"Ck, kau hanya beralasan saja Rara!" ucap Reza kesal.
"Bukan alasan, tapi memang benar, kak Reza hanya fokus pada Riri" balas Rara dengan bersedekap tangan di dadanya.
"Sudahlah, lebih baik makan, jangan membahas hal yang tidak penting!" ucap nenek.
"Iya nenek!" jawab mereka serempak.
"Aku sudah selesai makan, aku pergi dulu, kak Reza ayok ikut aku" ucap Riri lalu menarik Reza, padahal masih belum menuntaskan makanannya.
"Riri, aku masih makan" ucap Reza dengan lembut.
"Kan bisa makan nanti kak, ini lebih penting!" balas Riri dengan terus menarik Reza.
"Baiklah, bunda, ayah, nenek, kakek, reza pamit dulu!" ucap Reza lalu berdiri mengikuti Riri.
"Reza terlalu memanjakan Riri sayang" ucap suaminya Arif pada Hana.
"Biarkan saja, selama tidak mengganggu Reza" balas Hana yang tak ingin memikirkan hal itu.
"Tapi sudah jelas, Reza terganggu! bahkan saat makan juga" timpal sang ayahnya Arif.
"Sudahlah, tidak apa apa! lagi pula Reza sangat mencintai adiknya, apapun itu pasti di turuti!" ucap menantunya Hana pada ayahnya Arif.
"Ayah, aku sudah selesai, aku ke kamar dulu" ucap Rara lalu pergi setelah mendapat anggukan.
"Apa yang di rencanakan Reza?" tanya Arif.
"Tidak tahu! yang pasti Reza tidak mungkin menikahi adiknya sendiri!" jawab Hana dengan mengunyah makanannya.
"Kenapa kalian melarang keras Reza?" tanya nenek Risma.
"Bunda! mereka adik kakak! tentu aku melarangnya!" jawab Hana dengan kesal.
"Tapi kau tahu, betapa cintanya Reza pada Riri" ucap Wisnu ayahnya Arif.
"Ayah, aku menjauhkan Riri dari Reza agar Reza melupakan Riri, aku sudah berusaha membujuk Reza untuk ke luar negeri, dan akhirnya berhasil!" ucap Hana, dengan menutup matanya lalu membukanya kembali, agar emosinya terkontrol.
"Tapi, aku kasihan-"
"Sudahlah bunda, jangan mengacaukan semua yang telah aku usahakan"
"Terserah kau saja Hana! bunda, ayah, aku sudah selesai, aku pergi dulu!" ucap Arif lalu pergi meninggalkan mereka.
"Pikirkan kebahagiaan Reza sayang, lagi pula sepertinya Riri sangat mencintai Reza" ucap Risma mengelus tangannya Hana.
"Sudah Bun, aku pergi dulu" ucap Hana tak ingin berdebat dengan mertuanya itu dan pergi meninggalkan mereka.
Di balkon atas, Riri sedang memeluk Reza, karena besok akan kehilangan sosok Reza lagi, membuat Riri enggan untuk melepaskan Reza.
"Kak Reza, apa nanti kakak akan melupakan diriku?" tanya Riri yang kini menitikkan air matanya.
"Tentu tidak akan sayang, aku sangat mencintaimu, tidak akan pernah melupakan dirimu sama sekali" jawab Reza dengan menatap lekat mata Riri.
"Bunda melarang keras aku terus di sampingmu, kau tak mau menanyakannya kenapa?" ucap Reza menyentuh dagu Riri.
"Tidak tahu, dan tidak mau, jawabannya adalah, karena kak Rara dan Riri, tidak boleh keluar secara bersamaan"
"Ya, benar! tapi ada satu lagi!" Riri menatap Reza dengan perasaan penasaran.
"Apa kak?"
"Karena bunda tak ingin aku menikahi dirimu" jawab Reza mengalihkan pandangan ke arah kota yang sangat indah.
"Ta-tapi kenapa kakak ingin menikah denganku?" tanya Riri yang sangat penasaran, apakah benar kakaknya mencintai dirinya seperti kekasih.
"Aku sangat menginginkan dirimu Riri, bunda menjauhkan diriku dan dirimu!" ucap Reza yang tak memikirkan perasaan Riri.
"Tapi, bukankah kita sudah bersama, bukankah kakak yang menjauh dariku!" ucap Riri yang kini bingung.
"Sudahlah Riri, jangan pikirkan hal itu lagi" ucap Reza yang tak mau menjelaskan apapun, karena semuanya sudah di larang oleh bundanya itu.
