Bisik - bisik tetangga

Sore kami kedatangan tamu pria yang pernah tanpa sengaja menabrak Adam dia membawakan banyak buah dan sayur.

"Assalamualaikum.." sapa dari luar pintu

"Wa'alaikumus salam" jawab ku dan Mbak Yeni yang kebetulan sedang berkunjung

"Eh Bapak yang kemarin itu ya" sengaja aku tak sebutkan perihal kejadian tabrakan itu takut pria itu tersinggung.

"Panggil saya Evan saja"

"Pak Evan ada perlu apa ya? Silahkan masuk"

Setelah bersalaman dengan aku dan Mbak Yeni, Evan seketika duduk dan menyerahkan buah tangan yang ia bawa.

"Saya hanya ingin menjenguk Adam takutnya terjadi sesuatu yang parah insyallah saya tidak akan lari dari tanggung jawab"

"Oh jadi yang tabrakan sama Adam itu sampean?" Tanya Mbak Yeni

"Ia bu jujur saya tidak sengaja" jelasnya

"Mbak, Indri kan tadi udah bilang ini gak sengaja Adam juga sudah ngaku salah" jawab ku mencoba menenangkan Mbak Yeni.

"Adam baik - baik saja Pak Evan sekarang sedang mengaji di mushola letaknya tidak jauh dari rumah kami"

"Sebentar ya Pak Evan saya simpan ini dulu, Pak Evan mau minum kopi atau teh?" Tawarku sebelum pamit ke dapur

"Kopi juga boleh"

"Sebentar ya saya tinggal dulu"

Terdengar obrolan Pak Evan dengan Mbak Yeni dari jauh

"Maaf bu klo boleh tau Bapaknya Adam kemana ya? Saya sudah 2 kali ke sini belum bertemu bapaknya." Tanya Pak Evan heran

"Suami indri lagi minggat dari rumah karna udah gak mau nafkahin anak istrinya" ketus Mbak Yeni sambil menarik nafas panjang

"Apa?!"

Evan terlihat sedikit terkejut dan marah dengan ungkapan Mbak yeni.

"Aku denger loh Mbak!" Ucapku dari dapur

"Maf Pak Evan sebenarnya ini bukan untuk dikonsumsi publik tapi kami hanya sedang dalam posisi salah paham saja jadi anda belum bisa bertemu dengan suami saya" jelasku sambil ku suguhkan secangkir kopi padanya

"Sepertinya anda terlalu baik untuk lelaki seperti itu" jawabnya

"Allah S.W.T menciptakan manusia itu berpasang-pasangan,seperti ada kanan dan kiri. Jika pasangannya kanan semua itu tidak mungkin akan terasa nyaman bukan? Manusia juga begitu, bila semua orang harus memiliki pasangan baik kasian yang kurang baik dong gak ada pasangannya, tidak ada yang menuntun mereka berubah menuju menjadi lebih baik bukankah itu ladang pahala? Dalam sebuah ikatan apapun itu masalah pasti akan ada karna kita punya isi pemikiran yang berbeda - beda, maka dari itu sifat saling terbuka itu perlu agar satu sama lain bisa mengutarakan pendapatnya dan menemukan jalan dari setiap masalah." Jelasku membuat Evan tersenyum penuh arti

"Tapi bila hanya hubungan toxic yang didapat bagaimana?" Tanya Evan sambil menyeruput teh hangat ditangannya

"Bila jalan keterbukaan sesama pasangan telah maksimal dilakukan dan tidak menemukan titik terang apalagi masih dengan hubungan toxic yang mengakibatkan salah satu teluka maka kata akhir akan keluar perpisahan"

"Pemikiran yang bijak, beruntung lelaki yang menjadi suami anda, hmm.. sepertinya sudah masuk waktu magrib saya pamit dulu. Terima kasih untuk teh dan pelajarannya" kekehnya

"Sama - sama Pak Evan saya senang anda berkunjung."

