Pemandangan di desa ini begitu Asri, Masih banyak sawah di sepanjang jalan dan udara pun masih sangat segar mungkin karena sedikitnya polusi udara yang diakibatkan kendaraan di desa ini. Hari ini adalah hari pertama kami Mahasiswa datang ke desa ini sebagai mahasiswa KKN. Dan aku ditempatkan di desa Wukirsari di mana posko kami memiliki 12 anggota teridri dari 6 mahasiswa perempuan dan 6 mahasiswa laki-laki. Kami ditempatkan di sebuah rumah kecil yang masih berdindingkan papan dan berlantaikan semen biasa tidak seperti rumah umumnya dikota yang sudah di marmer, rumah ini bersebelahan dengan rumah Pak Kades. Biasanya rumah ini memang digunakan untuk kalau ada mahasiswa seperti kami ini.
“Baiklah kepada mbak-mbak dan mas-mas Bapak kira tadi sudah diajak berkeliling oleh perangkat desa kami dan mudah-mudahan adik-adik betah disini. Dan bisa menerapkan apa yang adik-adik pelajari di kampus di masa KKN. Dan kami merasa beruntung sekali kedatangan adik-adik disini, kami berharap membawa dampak positif bagi desa kami tentunya di bidang pendidikan karena basic adik-adik adalah pendidikan, Bapak berharap kalian bisa memotivasi remaja-remaja di desa kami agar bisa meneruskan jenjang pendidikan nya ketahap S1. Dan bapak berpesan kemana pun kalian akan pergi gunakanlah atribut kampus kalian agar menjadi identitas kalian. Karena di desa berbeda dengan kota. Biasanya klo ada orang baru yang lewat itu warga biasanya akan langsung tahu jika kalian bukan warga sini, tapi dengan mengenakan atribut kampus kalian, maka warga pun tahu jika kalian mahasiswa KKN. kalau ada apa-apa cepat mengatasinnya. Dan tetap jaga nama kampus kalian dengan baik dimana pun kalian berada. Jika ada masalah bisa hubungi ibu saja karena biasanya ibu yang dirumah terus, dan buat mbak-mbaknya bisa ikut acara pengajian setiap jumat dan minggu bersama ibu, buat yang muslim mungkin itu saja kata pengantar saya pada siang hari ini silahkan kalau mau beres-beres di posko” begitulah pesan sekaligus pengantar dari Pak KAdes setelah kami berkeliling desa bersama perangkat desa karena tugas pertama kami adalah membuat denah desa per dusun.
“aa……” suara Luki nyaring di kamar depan, kami yang baru masuk rumah langsung menuju kamar depan dimana sudah disepakati untuk kamar kaum adam karena sedikit kecil.
“ada apa Ki?” Tanya baskoro penasaran?
“ada Kecoa di bawah dipan” Jelas luki sambli mengusap-usap kedua bahunya.
“anjiiirr…. Lo laki apa lani???” Joko yang tidak suka mengejek luki.
“Udah-udah mending sekarang bersih-bersih sebentar lagi udah jam 2 kita sudah ada janjikan mau ke MAN yang ada di desa sebelah buat bagi tugas atau perkenalan siapa yang akan mengajar disana.” Saran ku pada teman-teman yang masih berkerumun di depan kamar kaum adam.
Setelah selesai merapikan rumah dan kami membagi tugas piket dan membuat aturan selama di posko kami, dimana kaum adam tidak boleh masuk kedapur, karena mengingat dapur akan melewati kamar belakang dan khawatir kaum adam iseng karena kamar bagian kaum hawa sedikit lebih besar akan tetapi terdapat banyak sela-sela yang bisa dimanfaatkan untuk mengintip. Itu diusulkan oleh Nurul Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika yang memang menutup auratnya dengan jilbab lebar.
Malam nya kami kembali membuat tugas untuk memberi materi bimbingan belajar kepada anak-anak SMP dan SMA yang akan kami adakan di gedung BUMDES setiap harinya. Dan aku besok mendapat jatah piket posko dimana harus memasak serta bersih bersih posko
“dreet…dreet…..” suara handphone ku yang sengaja ku getarkan karena sudah masuk waktu tidur aku takut mengganggu ke 5 teman sekamar ku di posko ini.
