan dengan Pram yang juga keluar dari kamarnya. Pram dan Dania saling tatap. Namun Dania lah yang lebih dulu memutus kontak mata dengan Pram. Saat Pram akan memasuki kamar Cilla, Dania memberanikan diri berbicara padanya.

" Maaf Pak Pram. Saya ingin bicara dengan Anda? Apa Anda ada waktu?"

" Aku ingin melihat, Cilla. Kalau kau ingin berbicara, maka tunggulah aku di ruang kerjaku. Itu pun kalau kau mau menunggu."

Dania mengangguk, lalu memilih untuk menunggu Pram disana. Cukup lama Dania menunggu, sampai Dania merasakan perih di lambungnya semakin kuat. Dania meremas perutnya sendiri dan mendesis menahan rasa sakitnya.

Pram yang melihat Dania seperti menahan sakit, hanya melihat. Lalu segera masuk ke ruangannya. Melihat Pram masuk, Dania kembali menahan rasa sakitnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

Dania pun berdiri di depan meja Pram. Lalu mengungkapkan keinginannya. Kening Pram mengerut saat mendengar penuturan Dania.

"Baiklah, aku setuju. Dan mulai Senin nanti, kau tak perlu lagi bekerja sebagai pengasuh Cilla."

Setelah mengucapkan terima kasih, Dania pun berbalik ingin menuju kamarnya. Namun langkahnya terhenti di depan pintu. Dania sedikit ragu saat ingin mengutarakan satu keinginannya.

"Pak, bolehkah saya bertemu dengan Cilla, jika saya rindu dengannya?"

Pram menatap Dania, seperti biasa, datar dan tak terbaca. Melihat tatapan Pram, akhirnya Dania menghela nafasnya dan keluar dari ruangan itu, tanpa mendengar jawaban terlebih dahulu.

Air mata Dania jatuh, saat menuruni tangga dan Dania pun menutup bibirnya agar suara tangisannya tak terdengar. Pram yang melihat dari depan pintu ruang kerjanya pun menghela nafasnya.

" Apa kau benar-benar menyayangi Cilla?" Gumamnya.

Dania masuk ke kamarnya, dan menumpahkan rasa sedihnya. Dania menangis sampai tertidur, dan esok paginya, Dania bangun awal seperti biasa dan masuk ke kamar Cilla. Memandikan Cilla serta menyuapi sarapannya. Pram yang juga masuk ke kamar Cilla menatap Dania dengan kening yang berkerut. Pasalnya mata sembab bekas menangis malam tadi masih terlihat jelas. Walau pun ada senyum di wajahnya saat menatap Cilla, namun Pram juga melihat bening-bening kristal di mata itu.

" Sekarang Cilla udah cantik, udah Maman juga. Ante pergi kerja dulu, Ya. Cilla jangan nangis oke?"

Bocah kecil itu mengangguk, seperti mengerti akan ucapan yang di katakan oleh Dania. Dania pun berpamitan pada Pram, lalu keluar dari kamar Cilla. Pram menatap punggung itu, lalu kembali menatap Cilla. Pram membawa Cilla turun ke ruang makan. Walau Cilla tak ikut makan bersama, namun mereka selalu membawa Cilla saat mereka akan makan.

" Dani, ayo sarapan."

Dan seperti biasa, Dania menolak secara halus, dan langsung berangkat menuju kantor. Dania mengendarai mobilnya dengan menahan rasa perih di perutnya. Maag nya pasti kambuh saat ini. Tapi Dania masih berusaha menahan rasa sakit itu.

Setibanya di ruang kerja nya, Dania kembali mengoreksi setiap berkas-berkas yang akan di berikan pada Pram. Setelah merasa tak satu pun ada yang salah, barulah Dania menumpuknya menjadi satu, agar lebih mudah membawa ke ruangan Pram nanti.

Pram tiba tak lama setelah seorang office boy membersihkan ruangannya. Tentu saja dalam pengawasan Dania.

" Selamat pagi, Pak."

Dania menyapa Pram, dan di balas dengan anggukan seperti biasa. Dania pun langsung menuju pantry yang ada di lantai itu, untuk membuatkan secangkir kopi untuk Pram.

" Masuk."

Perintah Pram saat Dania mengetuk pintu ruangannya. Dania datang dengan sebuah nampan di tangannya dan meletakkan cangkir kopi itu di sisi Pram.

" Saya permisi, Pak."

Dania berpamitan, karena sedari dia masuk, Pram terus saja memperhatikan dirinya.

"Tunggu."

"Ya, Pak."

Namun Pram tak juga membuka suaranya. Hingga Dania kembali memanggilnya. Dan membuat Pram menggeleng. Dan meminta Dania keluar dari ruangan nya.

