Bab 3- Ayah

"Bu ini perkara menikah bukan main-main. Lagi pun Freeya belum mengenal Axel bagaimana bisa Freeya langsung mengiyakan semuanya ".

"Alah basi sekali alasan kau itu".Ibu melempar Freeya surat kabar yang ada di atas meja ruang tamu."

Kalian bisa mengenal bahkan setelah lamaran ini Freeya, pokoknya ibu nggak mau tau minggu depan kamu harus tetap menerima Axel . Kapan lagi kamu dapat seseorang yang bisa menerima wajah upik abu seperti kamu itu. Harusnya kamu bersyukur dia ganteng, orang kaya apalagi yang ingin kamu cari. Dasar anak setan".

"Bu, ibu kenapa sih selalu marah sama Freeya, Freeya bahkan belum menolak hanya meminta waktu. Apa salah kalau Freeya ingin memikirkan yang terbaik untuk masa depan Freeya nantinya."

"Persetan semua pikiran kamu itu Freeya, jelas-jelas masa depan itu sudah ada untuk apa kamu pikirin lagi. Setidaknya terima lamaran itu sebagai bentuk balas Budi kamu selama ini. Kamu bahkan sudah disekolahkan sampai sarjana tapi sepeserpun tidak pernah saya dapat hasil keringat kamu".

Ibu pergi setelah puas memarahi Freeya, sedangkan ayahnya hanya diam menyimak.

Deg. Rasa sesak itu perlahan muncul takkala kata-kata balas Budi dari seorang ibu. Seolah-olah semua yang digunakan Freeya selama ini sudah dicatat ibunya dan harus sesegera mungkin dikembalikan.

"Freeya ikuti saja apa yang ibumu katakan, itu yang terbaik untukmu"

"Kebaikan Freeya seperti apa yah, kebaikan Freeya yang ditukar keluarga demi harta begitu"

. Freeya bisa menahan air mata dan emosinya di depan ibu tetapi tidak di depan ayah.

Ia merasa ayahnya kadang bisa mengerti dirinya.

Plak. Sakit. Itu yang dirasakan freeya, pipi sebelah kirinya untuk pertama kali ditampar dari cinta pertamanya seorang Ayah.

Ayah yang selama ini diharapkan bisa membagi tawa kepadanya, ayah yang tetap menjadi tahta tertinggi dalam hatinya. Sekarang dengan gampang menamparnya. Rasa sakit di wajahnya sekarang tidak sebanding dengan apa yang dirasakan hatinya.

"Maksud kamu apa-apaan ngomong gitu, ayah nggak pernah ngajarin kamu bicara seperti itu apalagi terhadap orang tuamu sendiri, ini bahkan untuk kebaikan kamu Freeya"

Freeya tertawa sinis tapi meringis di dalam hatinya

"Ayah bahkan nggak pernah ngajarin Freeya apapun. Ayah hanya sibuk dengan anak tersayang ayah, lupa ada satu jiwa yang menunggu untuk dituntun oleh ayah".

Deg

Ayahnya diam mematung mendengar perkataan anak sulungnya.

"Bahkan Freeya lupa terakhir kali bercanda sama ayah, lupa bagaimana pelukan dari ayah. Ayah selalu biarin Freeya dalam kegelapan yang diciptakan untuk Freeya nikmati sendiri tanpa ditarik oleh ayah.

Sekarang ketika Freeya punya kesempatan untuk berbagi keluh sama ayah. Hiksss ayah justru dengan gampangnya menyuruh Freeya menerima semua yang bahkan Freeya masih bingung dengan semuanya".

Setelah mengatakan itu Freeya berharap ada usapan lembut dari sang ayah. Namun nyatanya memang tidak ada kesempatan mendapatkan hal seperti itu.

"Terserah kamu mau mikir apa. Tapi ikuti saja apa kata ibumu".

Setelah mengatakan itu ayahnya pergi menyusul istrinya.

Hiks hiks hiks

Bahkan Freeya nggak pernah minta apapun yah. Freeya hanya bisa menyimpan rasa iri di dalam hati Freeya karena tidak ingin dianggap tidak tau diri. Tapi kenapa yah bahkan usapan lembut di bahu Freeya saja tidak bisa Freeya rasakan. Ruang kosong untuk kebahagiaan yang ingin Freeya isi dengan ayah ,ibu dan Jennie bahkan perlahan tertutup. Apa salah Freeya. Capek Hiksss

Tidak pernah ada yang mau mengerti.

