"Baiklah, kau mau apa hmm?" tanya Reza yang tak kuasa di diami oleh Riri. mendengar itu Riri langsung memanyunkan bibirnya.
"Emmuachhh, sudah ya" ucap Reza.
"Iya kak, aku menyayangimu emuah!" ucap Riri lalu keluar dari mobil itu, melambaikan tangan Riri ke arah Reza, dan di balas, setelah Riri masuk, barulah Reza pergi dengan mobilnya itu.
"Rara!" panggil Aryan saat berada di samping Riri.
"Ehh, iya tuan" balas Riri membungkukkan badannya.
"Kau disini cepat sekali? mau sarapan denganku?" tanya Aryan dengan tersenyum.
"Aku sudah sarapan di rumah, tapi jika di traktir boleh saja!" ucap Riri dengan malu malu.
"Tentu, aku yang mengajak maka aku yang traktir!" balas Aryan.
"Hmmm, oke, ayok kita ke kantin kantor saja!" ajak Riri, namun Aryan tak berjalan karena mendengar ajakan Riri untuk makan di kantin.
"Tuan, anda tidak jadi untuk mentraktirku ya?" tanya Riri yang melihat Aryan tidak berjalan bersama nya.
"Tidak, baiklah ayok kita ke kantin!" ucap Aryan lalu menarik Riri untuk berjalan.
Semua tercengang melihat Aryan masuk ke kantin, bos nya baru pertama kali ke kantin, apalagi untuk makan itu tidak mungkin, OB dan tukang masak itu sampai kaget melihatnya.
"E...emmm pak, selamat pagi!" ucap koki yang memasak nya pada Aryan.
"hmmm" balas Aryan, sedangkan Riri melihat ketegangan di wajah pak koki itu.
"Tuan!" panggil Riri dengan menepuk pundaknya.
"Iya, ayok kita makan sekarang!" ucap Aryan lalu menarik Riri kembali.
"Tuan, aku mau mengambil makanan dulu sebentar!" ucap Riri meminta izin.
"Tidak usah Rara, mereka akan mengantarkan makanan kita" ucap Aryan lembut.
"Benarkah, bagaimana kalau aku tidak menyukainya?" tanya Riri dengan tersenyum.
"Kita akan mengganti menu yang di inginkan olehmu!" jawab Aryan dengan tersenyum lebar.
"Ohh, ya ampun, rasanya seperti ratu, haha!" tawa Riri dengan menutup wajahnya.
"Tentu, kau spesial Rara, mereka harus menghormati dirimu!" jawab Aryan membuat Riri kaget
"Hahh? spesial?" ucap Riri pelan.
Sarapan pun telah tiba, di antarkan langsung oleh koki.
"Pak, ini sarapan Anda" ucap sang koki itu.
"Hmm"
"Saya permisi dulu!" ucap koki lalu pergi meninggalkan mereka.
"Tuan, anda sangat tidak sopan!" ucap Riri dnegan kesal.
"Tidak sopan, maksudnya?" tanya Aryan yang bingung.
"Ya, harusnya, saat bapak itu mengatakan pak sarapan Anda, tuan harusnya mengatakan, terima kasih, seperti itu" ucap Riri dengan memperagakan nya, Aryan melihat Riri seperti itu hanya tertawa dengan pelan.
"Aisshhh, tuan! Anda menertawakan diriku?" ucap Riri dengan marah.
"Tidak, tanya saja pada orang lain!" jawab Aryan dengan menunjuk orang di sebelah mejanya membuat orang itu langsung fokus pada makanannya.
"Terserah, aku mau makan saja, tak penting juga bertanya pada mereka!" ucap Riri dengan kesal, lalu memakannya dengan lahap, membuat Aryan melihatnya saja sudah kenyang karena melihat Riri makan begitu lahap.
"Tuan tidak makan?" tanya Riri pada Aryan.
"Tidak, melihatmu makan saja sudah membuatku kenyang" ucap Aryan dengan tertawa.
"Hahaha, sepertinya lucu sekali! ini makan, saya akan menyuapi anda tuan raja!" ucap Riri dengan menyodorkan makanan itu.
"Tentu tuan putri, dengan senang hati, aaaa" balas Aryan saat mau memakannya, Riri malah memakan sarapan itu, membuat Aryan kesal.
"Riri, katanya mau menyuapiku"
"Tidak mau, aku sudah bilang tak mau jika makananku di ambil orang"
"Aku tidak mengambil! kau yang memberikannya kan!" ucap Aryan.
"Aaa, Aryan aku tidak mau"
"Kau harus memberikannya, suapi aku!"
"tidak aku tidak mau" balas Riri dengan memeluk piringnya itu, sedangkan Aryan memeluknya dari belakang.
