Bab 16

Beberapa saat kemudian, mereka bertiga sudah ada disebuah Cafe yang menyediakan Cake Strawberry dan Es krim. Dan setelah sang pemilik dan para pelayan yang di ancaman jangan sampai orang lain tau kalau mereka sedang berada di sana.

" Maaf sudah lama menunggu! Silahkan dinikmati, Tuan - Tuan dan Nona! Ucap sang pelayan yang menyajikan makanan dan segera pergi dari situ.

" Wahh! " Ucap Aileen melihat Cake Strawberry dan Es krim.

" Ayo dimakan! Tadi kamu minta ini kan! " Ucap Vano sambil menatap Aileen.

" Hehehe! Ayo dimakan adek ipar! " Ucap Luis sambil menatap Aileen.

" Uhm! Selamat Makan! " Ucap Aileen

" Emm! Enawk bwanget! " Ucap Aileen sambil makan.

" Telan dulu yang didalam mulut, baru ngomong! " Ucap Vano melihat Aileen makan

" hehehehe! Ini enak banget! " Ucap Aileen

" Ehhh! Tapi kalian kok gak makan? " Ucap

Aileen menatap Vano dan Luis.

" Enggak usah! " Ucap Vano

" Enggak adek ipar! Lihat kamu aja gue dah kenyang kok! Hehehehe! " Ucap Luis

" Beneran nih gak mau? " Tanya Aileen

" Iya! Kamu aja yang makan! " Jawab Vano

" Serius? Ini enak lohh! " Ucap Aileen sambil menyendokkan Cake Strawberry ke mulut Vano.

" Ehhh! Kenapa? " Tanya Vano

" Makan! " Jawab Aileen

" Gak usah gue -- " ucap Vano terpotong karena Aileen memasukkan Cake tersebut ke mulutnya.

" Gimana? Enakkan! " Tanya Aileen setelah memasukkan Cake tersebut ke mulut Vano.

Vano hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Aileen.

" Adek ipar! " Ucap Luis sambil menunjukkan mulutnya.

" Ehhh! Baiklah ini, aaaaa....! " Ucap Aileen sambil memasukkan Cake tersebut kemulut Luis.

" Emmmm! " Ucap Luis

" Gimana? Enakkan! " Tanya Aileen.

" Manis kaya orang -- " ucap Luis terpotong

" Orangnya! " Ucap Vano melanjutkan omongan Luis.

" Benar! " Ucap Luis.

" Ehhhh! " Ucap Aileen dengan wajah yang merah

" Tambah manis! " Ucap Vano

" Apaan? Kuenya? " Tanya Luis.

" Bukan! Tapi orang yang nyuapin! " Jawab Vano sambil menatap Aileen.

" Ehh! Apaan sih?! " Ucap Aileen dengan wajah yang tambah merah

" Ehhh! Kenapa adek ipar? Kamu sakit? " Tanya Luis menatap wajah Aileen yang memerah.

Aileen hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Luis.

" Tapi kenapa wajah kamu merah banget kaya gitu! Hehehehe! " Ucap Luis sambil tertawa menatap Aileen.

Dan wajah Aileen tambah merah lagi.

" Gawat! Manis banget! Bisa bisa gue diabetes liat ini terus! " Ucap Vano dalam hati sambil memalingkan wajahnya.

Beberapa saat kemudian, mereka sudah berada di dalam mobil dan akan segera mengantarkan Aileen pulang.

" Emmm! Vano! " ucap Aileen

" Apa? " tanya Vano

" Vano! " ucap Aileen

" Kenapa? " tanya Vano

" Itu sebenarnya.. ! " ucap Aileen

" Ada apa adek ipar? Kalau ada yang mau diomongin bilang aja langsung! " tanya Luis sambil menyetir mobil

" Iya Luis benar! Dari tadi kamu manggil aku, tapi gak ada kelanjutannya! Ada apa? Bilang aja! Kalau kamu gak bilang mana gue tau mau kamu apa? " Tanya Vano

" Maaf sebelumnya! Sebenarnya, kerjaan aku tuh apa ya? Kok dari kemarin kita jalan jalan terus, kalau pun ke kantor hanya sebentar saja! Aku bingung, makanya aku tanya! " tanya Aileen

" Memang itulah tugas Seorang Sekretaris! Dia mengikuti kemanapun Boss nya pergi! "

jawab Luis sambil menyetir mobil

" Iya benar! Gue kan Boss nya! Terserah gue mau kemana, kapan saja dan dimana saja! Jadi tugas kamu tinggal mengikuti gue aja! Mengerti kan? " Ucap Vano

" Ohh, begitu ya! Enak banget ya! Jadi Seorang Sekretaris! " Ucap Aileen.

" Iya memang begitu! " Ucap Vano

" Hahahaha! " Tawa Luis

" Sebenarnya gak enak jadi Sekretaris! Apalagi kalau Bossnya Vano! Asalkan kamu tau yang sebenarnya adek ipar! Tapi gue gak bisa bilang ini ke kamu! Yang ada gue habis di tangan Vano! " Ucap Luis dalam hati

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***