...L.A.N.G.I.T.S.T.O.R.Y.B.U.M.I...
...Karena kamu, Langit...
🐝Bucin🐝
**
Pagi ini suasana kantin yang biasanya ricuh sekarang tambah makin ricuh. Ada sales dari minuman susu yang katanya dari sapi tapi memakai logo beruang.
“B E A R BRAND terbuat dari 100% susu murni berkualitas tinggi yang telah mengalami proses sterilisasi sehingga dapat langsung dikonsumsi,” teriak Bumi dengan lantang sambil memegang satu kaleng minuman warna putih.
Ah, coba tebak sekarang Bumi lagi apa?
“Meski namanya susu ber uang, susu ini murni terbuat dari susu sapi. Bedanya dengan susu sapi lainnya, susu ber uang telah melewati proses sterilisasi yang sangat baik sehingga terjaga betul kandungan vitamin di dalamnya. Oleh karena itu, penting untuk kita semua mengonsumsi susu ber uang,” lanjut bumi, pidatonya berhasil setelah tadi malam ia konsultasi dengan abang google.
Iklan ini mah, hey yang punya kenalan orang dalam, bisalah rekomendasiin aku buat jadi BA nya susu ber uang wkkkk. Kata dipisah biar lulus sensor
“Dari penelusuran yang gue baca, susu ber uang bikin ngantuk. Lah gue, gak minum susu ber uang aja dah molor pas jam Bu Ningsih. Kalo ditambah minum susu yang ada gue molor sampai kelas bubar,” protes Jono yang mendapat tawaran mendadak dari Bumi.
“Ya minumnya nanti pas udah pulang sekolah, lagian kalo disimpan juga beruangnya ga akan kemana-mana,”
“Berarti belinya juga nanti, kan beruangnya ga akan lari-lari,”sahut Jono membuat Bumi melotot.
“Ga boleh, belinya harus sekarang!”Bumi kesal, tak ada kata nanti dalam kamusnya kecuali balasan perasaan dari Langit.
“Kalo gue ga mau?”
“Jangan harap kunci jawaban fisika dari Bumi ,”Bumi tersenyum penuh kemenangan. Mampus, emang enak, makanya jangan macam-macam sama Bumi Lateshia, suara hati Bumi, bukan suara hati istri.
“Buset dah ancaman paling mematikan,” keluh Jono “Okeh, gue beli,”
“Kalo beli jangan nanggung-nanggung, nanti kunci jawabannya juga nanggung,”
“Iya, gue beli 5,”
“Dikit amat, 10 dong,” pinta Bumi sambil mengejek.
“5 juga lo udah dapat gocap, Neng. Nih, uangnya, jangan lupa kirim kunci jawabannya,” sahut Jono sembari mengeluarkan uang dengan warna biru dari dompet.
Bumi mengangguk sambil mengotak-atik ponselnya.
Ting, Jono mengambil benda pipih persegi panjang dari saku saat ada getaran notif dan itu dari Bumi.
“BUSET DAH! Kok blur?”
“Kamu belinya nanggung makanya blur kaya masa depan kamu. Beli tuh yang banyak biar kunci jawabannya cerah dan semoga masa depan kamu juga cerah,”
“Loe malak gue?” Tanya Jono sambil memicing.
“Bukan malak, ini namanya sistem marketing,” sahut Bumi
**
“260, 270, 280…” Bumi menghitung lembar demi lembar-lembar uang yang ia peroleh dari hasil jualan. Iya, jualan dengan bonus kunci jawaban.
“Ah lumayan bisa buat ganjal perut beberapa hari,”
Bumi memandang 1 kaleng susu yang tersisa. Eh bukan tersisa sih, tapi sengaja ia sisihkan untuk sang pujaan.
Bumi nyengir-nyengir sambil memasukkan uang ke dalam dompet lalu memasukkannyan lagi ke dalam tas. Ia menyandangnya lalu berlari menuju kelas.
Sudah ada Hujan yang duduk sambil membaca novel. Hujan terlihat mencolok meski hanya dengan berdiam diri. Jelas karena bando kuning yang selalu ia pakai.
**
“Loe mau kemana, Bum?” Tanya Hujan. Waktu pembelajaran sudah habis berganti dengan waktu makan. Tapi Bumi sudah ngacir duluan saat Bu Ningsih baru saja melewati pintu.
“Mau menemui calon suami,” Bumi berujar sambil mengedipkan sebelah mata ke arah Hujan.
Hujan mendelik “Bucin tidak akan membuat lo kenyang!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Widianty Rahayu
Mantap km hujan,, kalo laper y makan
2022-06-13
0
Susi Susilawati
mantap si bumi jualan nya hehehe
2022-05-24
0