Pagi hari di kota Pahlawan. Penduduk kota sudah beraktivitas seperti biasa, mereka tetap antusias untuk memperjuangkan hidup di kota kelahiran mereka.
Para petani kembali bercocok tanam, menanam tanaman gandum untuk makanan pokok mereka, tanaman herbal untuk memproduksi obat-obatan dan pembuatan pil-pil khusus untuk para kultivasi di kota, serta tanaman lainnya untuk pendukung tanaman pokok.
Para pedagang juga sudah kembali menjajakan dagangannya di pasar, mereka menjual berbagai kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan.
Tak berbeda dengan para relawan kota, mereka dengan antusiasnya bekerja keras kembali memulihkan kota Pahlawan.
Pagi itu, di halaman bangunan Asosiasi Pengobatan sudah berkumpul tujuh orang anggota petualang Asosiasi, mereka telah siap dengan berbagai perlengkapan untuk memulai aktivitas amal mereka.
"Yu Yao kami telah mempersiapkan semuanya, kita bisa berangkat sekarang".
"Baiklah! perjalanan kita kali ini adalah pegunungan suci, tempat ini memiliki banyak herbal tapi saya ingin mengingatkan kalian, bahwa tempat ini sangat berbahaya. Apakah kalian telah mempersiapkan diri untuk apa yang akan terjadi ke depannya?? ".
"Kami telah memikirkannya Yu Yao, tugas ini adalah tugas penting yang sudah kami tunggu-tunggu sejak lama," jawab salah seorang dari mereka.
"Kalau begitu mari kita berangkat!" Yu Yao berjalan di depan memimpin kelompok petualang itu.
**************
Siang harinya di kamp pengungsian, Xiao Lan sibuk melakukan pengecekan para korban, setelah kepergian Yu Yao tugas penting itu di bebankan kepadanya.
Di depan kamp pengungsian, tampak seorang kakek dari tadi berdiri memperhatikan sana sini seperti mencari seseorang, matanya bergerak liar.
Xiao Lan sudah memperhatikan sejak dari tadi, lalu Ia mendekat, "Siang kek, ada yang bisa saya bantu??".
"Saya mencari seorang bocah, saya dengar bocah itu adalah seorang keturunan keluarga permata," ucap kakek itu.
"bocah itu kek, namanya Zhao Kai satu-satunya keturunan keluarga permata yang selamat dari bencana ini," sambil menunjuk ke arah bocah dua tahunan yang duduk berjuntai kaki ditepi pembaringan.
"Mengapa kakek mencari bocah itu??" Xiao Lan kembali bertanya.
"Aku adalah pengasuh keluarga permata, ayah dari bocah itu Aku yang mengasuhnya sewaktu kecil, Aku akan mengasuh bocah ini sebagai tanda terima kasih pada keluarga permata," sahut sang kakek, mengutarakan niatnya, ia tak lain adalah kakek Yung Law.
"Bocah ini masih butuh perawatan kek, untuk sementara waktu dia harus tetap tinggal di sini".
"Saya sudah mendengar semua cerita tentangnya, saya akan memberinya obat dari ramuan kelurga permata" jelas Yung Law.
"Tapi dia membutuhkan perawatan kami kek, penyakit paru-parunya bisa kambuh kapan saja".
Xiao Lan menolak permintaan kakek tua itu, dia memberikan berbagai alasan, namun kakek itu tetap bersikeras ingin membawa sang bocah.
"Saya bisa membuat bocah ini tidak lagi menderita, ramuan dari kelurganya bisa mengurangi penyakit yang di deritanya, walaupun tidak bisa menyembuhkan penyakitnya secara total, setidaknya dia akan lebih baik dari sekarang".
"Mengapa kakek bisa seyakin itu!?" Xiao Lan kembali bertanya.
"Jangan bertanya lagi, Aku sudah terlalu tua, sudah banyak pengalaman hidup yang sudah Aku lalui, jangan cemaskan anak itu, biarkan Aku yang merawatnya" pinta kakek Yung Law.
Xiao Lan kemudian mikir-mikir, "baiklah kek, Aku serahkan bocah itu pada kakek, Aku berharap kakek merawatnya dengan baik".
"Terima kasih atas kebaikanmu wanita muda, Aku berjanji akan merawatnya dengan baik".
"Kakek tunggu di sini, Aku akan mengurus data-data dan persediaan anak ini untuk beberapa hari mendatang," Xiao Lan meninggalkan kakek itu di depan kamp.
Kakek itu memasuki kamp, Ia langsung menuju ke arah sang bocah,
"Zhao Kai, apa kabar?" kakek Yung Law menyapa bocah itu.
"Kakek..., kakek kemana aja, kok nggak datang-datang lagi ke rumah ku??" Zhao Kai berteriak gembira.
"Kakek sibuk, sering keluar dari tembok kota untuk mencari kebutuhan sehari-hari," jawab kakek Yung sambil menggendong bocah itu.
Sesaat kemudian Xiao Lan datang, Ia membawa beberapa kebutuhan untuk si bocah.
"Zhao Kai, kakek ini ingin membawamu ke rumahnya, ia sudah mintak izin sama kakak".
"Hore..aku bisa pergi ke rumah kakek," Zhao Kai tampak bahagia.
Xiao Lan hanya bisa mengambil nafas panjang melihat tingkah bocah itu.
Sesaat kemudian kakek Yung berpamitan, ia kemudian meninggalkan kamp pengungsian itu, melangkah menuju sisi barat kota pahlawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Haikal Akbar
.
2022-10-07
0
Haikal Akbar
Bukan kultivasi tapi kultivator
2022-10-07
0