Episodes
1 BAB 1
2 Bab 1-Perjodohan
3 Bab 2 - Perjodohan 2
4 Bab 3- Ayah
5 Bab 4 - Terpaksa menerima
6 Bab 5- Sekedar menikah
7 Bab 6- Berusaha menjadi istri yang baik
8 Bab 7- Ditekan keluarga
9 Rasa yang tumbuh
10 Ulang tahun Jennie dan perubahan suami
11 Ulang tahun Jennie dan perubahan suami 2
12 Ternyata aku masih yang kedua
13 Masih yang kedua
14 Harapan
15 Ingin pergi
16 Mengadu kepada orang tua
17 Kembali mencoba bertahan
18 Bertemu Sahabat
19 Terbongkar
20 Terbongkar 2
21 Fisik yang babak belur
22 Biasa saja
23 Menyenangkan diri sendiri
24 Axel, Kristal dan Freeya
25 Freeya
26 Kecurigaan mertua
27 Pertunangan Lio
28 Pertunangan Lio
29 Lanjutan setelah pertunangan Lio
30 Surat dari author
31 Keputusan Freeya
32 Hadiah dari ayah dimasa lalu
33 Rencana Kristal
34 Rencana Kristal 2
35 Kehancuran Freeya
36 Kenyataan dari Kai
37 pengumuman
38 Proses perceraian
39 Resmi Berpisah
40 Kenyataan dari orang tua
41 Memulai hidup baru
42 Kai sakit?
43 Pengumuman
44 Memulai usaha
45 Hamil
46 Gugurkan?
47 Kai dan Lio
48 Hari pertama jualan
49 Kerja sama Kai dan Lio
50 Posisi Axel diganti
51 Emosi Kai
52 Mencari tau
53 Awal mula kehancuran Axel
54 kekecewaan ayah Axel
55 Kekecewaan mama Axel
56 Awal pembalasan Lio
57 Lio dan Sindi menikah
58 pertemuan Lio dan Freeya
59 Ketahuan hamil
60 Kepergian Freeya
61 Kehidupan baru Freeya
62 Lio, Adel dan Sindi menuju tempat Freeya
63 Surat dari Freeya
64 Cucu ibu Rosma?
65 Memang cucuku
66 Penyesalan ibu Rosma
67 Axel akan menikah
68 Pernikahan Axel dan Kristal
69 Sedikit kenyataan
70 Kemarahan Freeya
71 Kedatangan ibu Hamidah
72 Kai menemukan Freeya
73 Pertemuan
74 Isi hati Freeya
75 Permintaan maaf
76 Sedikit Kekacauan
77 Kram Perut
Episodes

Updated 77 Episodes

1
BAB 1
2
Bab 1-Perjodohan
3
Bab 2 - Perjodohan 2
4
Bab 3- Ayah
5
Bab 4 - Terpaksa menerima
6
Bab 5- Sekedar menikah
7
Bab 6- Berusaha menjadi istri yang baik
8
Bab 7- Ditekan keluarga
9
Rasa yang tumbuh
10
Ulang tahun Jennie dan perubahan suami
11
Ulang tahun Jennie dan perubahan suami 2
12
Ternyata aku masih yang kedua
13
Masih yang kedua
14
Harapan
15
Ingin pergi
16
Mengadu kepada orang tua
17
Kembali mencoba bertahan
18
Bertemu Sahabat
19
Terbongkar
20
Terbongkar 2
21
Fisik yang babak belur
22
Biasa saja
23
Menyenangkan diri sendiri
24
Axel, Kristal dan Freeya
25
Freeya
26
Kecurigaan mertua
27
Pertunangan Lio
28
Pertunangan Lio
29
Lanjutan setelah pertunangan Lio
30
Surat dari author
31
Keputusan Freeya
32
Hadiah dari ayah dimasa lalu
33
Rencana Kristal
34
Rencana Kristal 2
35
Kehancuran Freeya
36
Kenyataan dari Kai
37
pengumuman
38
Proses perceraian
39
Resmi Berpisah
40
Kenyataan dari orang tua
41
Memulai hidup baru
42
Kai sakit?
43
Pengumuman
44
Memulai usaha
45
Hamil
46
Gugurkan?
47
Kai dan Lio
48
Hari pertama jualan
49
Kerja sama Kai dan Lio
50
Posisi Axel diganti
51
Emosi Kai
52
Mencari tau
53
Awal mula kehancuran Axel
54
kekecewaan ayah Axel
55
Kekecewaan mama Axel
56
Awal pembalasan Lio
57
Lio dan Sindi menikah
58
pertemuan Lio dan Freeya
59
Ketahuan hamil
60
Kepergian Freeya
61
Kehidupan baru Freeya
62
Lio, Adel dan Sindi menuju tempat Freeya
63
Surat dari Freeya
64
Cucu ibu Rosma?
65
Memang cucuku
66
Penyesalan ibu Rosma
67
Axel akan menikah
68
Pernikahan Axel dan Kristal
69
Sedikit kenyataan
70
Kemarahan Freeya
71
Kedatangan ibu Hamidah
72
Kai menemukan Freeya
73
Pertemuan
74
Isi hati Freeya
75
Permintaan maaf
76
Sedikit Kekacauan
77
Kram Perut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!