Kini Reza mencoba untuk tidur, namun tak bisa, bunda nya yang semakin egois membuat Reza frustasi, kenapa hanya mencapai kebahagiaan saja dia tidak boleh.
"Arrghhhhh" teriak Reza menghancurkan barang barang yang ada di kamarnya, terus menghancurkan barang yang ada di sana, kaca yang di disana pun hancur berkeping keping.
"Aarrgghhh, kenapa bunda selalu menghalangiku!" teriak Reza kini semakin kencang, Hana dan Arif, mendengar semua itu hanya diam saja.
"Ada apa dengan Reza sayang?" tanya Arif yang mendengar teriakan Reza kencang apalagi mendengar kata bunda semakin membuat Arif curiga.
"Sudahlah sayang, besok dia akan baik baik saja!" ucap Hana sambil naik ke atas kasur nya itu.
"Apa kau mengingatkan hal itu lagi?" tanya Arif yang tahu akan hal itu.
"Tentu saja, dia kakak adik, tidak boleh menikah suamiku" jawab Hana dengan kesal.
"Kenapa kau melakukan hal ini Hana! sama saja kau membangunkan Singa!!" bentak Arif, membuat Hana semakin kesal dan marah.
"Kau kenapa menjadi seperti ini Arif, biasanya kau menuruti semua keinginan ku!" ucap Hana dengan meninggikan suaranya.
"Hana...! sudahlah! berbicara denganmu sama saja berbicara dengan batu!" kesal Arif dan langsung menarik selimut untuk tidur.
Di kamar Rara dan Riri, mereka mendengar jeritan dari kakaknya itu hanya bingung, Riri yang ingin ke kamar Reza pun akhirnya tidak jadi karena takut kakaknya akan marah.
Rara yang berinisiatif untuk ke kamar Reza pun, akhirnya melangkah, meskipun canggung, apalagi dirinya tak seperti Riri yang sangat di sayangi oleh Reza.
Rara pun mengetuk pintunya Reza, setelah Reza membukanya, terlihat senyuman namun setelah tahu siapa yang datang Reza pun tersenyum kecut.
"Rara, kenapa disini? ada apa?" tanya Reza dengan menatap ke Rara dengan dinginnya.
"Kak! kau tidak apa apa?" bukannya menjawab Rara malah bertanya balik.
"Tidak apa apa, Rara sebaiknya kau tidur ke kamar mu ini sudah malam" jawab Reza dan menyuruh Rara.
"Tapi kak! aku-"
"Sudahlah Rara! jangan khawatirkan aku!" sela Reza, dan mendorong Rara pelan untuk keluar dari kamarnya.
"Kak! jangan seperti ini, aku takut melihatmu seperti ini" ucap Rara dengan memelas.
"Baiklah Rara sayang, aku tidak akan seperti itu maaf ya" ucap Reza dengan tersenyum, karena tak ingin Rara takut padanya.
Setelah Rara pergi Reza pun menutup pintunya.
Namun beberapa saat kemudian pintu pun terbuka, karena Reza lupa mengunci pintunya.
"Kakak!" panggil Riri, Reza pun menoleh, seketika dia pun senang saat mengetahui Riri di kamarnya.
"Riri!" teriak Reza dan langsung memeluk Riri.
"Ada apa kak? kenapa kakak berteriak?" tanya Riri membalas pelukan Reza.
"Aku sangat menderita Riri, tolong aku Riri!" pinta Reza dengan menangis di pelukan Riri.
"Maafkan aku Kakak, apa ini salahku?" ucap Riri dengan menyembunyikan wajahnya di dada Reza.
"Bukan sayang, ini bukan salahmu" jawab Reza menatap matanya Riri.
"Mau kau tidur denganku kali ini! di sini Riri!" pinta Reza, Riri pun tak kuasa menolak, akhirnya mengangguk.
Reza menarik tangan Riri, setelah tidur di atas kasur empuk, Reza pun langsung men***mi bibir Riri dengan semangat.
"Ahh, kak jangan kesana" ucap Riri saat Reza akan menyentuh miliknya.
"Tidak apa apa Riri, kau mau menikah denganku?" tanya Reza dengan memelas.
"Kak-"
"Aku mohon jangan menolak" sela Reza.
"Baiklah kak"
"Terima kasih" ucap Reza setelah itu men***mi bibir Riri, ******* pun tak luput dari bibir mereka.
"Kak, aku ingin tidur"
"Baiklah, kita tidur sekarang" ucap Reza dan menghentikan aktivitas nya.
