Suasana di pagi ini begitu sangat lah indah, burung-burung yang berkicau an di atas awan yang cerah. Sinar matahari sudah memulai naik ke atas, tidak malu -malu lagi seperti tadi pagi, saat jarum berada di angka pukul lima lebih tiga puluh menit.
Berbeda di Apartemen Kenzo Mahesa, suasana pagi ini sangat sepi dan sunyi sekali. Masih gelap gulita, hanya lampu tidur yang menerangi seluruh sudut ruang kamar milik Kenzo Mahesa.
Itu hal biasa bagi anak yang masih sekolah Di bangku SMA. Yang akan terjadi saat hari minggu telah tiba. Yang tidak berlaku dengan Kenzo Mahesa.
''Iya Kenzo Mahesa. Kenzo Mahesa, yang masih asyik di atas ranjangnya. Dengan selimut yang menggulung seluruh tubuhnya, untuk mencari kehangatan di pagi hari yang begitu dingin.meskipun ini, bukan hari libur sekolah.
Pusing, mual saat bangun tidur di pagi, itu hal biasa sudah bagi Kenzo Mahesa. Karena Kenzo pun tau itu, kalau dari efek minum-minuman tadi malam dan, hampir setiap malam.
Meskipun Kenzo sudah tau, akibat dari minum-minuman itu yang ia lakukan. Kenzo tidak berniat untuk menghindar sama sekali dari hal itu. Bagi Kenzo, hal itu, bisa menghilangkan masalah nya, yang menimpa nya sejenak.
🍃
🍃
🍃
Berbeda lagi dengan suasana di pagi hari di rumah keluarga Sanjaya. Seperti biasa, dengan sarapan pagi bersama, ngumpul bareng bersama. Canda tawa bertukar cerita.Itu lah runtintas Keluarga besar Sanjaya.
Kiana Maulia Sanjaya. Ralat, Kiana Maulia, hanya dua kata yang di kenalkan ke semua teman-temanya. Tanpa harus memakai embel-embel nama belakangnya. Tetap saja di Akte kelahirannya semua sudah lengkap dengan nama belakangnya juga.
Banyak yang tidak tau tentang Kiana. Semenjak Kiana mengalami depresi ringan dulu. Semua data milik Kiana di tutup-tutupi oleh Keluarganya sendiri.
Tidak ada bermaksud apa-apa, cuma melindungi dari berita buruk yang akan fatal melanjut ke urusan pekerjaan mereka.
Sepulang dari makan malam bersama, di sebuah Resto tadi malam. Kiana di bawa pulang sang Papa ke Rumah utama di kota A.
''Besok kalau kamu berangkat ke sekolah di laju dari Rumah saja, sayang. Lagian kamu ini jarang sekali loh untuk pulang ke Rumah, akhir-akhir ini, sayang.'' Bujukan dari sang Papa. Yang, mau tidak mau Kia harus menurut ajakan Papa nya itu. Kalau di rasa kan lebih dalam lagi, ada benar nya juga, apa yang di bilang oleh sang Papa. Dia juga masih merasa kangen sama dengan Papa nya dan Kakak nya itu.
🍃
🍃
🍃
ENAM HARI KEMUDIAN.
Hoam, Kenzo menguap seraya menutup mulutnya, lalu menggerakkan badannya ke kiri, ke kanan. Memegang pelipisnya yang terasa agak pusing dan mual. Tangan nya bergerak mengambil remote untuk membuka korden secara otomatis.
Di lihat jam di atas nakas, sudah menunjukan pukul sepuluh pagi.
''Ternyata sudah hampir siang hari.'' Gumam Kenzo sambil berjalan ke arah bathroom untuk membersihkan tubuhnya, lebih dulu sebelum keluar untuk mencari makan pagi menjelang siang.
Meskipun hari ini, hari Minggu. Kenzo berencana pergi ke Perusahaan. Untuk mengecek berkas kerja sama dengan City Hotel beberapa hari yang lalu.
