Jake tak menunggu hingga waktu jam pulang kerja. Dia hanya menyelesaikan sedikit pekerjaannya dan sisanya Alvin dan sekretarisnya yang menyelesaikannya. Dia cukup mengecheck jika sudah selesai saja.
Jake dan El pulang dengan menggunakan sopirnya untuk berkeliling jalanan dan langsung pulang. Sebenarnya Jake sudah lama ingin tinggal kembali di Manssionnya. Tapi lagi-lagi dia urungkan karena Jake takut El belum siap untuk tinggal berdua bersamanya.
Tangan El tak pernah terlepas dari gandengan Jake, dan itu yang membuat El merasa nyaman di dekat Jake. Dia merasa sangat aman berada disamping Jake. El tampak bahagia berkeliling jalanan. Jake yang melihat itu gemas dan menyentuh pipi El.
***
Sudah seminggu berlalu sejak kepergian Rose dan Louise ke Jepang. Semalam Louise menghubungi El karena tidak bisa pulang sekarang karena bibi Hiko meminta Rose untuk tinggal sedikit lebih lama. El merasa sedih tapi dia tetap bahagia karena masih bisa video call setiap hari dengan Louise dan Rose.
Hubungan Jake dan El pun semakin dekat. El tak bisa jauh dari Jake, dan begitu pula Jake tak bisa jauh dari El. Ketika bangun tidurpun Jake langsung menuju kamar El untuk mengecek dan melihat wajah cantik El yang seminggu ini sudah berhasil memenuhi ruang kosong di hatinya yang sempet kosong sebelum kehadiran El. Bahkan memandangi wajah El telah menjadi candu dan rutinitas yang harus Jake lakukan.
“El bangunlah, kita sarapan dulu dan lanjut jalan-jalan ke taman kota.” Ucap Jake membangunkan El dengan mengelus pipi lembutnya.
“Jake? Hmmm.. aku akan ke kamar mandi dulu.” Jawab El dengan masih mengusap-usap matanya yang baru terbuka.
Apapun yang El lakukan selalu membuat Jake gemas melihatnya. Ingin rasanya dia tak menepati janjinya pada dirinya sendiri untuk tidak mencium bibir tipisnya itu.
“Hmm, aku menunggumu di meja makan.” Jawab Jake berdiri.
Tak lama El pun turun dengan pakaian santai, tapi dengan pakaian itu El tampak lucu dan terlihat lebih muda dari usianya. El menggunakan celana Jeans navy dengan kaos dengan hoodie di bagian luar yang bercorak kuning dengan tudung kepala yang ada telinga kelincinya dia pakai sebagai topi. Jake yang melihat El turun dari tangga dan menggunakan pakaiannya tak kuasa menahan untuk memeluknya. Dan itu membuat El terkejut.
“Kau sangat menggemaskan El, rasanya aku ingin memelukmu terus seperti ini.” Ucap Jake dengan senyuman tampannya.
El yang mendengar ucapan Jake membalas pelukan Jake sambil memukul manja punggung Jake.
“I love you El.” Ucap Jake tersenyum.
El masih belum membalas perasaan Jake, dia masih ingin melihat perjuangan Jake mendapatkannya.
Selesai makan kedua berangkat menuju taman kota, hal ini sama sekali belum pernah di lakukan Jake sebelumnya. Sebelumnya Jake selalu berkutat dengan pekerjaan dan tak pernah mengenal lelah. Tapi kali ini dia rela menemani El hanya untuk membuat El bahagia karena itu adalah permintaan El.
Sesampainya di taman kota El dan Jake berjalan mengelilingi taman itu. Taman masih tampak sepi hanya ada 1 2 anak remaja yang sedang memadu kasih. Merekapun tak mau kalah. Jake dan El tampak selalu bergandengan dan kadang Jake menggendong El di belakang punggungnya. Itu semua kemauan El. Jake hanya mengikuti apa kata bu boss saja. Jake hanya tidak ingin membuat El merasa tidak nyaman berada dekat dengannya.
Setelah lama berkeliling mereka duduk di kursi taman dengan tangan kanan Jake yang merangkul bahu El.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Eni Purwanti
hhmmm mulai cinta bersemi 😍😍😍😍😍
2022-04-09
2