Rudi :”wey…. Berasa ga KKN di posko ini, bayangin ga tinggalnya malah dirumah Buk Sekdes, kita kaum adam tinggal di lantai 2 kwkwkwkwkwk….” Rudi yang pertama kali memulai obrolan di grup WA kami (The Best Friends)
Lilik :”beneran lo Rud? Emang di desa ada rumah 2 tingkat?”
“Nih klo ga percaya gur kirim gambar terkini penampakan nya” Rudi mengirimkan foto nya yang sedang selfi diatas balkon dan terlihat pemandangan dibawahnya ada beberapa orang sedang bermain badminton serta jalan desa yang kami lewati siang tadi
Lilik : “mauuuuuu….”
Tyo :”no koment… gue ngantuk ini disebelah gue tidurnya ngorok …..” keluh Tyo yang berada 2 desa lagi dari desa kami"
Me :”Kak Fey gimana kondisi terkini 😁?"
Fey :”setidak nya aku bisa merokok dengan bebas tanpa takut ada dosen”
Me :”kamu gimana lik?” tanyaku pada lilik karena dirinya yang paling jauh posko nya.
Lilik :”aku suka posko ku, karena tidak jauh dari posko ada yang namanya kampong bali, sudah berasa kebali aku. Tadi sempat lewat saja tapi jiwa selfie ku sudah meronta-ronta.”
Rudi :”buk ketua bagaimana disana semoga sudah betul-betul move on”
Me : “sudah dong, kata perangkat desa nya tadi anak pak kadesnya ganteng euy, fresh graduate pula 🥰🥰🥰"
Rudi :”ya…. Pantes ditikung lah 5 tahun pacaran baru ditinggal 2 bulan udah move on ke pria lain”
Me:”sak karep-karepku”(semau-mau ku)
Ah anda kalian tahu saahabat-sahabatku aku masih sangat merindukan mas Ardi. Aku masih sering menangis disaat aku teringat mas ardi.
Pukul sudah menunjukan pukul 23.15 tak ada lagi pembahasan di grup Kami.
“besok pagi mau masak sarapan apa ya mbak?” Tanya rina Mahasiswa prodi pendidikan Matematika pada ku. Besok aku bertugas piket posko bersama rina dan Baskoro.
“kayaknya yang simple nasi goring aja, toh kita belum ada persiapan bahan makanan, klo untuk bumbu nasgornya aku bawa yang instant udah persiapan siapa tahu pas urgen, gimana menurut kamu?” jelas ku pada rina
“okeh deh mbak,” jawabnya singkat.
“jangan panggil mbak. Panggil nama aja” pinta ku pada rina yang mulai mau memejamkan matanya.
“habis belum hapal namanya hehe…” jawabnya sambil tersenyum manis padaku karena terlihat gigi gingsulnya ketika tersenyum begitu.
"Its oke, panggil Rana aja boleh"
jam sudah menunjukan pukul 04.45 suara orang mengaji dari masjid sudah terdengar sayup sayup. dan aku bangun ternyata sudah ada yang lebih dulu bangun kulihat diantara teman2 yang tidur hanya Nurul yang tidak ada. maka bisa ku tebak yang sedang duduk menggunakan mukena adalah Nurul. kulihat dia membaca Al-Quran namun dengan suara yang sangat pelan sehingga memang tidak akan membangun kan yang sedang asyik bermimpi. aku langsung bangun dan menuju kamar mandi. setelah aku selesai mandi adzan subuh pun mulai terdengar. aku lanjutkan dengan shalat shubuh.
selesai itu aku langsung ke dapur memasak nasi goreng seperti yang sudah ku janjikan pada Rina semalam untuk sarapan kami satu posko.
"kok ga bangunin sih mbak?" suara seorang gadi mengagetkan aku yang baru selesai menggoreng nasi.
"ngagetin aja, cuma masak nasi goreng aja kok. ntar siang masih banyak tugas" kata ku sambil tersenyum melihat Rina masih duduk di depan pintu kamar dengan mata yang sayu karena tidak memakai kacamatanya.
"sana bangunin kaum Adam di depan"pinta ku pada Rina
"ih..... ga berani ah" tolak Rina yang langsung masuk ke kamar ketika kusuruh membangunkan kaum Adam yang tidur di kamar depan dan ruang tamu.
rumah ini hanya memiliki 4 ruangan. ruang tamu, ruang dapur dan 2 buah kamar.
