Ke esokan harinya, Kia keluar dari kamar nya dengan seragam yang dikenakan secara rapi. Karena hari ini hari senin, jadi harus mengikuti upacara dulu sebelum memasuki kelas nya masing - masing.
''Pagi Chik.''sapa Kia.
''Pagi Ki, bagaimana tidurnya, nyenyak kah.?''
''Pasti nya,dong.'' Dengan senyuman yang sumringah di bibirnya.
''Yuk berangkat, seperti nya Maya sudah berada di depan.'' ajak Chika.
Kia tersenyum, lalu mereka herdua melangkah keluar untuk berangkat sekolah bersama.
Mereka bertiga, hari ini berangkat nya menggunakan mobil milik Maya untuk berangkat bersama. Cuma Maya yang punya mobil sendiri, maklum ya, anak orang kaya.
''Sudah siap,'' Tanya Maya ke mereka berdua yang sudah melangkah mendekat ke arah dirinya.
''Siap dong,'' Jawab mereka berdua bersamaan.
Sepanjang di perjalanan, Kia di introgasi habis - habisan soal hilangnya kemarin. Dengan, ada hubungan apa di antara dia sama Kak Kenzo itu.
Setahu mereka, Kia sama Kak Kenzo tidak pernah saling sapa. Tiba-tiba, saja mereka pulang nya bareng sama laki - laki idaman semua wanita. Menggunkan satu mobil juga sama Kak Kenzo.
Badahal semua cewek-cewek di sekolah semua pada tau, kalau kak Kenzo itu tidak mudah di dekatin. Kecuali sama Aurel ya, hanya Aurel Sanjaya.
Kia menceritakan semuanya dari awal sampai akhir, tanpa terlewati satu pun. Kecuali Kak Kenzo yang salalu menemani nya selama opnam di Rumah Sakit.
Sesampai di gerbang sekolah, Mereka bertiga langsung ngebut masuk kedalam. Terlihat Pak Satpam yang sudah bersiap-siap untuk menutup pintu. Ralat, bukan mereka bertiga, tapi hanya satu, Maya, ya Maya karena dia yang menyetir.
''Hampir saja,'' Ucap Maya merasa lega karena sudah berada di pakiran saat ini.
''Keren kan aku menyetirnya?'' Bangga Maya yang memuji dirinya sendiri.
''Kia dan Chika, saling memandang beberapa waktu. Lalu memeragakan orang yang mau muntah,karena ucapan Maya barusan.
''Wajarlah Maya, kamu kan selalu membawa mobil sendiri setiap hari.'' Sindir Kia menahan tawa.
''Resek kamu pada,'' Kesal Maya yang melihat mereka berdua yang akhirnya ketawa ngakak.
''Sudah - sudah, jangan di lanjutkan lagi. ' Bijak Chika.
Mereka bertiga, merapikan seragam dan peralatan yang melekat di tubuh mereka. Dan segera melangkah menuju lapangan untuk mengikuti upacara.
Di lorong yang berbeda, Kenzo yang sedang berjalan menuju lapangan begitu santai, dengan satu tangan di masukan di dalam saku.
Bak gaya slow motion, Kenzo terlihat begitu mempesona. Dan tidak ketinggalan dengan Aurel yang berada di sebelahnya. Berjalan bak model papan atas. ''Mereka begitu sangat serasi.'' Batin mereka semua.
Tak luput dari pandangan mata milik Kia, Kia yang memperhatikan mereka berdua, yang berjalan berdampingan. ''Cocok, cantik dan sangat tampan.'' Pikir nya.
🍒
🍒
🍒
Lebih dari dua puluh lima menit, upacara hari ini sudah selesai, semua murid - murid berhamburan menuju kelasnya masing-masing. Ada juga yang berkumpul bersama teman-temanya di depan kelas nya.
Begitu juga dengan kelas Kia, yang tidak di masuki oleh seorang guru.
