Mereka bertiga duduk di kursi dengan posisi, Kia yang duduk tepat di sebelahnya Dito, Maya di tengah, Chika di pinggir.
''Kalian mau pesan apa?'' Dito.
''Hari ini, kalian tidak perlu membayar nya. Karena hari ini aku yang traktir.''
''Jadi kalian mau pesan apa,?'' Ulang Dito kembali.
''Bakso,'' Chika.
''Sama, baksonya jangan terlalu pedas.'' Maya.
''Kalau kamu apa Ki,?'' Dengan nada lembut Dito bertanya.
''Aku, nasi goreng saja, minum nya jus alpokat.''
''Es teh dua, suara Maya ya. Yang satu buat Chika, kenapa pada lihatin kayak gitu. Kau pikir, aku habis es teh dua gitu.'' Maya tau arti tatapan dari mereka.
''Mungkin, mumpung gratis. Di banyak-banyak in yang pesan.'' Ejek Aurel yang dari tadi diam saja.
''Kau, kau pikir, aku tak mampu membeli es teh.'' Teriak Maya marah.
''Jangankan es teh, kamu.'' Satu jari menunjuk Aurel ''Mampu ku beli.'' Dengan nada penuh penekanan setiap kata dengan senyum sinis nya.
''Kurang *jar, beraninya kau berbicara seperti itu kepadaku.'' Satu gebrakan meja Aurel berikan. Hilang sudah kelembutannya selama ini.
''Beranilah, kenapa harus aaww sakit, Kia.'' Teriak Maya, setelah tau pelakunya ternyata sahabatnya, yang telah mencubit lengan nya.
''Sudah lah May, jangan bikin ribut. Kesini mau makan, bukan ribut, laper ini.'' Tunjuk kearah perutnya.
''Nah ini baru benar, dengerin May, kita mau makan. Kalian juga, kan kesini mau makan.'' Bertanya ke mereka semua yang sedari tadi hanya menonton perdebatan. Yang tidak ada berniat menengahi.
Dito yang lihat Kia mencoba melerai mereka berdua. Ikut membantu membuka suara nya.
''Kau menuduhku yang memulainya,? dia yang mulai duluan.'' Menatap tajam ke arah Aurel.
''Kau juga yang menghinaku.'' Aurel tidak terima di salahkan begitu saja.
''Cukup, apa kalian tidak malu,? lihatlah sekitarmu.'' Bentak Kenzo dengan amarah, yang sedari tadi hanya mendengar dan melihat, kini mulai jengah melihat nya. ''Sikap kalian seperti anak-anak Tk saja.'' Sembari balik badan meninggalkan kantin.
''Ini gara-gara kalian, pengganggu saja. Terutama lo, tunjuk jari ke wajah Maya. Jangan ikut campur, kalau tidak tau apa-apa.'' Berlari menyusul Kenzo.
''Sudah, sudah, sudah kita lanjutin saja makan nya. Ini pesanan mu, bakso tidak pedas untuk Maya, yang ini, pedas untuk Chika.''
''Lalu nasi goreng ini, untuk Kia. minuman nya menyusul ya.'' Penuh kesabaran Dito melayani tiga wanita cantik di sebelah nya ini.
💫
💫
💫
''Sayang, mau kemana?
Saat ini Aurel berada di parkiran Sekolah. Aurel yang tadi terus mengikuti Kenzo dari kantin sampai ke tempat parkir sekarang ini. Dia akan mencoba membujuknya agar tidak marah padanya. dia tau, kalau Kenzo yang sudah marah, akan butuh waktu yang begitu lama. Yang bikin sesak di dada, dia selalu menghindar darinya.
Aku tidak mau itu terjadi, rindu sangatlah berat. Dari kejauhan Aurel melihat kak Kenzo, yang sudah mau memasuki ke dalam mobil. Ia berlari dengan terburu-buru untuk mencegahnya.
kenapa gue bisa lupa kalau tadi ada kak Kenzo
''Lepas tidak Aurel, jangan mengganggu aku dulu.''
''Gak sayang, dengerin aku dulu. Aku, aku minta maaf sudah bikin malu kamu. Jangan marah ya, sama aku sayang. Please maafin aku.'' Mohon nya.
''Kalau kamu tidak melepaskan nya, jangan harap kalau aku maafin kamu.'' Ancam Kenzo.
''Tapi, say___''
''Terserah, aku hitung sampai tiga.
satu, du___"
''Ok, aku lepas.'' Dengan berat hati, Aurel melepaskan pintu mobil milik Kenzo.
Kenzo menutup pintu mobil nya dengan kencang, hingga terdengar nyaring suaranya.
Brak
Melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi.
Aurel hanya bisa mendesah pelan.
Kalau bukan aku yang sangat-sangat mencintaimu, sudah dari dulu aku tinggalkan. Siapa juga, yang tidak mau sama Kenzo Mahesa, putra tunggal dari anak Pengusaha kaya raya. Dan kini sudah handal mengelola Hotel Salfin sendiri. Hotel yang sering di datangi oleh artis-artis papan atas. Aku tidak akan melepaskan kamu, Kenzo.
Aku akan bikin kamu takluk dengan cintaku, sayang.
Apa pun caranya, beruntung sekali dengan diri ku ini. Orang tua kita menjodohkannya walaupun kau terpaksa, tak masalah bagiku. tidak butuh waktu yang lama, dengan kamu yang akan terbiasa adanya aku.
''Ku kira, Maya sudah mulai berani sekarang denganku. Perlu ku kasih hukuman kecil, tuh orang.''
Dengan gerakan cepat, Aurel mendekati mobil milik Maya. Lalu berjongkok, jari-jari nya bergerak mengeluarkan angin dalam ban mobil, depan dan belakang tersebut.
kebetulan sekali sangat sepi di parkiran saat ini. Tidak mau Aurel mensia-sia kan waktu di depan mata sekarang ini.
''Selesai,'' Dengan tersenyum puas dengan hasil nya. "Ini baru permulaan Maya, tidak tau nanti, jika masih mau mencari masalah denganku."
Berjalan pergi, memasuki ke dalam mobilnya sendiri, lalu meninggalkan parkira an sekolah.
"Percuma masih ada di sekolah, orangnya sudah pergi. Yang selalu bikin semangatku empat lima."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Dehan
aku aduin ke maya deh.. may ban mobil lo di kempesin si aurel tuh.. 😂😂
.
penjahit cantik mampir
2022-07-19
1
Anita_Kim
Semangat Mommy...
2022-05-04
3
Nangong Wan
semangat kakak
2022-04-05
4