Part 10

"Kau sudah bangun Denis?" Sapa Anne begitu melihat Denis sedang sibuk menyiapkan sarapan.

"Ya, aku sudah terbiasa bangun pagi." Jawab Denis sambil meletakkan dua piring nasi goreng di sebelah jus jeruk.

"Ayo kita sarapan dulu." ujar Denis.

"Kau yakin ini bisa di makan Dens?" Anne terlihat ragu akan kelayakan nasi goreng yang di masak oleh Denis.

"Tentu saja. Ini sangat layak. Kau cicipi saja dulu." Ujar Denis.

Anne pun mengambil sesendok nasi goreng dan memasukkan nya ke dalam mulut nya. Dan sesaat kemudian dia memasukan sesendok lagi nasi goreng itu.

"Bagaimana? apakah ini layak di katakan sebagai sarapan yang lezat?" Tanya Denis sambil menopang kan dagunya di kedua telapak tangan nya sambil memandangi Anne Mary yang sedang makan.

"Aku tidak tahu kalau kau bisa memasak. Tuan muda ketiga keluarga Hardata ini sungguh sangat mengejutkan." tukas Anne sambil memakan dengan lahap nasi goreng buatan Denis.

"Pelan-pelan makannya Anne." Ujar Denis yang sama sekali tidak memakan nasi goreng nya.

" Ngomong-ngomong kau bangun jam berapa Denis sehingga bisa mempersiapkan semua ini?" tanya Anne sambil meminum jus yang ada di dekatnya.

"Sekitar jam 5 aku rasa." Jawab Denis jujur.

"Wow untuk kedua kalinya." ucap Anne sambil bercanda.." Kau bisa bangun cepat walaupun tidur mu lambat." Tukas Anne.

"Sewaktu aku ke bawah untuk mengambil minuman aku lihat lampu kamar mu menyala, kau pasti main game semalaman kan Denis? tapi tidak masalah, asal kau bisa bangun cepat seperti ini." Ujar Anne masih dengan memakan dengan lahap nasi goreng itu.

"Aku penasaran hal apa lagi yang kau bisa dan dapat mengejutkan ku." Seru Anne asal.

"Aku juga ahli dalam membuka SEGEL." Jawab Denis yang langsung membuat Anne tersedak.

Bagaimana tidak, kata SEGEL merupakan kata yang Anne dengar dari Mr.D semalam.

Anne jadi kaget karena kata itu di gunakan oleh Denis dalam artian kalimat yang ambigu

"Uuhuukk...Uhuk..." Anne terbatuk-batuk karena tersedak nasi goreng.

Denis langsung membawa segelas air putih milik nya ke Anne, "Ini minum dulu," Ujar Denis sambil memukul- mukul pelan punggung Anne.

"Gimana? udah oke?" tanya Denis.

"Makasih Dens." Ujar Anne Mary lalu menatap aneh pada gelas yang di pegang nya.

"Kenapa di gelas ini ada gambar wajah ku?" Tanya Anne sambil membolak-balik gelas itu.

"Oooh.. itu karena gelas itu milik ku. Dan gelas yang itu milik mu." tunjuk Denis pada sebuah gelas yang masih tertelungkup di atas meja yang ada sablonan wajah Denis.

"Tunggu dulu. Jadi gelas mu ada sablonan wajah ku? Dan gelas ku ada sablonan wajah mu?" ulang Anne sambil mengernyitkan dahi nya.

"Iya . benar sekali." Ujar Denis dengan wajah polos nya.

Anne meminum air itu sekali lagi karena tenggorokan terasa kering sebab terlalu banyak berpikir.

"Dan air yang kau minum itu juga adalah sisa ku." lanjut Denis dengan wajah lugu nya.

"Byuuuuure ..." Anne Mary langsung menyembur air yang ada di dalam mulut ke samping.

"Anne, kau baik-baik saja?" Ujar Denis panik sambil memberikan tisu pada Anne Mary.

Anne Mary sebenarnya ingin marah pada Denis, tapi wajah Denis yang terlalu cute itu membuat Anne Mary menelan kembali semua amarahnya.

"Hah...Aku rasa aku akan berangkat ke rumah sakit sekarang." ujar Anne.

"Kalau begitu ayo bersama dengan ku." Tawar Denis.

"Denis bukannya kita sudah sepakat akan hal ini kalau kita akan menyembunyikan hubungan kita dari semua orang!!" Anne mempertegas kembali perjanjian awal mereka sebelum menikah.

" Tapi apa masalah nya kalau kau dan aku berangkat bersama, toh di mobil ku tidak ada sablonan buku nikah kita seperti meja ini." Ujar dengan lempeng nya sambil menunjuk bagian atas meja makan mereka yang benar-benar ada sablonan buku nikah mereka.