- Memulai segalanya.

"Hah..."

Seorang pria paruh baya sedang berjalan di dalam hutan, dia mengaggap dirinya sedang berlari sekarang tetapi yang sebenarnya terjadi berbeda, dirinya hanya berjalan kaki.

Napasnya memburu dan keringat bercucuran membasahi seluruh bagian tubuhnya hingga menembus keluar dari pakaiannya.

"Hah, hah, hah..."

Dia memiliki tubuh yang kering kerontang, seluruh tulang-tulangnya terlihat akan keluar kapan pun dari tubuhnya.

Dia terlihat seperti mayat berjalan, namun pria tua itu memiliki aura yang tidak biasa, aura yang tidak dapat ditemukan pada para gelandangan atau pengemis biasanya.

"Dimana itu... Apa masih jauh lagi?" pandangan pak tua itu menatap lurus ke depan.

"Akhirnya! Aku menemukannya!"

Sebelumnya dia tampak sangat putus asa hingga sampai akhirnya tersenyum setelah melihat sebuah gua di ujung hutan. Pak tua itu segera berlari masuk ke dalamnya.

[ Apa ini, Siapa kau? Bagaimana kau bisa mengetahui tempat ini? ]

"Apa ini adalah... tempatnya?"

Dia menyeringai setelah melihat sesosok pria yang berpakaian serba putih muncul di depannya. Kegembiraan yang tidak terbendung muncul di wajahnya.

Sosok pria itu memiliki wajah yang sangat tampan dengan perkiraan usia tiga kali lebih muda dari umurnya.

'Cih. Enak sekali. Apa-apaan dengan penampilannya itu. Dia juga lebih tampan dariku?' Gerutu pak tua itu dengan melipat wajahnya yang membuatnya semakin terlihat lebih tua.

Sebenarnya pak tua itu telah mengetahui alasan mengapa pria misterius di depannya ini terlihat sangat muda. Dia memiliki kekuatan untuk mencegahnya menua dari hukum dunia.

'Itulah para... Immortal.'

Pria misterius di depannya itu adalah makhluk abadi dan sudah hidup selama berabad-abad lamanya di dunia ini.

Pria itu memiliki peran untuk menjaga kestabilan dunia, dengan misinya itu pria misterius ini tidak dapat menua bagaimanapun caranya.

[ Kenapa kau malah melamun melihat wajahku, apa ada yang salah? ]

"Ah." Pak tua terlihat kebingungan untuk sejenak tetapi dia tersadar dengan tujuannya dan memperkenalkan dirinya, "Salam Wahai sang Penjaga, perkenalkan diri saya, saya hanya manusia terlemah di dunia, saya adalah Fu Juese."

Setelah menunduk dan menarik napasnya, Fu Juese menambahkan. "Sebenarnya alasan diriku di sini karena Aku berhasil mengumpulkan sobekan peta terlarang yang tersebar di seluruh penjuru dunia."

Peta itu terbagi menjadi potongan-potongan terkecil dan memiliki jumlah sampai jutaan.

Mengumpulkan satu saja sangat sulit tetapi pak tua ini malah berhasil mengumpulkan keseluruhannya dan kemudian menemukan tempat ini.

[ Aku tidak menyangka akan ada suatu hari di mana seseorang berhasil mengumpulkan bagian lengkap dari seluruh peta itu, luar biasa, sungguh menarik. ] Sang Penjaga tersenyum melihat Fu Juese.

"Terima kasih atas pujiannya, Wahai Penjaga."

[ Lalu ada urusan apa kau kemari setelah berhasil mengetahui tempat ini? ]

"Sebenarnya, Aku ada sebuah permintaan."

Pria misterius di depannya itu menatap Fu Juese dengan mengerutkan dahinya kemudian menambahkan,

[ Asal kau tahu saja, jika kau menginginkan kekuatan yang dapat menghancurkan dunia maka Aku tidak akan pernah memberikannya padamu. Apa pun selain itu, Aku mungkin akan mempertimbangkannya. Nah sekarang, sebutkan apa keinginanmu? ]

Peta terlarang itu memiliki hadiah bagi siapa pun yang berhasil menyatukannya lalu menemukan tempatnya. Satu buah permintaan orang itu akan terkabulkan.

Sayangnya semua itu hanya cerita yang dianggap sebuah mitos. Pada akhirnya tidak pernah ada siapa pun yang mampu membuktikan kebenarannya.

Namun, hari ini Fu Juese membuktikan bahwa mitos ini memang benar adanya. Fu Juese telah menjadi buronan di seluruh negara dan benua karena mencoba untuk mengumpulkan sobekan-sobekan peta terlarang ini.

