- Catatan.

"Apa tadi itu?"

Fu Juese berdiri di depan pagarnya sendirian. Dia mencoba mencerna semua yang baru saja terjadi.

Ada seorang pria tua yang memiliki nama sama persis dengannya, namun pria tua itu tiba-tiba menghilang.

"Sebenarnya, apa yang telah terjadi."

Fu Juese berpikir cukup lama dan sama sekali tidak dapat menyimpulkan apapun.

Alhasil Fu Juese berbalik untuk masuk ke dalam kediamannya.

Rumah Fu Juese sangat besar, selain besar halamannya pun juga sangat luas. Hal itu mungkin yang membuat pertarungan mereka tidak terdengar sampai ke dalam rumahnya, padahal pertarungan tadi itu berlangsung cukup heboh dan berisik.

Kini di tangan Fu Juese ada sebuah buku, daripada disebut buku, lebih mirip disebut dengan kitab seni bela diri pikirnya, tapi isi di dalamnya hanyalah tulisan berupa buku harian.

"Yang benar buku apa ini?"

Fu Juese memutuskan untuk membacanya nanti.

"Sepertinya Aku sudah terlambat."

Semua orang sudah berada di meja makannya, mereka melihat ke arah Fu Juese dengan tatapan dingin.

"Apa yang kau lakukan, cepatlah!"

Fu Juese segera berlari ke arah dapur. Dia mengeluarkan makanan satu demi satu makanan dan memberikannya kepada setiap orang di meja makan.

Pertama adalah Fu Hei, pemimpin keluarga bangsawan Klan Fu saat ini. Keluarga Bangsawan Fu memiliki enam orang anak.

Fu Juese adalah anak yang pertama, tapi bukannya sebagai orang yang akan memimpin keluarga di masa depan, dia malah dijadikan mirip seorang babu.

Adiknya masih kecil-kecil semua, tapi anak kedua sudah ditunjuk sebagai calon pemimpin keluarga. Dia adalah Fu Guanji, laki-laki dengan beda beberapa bulan saja sebelum kelahiran Fu Juese.

Adik ketiga sampai kelima adalah perempuan, sedangkan adik keenam mereka adalah laki-laki, tapi masih belum genap berumur tiga tahun.

Fu Juese baru boleh makan malam setelah semua orang selesai dengan makanannya.

Malam itu Fu Juese kembali ke kamar seperti biasa dengan wajah lesu dan tertunduk layu. Hari ini dia juga telah menerima banyak sekali hinaan dari keluarganya.

Jika saja inti iblisnya tidak rusak, maka Fu Juese bertanya-tanya apakah dia akan menerima perlakuan sedikit lebih baik lagi dari keluarganya.

Keluarga itu lebih menyayangi adik kedua karena kultivasinya yang sudah masuk ke tahap Menengah. Dia kemudian mendapatkan banyak sekali pujian dari orang-orang di sekitarnya dan digembar-gembor seorang jenius.

"Haaa." Fu Juese mulai bisa bernapas lega setelah membaringkan tubuhnya di ranjang.

Setelah beberapa menit berlalu, Fu Juese yang penasaran akhirnya mulai membuka buku catatan itu.

[ Salam kenal, diriku di masa lalu. Aku adalah Fu Juese, singkatnya Aku adalah dirimu delapan puluh tahun yang akan datang. ]

Fu Juese mengerutkan keningnya dengan pembukaan buku itu.

[ Haha. Aku tahu kau mungkin tidak akan pernah percaya, tapi tidak masalah. Aku akan membuktikannya nanti padamu. ]

Buku itu mulai tidak jelas, batin Fu Juese.

[ Ada beberapa syarat jika kau ingin membaca buku ini. ]

Fu Juese membalik halamannya.

[ Pertama, Akan Aku buktikan jika Aku adalah dirimu di masa depan dengan dua buah kejadian, jika dua-duanya benar, maka syarat yang pertama percayalah padaku! ]

[ Ikuti saja seluruh saran yang ada di buku ini meskipun beberapa saran di dalamnya terdengar konyol, tidak jelas, dan tidak masuk akal. ]

Fu Juese mulai berpikir apakah pria tua yang tadi sore ditemuinya itu benar-benar dirinya dari masa depan.

Dia sama sekali tidak mempercayai hal itu.

Pria tua itu terlihat sangat mengenaskan dan juga payah, dia lebih mirip seorang pengemis atau gelandangan menurutnya.

'Apakah orang seperti itu benar-benar diriku?'

Fu Juese berulang kali menolaknya di dalam kepala. Itu bukanlah dirinya! Dia tidak mungkin menjadi pria mengenaskan seperti itu!

'Dia jelas seorang gelandangan!'

Hal itulah yang membuatnya malu untuk mengakuinya, tapi yang jelas, pria tua itu memiliki rambut dan warna mata yang sama dengannya.

[ Kedua, tolong baca seluruh cerita yang akan kuceritakan di dalam buku ini. ]

[ Ketiga, buku ini tidak boleh sampai dilihat orang lain selain dirimu! ]

[ Keempat, kau harus berlatih mulai dari sekarang. Semua rahasia dan trik, serta pengalaman bertarungku sudah Aku tulis semua di sini...]

[ Setelah kau selesai membaca ceritaku. ]

Tulisannya begitu rapi dan mudah dikenali, jadi Fu Juese setidaknya bisa yakin setengahnya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

*Buku itu sebenarnya memiliki tulisan yang acak adut dan sulit untuk dibaca

*Kultivasi adalah metode mengumpulkan kekuatan dan keabadian dengan cara latihan pernapasan

*Inti Iblis, author lebih enak jika menggunakan ini.

*Tingkatannya adalah...

Dasar > Pemula > Menengah > Atas > Lanjut > Elit > Master > Serigala Muda > Harimau Putih > Grand Master > Kesatria Suci > Pendekar Naga

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***