Pengumuman kelulusan pun tiba semua kelas XII berkumpul di aula sekolah.
Mereka duduk dilantai bersama semua guru yang ada.
Hari keputusan itu akhirnya tiba.
Aku berdiri tak jauh dari pintu aula, Husein mengharapkan aku berada disisinya saat pengumuman ini berlangsung.
Bapak Ibu guru memberikan sepatah dua patah kata sambutan sebagai pembukaan sampai pada akhirnya masing - masing siswa mendapatkan satu buah amplop dengan logo sekolah dengan nama masing - masing siswa.
"Setelah ucapan bismillahirohmanirohim kalian bisa membuka amplop kalian masing - masing sebelumnya tarik nafas dalam - dalam keluarkan perlahan lewat mulut apapun hasilnya kalian harus tetap lapang dada mari kita mulai.." ucap Wakil Kepsek
"Bismillahirohmanirohim.." ucap semua siswa serempak
Perlahan mereka merobek amplop yang mereka pegang membaca keseluruhan setiap kata yang ada dalam lembaran secara perlahan hingga akhirnya mereka berteriak histeris.
Tawa dan tangispun pecah.
Mereka melompat kegirangan ada yang berpelukan ada yang diiringi isak tangis udara disekitar menjadi haru biru.
Riuh suara semua siswa memenuhi ruangan aula, inilah yang mereka harapkan LULUS dengan nilai yang memuaskan.
Husein memandangku, ku lihat matanya mulai berkaca - kaca.
Dia menautkan ibu jari dan telunjuk mengecupnya dan memberikannya kepadaku, dia memberikan salam cinta diudara.
Aku melakukan hal yang sama sebagai penghargaan atas kelulusannya.
Dia kegirangan hingga tampak air mukanya kemerahan karena menahan malu.
Acara masih berlanjut semua kelas XII ternyata lulus semua pembawa acara mengumumkan dan memberi himbauan untuk tidak melakukan konvoi dijalan ataupun aksi euforia kelulusan yang bisa merugikan sekolah maupun diri sendiri, acara prom night akan dilaksanakan seminggu lagi semua siswa antusias mendengarnya karena bukan hanya kelas XII saja yang hadir seluruh siswa di wajibkan hadir untuk memeriahkan acara tersebut dan banyak dari adik kelas yang memberikan persembahan berupa tampilan adu bakat sebagai bentuk ucapan perpisahan.
Acara pun selesai semua siswa membubarkan diri dengan hati yang lega, Husein mendatangi ku. Dia menggenggam tangan ku.
"Terimakasih atas dukungan mu selama ini Humairah, ini semua berkat kamu. Aku mencintaimu sayang" ujarnya dengan senyum mengembang sempurna
" Aku juga mencintaimu Husein" jawab ku
"Apa?!" Tanya Husein heran dengan mata terbelalak
"Kenapa?" Tanya ku polos
"Ulangi!" Ujar Husein
"Apanya?"
"Ungkapan cintamu ulangi! Cepat aku mau dengar lagi" ujar Husen merengek
"Aku mencintaimu Husein"
"Lagi!?" Ucapnya antusias
"Aku mencintaimu Muhammad Husein Abdilah bin KH. Abdul kadir" jawab ku setengah berteriak
Husein berteriak histeris dan tertawa.
Ya selama kami bersama aku tak pernah mengucapkan cinta apa lagi menyatakannya. Setiap Husein menyatakannya aku hanya menjawab " ya aku juga" kini aku tau nyaman kadang sebagai sahabatpun bisa. Tapi cinta rasa yang baru - baru ini aku rasakan dan baru aku sadari, sebelum terlambat lebih baik aku nyatakan aku tak mau menyesal dikemudian hari.
"Kau serius dengan ucapanmu Humairah?!" Tanya Husein dia hampir saja menjatuhkan bulir bening disudut matanya.
"Apakah kamu sudah menunggu terlalu lama? Apa memang aku yang terlalu bodoh karna baru menyadarinya?" Aku balik bertanya pada Husein
"Tidak, aku akan tetap menunggu meski itu akan menjadi penantian panjang selagi kau tidak pernah meninggalkan aku, aku akan tetap menunggu aku hanya perlu meyakinkan kamu dengan cinta ini"
Aku senang karna akhirnya aku bisa menyadari rasa ini, Husein adalah lelaki yang baik dan santun selalu menghargai wanita dan penuh kasih dia yang humoris selalu membuat siapa saja yang berada didekatnya selalu nyaman dan jangan lupa wajah putih bersih serta lesung pipi menambah nilai plus dalam dirinya.