"bangun, bangun, bapak-bapak sudah pukul 6 lewat.... jangan sampai terlambat di hari pertama ke sekolahan dan ke kantor desa" suara ku sedikit berteriak sambil membuka jendela dan pintu di ruang depan. serta tak lupa mengetok pintu kamar depan.
setelah semua teman2 ku pergi bertugas ke tempat tugas masing-masing tinggallah aku,Baskoro dan Rina.
Baskoro menyapu dan mengepel, Rina dan aku menyapu halaman dan mempersiapkan untuk makan siang.
"Ran handphone mu dari tadi berbunyi terus. penting kali" Baskoro mengatakan pada ku saat dia masih mengepel ruang tamu.
"ga kok. itu cuma notif wa dari grub teman-teman satu kelas" jawab ku
"kok tahu?" tanya Rina
"aku dengan buat motif beda-beda jadi kita tidak terlalu cepat respon ke handphone saat lagi punya pekerjaan lain". jelas ku.
"owh....termasuk notif dari pacar juga spesialis Ran?" tanya Rina sambil senyum menggoda
"ya pastilah" , jawab ku singkat.
"mbak Rana biasa masak ya?" tanya Rina pada ku
"anak kost jauh dari keluarga klo ga bisa masak bakal besar pengeluaran nya Rin" jelas ku sambil memindahkan oseng-oseng kangkung ke mangkuk yang sudah disiapkan oleh Rina.
kulihat Rina hanya tersenyum sambil menghirup aroma oseng-oseng kangkung ku.
"pacarnya pasti seneng ya mbak besok bakal jadi suami nya mbak. pinter masak" komentarnya lagi
"tergantung," jawab ku singkat
"tergantung apa mbak?" tanya Rina bingung
"tergantung dia mensyukuri nya ga kalau tidak ya bukan ada bahagia tapi malah dianggap biasa saja. karena kita itu bahagia kalau dihati kita ada rasa syukur akan yang ada pada diri kita Rin," jawab ku sedikit panjang karena langsung teringat akan mas Ardi. terutama kenapa aku memilih masak oseng-oseng kangkung. mas Ardi sangat suka sekali kalau aku masak oseng-oseng kangkung pasti dia akan mampir ke kost an ku dan makan di teras kost an ku. karena buk kost ku sudah memasang papan pengumuman di gerbang pintu kost #Boleh Bertamu khusus tamu laki-laki cukup bertamu di teras kamar" maklum aku ngekost di tempat yang khusus semuanya perempuan di buat per kamar dan diberi teras kecil untuk menerima tamu.
"kalau begitu aku kenalin dengan Abang ku mbak. Abang ku itu selalu jadi ketua rohis di sekolah nya sekarang sudah menjadi guru disalah satu sekolah agama udah PNS juga loh mbak, kan pasti pandai bersyukur?😁" kata Rina sambil mengelap piring dan sendok untuk makan siang.
"baru juga satu hari sudah mau nyomblangin. bilang saja ngerayu biar cuma dapat jatah bagian cuci piring hehe... " goda ku pada Rina karena aku tahu kemarin sore dia bilang terus terang kalau dia tidak bisa masak maka mohon dipasangkan dengan teman yang bisa masak. karena kalau sama-sam tidak bisa masak maka bingung lah siapa yang masak ketika jadwal piket sudah ditentukan.
"hehe..... itu iya, tapi ngarep boleh dong mbak." jawab nya sambil tertawa
"sudah sana siapkan, sebentar lagi udah pulang yang lain untuk makan siang mbak ke belakang dulu ya buang sampah"
ketika Rina menyiapkan peralatan makan dan menyajikan masakan yang sudah ku masak. aku membuang sampah lalu duduk di bawah pohon rambutan di belakang rumah sambil melihat foto profil WA mas Ardi dan kulihat memang semua pesan yang ku kirim dari bulan Januari sampai terakhir bulan februari tidak ada yang bertanda biru. semua masih bertanda contang 1.
"aku kangen kamu mas" gumam ku dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Yani
Pasti susah move on secara lima tahun hubungannya lagi sayang"nya di selingkuhin
2022-10-17
2
naynay
😊
2022-10-06
1
☘️BILAA☘️
lanjut
2022-09-22
2