Tiga hari telah berlalu, sore ini Kia sudah di bolehkan untuk segera pulang sama Dokter yang menangani nya hingga dia sembuh. Dia lah Dokter Deby yang bertanggung jawab sepenuh nya kesehatan Kia sekarang ini.
Hasil laboratorium milik Kia juga sudah dibaca oleh Dokter Deby.
''Perkembangan kesehatan Kia, sudah bagus dan sudah kembali seperti sedia kala. Tidak perlu di khawatir kan lagi.''
''Ini, ada beberapa resep obat sama dengan vitamin. Tolong segera di tebus ya!'' Kata Dokte Deby.'' Dan jangan lupa untuk mengkomsumsi makanan yang sehat, dan juga bergizi. Biar nanti tidak mudah sakit lagi. Akhir-akhir ini cuaca nya sedang tidak bersahabat dengan tubuh kita. Jadi kita harus pandai-pandai menjaga Imun tubuh kita.'' Lanjut Dokter Deby dengan suara begitu lembut.
''Terimakasih Dok,'' Kia berlalu menjabat tangan dengan Dokter Deby. Yang sudah menangani nya selama ia di rawat di Rumah Sakit ini.
''Sama - sama Kia, semoga kita bisa berjumpa kembali dilain waktu.''
Kia mengulum senyum manis nya dengan membalas Dokter Deby'' Pasti nya Dok.''
''Apa tidak ada yang menjemputmu Ki.? Sedari tadi saya tidak melihat siapa pun di ruangan ini,? Hanya kau seorang diri.''
''Tidak Dok, kebetulan Keluarga saya tidak ada yang tau kalau saya di rawat inap di sini.'' Jujur Kia.
Dokter mengerutkan keningnya, ''Kenapa tidak di kasih tau? Terus selama di sini, siapa yang menemani kamu.?'' Tanya Dokter Deby seraya menatap lekat bola mata Kia mencari sesungguh nya.
''Jangan bilang, kalau Kenzo yang menemani kamu selama ini.'' selidik Dokter Deby yang sudah curiga sedari awal. Yang tidak sengaja ia melihat Kenzo di lobby, maupun di parkiran Rumah Sakit ini.
Kia jadi gelagapan entah harus men jawab apa coba?
''Mati kau Kia, jawab apa coba.?''pikir nya di dalam hati.
''Hmm, i iya, Dok.'' Jawab Kia menundukkan kepalanya merasa malu. Bukan keluarga nya yang menemani nya, kini justru orang lain.
''Sudah ku tebak, ternyata saranku di pakai juga.'' Gumam Dokter deby.
Kia hanya melirik Dokter Deby, tidak tau apa maksudnya,? Meskipun suara nya sangat lah pelan, nyaris tak terdengar. Kia yakin, Dokter Deby kenal betul siapa Kak Kenzo.?
''Oh god.''
''Apa kamu sudah lama kenal sama Kenzo.?'' Dokter Deby mulai kepo.
''Belum, cukup lama Dok.'' Jawab Kia apa ada nya.
''Panggil saja Tante Deby, biar kelihatan akrab saat kita sedang berduaan. Jangan memanggil dengan sebutan Dokter.''
''Baiklah Tante, sepertinya hampir mau gelap ini, aku ingin berkemas barang-barang ku dulu, sebelum pulang.''Kia berusaha mengalihkan obrolan tentang Kak Kenzo.
''Oh iya, Tante lupa, apa perlu kamu ku antar pulang? Sekalian bareng sama Tante,? Tawar tante Deby.
''Tidak perlu Tante, saya tidak mau merepotkan Tante.'' Tolak Kia secara halus.
''Tidak juga Kia, jam kerja Tante kan sudah selesai. Jadi kita bisa pulang berdua, Ki.''
''Tidak bisa, Kia biar aku yang mengantar nya untuk pulang, Tante.'' Suara dingin dari balik pintu.
''O**h, apa lagi ini.''umpat Kia.
''Panjang umur kau, baru di omongin sudah datang saja, ini orang.'' Gerutu Tante Deby.