"Untuk merayakan kelulusanmu bagaimana kalau kau mentraktir aku makan, aku sudah lapar" ucap ku memelas
"Semua yang kau inginkan akan terpenuhi tuan putri" jawab Husein kami pun setengah berlari sambil bergandengan tangan menuju kantin.
Saat melewati koridor kelas, kami berpapasan dengan wanita cantik dengan rambut digerai berwarna coklat keemasan, dia menghalangi langkah kami dengan merentangkan kedua tangannya tampak empat orang dibelakang punggungnya.
"Maaf kamu menghalangi jalan kami" ujar ku sopan mencoba membuka percakapan.
"Oh maaf aku menghalangi jalan kalian ya? Kau boleh pergi tapi tinggalkan pria tampan ini disini" ucapnya
"Ada perlu apa kau dengan ku?" tanya Husein geram
Wanita itu melirik Husein dan memberikan senyum manis, seketika senyumnya hilang kala dia melihat jemari kami saling bertautan
"Lepaskan jari mu dari pria ku!" bentaknya dengan jari telunjuk mengarah pada genggaman tangan kami
"Ppffffhh Husein sejak kapan kau berselingkuh? aku jadi menyesal menyatakan cinta ku tadi" ucap ku terkekeh menahan tawa
"Hei sejak kapan aku mencintai yang lain sayang, ucapan cinta mu sudah aku tunggu sejak lama mana mungkin secepat ini aku menyerah bahkan setelah aku mendengar apa yang aku tunggu selama ini" jawab Husein kesal
"Lalu kenapa wanita ini menyebut mu pria nya? Aku kan jadi cemburu sayang"
Blussshh.
Husein sudah salah tingkah malu karna ucapanku.
"Hmmpp maaf saya tidak pernah menjalani hubungan dengan wanita lain selain wanita disamping saya dialah Humairah saya, dan saya pun tidak mengenal anda jadi tolong jangan buat kesalahpahaman dalam bentuk apapun itu karena saya tidak mau membuat wanita saya menjauhi saya" ucapan tegas Husein membuat wanita itu tidak suka, dia mengepalkan kedua tangannya dan mengacungkan jari telunjuk tangannya ke hadapan ku.
"Kau boleh berbangga hati dan senang hari ini, tapi tidak lain hari aku akan merebut Husein dari mu karena apapun yang Jeselyn mau akan selalu aku dapatkan bagaimana pun caranya" Jeselyn dan ke empat kawannya pergi meninggalkan aku yang masih mematung.
Jeselyn.
Jadi dia anak baru dengan sejuta kasus itu.
Aku masih ingat obrolan sekumpulan siswi saat dikantin tempo hari Jeslyn si gadis pembuat onar selalu menyusahkan orang yang membuat masalah dengannya.
"Husein bagaimana ini? Aku dengar anak itu akan selalu membuat perhitungan dengan siapapun yang membuat masalah dengannya" tanya ku cemas
"Sudahlah jangan kau pikirkan ucapan Mak lampir itu" ucap Husein mencoba menenangkan
"Mak lampir?! Hei sejak kapan kau berani mengumpat orang seperti itu, apa kau juga sering mengumpati ku??" tanya ku penuh selidik
"Aku tidak mungkin berani mengumpati mu kau ada - ada saja sayang, aku pun tak mengumpatinya kau lihat rambutnya mirip sekali dengan Mak lampir dalam film drama kolosal tempo dulu menyeramkan tidak ada sisi manis dan cantik seperti mu atau wanita pada umumnya" ungkapan Husein membuatku tertawa terbahak - bahak.
"Ternyata cinta membuat matamu katarak bahkan buta ya? Jelas - jelas Jeselyn itu cantik ditambah dia itu dari keluarga kaya sangat serasi mendampingimu dibandingkan dengan aku yang bahkan tidak ada seujung kukunya" ujar ku dengan senyum tipis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Qeysi Queen
Hay kak dapat notif nih dari Qeysi queen
semangat yaaa
💜ceritamu mantap kak
2022-02-25
1