"Lakukan apapun yang terbaik Dok." ucap Jake
"Baik Tuan," jawab Dokter.
"Terima kasih." ucap Jake
Tak lama El di pindahkan ke ruang perawatan. Ada beberapa alat bantu yang di pasang di tubuh El. Jake yang melihatnya serasa teriris. Dia menghampiri El dan duduk di dekat ranjang. Diperhatikannya wajah cantiknya yang tampak pucat. Dan dia ciumi pergelangan tangan yang terluka. Tak kuasa dia menahan tangisnya, ingin rasanya dia yang menggantikan dirinya saja yang berbaring di ranjang ini.
Karena menjaga El, Jake lupa tentang Alvin yang tadi juga terluka. Lalu dia memanggil anak buahnya untuk menjaga di dalam dan di luar ruangan El karena dia akan melihat kondisi Alvin. Ketika akan masuk ke ruang perawatan Alvin tampak Dokter dan perawat baru saja keluar. Jake sedikit berlari dan menanyakan keadaanya.
"Bagaimana keadaan Alvin Dok?" tanya Jake.
"Tuan Alvin baik-baik saja Tuan. Kita hanya menjahit luka tembak yang ada di lengannya. Kondisinya baik. Setelah efek obat biusnya menghilang Tuan Alvin akan sadar dan bisa langsung di bawa pulang." jawab Dokter.
"Terima Kasih." ucap Jake.
Saat Jake masuk ruangan, Alvin mulai tersadar.
"Maaf Alvin, aku telat melihatmu." ucap Jake.
"Tidak masalah Tuan, saya yang meminta maaf. Bagaimana kondisi Nona Tuan?" tanya Alvin.
Jake hanya menjawab dengan senyumannya. Dia tak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada El. Entah dia berencana kapan akan memberitahu masalah ini pada Rose dan Louise.
***
Seminggu berlalu...
El sudah di pindahkan ke Manssion Jake. karena Manssion Jake lebih dekat dengan perusahaannya dari pada Manssion ibunya. Jake selalu menjaga El, dia mengerjakan pekerjaannya di rumah. Hanya sesekali saja jika ada pertemuan dengan klien atau sesuatu yang urgent saja baru dia akan ke kantor. Bahkan pekerjaannya dia kerjakan di kamar El, agar lebih mudah mengawasi El.
Rose dan Louise baru saja diberitahu tentang kondisi El. Dan hari ini mereka akan pulang dari Jepang. Setibanya di Manssion Jake, tangis Rose dan Louise pecah melihat. Padahal terakhir kali mereka bertemu El sudah kembali ceria. Tapi sekarang bahkan sadarpun tidak.
Rose dan Louise berencana tinggal di manssion Jake sementara untuk membantu Jake. Louise selalu menangis jika ke kamar El. Alvin yang melihatnya membantu menenangkan Louise. Ternyata ketika di Jepang Louise sudah menyatakan cintanya pada Alvin Lewat telpon.
Walaupun Alvin bahagia tapi dia masih merasa canggung dengan hubungannya. Dia merasa hanyalah seorang bawahan. Jake yang mengetahui hubungan keduanya ikut mendukung. Bahkan Rose sangat senang Alvin bisa menjadi keluarga yang sesungguhnya jika hubungannya berakhir dengan pernikahan dengan Louise.
"Jangan menangis lagi, ya?" ucap Alvin memeluk Louise yang menangis.
"Apa yang harus aku lakukan Vin?" jawab Louise dengan isak tangisnya.
Louise merasa nyaman dengan Alvin. Perangai Louise yang sedikit bar bar berubah manja ketika di dekat Alvin. Alvin selalu mengisi kekurangan Louise dengan baik. Dan itu yang membuat Louise suka.
"Ajak Nona terus untuk berbicara, walaupun tak sadar tapi alam bawah sadarnya mendengar semua ucapan kita. Makanya jangan menangis yah. Tersenyumlah jika berada di dekatnya. Mengerti?" ucap Alvin sambil mengecup bibir Louise.
Louise menganggukkan kepala dan tersenyum melihat perhatian yang di berikan Alvin. Dia bahagia karena bisa menjalin kasih dengan Alvin tapi di sisi lain dia juga sedih melihat keadaan El.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Anna Susiana
ayo semangat buat sembuh dong EL, masih banyak org org diluar sana yg sayang n perhatian sama kamu
2022-04-25
0
Eni Purwanti
ayo semangat El. kau berhak bahagia 🤔🤔🤔🤔🤔
2022-04-09
2