Wajah pucat Dania dan mata yang sembab membuat Pram merasa sedikit bersalah. Di pandanginya pintu yang tertutup itu. Lalu Pram mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

" Kamu baik, Dania. Tapi entah mengapa, sejak Papi berencana menjodohkan kita, aku jadi membencimu. Bahkan sampai saat ini."

Gumamnya pelan. Lalu Pram pun mulai membuka komputer di depannya. Tak lama pintu ruangan Pram kembali di ketuk. Dania masuk dengan membawa setumpuk dokumen yang harus di tanda tangani oleh Pram.

Setelah meletakkan dokumen itu di meja Pram, Dania pun keluar dari ruangan itu. Melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Terpopuler

Comments

Lembayung Senja

Lembayung Senja

Si Pram minta si santent sepertinya. Ngeselin bin nyebelin jadi orang

2023-09-10

3

Maryami

Maryami

sedih kali nasibmu nia, sabar org sabar disayang Allah

2023-09-04

1

Eti Guslidar

Eti Guslidar

buat pram menyesal akut..

2022-06-15

3

lihat semua
Episodes
1 Cinta bunda pengganti 01
2 Cinta Bunda Pengganti 02
3 Cinta Bunda Pengganti 03
4 Cinta Bunda Pengganti 04
5 Cinta Bunda Pengganti 05
6 Cinta Bunda Pengganti 06
7 Cinta Bunda Pengganti 07
8 Cinta Bunda Pengganti 08
9 Cinta Bunda Pengganti 09
10 Cinta Bunda Pengganti 10
11 Cinta Bunda Pengganti 11
12 Cinta Bunda Pengganti 12
13 cinta Bunda Pengganti 13
14 Cinta Bunda Pengganti 14
15 Cinta Bunda Pengganti 15
16 Cinta Bunda Pengganti 16
17 Cinta Bunda Pengganti 17
18 Cinta Bunda Pengganti 18
19 Cinta Bunda Pengganti 19
20 Cinta Bunda Pengganti 20
21 Cinta Bunda Pengganti 21
22 Cinta Bunda Pengganti 22
23 Cinta Bunda Pengganti 23
24 Cinta Bunda Pengganti 24
25 Cinta Bunda Pengganti 25
26 Cinta Bunda Pengganti 26
27 Cinta Bunda Pengganti 27
28 Cinta Bunda Pengganti 28
29 Cinta Bunda Pengganti 29
30 Cinta Bunda Pengganti 30
31 Cinta Bunda Pengganti 31
32 Cinta Bunda Pengganti 32
33 Cinta Bunda Pengganti 33
34 Cinta Bunda Pengganti 34
35 Cinta Bunda Pengganti 35
36 Cinta Bunda Pengganti 36
37 Cinta Bunda Pengganti 37
38 Cinta Bunda Pengganti 38
39 Cinta Bunda Pengganti 39
40 Cinta Bunda Pengganti 40
41 Cinta Bunda Pengganti 41
42 Cinta Bunda Pengganti 42
43 Cinta Bunda Pengganti 43
44 Cinta Bunda Pengganti 44
45 Cinta Bunda Pengganti 45
46 Cinta Bunda Pengganti 46
47 Cinta Bunda Pengganti 47
48 Cinta Bunda Pengganti 48
49 Cinta Bunda Pengganti 49
50 Cinta Bunda Pengganti 50
51 Cinta Bunda Pengganti 51
52 Cinta Bunda Pengganti 52
53 Cinta Bunda Pengganti 53
54 Cinta Bunda Pengganti 54
55 Cinta Bunda Pengganti 55
56 Cinta Bunda Pengganti 56
57 Cinta Bunda Pengganti 57
58 Cinta Bunda Pengganti 58
59 cinta Bunda Pengganti 59
60 Cinta Bunda Pengganti 60
61 Cinta Bunda Pengganti 61
62 Cinta Bunda Pengganti 62
63 Cinta Bunda Pengganti 63
64 Cinta Bunda Pengganti 64
65 Cinta Bunda Pengganti 65
66 Cinta Bunda Pengganti 66
67 Cinta Bunda Pengganti 67
68 Cinta Bunda Pengganti 68
69 Cinta Bunda Pengganti 69
70 Cinta Bunda Pengganti 70
71 Cinta Bunda Pengganti 71
72 Cinta Bunda Pengganti 72
73 Cinta Bunda Pengganti 73
74 Cinta Bunda Pengganti 74
75 Cinta Bunda Pengganti 75
76 Cinta Bunda Pengganti 76
77 Cinta Bunda Pengganti 77
78 Cinta Bunda Pengganti 78
79 Cinta Bunda Pengganti 79
80 Cinta Bunda Pengganti 80
