''Kenzo tak menanggapi ucapan Kia.''
Kia yang sudah tau sifat nya, cuma cuek saja, Lalu mengisi baterai nya yang sudah habis. Dia sudah tidak sabar untuk menghubungi Chika sahabat nya.
Aku yakin, pasti nya dia sangatlah khawatir, dua hari tanpa kabar, Apa lagi dengan kakak nya Aldo.?
''What, ''
''Kak Aldo, kenapa aku baru mengingat nya? kalau sampai kak Al tau bisa gawat ini.'' Panik nya Kia saat teringat sama Kakak nya. Bisa-bisanya aku melupakan sesuatu yang lebih penting.
Nanti aku langsung di suruh untuk pulang ke rumah di Kota A. Tidak boleh pergi kemana - mana dan lagi kalau sampai Papa tau. Hukuman apa yang ku dapet.? Kia sangat takut kalau dia tidak di izin in untuk pergi ke sekolah lagi.
Kia kesana-kemari di dekat handphone yang sedang di isi baterainya. Pikirannya terbang melayang memikir kan nasib nya dan melupakan seseorang yang ada di kamar inap tersebut.
Kenzo yang melihat Kia seperti setrika an, bolak-balik kesana-kemari. Akhir nya dia angkat suara juga. Sudah merasa kesal sedari tadi ia tahan.
''Bisa tidak,duduk dengan tenang jangan seperti gosokan.'' Bentaknya.
Kia yang di bentak tak merasa takut sama sekali.''Ini darurat kak.'' Jawab Kia pelan.
''Darurat, Oh aku tahu takut diputusin sama pacarmu ya.'' Goda nya.
''Ini lebih dari itu kak,'' Cemas Kia.
''Hmm Kak, apa kakak malam ini tidak pulang ke rumah?''
''Kamu mengusirku,'' Kata Kenzo.''
terserah aku, mau pulang atau tidak. Aku sudah melunasi tiga hari ke depan.'' Lanjutnya Kenzo.
Kia yang mendengar nya hanya memutar bola matanya dengan malas.
''Di kira ini Hotel apa.?'' Batin nya.
''Bukan itu maksudku kak, Aku ini hanya mau meminjam handphone milik Kak Kenzo saja. Jika kamu tidak keberatan sama sekali.'' Kata Kia.
''Ok, tapi ini semua tidak gratis.'' Dengan senyuman penuh arti. Menyerahkan handphone nya ke tangan Kia.
Kia yang melihat hanya menelan saliva nya dengan susah payah. ''Yah nanti saya ganti Kak, anggap saja ini sebuah hutang.'' Kata Kia yang sudah melihat handphone milik kak kenzo. Sudah berada di tangannya, tiba-tiba Kia menjadi ragu untuk menggunakan nya.
''Hmm, sepertinya tidak jadi deh Kak, aku menunggu handphone milik ku saja.'' Menyerahkan kembali handphone milik Kenzo.
''Kenzo mengerutkan keningnya''Kenapa?''
''Tidak apa-apa kak. Tunggu milik ku saja.?Aku mau makan lebih dulu karena perut ku sudah terasa lapar.'' Kata Kia, lalu berjalan dengan pelan-pelan. Kia mengambil bubur nya dan menata bubur ayam nya ke atas piringnya.
''Cuma satu Kak, apa kak Kenzo sudah makan.?'' Tanya Kia, ketika membuka wadah nya, hanya cuma ada satu bungkus bubur ayam.
''Maaf kak, gak enak loh kalau Kia makan sendirian. Sedangkan kakak tidak makan.'' Kia berbicara dengan rasa ber salah.
''Sengaja aku membeli hanya satu, aku sudah makan dari rumah.'' Makanlah suruh Kenzo
💫
💫
💫
SUNYI RUANG TERSEBUT
Tidak ada yang memulai membuka obrolan di antara mereka berdua. Kia yang sedang menikmati bubur ayam yang di belikan oleh kak Kenzo.
Sehabis makan, Kia segera meminum, tidak lupa dengan obat yang di minum dua kali sehari sehabis makan. Dia tidak faham betul tentang obat, tapi dari segi tablet dan aromanya rasa buah. Kia yakin,kalau ini sebuah vitamin.
Selesai meminum obat Kia, mengecek HP nya yang tadi dia isi baterai nya,''Sudah penuh apa belum.?''
Enam puluh tujuh persen, ''Alhamdulillah,sudah bisa untuk menelfon Chika.'' Begitu senang nya hati Kia, Kia sudah tidak sabar lagi. untuk segera menghubungi nya. Kini jemari nya sudah lihai di atas layar untuk mencari kontak nama Chika.
''Chika call''
Tut
''Hallo, Chik''
(.....)
''Iya' ini aku Kia, bisa gak kalau taya satu-satu''
(....)
''Soal itu, nanti aku akan jelaskan,
maaf udah bikin kamu khawatir''
(....)
''Besok sore aku pulang kok,
sekali lagi maaf Chik, jangan lupa kasih tau Maya, juga ya nanti.!!''
(....)
''Iya, nanti aku hubungi Kak Al.
Terimakasih sudah membantu aku''
(.....)
''Ya sudah, aku tutup dulu, ini sudah larut malam. Besok pergi sekolah bukan, jangan lupa juga catatkan untukku dan izinkan aku juga kalau aku belum masuk Sekolah,
bye.''
(....)
Tut
''Akhirnya,'' Kia tersenyum melebar. Manik mata Kia tidak sengaja bertemu dengan manik mata Kak Kenzo.
Dengan saling menatap beberapa waktu. Kia bisa melihat kalau kak Kenzo menatapnya dengan sorot mata tajam bak elang.
Kia mengkerutkan keningnya beberapa waktu. ''Kenapa dia??''
''Kenapa, dia terlihat tidak suka?!?'' Aneh batinnya.
Kia memberanikan diri untuk bertanya. Yang bikin dia penasaran.
''Kenapa, Kak Kenzo menatapku seperti itu, serasa mau makan aku saja?'' Akhirnya lolos juga dari mulut Kia.
''Saat ini, kita masih berada di Rumah Sakit ya. Bukan di lapangan bola.'' Kesal Kenzo.
''Maksud kak Kenzo apa?''
''Kia sudah tau kak, ini itu Rumah sakit, bukan lapangan bola. Lalu kenapa membawa-bawa lapangan.?''
Kenzo mendengus, ''Bisa tidak kalau menelfon dengan suara pelan sedikit, gak harus berteriak. Ganggu orang tidur saja.'' Gumam Kenzo dengan muka kesalnya.
''Kenapa dengan diriku ini? biasanya aku jarang tidur lebih awal. Kenapa saat sampai disini bawaan nya pingin tidur mulu.? Masa iya, Rumah Sakit lebih nyaman dari pada di rumah sendiri.''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Mampir lagi Kak...
2022-08-26
0
Dehan
keren novelnya kak..
baru karya pertama tapi langsung melejit 👍👍
2022-07-06
3
JEBBB.
ekhem, semangat
2022-06-11
3