Malam Hari, Restoran Bakmi di Kota
Dengan kain penutup meja yang mereka jadikan alas, Garry Adelio, Ardi Kama, Berliana Murni dan Rani Ranti mulai mengistirahatkan tubuh mereka dari hari yang sudah malam. Berliana Murni belum merebahkan tubuhnya. Dengan memeluk kedua kakinya yang ia lipat di depan dadanya, ia menaruh dagunya di antara kedua lututnya. Ia menyandarkan tubuhnya di tembok bawah jendela restoran dengan pandangan tertunduk seperti sedang memikirkan sesuatu. Garry Adelio yang melihat itu, mencoba menenangkan dengan menghampiri Berliana Murni. Dengan penutup meja yang ia rentangkan di lantai, ia kemudian duduk di atasnya untuk berada di samping Berliana Murni sambil menyandarkan punggungnya di tembok. Ia mencoba menenangkan Berliana Murni atas situasi saat ini, "Hei...," panggil Garry Adelio lembut kepada Berliana Murni sambil tersenyum. Mendengar itu, sontak Berliana Murni langsung palingkan dirinya dari tertunduk memikirkan sesuatu dan langsung menatap kepada Garry Adelio. Garry Adelio pun meneruskan dengan menyentuh lembut lutut kiri Berliana Murni dengan telapak tangan kirinya, "...besok pasti akan ada kabar dan kita akan mendapatkan bantuan. Istirahatlah, kita aman di sini," ucap Garry Adelio menenangkan Berliana Murni. Berliana Murni senang dengan kedatangan Garry Adelio di sampingnya. Ia hanya membalas dengan menyandarkan kepalanya di pundak kiri Garry Adelio. Dilanjut Garry Adelio memegang telapak tangan kanan Berliana Murni dengan telapak tangan kirinya untuk menambah ketenangan. Berliana Murni pun tidak menolak hal itu. Tak lupa Berliana Murni berterimakasih kepada Garry Adelio sudah menolongnya tadi pagi saat di tempat kerja. Garry Adelio membalas Berliana Murni, meyakinkannya bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan Berliana Murni.
Berliana Murni senang dan nyaman ia memiliki Garry Adelio yang selalu membantunya dan selalu ada di sampingnya. Yang sebenarnya perasaannya masih bergulat antara Garry Adelio dan pria lain yang pernah hadir dalam hatinya. Sampai saat ini sebenarnya pria lain itu masih tersimpan di kedalaman hatinya. Walau kenyataannya sekarang ia dekat dengan Garry Adelio dan ia tidak menolak kedekatannya dengan Garry Adelio. Berliana Murni di hati kecilnya masih mengharap bisa bertemu dengan pria lain itu yang telah tersimpan dalam relung hatinya. Ia pun tidak tahu sampai kapan ia akan bertahan menunggu pria itu. Karena ia tahu sekarang ada Garry Adelio yang baik, perhatian dan memberikan ketenangan. Berliana Murni sebenarnya takut sampai luluh dengan Garry Adelio. Yang sebenarnya itu sudah tampak sedikit demi sedikit pada dirinya dan ia membiarkan ini mengalir begitu saja. Karena ia juga menyadari, sepertinya tidak mungkin bisa bertemu pria itu lagi. Harapan kepada pria itu semakin lama terkikis sedikit demi sedikit atas kenyamanan yang diberikan oleh Garry Adelio. Karena di sini pun Garry Adelio yang selalu berusaha mendapatkan hati Berliana Murni. Walau mereka dekat, tapi belum ada status di antara mereka.
Dulu, Berliana Murni pernah mengenal dan dekat dengan pria yang sebenarnya ia sama sekali tidak duga bisa sampai dekat dengan pria seperti itu. Saat awal-awal ia baru bekerja, entah kenapa ia selalu saja di sapa oleh seorang pria dengan perawakan seperti preman. Di wajahnya selalu tampak lebam. Ia memakai jaket dengan ritsletingnya yang tak ia tutup sepenuhnya hingga otot dada dan otot perutnya terlihat sedikit. Pria ini tampak semakin menakutkan karena terlihat juga beberapa bekas luka senjata tajam di dada dan perutnya. Tapi setiap ia menyapa Berliana Murni, pria ini selalu lembut. Walau begitu, Berliana Murni tetap waspada dan ada perasaan takut terhadapnya. Di setiap jam istirahat di mana Berliana Murni keluar gedung untuk makan, ia selalu bertemu pria aneh ini di jalan menuju restoran dan pria ini selalu menyapanya. Terlihat sekali memang pria ini selalu menunggu Berliana Murni. Berliana Murni hanya sebatas membalas sapaan pria ini dengan senyum kecil dan anggukan semata dan terus melangkahkan kaki untuk berjalan. Dan pria itu juga hanya sebatas itu saja. Pria ini benar-benar terlihat aneh di mata Berliana Murni.
Hingga beberapa waktu kemudian, ia selalu menerima ajakan Garry Adelio yang mengajaknya makan bersama saat jam istirahat. Ia lakukan ini hanya sebatas ingin ada teman pria yang menemani saat jam istirahat untuk makan. Setiap kali Berliana Murni terlihat jalan dengan Garry Adelio, pria itu tidak menyapa Berliana Murni. Biar demikian, sesekali Berliana Murni melirik kepada pria tersebut sebatas hanya untuk melihat ekspresi pria tersebut. Entah kenapa yang dirasa oleh Berliana Murni pria itu tampak malu dan sedih melihat dirinya ditemani oleh seorang pria. Berjalannya waktu, Berliana Murni dan Garry Adelio pun menjadi dekat. Hingga beberapa kali mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Dan pria itu saat jam istirahat selalu ada walau hanya sebatas melihat Berliana Murni dan Garry Adelio berjalan bersama dan kemudian pria itu pergi begitu saja.