Evan pun pamit terlihat dari kejauhan sosok Mas Ardi lantar berlalu dengan mengendarai motornya

"Kenapa dia seperti sedang menguntit istrinya selingkuh saja" batin ku

Pagi hari ini tadinya aku berniat ke warung Mbak Rum warung sayur disekitaran lingkungan rumah. Tapi aku teringat buah dan sayur yang dibawakan Pak Evan kemarin sore

"Banyak juga ada sawi putih, wortel, buncis, jamur tiram dan tomat. Sepertinya buat capcay baso saja, Mas Adam pasti suka. Tinggal beli bumbu dapur dan basonya saja" aku beranjak pergi ke warung sayur Mbak Rum sambil menuntun Rasyid yang membawa mobil - mobilan berbentuk truk pasir dengan tali plastik sebagai penariknya

Sesampainya disana sudah banyak ibu - ibu berkumpul memilah dan memilih sayuran serta lauk yang akan mereka beli

"Asalamualaikum ibu - ibu" sapa ku sebelum memilih belanjaan

"Wa'alaikumus salam Bu Adam" jawab mereka hampir serempak.

Begitulah ibu - ibu sekarang lebih memilih memanggil nama ibu - ibu yang lain dengan nama anak atau nama suami, tapi tidak masalah selagi yang dipanggil nama anak dan suami sendiri.

"Mau belanja apa mbak? Ayam masih ada 1 ekor lagi belum ada yang ngambil tuh" tawar Mbak Rum

"Saya mau bakso ayam aja Mbak Rum mau buat capcay baso kebetulan sayuran ada cuman bakso sama bumbunya yang kurang" jawab ku sambil menyerahkan bakso kemasan untuk dibungkus

"sekalian sama bawang merah nya 1/4 kg bawang putihnya 1 ons aja mbak" tambah ku

"jadi 21rb mbak" jawab Mbak arum sambil menyerahkan satu kantong kresek kecil berwarna hitam

"Bu Adam itu yang kemarin sore ada laki - laki keluar dari rumah Bu Adam siapa Bu?" tanya Bu Tejo hingga semua orang yang berbelanja menoleh padaku

"Bapak itu yang menabrak Adam kemarin dijalan besar, Bapak itu datang berkunjung untuk menengok Adam Bu" jawab ku sebenarnya aku sudah mulai tidak enak dengan pertanyaannya apa lagi Bu tejo bertanya disaat ibu - ibu berkumpul untuk berbelanja.

semua orang tau bahwa Bu Tejo ini adalah BiGOS alias Biang Gosip, Kadang berita yang dia dapat belum terbukti tapi sudah di poles dahulu oleh nya dan digoreng hingga panas sebelum disuguhkan kepada para pendengarnya.

"Ya tapi kan bisa kalau kedatangan tamu yang bukan muhrimnya apalagi laki - laki dewasa yang tampan itu jangan dibawa ke dalam rumah suruh duduk diluar saja iya gk ibu - ibu? Biar gak terkena fitnah" jelasnya panjang lebar

"Benar itu Bu Adam gak baik loh bawa laki - laki lain ke dalam rumah, ibu kan masih menyandang istri orang yang masih sendiri saja takut terkena fitnah loh Bu" jawab ibu - ibu yang lain

"Tapi.." belum sempat aku menjelaskan Bu Tejo sudah memotong ucapan ku.

"Kami tau akhir - akhir ini Bu Adam lagi ada masalah sama suaminya, tapi mbo ya di selesaikan dulu sebelum menjalin hubungan dengan yang lain. ko kesannya kaya yang sudah tidak sabaran gitu ya belum juga cerai sudah punya lagi"

Seketika raut muka ku berubah jadi masam karna menahan amarah. Ingin sekali ku sangkal semua tuduhannya tapi manusia seperti ini pasti selalu punya bahan baru untuk dilontarkan ke pihak lawan

"Sudah - sudah ini mau belanja apa ngegibah ibu - ibu yang sudah selesai belanjaannya mana sini biar saya hitung totalannya" lerai Mbak Rum seketika aku beristigfar dalam hati Allah masih menyayangiku hingga amarah ini bisa aku redam.

