Mencoba kabur

Di sisi lain Jake tampak sibuk dengan kegiatan amalnya yang tepat diadakan pada hari ini. Dari terlihat Alvin yang tampak berlari menuju kearah Jake dan membisikkan sesuatu.

“Tuan nona Louise menghilang” ucap Alvin pada bossnya.

Jake sedikit menjauh dari kerumunan acara amal berlangsung.

“Apa yang kau katakan Alvin?” bentak Jake

“Sejak semalam kata kata pelayan rumah nona Louise tidak pulang ke Manssion tuan” ucap Alvin dengan hati-hati

“Lalu apa yang kau lakukan sekarang? CEPAT CARI!!” ucap Jake penuh penekanan.

Jake memang sangat menyayangi keluarganya apalagi Louise adalah keluarga kedua setelah ibunya yang dia punya.

“Kami sudah menelusuri CCTV di mana nona Louise hilang tuan, dan kami menemukan Nona louise pergi bersama salah seorang Madam yang cukup dikenal di wilayah ini sebagai orang yang memiliki bisnis perdagangan gadis secara ilegal. Dan setelah kami lakukan penyelidikan orang itu membawa nona Louise ke Ukraina Tuan” ucap Alvin menjelaskan.

“Bagus! Cepat segera siapkan penerbangan ke Ukraina dan hubungi orang-orang kita untuk segera bersiap!” bentak Jake.

“Baik Tuan” ucap Alvin kembali.

Tak butuh lama untuk Alvin menyiapkan semuanya. Dalam waktu setengah Jam pesawat jet pribadi milik Jake terbang menuju Ukraina.

Sesampainya di Ukrainan, Alvin langsung segera membawa Jake beserta Bodyguardnya menuju Manssion Madam.

“Apakah aku akan dibawa pada orang yang kemarin aku temui Louise? Apa yang harus kita lakukan untuk kabur?” dengan tangisnya El bertanya pada Louise.

“Kita tunggu pelayan yang masuk mengantar makanan pada kita, lalu kita akan segera beraksi” ucap louise penuh semangat.

Louise tak takut akan kondisi seperti ini, karena dia memang sudah dilatih untuk membela dirinya dalam keadaan apapun termasuk seperti ini.

Tok....Tok....Tok...

“Nona ini makan malamnya” ucap pelayan

Dan dengan lihai Louise yang berada dibalik pintu segera menarik tangan pelayan dan memukul bagian belakang kepalanya sehingga pelayang jatuh tersungkur di lantai.

“El ingat ucapanku tadi kan? Jangan mengeluarkan suara apapun dan ingat jika ada yang mendekat cepat lukai mereka dengan benda itu” ucap Louise pada El yang tadi sempat menjelaskan bagaimana mereka kabur dan sedikit cara memukul. El juga dibekalai dengan pisau lipat yang sebelumnya Louise sembunyikan di belakang

sepatunya.

Dengan penuh keberanian yang tersisa El menganggukkan kepala dan memegang tangan Louise dengan sangat erat. Akhirnya mereka berdua telah berhasil keluar dari Manssion Madam dan sekarang Louise sedang mencari celah untuk keluar dari pagar dinding tanpa harus ketahuan. Dari arah kolam renang yang ada di samping Manssion Madam terdapat pohon besar yang sekiranya bisa digunakan untuk memanjat pagar pembatas. Ketika Louise dan El mendekati Pohon, mereka berdua tertangkap oleh pengawal Madam yang ternyata sedang berada di dekat kolam. Louise berhasil memukul pengawal itu dan ketika Louise akan mendekati El yang masih diam ketakutan tiba-tiba dari arah yang berlawanan seorang pengawal lain memukul Louise hingga Louise Pingsan.

El yang kaget bukan main kini ketakutan hingga menangis dan mengeluarkan pisau yang tadi Louise berikan dan dia arahkan pada pengawal, namun El kalah telak dan langsung pengawal Madam menangkap El dan membawa kedua gadis itu ke ruang belakang Manssion.

* “Tuhan.. bantu aku Tuhan, Mom...Dad... bantu aku dan Louise dari sini.” Batin El dengan perasaan yang terasa teriris.*

Pengawal yang melihat 2 gadis cantik di depannya tak kuasa menahan nafsu bej**nya pada mereka. Karena Louise sedang pingsan pengawal berencana menyetub*** El yang masih sadar. Pengawal pun langsung melahap El yang sedang ketakutan di depannya.El yang memang memiliki perawakan sexy dan wajahnya yang sangat cantik alami semakin membuat pengawal brutal dan segera melancarkan aksinya sebelum dia laporkan kejadian ini pada sang Madam.

El terus memukul sekuat tenaga pengawal yang mulai menggrayangi tubuh sintalnya. El menjerit dan menangis sejadi-jadinya. Hingga pakaian atas El sudah tak berbentuk. Pengawal terus gencar melayangkan aksinya hingga terdengar suara tembakan datang bertubi-tubi yang terdengar dari luar ruangan.

“SHIIITT, ada apa diluar? Sial aku gagal bercinta dengan gadis ini” umpat sang pengawal.

Dilepaslah El yang masih terbujur kaku di lantai setelah apa yang di lakukan pengawal Madam. Memang perlakuan pengawal Madam tadi tidak sampai menyatukan mereka hanya di bagian atasnya saja. Tetapi itu berhasil membuat El diam membeku dengan tangis yang tanpa suara.