''Sudah siap?'' Tanya Aldo.
Saat melihat adik satu-satunya yang keluar dari rumah dengan peralatan yang melekat di tubuhnya. Sesekali dia melihat, Kia yang merapikan seragamnya, tidak lupa dengan tas gendong di punggungnya.
Khusus hari ini, berangkatnya pagi-pagi sekali. Jarak dari rumah utama ke sekolah terlalu jauh. Walaupun berkendara cepat, minimal satu jam. Kalau lambat bisa lebih dari satu jam.
''Udah dong,'' Kakak gak lihat ini, sudah rapi pakai seragam, cantik, wangi pula.'' Jawab Kia tak lepas dari senyuman manisnya.
''Idih, adik Kakak semakin hari semakin cantik saja. Aku yakin, pasti banyak cowok yang naksir sama kamu.'' Seraya membukakan pintu depan untuk adik nya Kia.
''Enggak juga Kak, lagian Kia belum memikirkan untuk berpacaran,'' jawab Kia dengan memasuki ke dalam mobil.
Aldo segera menutup pintu mobil nya, setelah adiknya sudah masuk ke dalam mobil nya. lalu dia mengitari mobilnya menuju kursi khusus menyetir untuk mengantar adik nya berangkat ke sekolah
💫
💫
💫
Sekolah Tunas Harapan
Kenzo, memasuki sekolahnya dengan berjalan tegap di lorong koridor sekolah. Satu tangan nya di saku celana, dan tangan satunya memegang tali tas ransel yang ia sandang di bahu.
Banyak mata memandang Kenzo dengan takjub ketika dia berjalan menuju kelasnya.
Sebenarnya ini terlalu pagi, entah, hari ini ia sengaja tidak menjemput Aurel. Dia juga harus menyiapkan alasan apa untuk Aurel nanti, ketika dia bertanya kepada ku.
Akhir-akhir ini Kenzo kepikiran terus, dengan sosok Kiana. Semenjak pulang dari Rumah sakit dulu, ia merasa tertarik ke pada nya.
Kenzo menggeleng - geleng kepalanya pelan. Pikiranya terus tertuju pada cewek bernama Kiana Maulia melulu.
Ekor mata Kenzo tertuju pada satu titik, yang berjalan ke arahnya.
''Aurel.'' Lirih nya.
Karena malas berdebat, Kenzo memutuskan untuk berbalik arah. Namun dia terlambat, Aurel sudah mencegahnya.
''Kenapa dia sudah ada di sekolah, ku kira dia belum berangkat. Ini kan terlalu pagi untuknya. Kenzo melirik arlojinya pukul enam tiga puluh menit. Biasanya Aurel berangkat ke sekolah selalu mepet waktu, ah , lupa, mepet waktu jika ia yang menjemput nya. Dengan gitu, dia tidak bisa, lebih lama lagi satu mobil bersama nya.''
''Napa balik arah, sayang.? Kamu menghindar dari aku. Apa masih marah, kejadian di kantin waktu itu.?''
''Sayang, sekali lagi aku minta maaf.'' please, maafin aku, aku janji gak bikin ulah lagi. Kemarin aku sedang tersulut emosi saja, sayang.''
Kenzo tersenyum, ''Sudah ku lupakan, lagian itu bukan urusan aku.''
Kenzo melanjut kan langkah kaki nya, meninggalkan Aurel yang terdiam.
Si**alan kau Kenzo, umpat Aurel dalam hati
Kenzo berjalan menuju kelasnya, di dalam kelas, tampak beberapa orang yang sudah hadir sebelum dirinya.
Dilihat bangku milik Kiana yang berada di belakangnya. Yang tampak masih kosong. Kenzo menghela nafas panjang berulang kali. ''Kenapa aku selalu memikirkan Kiana terus.?''
DI SISI LAIN
''Chik, kok sedirian,?'' Maya melirik ke kiri dan ke kanan, mencari seseorang yang tidak ada disini.
''Dimana Kia??''
Chika, yang di tanya. malah balik tanya. ''Kenapa mencari Kia.?''
''Hais, balik tanya. Biasanya kan, kalian berdua an terus Chik. Tumben kamu sendirian saja.''
''Lagi berantem ya?'' Tuduh nya.
''Tidak juga, Kia pulang kerumah di Kota A di jemput oleh kakaknya. Setelah pulang dari sekolah satu hari yang lalu.'' Jelas Chika.
''Oh, emang untuk hari ini, dia tidak masuk sekolah ya.?'' Maya.
Menaikan ke dua bahunya dengan acuh, ''Mana aku tahu, lupa bertanya kemarin.?'' jawab Chika nyengir kuda.
Chika dan Maya menuju bangkunya masing-masing. Tempat duduk nya Chika, agak jauh dari Maya sama Kia.
''Tumben cuma berdua,?'' tanya Kenzo dengan muka datarnya.
Maya bingung lalu menoleh ke kiri, ke kanan.''Saya, menunjuk diri - sendiri.''
''Siapa lagi,? Cuma kau yang duduk dekat denganku,'' Kesal Kenzo.
''Kenapa cuma berdua ?'' mengulangi lagi pertanyaannya ke Maya.
''Maksudnya,?'' belum tau arah pertanyaan Kenzo.
''Hah, sudah lah, Lupa kan saja.'' Kesal Kenzo.
Kia memasuki kelas nya dengan barlari, sesampai di kelas, Kia berbarengan dengan bel masuk berbunyi.
tet.... tet
''Syukurlah, belum terlambat.'' Ucap Kia pelan, sambil duduk di bangkunya dengan kasar.
Maya, Kenzo, terkejut melihat tingkah laku Kia, tidak seperti biasanya dia terlambat ke sekolah.
''Kenapa,?'' di kejar sama hantu.?'' Ejek Maya.
Belum sempat menjawabnya.Bu guru Ida sudah memasuki ruang kelas mereka.
💫
💫
💫
Di kantin
Mereka bertiga, sedang menikmati baksonya masing-masing dengan tiga juz di depan nya juga. Untuk hari ini, Kia tidak memesan nasi goreng. Sebab, tadi pagi sudah sarapan dari rumah.
''Tumben makan bakso,?'' Biasanya makan nasi. ? tanya Maya.
''Kan, hari ini luar biasa, May.'' Kia.
''Benar May, kau lupa, tadi pagi dari Rumah Utama. Pasti nya, Kia sudah sarapan nasi dong, May.'' Gemas Chika.
Maya menepuk jidatnya. ''Ya ampuun, kenapa sekarang jadi pelupa ya?'' Maya merasa geli sendiri.
''Belum tua saja, sudah sering pelupa, apa lagi kalau sudah tua,?'' Setelah mengatakan itu, dia tertawa terbahak-bahak.
''Sialan, kau pikir saya tidak tau. Kau pelakunya, yang telah mengeluarkan angin dari ban mobilku. Beberapa hari yang lalu.'' Pekik Maya dengan emosi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Dehan
❤❤❤❤
2022-08-04
0
Dehan
penjahit cantik mampir kak nyicil baca
2022-08-04
0