Tampak nya, semua kelas jam pertama kosong. Jam kedua mungkin juga kosong karena hari ini, guru-guru akan mengadakan rapat sebulan sekali.
''Oh iya Chik, Ki, tadi kamu melihat nya gak mereka berdua.''
''Mereka berdua,''Jawab Chika, Kia bersamaan.
''Maksudnya Kak Kenzo sama Aurel gitu.'' Tanya Kia.
''Iya, jangan baper ya kalian berdua, kalian berdua ini kan, masih terbilang belum lama sekolah di sini. Tergolong masih anak baru.''
''Jadi, kalian berdua kan jarang melihat mereka kayak tadi. Namun, akhir -akhir ini kelihatan nya mereka berdua mulai merenggang deh.'' Cerita Maya, antusias. ''Kenapa ya?''
''Mana aku tau,'' Menaikan bahunya ke atas.
''Eh, tadi kamu bilang apa May.?'' Baper, sama mereka berdua. Ya, enggaklah, kalau laper, baru iya.
''Kantin yuk,Chik, tadi dirumah belum belum sarapan.'' Kia susah payah menahan tawa nya.
Meninggalkan Maya, yang sedang mengumpat karena kesal melihat kelakuan sahabat - sahabat nya itu.
''Sialan mereka berdua aku di tinggalin lagi.?'' Lalu, Maya berlari mengejar mereka yang sudah terlalu jauh darinya.
Suasana di kantin, nampak begitu ramai hingga bangku tidak tersisa buat mereka bertiga. Hari ini, memang bebas dari pelajaran sekolah. Jadi sekarang ini, banyak yang nongkrong di kantin dengan canda tawa.
''Yah, tidak ada yang kosong,'' Keluh Kia.
''Kenapa kalian berdiri,'' Suara Maya dari arah belakang.
''Coba lihat, sudah penuh semua nya.'' dengan lesu Chika, Kia menjawab dengan kompak.
''Nah itu ada,'' Tunjuk Maya penuh semangat.
''Mana?'' Tanya Kia.
''Lihat lah Kia,'' Menujuk kursi yang kosong, lalu Maya menarik paksa tangan mereka berdua, untuk mendekat ke arah kursi yang kosong.
''Gak ah, May, nanti saja.''
''Gak ada nanti-nanti an, ok.'' Menarik paksa lebih erat dan kencang. ''Maaf Kak, apa kursi ini kosong?'' Tanya Maya ke arah Dito.
''Kosong kok May, duduk lah.'' Dito.
Dito yang melihat Kia sebagai murid baru di sekolahan nya. Dan juga, belum sempat berkenalan Dito langsung gerak cepat untuk berkenalan.
"Hmm, boleh kita kenalan." Seraya mengulur kan tangan nya ke arah Kia.
''Eh, saya," Menunjuk diri sendiri.
''Iya, siapa lagi, yang menjadi murid baru di sini?"
Kia menerima uluran tangan Dito, "Kiana panggil saja, Kia."
''Nama yang cantik, seperti orangnya."
Kia tersenyum malu, baru kali ini di puji di depan orangnya langsung.
"Terima kasih loh Kak, atas pujian nya." Kia tersenyum malu-malu.
"Memang benar, kalau kamu sangat cantik."
"Semua perempuan pastinya cantik, Dito, tidak tampan." Ucap salah satu teman Dito.
''Ah, tidak mendukung.''
Berbeda lagi dengan orang yang berada di sebelahnya Dito, sudah menahan emosi, kedua tangannya mengepal begitu kuat. Memperlihatkan urat urat nya yang mulai memerah menahan emosi. Karena dia tidak terlalu suka, kalau ada yang memuji gadis itu. Sialan batinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Senajudifa
ada yg cemburu kayaknya
2022-06-19
2
Goe Soka Cara Loe
semangat 💪
2022-05-23
4
Anita_Kim
Ayok Semangat Kak..
2022-04-30
3