Pada sewaktu waktu Berliana Murni ingin Garry Adelio mengajaknya jalan ke tempat yang tidak biasa. Ini membuat Garry Adelio kaget atas sikap Berliana Murni. Ini semata hanya karena Berliana Murni merasa bosan saja. Hingga pada akhirnya Garry Adelio mengajak jalan Berliana Murni pada hari libur kerja ke tempat Pertarungan Jalanan. Karena Berliana Murni sedang merasa bosan, ia pun langsung menerima ajakan Garry Adelio dan turut senang bisa menghabiskan waktu libur dengan Garry Adelio. Ditambah Garry Adelio menyampaikan bahwa di sana juga banyak para wanita yang menonton. Dan menjelaskan kepada Berliana Murni walau Pertarungan Jalanan di sana tempatnya asik dan seru. Hal ini semakin membuat Berliana Murni tertarik. Pada malam itu Berliana Murni dan Garry Adelio pun jalan untuk menghabiskan malam menonton Pertarungan Jalanan.
Sesampainya mereka di tempat Pertarungan Jalanan, Berliana Murni tidak menduga bahwa tempat ini begitu asik dan meriah. Melihat ekspresi Berliana Murni yang senang dan begitu tertarik atas suasana, sambil tersenyum Garry Adelio menggandeng tangan Berliana Murni dan segera membawanya untuk berada di depan arena pertarungan. Tak lupa Garry Adelio memasang taruhan pada salah satu jagoan yang akan bertarung malam ini. Para jagoan jalanan pun mulai memasuki arena. Para penonton pun riuh menyambutnya. Hal ini pun diikuti Berliana Murni dan Garry Adelio yang sudah terbawa suasana ikut bersorak. Saat para jagoan benar-benar sudah berada di tengah ring dan sedang diperkenalkan, Berliana Murni sungguh tidak mengira atas apa yang ia lihat. Ia mengenali salah satu pria yang ada di tengah arena itu yang akan bertarung. Tak lain dan tak bukan pria itu adalah pria yang suka menyapanya saat jam istirahat kerja. Berliana Murni pun langsung terdiam dari soraknya. Garry Adelio yang melihat itu, langsung menanyakan kondisi Berliana Murni yang langsung terdiam begitu saja. Tapi Berliana Murni memberitahu kepada Garry Adelio bahwa dirinya tidak apa-apa. Kemudian Berliana Murni langsung melanjutkan sorak meriahnya seperti penonton lainnya untuk menutupi yang sebenarnya terjadi.
Pertarungan pun dimulai. Dalam pertarungan pria itu tampak babak belur dihajar oleh lawannya. Pria itu tampak kesulitan menghadapi lawannya yang berbadan besar namun juga lincah itu. Menyebabkan pria itu banyak kena pukul dan tersudutkan. Garry Adelio pun kecewa melihat itu dan berusaha memberikan semangat, "AYO BERDIRI!! AKU SUDAH MENARUH BESAR PADAMU!!! AYO, KAU BISA!!!" teriaknya keras. Ternyata Garry Adelio memasang taruhan pada pria yang suka menyapa Berliana Murni pada jam istirahat kerja itu. Garry Adelio melakukan ini karena pria itu terkenal kuat dan selalu menang. Tapi ia tak menyangka hal ini bisa terjadi. Lawannya saat ini menyudutkannya dan tampak tidak ada celah untuk menang bagi pria itu. Berliana Murni pun tak mengira pada dirinya sendiri bahwa dirinya juga sampai khawatir terhadap pria itu. Dengan tatapannya penuh tegang menonton pertarungan, ia hanya mengharap agar pria itu bisa bangkit melawan balik. Secara tak diduga, dengan susah payahnya pria itu bisa melawan balik. Dan semua penonton tak mengira pria itu berhasil menjatuhkan lawannya dengan tinjunya, menyebabkan lawannya langsung terkapar tak berdaya. Karena hal itu juga, secara mengejutkan pria itu pun memenangkan pertarungan malam ini. Penonton pun riuh menyambut hal ini. Setelah mengetahui kemenangannya, Pria itu pun dengan napas terengah-engah berbalik badan dan langsung berjalan pergi meninggalkan arena dengan keriuhan para penonton itu.
Di saat acara telah usai, banyak dari para pengunjung yang sudah berbalik kanan untuk pulang. Tapi tidak dengan Berliana Murni dan Garry Adelio. Garry Adelio melakukan ini untuk mengenalkan Berliana Murni kepada teman ayahnya yang ia kenal juga. Ia adalah seorang bos pengusaha kaya raya di kota ini. Garry Adelio melihat pengusaha itu, ia pun mengajak Berliana Murni untuk ke tempat pengusaha itu berdiri. Sesampainya mereka berdua di hadapan pengusaha itu, Garry Adelio memperkenalkan Berliana Murni kepada pengusaha itu. Garry Adelio pun mengobrol asik dengan kenalan ayahnya itu. Berliana Murni tidak menyangka ia melihat kembali pria yang suka menyapanya itu. Pria itu hanya terdiam duduk tertunduk di atas aspal bangunan dengan menyandarkan punggungnya di tiang fondasi bangunan. Pria itu tidak menyadari kehadiran Berliana Murni. Tak lama pengusaha teman dari Garry Adelio memuji pria yang suka menyapa Berliana Murni itu. Kemudian ia memberikan beberapa besar uang kepada pria itu. Yang dilanjut Garry Adelio izin pamit bersama Berliana Murni. Berliana Murni dan Garry Adelio pun pergi pulang dari tempat terlaksananya Pertarungan Jalanan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments