Aku menyiapkan baju-baju yang akan kubawa, seperti yang kalian tau jika seorang wanita hendak pergi ke suatu tempat dalam jangka waktu 1 sampai 2 hari saja mempersiapkan begitu banyak perlengkapan. Ya begitulah seorang wanita banyak perlengkapan untuk hidup yang harus disiapkan, apalagi jika hendak pergi selama 45 hari, sudah kebayang kan seperti apa barang yang akan kubawa.
Aku menyusun semua baju, celana, skincare, catokan, sisir, perlengkapan mandi, handuk, sepatu, sandal, jaket sampai-sampai aku kewalahan sendiri bingung apakah harus membawa sebanyak ini. Aku dibantu oleh bidadari di rumah kami ya benar sekali dia adalah ibuku yang paling cantik namun juga sangat galak.
“Kak, apa kau sudah mempersiapkan barang yang akan kau bawa?” teriak ibu dari dapur yang sedang memasak untuk makan malam.
"Sudah mom, ini sedang ku bereskan." Sahutku dari kamar sembari sibuk memilih baju mana yang harus kubawa.
“Mom, mom, oo mom, duh kemana sih mamak kok dari tadi aku dicuekin.” Gumam ku dalam kamar.
“Mamak, mamak, o mak.” Panggilku berulang kali, karena tidak ada jawaban, dengan berat hati aku keluar dari kamar untuk menghampiri mamak (dengan wajah sedikit cemberut).
Aku disambut ketawa tipis ibuku yang sedang duduk dimeja makan, “mamak kok dari tadi aku panggil gak jawab aku sih, kan lagi duduk disini,” ucapku sedikit kesal.
Ibuku tertawa tipis, “kalau sudah malam itu jangan teriak-teriak kak, kan mamak di dapur usaha dong nyamperin mamak, masa mamak terus yang nyamperin kau. Kau kan tau mamak sedang sibuk menyiapkan makan malam sambil liat live di hp." Ucap ibuku sembari tertawa kecil seperti meledekku.
“Iya deh, maaf ya mak. Mak, apalagi ya yang harus ku bawa aku bingung mak kok makin lama aku susun barang ku semakin bertambah aku harus bawa berapa tas," ucapku sembari jalan duduk di kursi meja makan di samping ibuku yang sangat sibuk dengan handphonenya.
“Kakak tuh kebiasaan deh, kalau mau pergi-pergi pasti tasnya banyak, kurang banyak. Yang paling penting saja kakak yang dibawa jangan semua isi lemari dan kaca rias mu. Emangnya kamu disana mau jualan ??” tanya ibuku sambil menoleh ke arahku.
“Ya itu, makanya mak ayo tolong bantuin aku susun barang. Dan tolong di periksa ya mak apa masih ada yang tinggal, kalau aku kelupaan gimana nanti siapa yang antar kesana, yakan.” Ucapku sambil memegang lengan ibuku dengan wajah memelas agar ibu mau membantuku menyusun barang ku ke tas.
“Iya iya, sebentar mamak cuci tangan dulu,” ibuku jalan menuju kamar mandi.
Sambil berjalan dari kamar mandi menuju meja makan ibuku berkata, “kau tuh udah dewasa juga tetap juga harus sama mamak, gimana dong nanti kalau merantau apa mungkin mamak ikut bareng kau. Tapi gakpapa ya kak, mamak ikut aja tinggal bareng kau ya,” ucap ibuku tersenyum sambil menggodaku.
“Kalau itu sih namanya mamak yang mau.” Ucapku sambil jalan menuju ke kamarku. Ibuku tertawa lepas sambil menyusul ku menuju kamarku.
Sesampainya di kamarku ibuku langsung duduk di kasurku melihat semua barang yang berserakan di tempat tidur dan dilantai.
“Ya ampun kakak, gak harus sebanyak ini juga yang dibawa. Kakak mau pindah atau gimana? Mamak kan gak usir kakak dari rumah,” ucap ibuku sambil menatapku dan menggelengkan kepala.
“Ihh mamak, udah ah bantuin kakak aja beresinnya jangan di ledek mulu," ucapku sambil menatap mamak dengan bibir yang manyun.
“Ya sudah, beresin lah biar mamak pantau apa yang harus dibawa apa yang tidak. Kalau mamak bilang itu tidak penting jangan masukkan ya kak, oke." Ibuku berkata sambil menatapku dengan serius.
“Iya, iya mak." Ucapku mengiyakan perkataan ibuku.
Dalam hati aku bergumam, "tau gini aku sendiri aja, maksudku mamak bantuin beresin bukan liatin doang mamakku sayang," ku tatap ibuku dengan wajah memelas sambil menghela nafas.
“Ayo, ayo cepat kak, sudah malam kok malah liatin mamak. Iya tau kok kak mamak cantik,” ucap ibuku sambil tersenyum puas melihat tatapanku.
Ku lihat ibuku sembari aku menarik nafas panjang dan tersenyum lebar tapi tidak ikhlas. Ku susun semua bajuku dan perlengkapan ku sesuai dengan perintah ibu ratu, ya walaupun sedikit kesal tapi aku puas karena semua barang yang ku bawa jadi tidak terlalu banyak.
Ku susun semua barang ku dengan cepat, setelah aku selesai berkemas ku lihat barang bawaan ku ya setidaknya tidak lebih dari yang ku bayangkan. Aku membawa satu tas ransel yang cukup besar, satu koper dan satu tas besar, aku lega barang-barang ku tidak sampai lima tas. Ibuku pun berdiri keluar menuju pintu kamar sebelum keluar dari kamarku ibuku mengatakan.
“Kak langsung tidur ya besok kan harus bangun pagi, disana jangan teledor ya ingat semua yang kau bawa susun dengan rapi. Gimana pun kau disana tidak sendiri kan bareng teman-temanmu yang lain jangan sampai barang kalian hilang dan saling tertukar. Ingat ya kak harus sopan jangan sembarangan di desa orang, paham kan maksud mamak.” Ucap ibuku serius.
“Iya mak, kakak bakal hati-hati kok, makasih ya mak. Good night mamakku sayang.” Balasku sambil tersenyum melihat ibuku.
Ibuku langsung keluar dari kamarku menutup kembali pintu kamarku, aku langsung menjatuhkan diriku ke kasurku sambil berdialog dalam pikiranku. Apa aku bisa ya sebulan lebih tanpa ibu, apa aku bisa tidur rame-rame, apa aku bisa ya bantu teman-teman serumah ku masak, apa aku gk akan merepotkan mereka nantinya. Itulah yang berkecamuk dalam pikiranku. Sambil menghela nafas aku memeluk guling ku, berdoa dan tertidur dengan pulas.
To be continue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
ChaManda
suka sama maknya, humoris.
2023-01-09
1