''Iya dong, dan harus.'' Jawab Kenzo percaya diri. ''Oh, sedari tadi pada membahas diriku.'' Ucap Kenzo menyipitkan sebelah matanya.
''Oh my god, ku pikir ini bukan kak Kenzo deh.'' Batin Kia.
''Jangan ke Pede an, kamu kenzo.''
''Baik lah Tante, tapi, tetap saja Kia pulang sama aku. Di antara kita berdua, ada sesuatu yang harus di bicarakan. Bukan begitu Ki,?'' Tanya Kenzo lalu ekor matanya melirik ke arah Kia, untuk membenarkan apa yang dia katakan.?
''I, I iya benar, yang di bilang kak Kenzo. Tante.''
''Terserah kau saja.'' Tante Deby kini berganti menatap ke arah Kia.''Tante pulang dulu ya, hati - hati dengan___'' Ekor mata Deby melirik ke arah Kenzo.
Kia mengikuti ekor mata milik Tante Deby, dan menuju ke arah Jak Kenzo. Lalu ia tersenyum tipis.
''Hati-hati di jalan tante''
Setelah kepergian tante Deby kini tinggal mereka berdua. Terasa canggung hanya ada hembusan nafas mereka yang terdengar di ruang inap milik Kia.
Kini Kia lebih memilih membuka obrolan, seraya memasukan barang-barang nya ke dalam tas gendongnya.
''Kak Kenzo ngapain kesini? Aku sudah pesan taksi online loh, Kak. Tidak usah repot-repot menjemput ku. Jika niat Kakak ke sini mau menjemputku.''
''Aku tidak butuh penolakan Kia,'' Berlalu berjalan keluar terlebih dulu. Setelah dia tau, kalau semua barang milik Kia, sudah di masukan ke dalam tas.
Kia hanya bisa mendengus, namun tetap saja dia mengekori Kak Kenzo dari belakang. Yang sudah barjalan terlebih dahulu.
''Tunggu di sini,'' Kata Kenzo yang tidak berbalik arah ke belakang.
5 Menit
Mobil mewah keluaran terbaru berhenti di depan Kia, tidak semua orang yang bisa untuk memilikinya. Karena harga nya yang sangat fantastik. Meskipun Kia tidak memilikinya, Kia tau betul berapa harganya.?
Mobil mewah yang sudah berhenti tepat di depan Kia saat ini.
''Wow, keren banget.'' Kata Kia dengan mulut menganga. ''Oops,'' Kia menutup mulutnya dengan cepat.
Kepala Kia menoleh kesana-kemari, dan ternyata banyak orang yang sedang menatap ke arah nya.
Bikin malu saja Kia, merutuki kebodohan nya sendiri.
''Masuk,'' suara dingin dari dalam mobil.
Kia yang sudah terlanjur malu, dengan cepat langsung masuk kedalam mobil. Yang pintunya sudah di buka dari dalam.
''Akhir nya selamat dari malu.'' Doa nya sambil mengelus dada nya.
''Dimana alamat rumahmu.'' Tanya Kenzo dengan melajukan mobilnya ke arah pintu keluar Rumah Sakit.
Jalan xxx no 9
Kenzo mengerutkan keningnya beberapa waktu, ''Bukankah itu jalan menuju ke sekolahan kita.''
''Emang, kos-kosan aku dekat dengan sekolah kita.'' Jawab Kia tanpa malu kalau dia hanya tinggal di kos-kosan saja.
''Berarti sendirian,'' Kepo kenzo.
''Tidak, berdua sama Chika emang kenapa,?'' Kia melirik ke samping di mana ada Kak Kenzo yang sedang fokus menyetir.
''Oh ya, bukanya tadi Kak Kenzo mau membicarakan sesuatu..''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Kak Yani, Novel ini dpt reward juga ya?
2022-08-26
0
yaniDanang
kode kak, 😃
2022-07-08
0
Dehan
hahahha ngakak thor..
hati2 dengan.......
pake bahasa. mata aja nyebut namanya 😂
2022-07-08
0