Berkat usahanya sendiri, dia berhasil mengumpulkan sobekan peta yang tersebar dengan ganti kehilangan satu tangan, satu matanya, dan bahkan terkena racun berbahaya yang sampai sekarang masih bersemayam di dalam tubuhnya. Fu Juese tidak mempermasalahkan hal-hal di atas.

'Yang lebih penting Aku berhasil menemukan tempat ini!'

Fu Juese berdiri dengan tegap dan membusungkan dadanya. Dirinya mengingat kembali semua usaha yang membuatnya sampai di sini, tanpa semua itu Fu Juese tidak akan mungkin bisa menjadi seteguh ini.

Fu Juese berhasil sampai di gua. Dia berhasil menemui Sang Petapa Suci Penjaga Dunia. Dia mengalahkan semua rintangan dan cobaan yang menghalanginya.

Sekarang, Fu Juese akan meminta sesuatu sebagai hadiah.

"Meski lancang, Aku memiliki satu permintaan kepadamu..."

[ Sebutkan permintaanmu itu. ]

"Aku sangat ingin sekali memutar kembali waktu."

[ Aku menolak. ]

Fu Juese mengatakan permintaannya di sana tetapi Petapa Suci Sang Penjaga Dunia langsung saja menolaknya.

[ Jika kau melakukannya maka semuanya akan keluar dari jalur yang sudah ditentukan. Aku menolaknya. Pikirkan kembali apa permintaanmu selain yang barusan! ]

Mendengar kata-kata barusan, Fu Juese menjadi marah. Apa yang dikatakan sang penjaga itu membuatnya tersinggung.

'Jadi semua itu sudah ketentuan...? Aku menderita selama hidupku sampai sekarang... karena semua itu, sudah ditentukan...?'

[ Aku akan mendengarkan permintaanmu yang lainnya.]

"Tapi aku ingin kembali ke masa lalu! Aku tidak mau jika tidak begitu. Kau tidak tahu apa yang sudah kurasakan selama ini...!!!"

[ Diam! ]

Tanpa sadar suara Fu Juese semakin meninggi dan dia terus berjalan mendekati sang Penjaga dengan penuh emosi.

[ Diam! Berhenti di sana! ]

Tubuh Fu Juese langsung menegang, semua anggota tubuhnya tidak dapat digerakkan, dirinya gemetaran karena merasakan ketakutan.

Siapa yang tidak takut jika tiba-tiba diberikan ancaman yang luar biasa, nafsu membunuh yang kuat sampai seluruh isi hutan berteriak bahkan angin seolah berlari menjauh.

Fu Juese tidak bisa melakukan apapun di sana. Dirinya bukanlah ahli bela diri. Dia adalah manusia biasa yang sejak awal tidak dapat melakukan apapun. Hanya tekad saja satu-satunya yang berhasil membuatnya bertahan sampai di sini.

[ Aku bisa dengan mudah membunuhmu bak seekor lalat. Tapi hal itu hanya akan menjadi akhir yang mengenaskan untukmu...]

Setelah memastikan bahwa yang dikatakan Fu Juese adalah kebenaran.

[ Aku akan mendengarkan kisahmu. ] Itu adalah keputusan yang dibuat sang Penjaga Dunia.

"Kau ingin mendengarnya? Kau ingin tahu apa yang kulalui? Kalau begitu, dengarkan ini..."

Fu Juese kemudian menceritakan segalanya. Penyesalan-penyesalan dirinya di masa lalu dan apa alasan yang sudah membuatnya datang kemari.

Fu Juese terlahir dari keluarga bangsawan besar Klan Fu, tetapi keluarganya itu jatuh karena sebuah pemberontakan dan pengkhianatan besar yang terjadi di negerinya.

Seluruh keluarganya mati dibunuh dan hanya dirinya yang berhasil selamat pada saat itu. Ibunya mati diracun oleh Ayahnya sendiri dan tunangannya mencampakkan dirinya.

Fu Juese ingin melakukan balas dendam kepada keluarganya yang jahat, dia ingin memusnahkan orang yang telah membakar klan dan semua orang, namun hal itu gagal karena inti iblisnya yang rusak dari sejak bayi.

Inti Iblis dibutuhkan baginya untuk mempelajari seni bela diri keluarganya. Tanpa itu, dia tidak dapat menyerap energi untuk memiliki kekuatan besar melebihi manusia normal lainnya.

Hal itu yang membuat Fu Juese untuk menyerah pada semuanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***