"Tidak, Aryan! ini punyaku" ucap Riri berteriak, sedangkan Aryan masih berusaha untuk memintanya.
"Tidak, kau harus memberikannya, jangan pelit!" ucap Aryan, sedangkan orang orang disana hanya menatap mereka dengan perasaan iri bahagia dan sangat bertanya tanya.
"Riri, aku mohon!" ucap Aryan kini berhadapan dengan Riri, Riri yang berada di bawah tak kuasa melepaskan diri.
"Tidak Aryan! ini punyaku, aku tak mau!" balas Riri dengan sedih.
"Baiklah, tapi aku ingin sesuatu darimu"
"Apa?"
"Ini" ucap Aryan mencium bibirnya Rara, mencium lembut, tanpa memikirkan perasaan orang lain yang ada di sana.
"Ahh, aryan"
"Riri, aku mau makanan mu" teriak Aryan saat sudah berhasil mengambil makanan Riri.
"Ahhh, Aryan!! kembalikan makananku!" rengek Riri dengan melompat.
"Ini sangat enak Riri, nanti saat kau memakan ini, jangan lupa bilang ya!" ucap Aryan enteng.
"Sudahlah, biarkan untukmu saja" ucap Riri dengan marah.
"Baiklah sayang, jangan marah oke! ini untukmu" ucap Aryan memeluk Riri dengan erat lalu memberikan sarapan itu.
Sedangkan dua pasang mata sedang melihat mereka, yaitu mommynya Gista dan adiknya Rian.
"Ehemmm!" deheman Gista membuat Aryan dan Riri menoleh.
"Ehh, mommy, kenapa ada disini?" tanya Aryan yang menyadari mommynya.
"Lepaskan dia dulu Aryan, dia bisa mati sesak nafas gara gara mu!" ucap mommynya dengan sedikit tertawa.
"Ehhh, maaf nyonya!" ucap Riri dengan sangat gugup.
"Tidak apa apa, mommy mencarimu di ruanganmu, tapi tidak ada ternyata disini berdua dengan wanita" ucap Gista menghela nafas.
"Maaf mom"
"Mommy, jangan menggangu mereka, mereka sedang asik berdua, tanpa memikirkan perasaan orang yang ada di sini!" ucap Rian menggoda Aryan.
"Siapa namamu nak?" tanya Gista mendekat pada Riri.
"Emmm, nyonya, nama saya ri Rara" jawab Riri hampir keceplosan.
"Wahh rara, nama yang bagus!" ucap Gista.
"Terima kasih" ucap Riri dengan membungkukan badannya.
"Mom, ayok bicara di ruanganku!" ajak Aryan pada mommynya.
"Hmm, baiklah, tapi selesaikan dulu sarapanmu Aryan!" ucap mommynya menggoda.
"Mommy! ini bukan!"
"Tidak mungkin mommy salah faham kan" sela Gista.
"Ayok mom, Rara, kamu ke ruangan saja ya, ayok!" ajak Aryan pada Gista dan Riri, juga Rian yang ada di sana.
Mereka pun berjalan, menggunakan lift pribadi, sedangkan Riri yang tidak tahu harus menggunakan lift yang mana, ikut saja, karena memang tidak tahu.
"Ehemm" dehem Gista.
"Mommy nanti saja" ucap Aryan yang tahu mommynya ingin apa.
Lift pun terbuka, dan mereka pun langsung keluar di ikuti Riri yang berjalan di belakang.
"Jelaskan sekarang!" ucap mommy nya langsung saat baru masuk ke ruangan.
"Jelaskan apa mom?" tanya Aryan yang tidak tahu apa apa.
"Tentang hubungan mu dengan Rara, dia sekertaris mu kan?" jelas Gista.
"Iya, maksudnya, aku dan Rara tidak ada hubungan apa apa, ya hanya sebatas teman kerja" jawab Aryan dengan gugup.
"Wahhh, kak Aryan, kau hebat sekali, jika memang hanya hubungan kerja, tidak mungkin sampai peluk kau cium kan?" timpal Rian membuat kakaknya kesal.
"Diam lah, kau tidak tahu apa apa!"
"Aryan, apa ini? kenapa malah mengalihkan?" tanya Gista, bukannya menjawab malah mengalihkan.
"Aku tidak tahu Mom, baru dua hari ini aku berinteraksi, padahal Rara sudah 2tahun menjadi sekertaris ku, tapi aku menyukai perbedaannya, dari kemarin dan dari sebelumnya"
"Hahh? apa itu artinya, baru menyukai 2 hari saja?" tanya mommynya.
"Iya mom, aku sungguh tidak tahu, yang pasti saat melihatnya sungguh membuatku senang" ucap Aryan dengan tersenyum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
ayo looh, ayo loooh... aryan muai ada rasa😍
🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️
2022-03-03
1