Mereka pun tertidur pulas, Reza yang senang akhirnya Riri ingin menikah dengannya, tak sia sia cintanya, kini dia tak akan khawatir Riri meninggalkan dirinya.
__--__--__--__--__--
Di kediaman Mahesya Giroud, Aryan baru pulang ke rumah larut malam, di sana sudah ada mommynya menunggu Aryan pulang, tak biasanya Aryan pulang selarut ini.
"Aryan, kau baru pulang?" tanya Gista mommynya Aryan saat melihat Aryan masuk ke dalam rumah.
"Iya" jawab singkat Aryan, lalu terus melangkah ke kamarnya tanpa mengindahkan panggilan Gista.
Pagi pun telah tiba, membuat Aryan terbangun karena matahari seakan berada di kamarnya.
"Mommy!"
"Iya Aryan? kau sudah bangun" tanya Gista saat melihat Aryan terbangun.
"Mommy ada apa? kenapa membuka gordennya?" tanya Aryan yang tak biasanya mommy nya masuk ke kamarnya.
"Mommy hanya membukanya sayang, apa itu salah?" tanya Gista dengan kesal.
"Tidak, aku akan bersiap dulu mom" ucap Aryan lalu pergi ke kamar mandinya.
Beberapa saat kemudian, Aryan pun telah siap dengan pakaian kerjanya, mommynya yang setia masih disana, sedang terduduk di sofa kamar Aryan.
"Kau sudah siap?" tanya Gista saat melihat Aryan keluar dari ruang pakaian.
"Sudah mom"
"Ayok kita sarapan bersama" ajak Gista lalu menggandeng tangan Aryan.
Saat turun ke bawah, Aryan melihat Alexander ada di sana, membuat mood Aryan seketika menghilang.
"Hai Aryan, sangat lama tidak berjumpa denganmu, upss bahkan kita tidak pernah bertemu hahaha" sapa Alex dengan sedikit tertawa.
"Alex, tidak biasanya kau kesini, ada apa?" ucap Aryan dan bertanya.
"Aku hanya ingin memberikan surat undangan padamu, aku akan menikah dengan sekertarismu Aryan, kau tahu kan?" jawab Alex dan bertanya mengenai Rara bukan Riri.
"Cih, apa yang spesial dengan Rara Alex, sampai kau ingin menikahi wanita itu!" ucap Aryan membuat Alex kesal.
"Sudahlah, ayok kita sarapan bersama" ucap Gista menengahi.
"Iya mom" ucap Alex pada Gista.
"Ayok Aryan" ajak daddy-nya pada Aryan yang masih berdiri.
"Iya dad"
"Bagaimana dengan pekerjaan mu Alex?" tanya Dian.
"Pekerjaanku selama seminggu akan di handle oleh sekertaris ku dad, selama seminggu aku pergi bersama Rara, untuk menyiapkan acara" jawab Alex.
"Bukankah, Rara bekerja Alex? bahkan sampai saat ini Rara masih bekerja" tanya Gista yang tahu bahwa Rara masih bekerja di kantor Aryan.
Mendengar pertanyaan itu, Alex pun terdiam, dia bodoh kalau Riri lah yang selama ini menggantikan nya.
"Ohh, mom, dia, dia, maksudku Rara selalu bersamaku setelah pulang kerja!" jawab Alex terbata bata, menyusun kata kata, agar mommy nya tidak curiga.
"Ohhh, begitu, pantas saja" ucap Gista, meremehkan Rara atau Riri.
"Memangnya ada apa mom?" tanya Alex yang bingung dengan sikap Gista.
"Tidak Alex, mommy ingin bertanya padamu bolehkan?" tanya Gista pada Alex
"Tentu mom, silahkan aku akan menjawab jika aku bisa" ucap Alex.
"Bagaimana jika kau melihat Rara berduaan dengan laki laki lain? apa kau akan membatalkan pernikahan mu Alex?" pertanyaan Gista membuat Alex bingung maksud dari perkataan mommnya Gista.
"Tidak mom, aku percaya pada Rara bahkan aku sangat mencintainya" jawab Alex, memakan roti itu.
"Sekalipun ada bukti?" tanya Gista dengan penuh penekanan.
"Tidak akan, aku percaya padanya, aku sama sekali tak pernah menaruh curiga padanya sedikitpun, karena aku sangat mencintai dirinya" jawab Alex dengan menatap Gista penuh percaya diri.
"Ck, menjadi budak cinta!" gumam Aryan yang masih bisa di dengar oleh Alex
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
nah, kaaaan... dilema dilema
2022-03-05
1