"Saya duluan ya Ibu - ibu assalamualaikum" ucapku undur pamit mengakhiri semuanya.

Sesampainya dirumah Mas Ardi sudah menunggu duduk di bale - bale depan rumah. Melihat raut mukanya sepertinya sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Assalamualaikum Mas" sapaku ku cium punggung tangan kanan Mas Ardi dengan takjim

"Wa'alaikumus salam" jawabnya ketus

"Sudah lama Mas? Maf tadi aku habis dari warung sayur aku kira Mas masih belum mau pulang jadi rumah aku kunci" ku ambil kunvi rumah dalam saku daster ku

"Kamu nyindir karna Mas ga pulang - pulang?" jawabnya masih dengan suara ketus

"Gak nyindir sih, itu mah aja yang merasa. tapi ada baiknya juga sih Mas ga pulang biar ada waktu untuk kita bertenang" segera ku masuk menuju dapur menyimpan belanjaan yang dibeli dan mulai memasak Rasyid bermain dihalaman rumah dengan mobil - mobilan truknya.

"Ada baiknya!! Ada baiknya supaya kamu bisa dekat dan berduaan dengan laki - laki kota yang kemarin datang itu!! teriaknya dengan marah.

"Jadi semalam yang aku lihat ibu beneran Mas ya? kirain aku salah lihat."

"Sudah tidak perlu basa - basi jelaskan siapa laki - laki itu"

"Dia lelaki yang menabrak Adam 2 hari yang lalu di depan jalan raya saat Adam bersepeda itu juga bukan salah dia Adam yang kebut - kebutan dengan teman - temannya, dia memberikan uang ganti rugi karna lukanya tidak parah hanya lecet - lecet saja aku tidak terima uang itu. Lantas sorenya dia kembali lagi hanya untuk memastikan tidak ada yang parah dengan luka yang Adam dapat"

"Oia dan kami tidak berdekatan ataupun berdua - duaan seperti yang Mas dengar atau Mas lihat karna saat dia berkunjung ada Mbak yeni sebelum dia datang, bila Mas kurang yankin dengan penjelasan yang Aku berikan silahkan konfirmasi pernyataan saya ke Mbak Yeni. Paling Mas diomelin karna nuduh istrinya yang enggak - enggak iya gak?" jelasku diiringi senyum mengejek

"Baik Mas percaya sama kamu, tapi Mas ngelarang kamu buat ketemu lagi sama laki - laki itu!!"

"Aku gak bakalan nemuin dia Mas, tapi klo dia maen ke sini dan mau jenguk Adam gimana?" tanyaku masih tenang dengan senyuman.

"Ya gak usah ditemuin bilang aja Adam udah sehat dan gak usah datang - datang lagi!"

"hmmmp.. ternyata dicemburui seru juga"

