Beberapa hari kemudian,
Aileen sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan kantor tetapi orang-orang yang bekerja di kantor Vano tidak pernah tau untuk apa Aileen datang ke kantor.
Dan tidak pernah ada yang berani membicarakan nya karena mereka takut akan dipecat oleh Vano kalau mengetahui ada yang membicarakan Aileen di belakangnya.
Di ruangan Luis
tok.. tok..
" Permisi Kak Luis, aku masuk ya! " ucap Aileen
" Masuk aja, gak dikunci kok! " ucap Luis
" Jadi ada apa? " tanya Luis
" Ini Kak berkasnya sudah aku pelajari semuanya dan ada yang aku perbaiki sedikit, coba Kakak cek dulu siapa tau ada yang kurang! " Jawab Aileen
" Hmm, oke deh! Taruh saja disitu nanti akan aku periksa, soalnya masih ada yang harus aku urus sebentar! Dan sebaiknya kamu kembali aja! Nanti kalau ada lagi yang kurang akan aku kasih tau! " Ucap Luis
" Oke deh, aku permisi dulu ya Kak! " ucap Aileen berjalan keluar ruangan Luis
" Iya! " ucap Luis
Tiba tiba saja, saat sudah berada diluar ruangan Luis Aileen berhenti.
" Oh iya, hampir lupa. Masih ada yang ingin aku tanyakan sama Kak Luis! " Ucap Aileen,
Tapi saat akan masuk ke ruangan Luis, Aileen mendengar Luis sedang berbicara sendiri dan tampak kesal.
" Haishh! Tambah banyak lagi deh, nih tugas.."
ucap Luis
" Ehhh! Kak Luis kenapa ya? " tanya Aileen pada dirinya sendiri.
" Ini semua gara-gara Vano! Padahal gue udah bukan lagi Sekretaris nya melainkan Aileen, tapi masih gue juga yang mengerjakan ini, harusnya kan Aileen yang ngerjain! " ucap Luis sambil menatap berkas - berkas yang berada di hadapannya.
" Ehhh! Kok kaya gini sih? " ucap Aileen.
" Udahlah banyak lagi nih tugas, belum lagi ngikutin kemanapun Vano pergi, Hadeh nasib - nasib! Dia yang suka kok malah gue yang susah sih! " ucap Luis sambil mendesah.
" Sebenarnya ada apa ini? Bukannya mereka yang bilang sendiri kalau tugas Sekretaris itu?! Gak, ini gak bisa dibiarkan, aku harus menemui dan minta penjelasan lagi sama Vano! " ucap Aileen yang tidak jadi masuk ke ruangan Luis dan malah berbalik menuju ruangan Vano.
Di ruangan Vano,
Tok.. Tok..
" Masuk! " ucap Vano
Kemudian Aileen masuk tanpa bersuara sama sekali dan langsung berjalan menuju tempat Vano sekarang.
" Ehhh! Aileen, Ada apa? Kenapa kamu kok tumben masuk tanpa bersuara sama sekali? " tanya Vano sambil menatap Aileen.
" Alieen! Ada apa? " tanya Vano lagi
" Kenapa? " tanya Aileen dengan kepala menunduk
" Hah?! Kenapa? " tanya Vano
" Kenapa kamu bohongin aku? Aku ada salah apa sama kamu? " tanya Aileen masih dengan kepala menunduk.
" Hah? Kamu kenapa sih? " tanya Vano yang heran mendengar pertanyaan Aileen.
" Apa ini gara-gara waktu itu? Gara-gara aku menumpahkan makanan ke Jas kamu? " tanya Aileen lagi.
" Kamu ngomong apaan sih? Aku Gak ngerti! " Tanya Vano masih heran dengan Aileen.
" Gara-gara itu, kamu pura-pura baik. Kamu kasih aku harapan, kasih rasa nyaman terus nantinya kamu tinggalin aku gitu aja, Iya! Kamu kenapa jahat banget sama aku? Aku ada salah apa sama kamu? " Tanya Aileen
" Hah? Kamu ngomong apaan sih? Aku jahat sama kamu? Kapan? " Tanya Vano
" Hikss..Hikss..Hikss! " Bukannya menjawab Aileen malah menangis.
Melihat Aileen yang menangis, Vano segera bangun dari tempat duduknya dan menuju Aileen.
" Aileen, sebenarnya kamu kenapa sih? Kenapa bisa ngomong kaya gitu ke aku? Jawab aku! " Tanya Vano sambil menarik lengan Aileen.
" Hiks.. Hikss.. Hikss..! " Aileen masih setia dengan tangisan nya.
" Aileen, Kalau kamu nangis dan gak jawab pernyataan aku, bagaimana aku bisa tau? Aku tanya sekali lagi, Aileen! Kenapa kamu bisa mengatakan kalau aku udah jahat sama kamu, aku dah bohongin kamu? " Tanya Vano sambil memegang kedua pipi Aileen sehingga membuat Aileen mengangkat kepalanya dan menatap Vano.
" Hikss.. Hikss..! " Namun Aileen masih saja menangis.
" Jangan menangis lagi, aku gak suka liatnya! Aku mohon sama kamu, tolong jawab sebenarnya salah aku apa? " Tanya Vano sambil menghapus air mata Aileen dengan jarinya.
" Hiks.. Hiks.. ! Sebenarnya itu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments