TUAN RUMAH KROWNED TOWERS

Enam tahun lalu sekitar pukul 17.28 waktu setempat, pesawat pribadi milik keluarga Loshad tiba di bandara Melbourne, tiga mobil range rover berwarna hitam sudah terparkir dengan rapi menunggu kedatangan Ranum. Ranum turun dari pesawat langsung bergegas menuju ke dalam salah satu mobil range rover hitam itu.

“Selamat datang di Australia Tuan Muda.” terdengar suara serak dari kursi supir.

“Hi James, aku hampir tidak mengenali suaramu.” Ranum menjawab dari kursi penumpang.

“Saya masih beruntung memiliki suara setelah tertembak ditenggorokan Tuan Muda, ini semua juga berkat bantuan teknologi medis keluarga anda, kalau pada saat itu keluarga Loshad tidak memiliki teknologi dan tenaga medis tingkat dunia mungkin bukan hanya suara saya yang hilang, tapi nyawa Saya juga hilang. Makanya saya sangat - sangat beruntung keluarga Loshad memiliki semua itu.” James tertawa.

Sekitar dua bulan yang lalu sebelum Ranum datang ke Australia, James sedang menjalankan tugas keluarga Loshad, pada saat itu dia sedang mendapatkan tugas untuk mencari Truk peti kemas milik keluarga Loshad yang dicuri di sekitar Cowabbie. Truk itu berisikan ratusan macam senjata yang harus dikirimkan ke pembeli di Australia. Kabar baiknya truk itu berhasil ditemukan disekitar Brisbane dan kabar buruknya James terkena tembakan tepat ditenggorokannya yang dimana membuat James hampir kehilangan suara dan juga nyawanya saat baku tembak terjadi di tempat kejadian antara kelompok James dengan para pembajak, kabar buruk lainnya truk itu berhasil dibawa lari lagi dan hingga saat ini belum ditemukan pelaku dan juga truk tersebut.

“Kalau aku tertembak ditenggorokan, aku tidak perlu tenaga medis kawan, sebotol bourbon akan menyembuhkan semuanya.” Ranum bercanda sambil tertawa.

“Boss besar sudah mengizinkan anda minum alkohol Tuan Muda ?” James bertanya kebingungan.

“Usiaku sudah hampir 19 Tahun James, aku sudah bukan anak - anak lagi, lagipula aku sudah minum alkohol dan merokok sejak usiaku masih 14 tahun.”

“Baiklah kalau begitu, malam ini saya trakir anda minum di salah satu club terbaik di Sydney tuan muda.”

“Marquise ?” Ranum bertanya dengan nada datar.

“Hah ? Bagaimana anda bisa tahu kalau saya ingin mengajak anda kesana Tuan Muda ?” James bertanya dengan wajah kebingungan.

“Aku hanya menebak dan juga aku sangat ingin kesana.” Ranum tertawa.

“Saya pikir anda sekarang bisa membaca pikiran manusia Tuan Muda, kalau memang bisa saya butuh bantuan anda untuk mengetahui isi pikiran pacar saya Tuan Muda.” James tertawa.

“Mungkin kita bisa kesana, tapi tidak untuk malam ini James. Aku akan menyelesaikan tugasku terlebih dahulu, ini tugas pertamaku, aku tidak ingin menyia – nyiakannya.”

“Baiklah Tuan Muda, berarti saat kita kesana anda yang mentraktir saya.” James bergurau diikuti dengan tertawa.

“Aku akan traktir kamu dan semua anak buahmu James, kalian tenang saja.”

Lalu mereka berdua tertawa, diikuti obrolan dan candaan ringan lainnya.

Setelah kurang lebih sepuluh menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di salah satu tempat pacuan kuda milik keluarga Loshad, pacuan kuda ini dekat dengan kuins park. Pacuan kuda ini adalah salah satu Kamuflase bisnis keluarga Loshad, ada pintu akses khusus untuk mengakses tempat perakitan senjata yang berada di bawah area pacuan kuda tersebut. Tapi ini hanya tempat perakitan, Keluarga Loshad tidak memproduksi senjata – senjata tersebut, semua senjata itu dibeli dari keluarga black economy lainnya dan keluarga Loshad adalah pemegang jalur distribusi senjata Asia – Australia. Tetapi Ranum datang bukan untuk mengurus senjata – senjata itu, James sudah mengurus semuanya. Ranum datang karena pacuan kuda ini juga markas satelit di Australia, Jadi tempat ini akan menjadi tempat bermalam Ranum selama di Melbourne.

“Selamat datang Tuan Muda, makan malam dan kamar anda sudah disiapkan semuanya, ada hal lainnya yang perlu disiapkan Tuan Muda ?” Salah satu karyawan di pacuan kuda tersebut menyambut kedatangan Ranum.

“Baik aku akan makan terlebih dahulu dan bawakan koper berwarna coklat yang ada di mobil ke ruang makan, dan James temani aku makan.” Ranum berkata kepada pelayan lalu mengalihkan pandangan ke James.

“Siap Tuan Muda.” James menyambar sambil mengangkat tangannya untuk hormat kepada Ranum.

“Baik Tuan Muda, saya permisi dulu.” Pelayan itu senyum ke Ranum lalu beranjak pergi.

Ranum mengangguk, lalu dia menuju ke ruang makan, James pun mengikutinya dari belakang. Selang beberapa menit koper coklat yang dipesan Ranum pun datang. Koper itu berisikan whiskey dan beberapa gelas serta satu pak rokok. James dan Ranum menyantap hidangan yang telah disediakan, lalu dilanjutkan dengan menikmati whiskey dan rokok yang dibawa Ranum diikuti dengan obrolan obrolan ringan di antara mereka. Selesai menikmati hidangan dan whiskey tersebut Ranum langsung beranjak ke kamarnya untuk beristirahat.

Keesokan harinya sekitar pukul 18.12, setelah selesai bersiap – siap Ranum langsung memakai earpods dan kacamatanya.

“Ranum Anatoly in.” Ranum berkata sambil membuka koper senjata miliknya.

Earpods dan kacamata yang dipakai Ranum bukanlah kacamata dan earpods biasa, earpods itu terhubung ke kacamata tersebut, setiap anggota keluarga Loshad memiliki kacamata dan earpods tersebut, earpods itu juga bisa berkamuflase menjadi transparan setelah mendeteksi suara pemiliknya. Sedangkan kacamatanya untuk menangkap sinyal khusus keluarga Loshad dan kacamata itu memiliki kekuatan menangkap sinyal 100x lipat lebih baik dari penangkap sinyal di dalam gadget tercanggih saat itu, sampai dipedalaman pelosokpun kacamata itu masih mampu menerima sinyal khusus keluarga Loshad, kacamata itupun dilengkapi kamera berdiameter 1mm yang berkualitas 4K, kamera itu terhubung langsung dengan asisten Ranum di markas pusat, kacamata itu juga dilengkapi night vision dan infra merah. Tetapi disetiap kelebihan pasti ada kekurangan, karena memiliki kemampuan yang luar biasa baterai kacamata ini hanya mampu bertahan selama 24 jam dalam keadaan aktif. Sedangkan earpodsnya hanya bertahan 75 jam jika di mode normal, saat mode Kamuflase aktif, earpods ini hanya bertahan selama 45 jam.

“Selamat bergabung di saluran khusus keluarga Loshad Tuan Muda Ranum Anatoly.” Suara dari earpods itu menyambut Ranum.

“Tolong sambungkan aku ke Luke James.”

“Baik Tuan Muda akan saya sambungkan.” Suara dari earpods itu terdengar lalu berganti menjadi nada sambung ke perangkat James.

“Halo Tuan Muda, ada yang bisa saya bantu ?” James menyapa Ranum lewat jaringan khusus tersebut.

“Siapkan Aku motor dan siapkan juga roti lapis dengan tambahan keju dan tomat.” Ranum berbicara sambil mengecek semua kelengkapan senjatanya dan memastikan magasin terisi penuh dan berfungsi dengan baik.

“Siap Tuan Muda, semua akan siap dalam waktu kurang dari lima menit.”

Ranum mengangguk, lalu mematikan earpods dan kacamatanya. Selesai mengecek senjatanya dan merasa semuanya sudah siap Ranum langsung bergegas menemui James. Setelah James memberikan roti lapis dan kunci motor serta helm, Ranum langsung bergegas keluar dari pacuan kuda tersebut sambil memakan roti lapis itu dengan cepat dan membuang sisanya ke tempat sampah. Di lobi pacuan kuda itu terlihat motor ducati panigale yang telah disiapkan James. Dengan segera Ranum langsung memacu motor tersebut untuk bertemu kliennya di Krowned Towers.

Setelah kurang dari lima menit memacu ducati-nya, akhirnya Ranum tiba di Krowned Towers. Di lobi hotel itu Ranum bertemu dengan dua body guard kliennya tersebut. Para body guard itu langsung memandu Ranum menuju lantai 44 untuk menemui bos mereka. Lantai 44 adalah lantai teratas hotel tersebut yang dimana lantai tersebut adalah rumah pemilik krowned towers sekaligus klien yang akan dikunjungi Ranum. Saat lift terbuka di lantai 44 itu terlihat lorong yang cukup panjang dan lorong itu dipenuhi body guard yang dipersenjatai dengan senapan serbu jenis AAC honey badger, AR-18, barrett REC7 dan Desert tech MDRx. Semua senjata itu adalah senjata buatan Amerika Serikat. Ranum memang mengerti berbagai macam senjata dan sangat teliti mengamati sekitar. Dia sudah di ajarkan menembak sejak usia 3 tahun dan kepekaannya sudah terlatih sejak saat itu, jadi dia sangat mengerti akan setiap detail sekecil apapun dalam jarak pandangnya.

Diujung lorong tersebut terdapat pintu besar berlapis baja, disanalah tempat kediaman pemilik Krowned Towers ini. Sebelum masuk ke pintu besar itu, seluruh tubuh Ranum di pindai menggunakan pendeteksi logam dan Ranum harus menyerahkan semua senjata yang dia bawa. Setelah para body guard memastikan Ranum bersih dari benda berbahaya, para body guard itu mempersilahkan Ranum untuk masuk. Saat Ranum masuk terlihat pria berusia sekitar 65 tahun yang beranjak bangun dari sofa besar, di sofa besar itu juga terlihat 4 wanita cantik yang hanya mengenakan pakaian dalam duduk disamping pria tua itu.

“Selamat datang Ranum Anatoly keluarga Loshad.” Pria tua itu menyambut kedatangan Ranum sambil membentangkan tangannya.

“Senang melihat anda Master Wu.” Ranum berkata sambil mendekati pria tua itu lalu memeluknya. Master Wu adalah nama pria berusia 65 tahun itu.

“Tolong para wanita, aku butuh waktu untuk berbicara 4 mata dengan pria tampan ini.” Master Wu menyuruh para wanita tersebut untuk pergi sebentar. Para wanita itu pun mulai beranjak menuju ke ruangan di sebelah kiri sofa tempat kami berada.

“Silahkan duduk anak muda.” Master Wu melanjutkan.

“Terima kasih Master Wu.”

“Apa ada dari wanita tadi yang menarik perhatianmu anak muda ?” Master Wu bertanya dengan ekspresi datar.

“Tidak ada Master, aku kesini juga hanya untuk tujuan bisnis bukan untuk mencari pasangan.” Ranum membalas sambil tersenyum.

“Baiklah anak muda, ini juga suatu kehormatan, salah satu keluarga inti keluarga Loshad langsung datang menemuiku, biasanya Luke yang datang kemari untuk membahas soal bisnis.”

“Ini tugas pertamaku di keluarga, mungkin karena memiliki resiko rendah, jadi keluargaku mempercayakan ini kepadaku sebagai tugas pertama.”

“Memang tidak ada resiko sama sekali untuk saat ini anak muda, aku hanya ingin memesan beberapa jenis senjata buatan italy, ini list yang aku butuhkan anak muda.” Tuan Wu berkata sambil memberikan kertas berisi daftar senjata yang dia butuhkan.

“Aku bisa memenuhi semuanya Master Wu, dan akhir pekan ini aku bisa mengirimkannya kesini.” Ranum berkata setelah melihat daftar senjata tersebut dan dia yakin bisa memenuhinya.

“Memang sangat menyenangkan berbisnis dengan keluarga Loshad, nanti aku akan kirimkan lokasi tempat untuk mengirimkan senjata - senjata itu.”

“Baik, apa ada hal lainnya yang perlu kita bahas Master Wu ?” Ranum bertanya.

“Tidak ada anak muda, untuk saat ini aku hanya membutuhkan senjata - senjata itu saja. Para wanita kemarilah dan bawakan aku dan tamu istimewaku ini minuman terbaik kita.” Master Wu berbicara kepada Ranum lalu melanjutkan dengan memanggil 4 wanita tadi.

Tidak butuh waktu lama para wanita itu datang dengan membawa satu botol whiskey dilengkapi dengan 2 buah gelas. Perbincangan mereka dilanjutkan dengan obrolan ringan dan sesekali terdengar tawa dari ruangan tersebut.

Waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 waktu setempat.

“Aku harus kembali, aku akan urus semua pesananmu malam ini, agar bisa sampai tepat waktu Master Wu.” Ranum berusaha untuk mengakhiri pertemuan malam ini.

“Ini baru pukul 20.30 lewat anak muda, nikmati dulu malam ini. Silahkan gunakan kasino kami, kamu akan sangat menyukainya.” Master Wu berusaha menahan Ranum.

Krowned Towers memiliki Kasino yang sangat besar dan selalu didatangi ribuan hingga belasan ribu pengunjung setiap malamnya. Kasino milik Master Wu ini adalah salah satu Kasino terbesar di Australia.

“Maaf Master Wu, mungkin aku akan bermain di kasinomu lain kali.” Ranum tetap menolak.

“Apa boleh buat jika kamu tetap ingin pulang.” Master Wu berkata sambil berdiri dari sofanya.

Ranum mengangguk lalu ikut berdiri.

“Tunggu sebentar anak muda, kamu tidak perlu repot mencari wanita di Melbourne, bawalah gadis ini.” Master Wu berkata sambil menunjuk salah satu wanitanya, wanita itu pun beranjak menuju stand hanger diujung ruangan dan mengambil mantel miliknya.

“Dia adalah gadis termuda yang ada disini, mungkin dia bisa memenuhi hasratmu selama kamu berada di Melbourne.” Master Wu sambil tersenyum.

“Terima kasih banyak Master Wu, aku sangat menghargai kebaikanmu. Selamat malam.” Ranum menerima lalu beranjak pergi, gadis itu mengikuti Ranum dari belakang.

Setelah keluar dari pintu besar itu Ranum kembali menemui para body guard untuk mengambil barang – barangnya yang tertahan, dua body guard lainnya memandu Ranum dan gadis itu turun ke lobi. Sesampainya di lobi motor ducati milik Ranum sudah siap terparkir di depan lobi tersebut, Ranum pun menuju motornya yang kemudian dia nyalakan.

“Pakailah helm ini.” Ranum berkata sambil memberikan helm kepada gadis itu.

“Bagaimana dengan anda tuan ?” Gadis itu bertanya bingung.

“Aku tidak memerlukannya, pakailah.” Ranum menjawab sambil memakai earpods dan kacamatanya.

“Baik tuan.” Gadis itu langsung memakai helm tersebut, lalu mulai menaiki motor.

Ranum mulai memacu motornya keluar dari kawasan Krowned Towers. Motor ducati yang dikendarai Ranum melesat dijalanan Melbourne, malam itu jalanan cukup lengang untuk ukuran kota Melbourne. Ranum memacu motornya cukup cepat.

“Sambungkan aku ke Luke James.”

“Baik Tuan Muda akan saya sambungkan ke Luke James.” Terdengar suara dari earpods itu, lalu langsung berganti menjadi nada sambung ke perangkat James.

“Hallo Tuan Muda, ada yang bisa saya bantu ?” Suara James terdengar dari earpods tersebut.

“Siapkan makan malam untuk 3 orang, sekitar 5 menit lagi aku sampai.”

“Baik Tuan Muda akan segera kami siapkan.”

Ranum mengangguk lalu menonaktifkan perangkatnya.

Kurang dari 5 menit Ranum dan gadis itu pun sampai di pacuan kuda. Di lobi pacuan kuda itu sudah terlihat James yang sedang menunggu kedatangan Ranum.

“Selamat datang Tuan Muda, saya pikir anda bersama Master Wu atau anggotanya, ternyata anda bersama gadis muda yang sangat cantik.” James menyapa sambil tersenyum.

“Master Wu menitipkannya padaku James, Ini list yang harus disiapkan.” Ranum berkata sambil memberikan daftar permintaan Master Wu. “Dan Calum tolong antarkan gadis ini ke ruang makan.” Ranum menunjuk salah satu sekuriti di pintu masuk pacuan kuda itu untuk mengantar gadis itu ke ruang makan.

“Baik Tuan Muda.” Sekuriti itu menjawab lalu memandu gadis itu ke ruang makan.

“James siapkan beberapa pakaian untuk gadis itu dan aku mau kamu untuk menyiapkan setiap item yang ada di daftar Master Wu ini, letakkan 1 bom C4 pada setiap peti di bagian dasarnya dan aku mau semua barang itu diantar menggunakan 8 truk fuso, jangan menggunakan truk peti kemas dan pastikan juga setiap truk memiliki jumlah peti yang sama, buatlah semua C4 di setiap truk menggunakan 1 pengendali jarak jauh.”

“Hah!” James terkejut dan kebingungan. “apa anda serius Tuan Muda? apa yang akan anda lakukan?” James bertanya dan semakin penasaran “Master Wu adalah pembeli terbesar di negara ini Tuan Muda.” Lanjut James.

“Berhenti bertanya James dan lakukan perintahku, satu lagi ini rahasia kita berdua, jangan sampai ada yang tahu mengenai ini bahkan keluarga inti.” Ranum meyakinkan James.

“Baiklah Tuan Muda aku akan siapkan semuanya, mari saya antar ke ruang makan.”

Ranum mengangguk lalu mereka berjalan menuju ruang makan. Di ruang makan sudah terlihat 2 sekuriti, 1 pelayan dan gadis tersebut.

“Kalian semua bisa keluar sekarang.” Ranum memerintah para karyawannya untuk meninggalkannya diruang makan. “James, Kamu tetap disini dan ikutlah makan dengan kami.”

“Aku tidak ingin mengganggu malam anda bersama gadis cantik itu Tuan Muda, nikmatilah malam kalian.” James menggoda Ranum.

“Ikutlah James.”

“Baiklah Tuan Muda.” James menuruti perintah Ranum.

Mereka bertiga menikmati hidangan makan malam tersebut diikuti dengan obrolan – obrolan kecil untuk mengisi suasana. Tidak lupa setelah menyantap berbagai hidangan lezat, mereka menikmati sisa wine vega sicilia unico dan rokok marlboro light kesukaan Ranum. Selesai melakukan semua aktivitas tersebut James langsung pamit untuk kembali melakukan tugasnya, sedangkan Ranum langsung mengajak gadis itu ke kamarnya.

Sesampai dikamarnya, Ranum langsung mempersilahkan gadis itu untuk melakukan sesuatu yang gadis itu inginkan, sedangkan Ranum mengambil pakaiannya lalu menuju ke kamar mandi. Gadis cantik itu memilih untuk ke balkon kamar. Pemandangan balkon kamar itu langsung menuju ke area pacuan kuda jadi bisa dikatakan pemandangan dari kamar Ranum sangatlah bagus. Gadis itu sangat menikmati pemandangan yang sedang di lihatnya.

Sekitar 20 menit berlalu, Ranum keluar dari kamar mandi dan melihat gadis itu berada di balkon.

“Apa kamu menyukainya?” Ranum bertanya kepada gadis itu.

“Iya, aku sangat menyukai pemandangan pacuan kuda ini tuan.” Gadis itu menjawab sambil tersenyum.

“Yasudah silahkan menikmatinya, jika kamu ingin berganti pakaian semuanya telah disiapkan di lemari.”

“Baik tuan saya akan membersihkan diri terlebih dahulu.” Gadis itu langsung bergegas mengambil pakaian dilemari dan menuju ke kamar mandi.

Sekitar 15 menit berlalu gadis itu keluar dari kamar mandi, gadis itu hanya mengenakan pakaian dalam yang dipadukan dengan kimono yang nyaris transparan, gadis itu sudah siap untuk melayani Ranum malam ini, tapi dia malah mendapati Ranum yang sudah terlelap dikasurnya, gadis itu merasa bersalah karena dia merasa terlalu lama di kamar mandi hingga Ranum ketiduran. Gadis itu bingung, dia takut Ranum marah keesokan harinya, tapi di lain sisi dia juga takut untuk membangunkan Ranum yang sudah tertidur pulas. Gadis itu memutuskan untuk menunggu Ranum di sofa.

Terpopuler

Comments

fiendry🇵🇸

fiendry🇵🇸

authornya hebat ni, detail betul buat cerita
semangat bekarya...

2022-02-07

12

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

lakog dianggurin to num,g kasihan apa sma tu cewek

2022-01-30

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 69 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!