Episodes
1 Pernyataan yang menyesakan dada
2 Sakit ini membuat ku putus asa
3 Akan ku terima semua takdirMu
4 Kisah cintanya buatku iri
5 Bisik - bisik tetangga
6 Si Kembar Yang menggemaskan
7 Hasan dalam pangkuanku
8 Aku gadis kecilmu
9 Kesedihan Husein
10 Perantara ciuman
11 Predikat pria bucin
12 Nyaman bukan Cinta??
13 Pengakuan cinta
14 Tamparan
15 Masa remaja
16 Bolehkan aku serakah
17 Kisah Dibalik Kelahiran Ku
18 Berusaha meyakinkan Husein
19 Tangisan Husein
20 Pengantin Pengganti
21 Selamat Tinggal cinta
22 Menjual Diri Karena Budi
23 Hitam Diatas Putih
24 Mengikuti Pelatihan
25 Teman Baru
26 Kunjungan Mengejutkan Part 1
27 Kunjungan Mengejutkan Part 2
28 Kakak Berasa Teman
29 Rinduku Terobati
30 Merasa terhianati
31 Kekesalan Husein.
32 Kerinduan Adam
33 Perasaan Evan
34 Sosok Ayah
35 Sambal Ku
36 Keluarga Berencana
37 Aku Kecewa
38 Kejutan Menyebalkan
39 Meniti Karir
40 Terkuak Sudah
41 Wanita dan Pria Sempurna
42 Sakit Yang Terulang
43 Aku Depresi Bukan Gila
44 Pewaris Tunggal
45 Luka Yang Belum Mengering
46 Semua Salah Ku?
47 Merawat Husein
48 Roti Sobek
49 Cinta Yang Pelik
50 Restu Yang Ku Rindu
51 Mamas Sayang
52 Penasaran Hasil Lamaran
53 Datanglah..!
54 Ini Jebakan!
55 Bertarung Dengan Nafsu
56 Tak Rela
57 Halusinasi
58 Menikah Siri
59 SAH
60 Talak Di Malam Pengantin
61 Memperebutkan Ibu
62 Rindu Si Kembar
63 Ukuran Gunung Kembar
64 Syarat Yang Aku Langgar
65 Syarat Yang Aku Langgar 2
66 Malam Pertama Yang Tertunda
67 Honey Moon
68 Perdebatan Konyol
69 Kecemburuan ku menyakitkan mu
70 Belajar saling mengerti
71 Lebih sensitif
72 Acara Ulang Tahun Adam
73 Kesedihan Adam
74 Kalian hadiah terindah
75 Dia Tak Peka
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Pernyataan yang menyesakan dada
2
Sakit ini membuat ku putus asa
3
Akan ku terima semua takdirMu
4
Kisah cintanya buatku iri
5
Bisik - bisik tetangga
6
Si Kembar Yang menggemaskan
7
Hasan dalam pangkuanku
8
Aku gadis kecilmu
9
Kesedihan Husein
10
Perantara ciuman
11
Predikat pria bucin
12
Nyaman bukan Cinta??
13
Pengakuan cinta
14
Tamparan
15
Masa remaja
16
Bolehkan aku serakah
17
Kisah Dibalik Kelahiran Ku
18
Berusaha meyakinkan Husein
19
Tangisan Husein
20
Pengantin Pengganti
21
Selamat Tinggal cinta
22
Menjual Diri Karena Budi
23
Hitam Diatas Putih
24
Mengikuti Pelatihan
25
Teman Baru
26
Kunjungan Mengejutkan Part 1
27
Kunjungan Mengejutkan Part 2
28
Kakak Berasa Teman
29
Rinduku Terobati
30
Merasa terhianati
31
Kekesalan Husein.
32
Kerinduan Adam
33
Perasaan Evan
34
Sosok Ayah
35
Sambal Ku
36
Keluarga Berencana
37
Aku Kecewa
38
Kejutan Menyebalkan
39
Meniti Karir
40
Terkuak Sudah
41
Wanita dan Pria Sempurna
42
Sakit Yang Terulang
43
Aku Depresi Bukan Gila
44
Pewaris Tunggal
45
Luka Yang Belum Mengering
46
Semua Salah Ku?
47
Merawat Husein
48
Roti Sobek
49
Cinta Yang Pelik
50
Restu Yang Ku Rindu
51
Mamas Sayang
52
Penasaran Hasil Lamaran
53
Datanglah..!
54
Ini Jebakan!
55
Bertarung Dengan Nafsu
56
Tak Rela
57
Halusinasi
58
Menikah Siri
59
SAH
60
Talak Di Malam Pengantin
61
Memperebutkan Ibu
62
Rindu Si Kembar
63
Ukuran Gunung Kembar
64
Syarat Yang Aku Langgar
65
Syarat Yang Aku Langgar 2
66
Malam Pertama Yang Tertunda
67
Honey Moon
68
Perdebatan Konyol
69
Kecemburuan ku menyakitkan mu
70
Belajar saling mengerti
71
Lebih sensitif
72
Acara Ulang Tahun Adam
73
Kesedihan Adam
74
Kalian hadiah terindah
75
Dia Tak Peka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!