Hotel yang bergerak sabagai destinasi Wisata, yang tidak kalahnya dengan Hotel Salfin saat ini.
Pertemuan yang dulu, pernah dia batalkan mendadak karena ada yang lebih penting dari itu. Lalu dengan malam ini, akan menyetujui secara langsung kerja sama yang di ajukan oleh City Hotel. Tidak ada salah nya, bukan. Untuk melihat berkas-berkas yang di ajukan oleh City Hotel lebih dulu.
''Riko, dimana berkas kerja sama dengan City Hotel?'' Tanya Kenzo.
''Ini Tuan, yang Anda butuhkan sekarang ini.'' Menyerahkan beberapa berkas penting yang perlu di tanda tangani sekarang ke pada Kenzo, tuan nya.
Riko, orang yang di percayai oleh Kenzo untuk menghandle semua urusan pekerjaannya, sekaligus sebagai kakak untuknya.
Dia lebih dewasa dan juga umurnya cukup matang dari pada Kenzo. Kenzo telah cukup lama kenal sama Riko, sewaktu liburan di Bali yang di adakan kelas dua SMP. Tempat tinggalnya juga tidak terlalu jauh dari Apartemen milik Kenzo.
''Tolong atur kembali jadwal pertemuan untuk malam ini. Kalau besok, saya agak sibuk, dan jangan lupa juga hari ini, hari minggu. Saya harap nanti malam tidak terlalu resmi. Pesankan di Restoran sederhana biar terlihat santai.'' Titah Kenzo tegas.
''Ok, biar ku hubungi Tuan Andre lebih dulu, ini kan hari Minggu. Siapa tau Tuan Andre sedang pergi untuk liburan.?'' Tak lama, sudah terhubung.
''Sebentar.''
20 MENIT.
''Bagaimana.?'' Tanya Kenzo menatap sang asisten.
''Tuan Andre menyetujui untuk pertemuan malam ini.''
''Baguslah, aku pergi dulu, sampai ketemu lagi nanti malam, ya.'' Berjalan keluar ke arah pintu. ''Jangan lupa berkas kerja sama yang akan di tanda tangani harus di bawa.'' Lanjut Kenzo tepat di depan pintu.
''Siap, tidak perlu khawatir. Apa gak ada tambahan gaji ini?'' menaikan ujung Alis nya.
''Apa gaji mu itu masih kurang Rik.? istri saja belum ada, apa lagi anak. Nanti uang nya jadi mubazir loh, Rik.'' Goda Kenzo dengan senyuman jail nya.
Riko yang mendengar hanya mendesah kesal. ''Kayak punya saja, ooops tidak lama lagi.'' Riko tertawa lepas tanpa melihat raut wajah tuan nya itu. Riko paling tau, Kenzo tidak suka membahas soal perjodohannya dengan Aurel.
''Terus, ketawa terus, gaji mu akan ku potong 10%, jika tidak berhenti.'' Ancam Kenzo.
Riko yang mendengar 10% langsung menutup mulutnya dengan rapat-rapat. Lalu, ''Santai bro, hanya bercanda jangan di anggap serius lah.''
''Dengar 10% saja, sudah ciut tuh muka. Makanya jangan bermacam-macam dengan ku. Walaupun aku lebih muda, tapikan, aku yang menggaji kamu, ingat itu.'' Kenzo memberi senyuman manisnya.
kalau dia yang selalu menang.
''Aku pulang dulu.'' Pamit Kenzo.membuka pintu lalu menuju lift yang akan membawanya turun ke bawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Dehan
kirain ngambil remote mau matikan ac
ternyata buka gorden..
2022-08-04
0
Senajudifa
kutukan cinta selalu setia hadir walau sambil nyicil
2022-06-21
0
JEBBB.
kia, depresi
2022-06-11
4