81 Cinta Bunda Pengganti 81
82 Cinta Bunda Pengganti 82
83 Cinta Bunda Pengganti 83
84 Cinta Bunda Pengganti 84
85 Cinta Bunda Pengganti 85
86 Cinta Bunda Pengganti 86
87 Extra Part 1
88 Extra Part 2
89 Ekstra Part 3
90 Extra Part 4
91 Extra Part 5
92 Extra Part 6
93 Extra Part 7
94 Extra Part 8
95 Extra Part 9
96 Extra Part 10
97 Extra Part 11
98 Extra Part 12
99 Extra Part 13
100 Extra Part 14
101 Ucapan Terima Kasih ( End )
102 Pengumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Cinta bunda pengganti 01
2
Cinta Bunda Pengganti 02
3
Cinta Bunda Pengganti 03
4
Cinta Bunda Pengganti 04
5
Cinta Bunda Pengganti 05
6
Cinta Bunda Pengganti 06
7
Cinta Bunda Pengganti 07
8
Cinta Bunda Pengganti 08
9
Cinta Bunda Pengganti 09
10
Cinta Bunda Pengganti 10
11
Cinta Bunda Pengganti 11
12
Cinta Bunda Pengganti 12
13
cinta Bunda Pengganti 13
14
Cinta Bunda Pengganti 14
15
Cinta Bunda Pengganti 15
16
Cinta Bunda Pengganti 16
17
Cinta Bunda Pengganti 17
18
Cinta Bunda Pengganti 18
19
Cinta Bunda Pengganti 19
20
Cinta Bunda Pengganti 20
21
Cinta Bunda Pengganti 21
22
Cinta Bunda Pengganti 22
23
Cinta Bunda Pengganti 23
24
Cinta Bunda Pengganti 24
25
Cinta Bunda Pengganti 25
26
Cinta Bunda Pengganti 26
27
Cinta Bunda Pengganti 27
28
Cinta Bunda Pengganti 28
29
Cinta Bunda Pengganti 29
30
Cinta Bunda Pengganti 30
31
Cinta Bunda Pengganti 31
32
Cinta Bunda Pengganti 32
33
Cinta Bunda Pengganti 33
34
Cinta Bunda Pengganti 34
35
Cinta Bunda Pengganti 35
36
Cinta Bunda Pengganti 36
37
Cinta Bunda Pengganti 37
38
Cinta Bunda Pengganti 38
39
Cinta Bunda Pengganti 39
40
Cinta Bunda Pengganti 40
41
Cinta Bunda Pengganti 41
42
Cinta Bunda Pengganti 42
43
Cinta Bunda Pengganti 43
44
Cinta Bunda Pengganti 44
45
Cinta Bunda Pengganti 45
46
Cinta Bunda Pengganti 46
47
Cinta Bunda Pengganti 47
48
Cinta Bunda Pengganti 48
49
Cinta Bunda Pengganti 49
50
Cinta Bunda Pengganti 50
51
Cinta Bunda Pengganti 51
52
Cinta Bunda Pengganti 52
53
Cinta Bunda Pengganti 53
54
Cinta Bunda Pengganti 54
55
Cinta Bunda Pengganti 55
56
Cinta Bunda Pengganti 56
57
Cinta Bunda Pengganti 57
58
Cinta Bunda Pengganti 58
59
cinta Bunda Pengganti 59
60
Cinta Bunda Pengganti 60
61
Cinta Bunda Pengganti 61
62
Cinta Bunda Pengganti 62
63
Cinta Bunda Pengganti 63
64
Cinta Bunda Pengganti 64
65
Cinta Bunda Pengganti 65
66
Cinta Bunda Pengganti 66
67
Cinta Bunda Pengganti 67
68
Cinta Bunda Pengganti 68
69
Cinta Bunda Pengganti 69
70
Cinta Bunda Pengganti 70
71
Cinta Bunda Pengganti 71
72
Cinta Bunda Pengganti 72
73
Cinta Bunda Pengganti 73
74
Cinta Bunda Pengganti 74
75
Cinta Bunda Pengganti 75
76
Cinta Bunda Pengganti 76
77
Cinta Bunda Pengganti 77
78
Cinta Bunda Pengganti 78
79
Cinta Bunda Pengganti 79
80
Cinta Bunda Pengganti 80
81
Cinta Bunda Pengganti 81
82
Cinta Bunda Pengganti 82
83
Cinta Bunda Pengganti 83
84
Cinta Bunda Pengganti 84
85
Cinta Bunda Pengganti 85
86
Cinta Bunda Pengganti 86
87
Extra Part 1
88
Extra Part 2
89
Ekstra Part 3
90
Extra Part 4
91
Extra Part 5
92
Extra Part 6
93
Extra Part 7
94
Extra Part 8
95
Extra Part 9
96
Extra Part 10
97
Extra Part 11
98
Extra Part 12
99
Extra Part 13
100
Extra Part 14
101
Ucapan Terima Kasih ( End )
102
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!