Setelah meninggalkan pekarangan sekolah, Kenzo mampir sejenak bersantai ke Coffee shop yang tidak terlalu jauh dari sekolahan nya. Yang tidak begitu jauh dari apartemen nya juga. Ia ingin mengalihkan sejenak pokok permasalahannya. Dengan keluarga nya sendiri yang selalu tidak sejalur dengannya sekarang ini.
Sebenarnya keluarganya tidak memaksakan untuk segera menikah, atau bertunangan. Apa lagi, mempermasalah kan soal cucu, tidak sama sekali.
Namun, semenjak Keluarga besar Aurel menginginkan nya untuk menjadi sorang menantu. Yang notabennya putrinya sangat menyukai nya. Di situlah, semua berubah, yang awal nya baik-baik saja, kini menjadi kacau berantakan.
Hari sudah mulai gelap, ini saat nya Kenzo memutuskan untuk pulang ke Apartemen nya. Sehabis menghubungi sekretarisnya, beberapa waktu yang lalu.
Rasa penat di tubuhnya, membuat Kenzo mempercepat langkahnya, menuju lift. Yang langsung ke unitnya.
Ia memasuki kamarnya dengan cepat, melemparkan tasnya dengan begitu asal. Lalu, dia berjalan menuju bathroom untuk membersihkan tubuhnya.
Beberapa menit kemudian, Kenzo keluar dari bathroom. Lalu melangkah masuk ke Walk in closed. Mengambil pakaian yang ia kenakan, untuk pergi ke club, mencari hiburan semata.
💫
💫
💫
DI SISI LAIN
Dalam perjalanan pulang sekolah, handphone Kia berbunyi nyaring. Dan di lihat di layar handphone nya. Nama sang kakak yang tertera di sana. Tidak membutuh kan waktu yang lama, Kia menerima telefon dari sang kakak nya. Kalau Kak Aldo telah menunggu di kos-kos an nya. Untuk menjemput buat makan malam bersama dengan sang Papa.
''Papa dimana kak,? Kok belum datang.''
''Sebentar lagi, dalam perjalanan, tidak lama lagi kok. kita pesan makanan dulu, sembari menunggu Papa.''
''Emang nya, Papa dari mana?'' Tanya Kia.
''Biasa, Papamu bertemu dengan relasi bisnisnya di hotel Salfin.''
''Oh,'' Mengangguk-anggukan kepalanya pelan.
''Bagaimana, dengan sekolah mu selama ini. Tidak ada masalah kan.?Dulu saja bilang, untuk sering-sering pulang ke rumah. Mana janjimu itu Ki.'' Kia yang belum sempat menjawab, sudah keduluan kedatangan sang Papa.
''Malam semuanya,'' Ucap sang Papa menghampiri mereka.
''Uh, putri Papa yang cantik, ku merindukanmu,'' Memeluk Kia dengan begitu erat dan lama.
''Sama Pa, Kia lebih merindukan Papa.'' Menenggelamkan kepalanya di pelukan sang papa, yang sudah sebulan lebih tak berjumpa.
''Sudah-sudah, malu di lihat banyak orang.'' Mengacak-acak rambut Kia karena gemas, tidak lupa memberi satu kecupan di pelipis nya.
''Apa, sudah pada pesan ini?'' Tanya Papa dengan menarik kursi untuk di diri nya.
''Sudah Pa, Kak Aldo yang pesan tadi.'' Jawab Kia.
''Bagaimana Pa,? Pertemuan tadi berhasil apa tidak,'' Tanya Aldo.
Papa mendongak, lalu menggeleng kepala nya dengan pelan. ''Tidak bertemu, pemiliknya tiba-tiba membatalkannya. Katanya ada urusan mendadak, hanya sekretaris nya yang datang untuk menyampaikannya ke Papa. Sebagai gantinya nanti, dia langsung menyetujui kerja sama kita.''
''Kerja sama dengan Papa, tidak secara langsung. Sudah diterima oleh nya kan.'' Menaikan sebelah alisnya dengan tersenyum.
Gak lama pelayan datang membawa beberapa makanan dan minuman yang tadi Aldo pesan.
🌿
🌿
🌿
Meskipun umurnya belum matang, bagi Kenzo sangat mudah memasuki sebuah Club' malam di kota ini.
Siapa sih,? yang tidak kenal sama Kenzo Mahesa. anak orang terkaya, yang mampu mengelola sebuah Hotel yang cukup besar dari kemampuannya sendiri. Banyak yang tidak mengetahui nya, kalau dirinya pemilik Hotel Salfin saat ini.
Dari ujung pintu masuk, Kenzo berjalan memasuki Club' dengan muka cool nya. Hanya Club' yang sering ia datangi akhir-akhir ini untuk menghilangkan rasa penat nya.
Keadaan luar sudah mulai lenggang, namun di dalam sini begitu riuh.
Musik yang berdentum an dengan begitu keras. Orang-orang pun sudah menari seperti cacing kepanasan. Dengan sesekali mereka meneguk minuman di tangannya.
Beberapa kali, Kenzo sudah memesan dan sudah di teguk hingga tandas. Kenzo sudah terbiasa soal minum-minuman yang beralkohol. Namun, jika minum nya terlalu banyak akan mabuk juga dia.
''Bro, sendirian saja?'' Tanya bertender melihat Kenzo seorang diri.
Kenzo mendongak, lalu mengangguk.
''Menikmati kesendiriannya.'' Gumam nya.
''Biasanya juga seperti ini, aku kesini hanya ingin minum-minuman saja. Menghilangkan beban pikiran sejenak. Bukan mencari surga dunia.'' Jawab Kenzo tertawa hambar.
''Lagi,'' Suruh Kenzo kepada bertender tersebut.
''Bro, jangan banyak-banyak nanti mabuk. Kamu mau tubuhmu di santap oleh tante-tante itu.'' Sembari melirik tante-tante di ujung sana, yang dari tadi sudah memperhatikan dia.
Kenzo mengikuti kemana arah pandangan bertender tersebut. Ternyata benar, banyak yang menatap ke arahnya dengan lapar.
''Kau benar, aku mau pulang dulu. Aku takut di perkosa sama tante-tante.'' Canda nya.
''Lagian ya, kalau aku tetap berada di sini. Tidak menjamin kalau diri nya tidak akan mabuk.'' Kenzo lalu turun dari tempat duduk nya, ''Terimakasih bro, sudah ingetin aku.''
Di lirik Arloji di tangannya sudah pukul dua belas malam. Bagi orang-orang di sini, ini masih awal. Tapi bagi Kenzo, ini batas waktu untuk beristirahat.
''Kenzo masih anak sholeh kan.''🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Halo Kak.... mampir lg...
2022-09-12
0
Dehan
anak sultan..
2022-07-19
0
JEBBB.
hahha
2022-06-11
3