"Aku ingin penjelasan darimu kak! aku ingin tahu kenapa bunda seperti membencimu saat kau bersama diriku? terlebih saat kau masuk ke kamar ku!" tanya Riri dengan berteriak.
"Aku mencintaimu Riri" ucapan itulah yang Reza keluarkan, lalu men***m Riri.
"Bagaimana bisa itu terjadi, apa kakak mencintai diriku seperti orang kekasih?"
"Ya! aku mencintaimu, ingin memiliki dirimu seutuhnya Riri"
"Lalu? apa yang kakak lakukan sekarang?" tanya Riri melepaskan c***mannya.
"Tidak usah di pikirkan Riri, yang pasti kita akan bersama suatu hari nanti!" ucap Reza lalu membenamkan wajahnya di leher Riri seperti biasa.
"Ahhh, kakak!"
"Riri, lehermu kenapa merah?" tanya Reza yang menyadari leher Riri memerah.
Riri pun memikirkan sejenak, dan teringat Aryan yang melakukannya.
"Bukankah kakak yang melakukannya!" jawab Riri bohong.
"Tapi, bukankah kemarin sudah hilang?"
"Tapi tadi siang kau melakukannya kak!" jawab Riri dengan merengek.
"Maafkan aku Riri, ku pikir kau melakukannya bersama orang lain"
"Sampai memikirkan hal itu?" tanya Riri menatap Reza.
"Iya, tapi aku baru ingat, bahwa aku men***mu seperti ini" ucap Reza lalu menghisap leher Riri kembali.
"Aku takut kelepasan kak" ucap Riri mengundang tawa Reza.
"Hahaha, benarkah? berarti kau sudah besar sayang!"
"Tapi aku tidak bisa melakukannya denganmu!"
"Kenapa?" tanya Reza bingung.
"Dia menolaknya" jawab Riri dengan tatapan sinis pada Reza.
"Sudahlah, maaf sayang, ayok kita ke kamar, udara semakin dingin" ucap Reza lalu menggendong Riri ala bridal style.
Riri pun sampai ke kamarnya, dan diturunkan oleh Reza sampai ke kasur.
"Tidurlah yang nyaman cantik, setelah itu mimpikan kakakmu yang tampan ini" ucap Reza dan Riri pun tertawa.
"Ya ampun kenapa aku mempunyai kakak yang narsis seperti ini"
"Kan memang benar, aku tampan Riri, sudahlah, aku keluar dulu" ucap Reza lalu mematikan lampu kamar Riri.
"Bunda! kenapa ada di sini?" tanya Reza saat melihat Hana berada di depan pintu Riri.
"Bunda hanya ingin berbicara denganmu" jawab Hana lalu pergi di ikuti oleh Reza.
"Bunda ingin bicara apa?" tanya Reza saat sudah berada di dalam kamar Hana.
"Reza, jangan seperti itu lagi!"
"Apa maksudnya bunda?" tanya Reza bingung.
"Jangan berpura pura bodoh Reza, bunda tahu leher Riri seperti itu karena dirimu" jawab Hana dengan duduk di sofanya.
"Aku hanya melakukan hal itu saja"
"Jangan melewati batasmu Reza! Riri mencintai orang lain, lebih baik jangan ganggu dia!" ucap Hana dengan tegas.
"Apa?! siapa? Riri tak pernah bercerita padaku?" tanya Reza yang kaget saat Hana mengatakan Riri mencintai orang lain.
"Jangan mencari tahu Reza, bunda hanya ingin yang terbaik untuk kalian, kenapa kau masih belum bisa menghapus cintamu padanya!" sergah Hana lalu bertanya pada Reza.
"Karena dia adalah cintaku bunda!" teriak Reza.
"Jangan melewati batasmu Reza! dia adikmu! adik kandungmu sendiri!" bentak Hana pada Reza.
"Apa salahnya aku mencintai adikku sendiri?" tanya Reza dengan duduk lesu.
"Tapi kau berpikir ingin menikah dengan Riri Reza! sadarlah!" jawab Hana dengan amarahnya.
"Dengan diriku menikahi Riri, bunda tidak akan kehilangan Riri!"
"Musuhmu banyak Reza, kau ingin Riri mati konyol gara gara dirimu, yang menikahi adikmu sendiri?" balas Hana, yang sia sia saja berbicara dengan Reza.
"Sudahlah bunda, lagi pula, aku hanya ingin Riri, hanya Riri saja!" ucap Reza dengan penuh penekanan.
"Reza!!!!" teriak Hana saat Reza pergi meninggalkan dirinya, tanpa mengindahkan panggilannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
nah, gara gara otor ni... reza suka ama adik kandung sendiri... etaterangkanlah🤣
2022-03-05
1