Ngeles

Tanpa basa-basi aku langsung menggedor pintu kamar mandi itu.

"Puja! kamu didalam?! buka pintunya!" ucapku sedikit keras.

Tidak ada sahutan, suara-suara itu mendadak hilang. Aku semakin kencang menggedor pintu kamar mandi itu.

"Buka pintunya, kamu lagi ngapain di dalem?" teriakku. Saat itu perasaanku benar-benar tidak enak berkecamuk kemana-mana.

Pintu tak kunjung dibuka, disaat bersamaan aku malah mendengar teriakan anak kecil dari kamarku. Astaga! aku baru sadar meninggalkan Ikhsan terlalu lama, tanpa pikir panjang, aku langsung berlari kedalam kamar, aku melihat Ikhsan sedang kesakitan karena terjepit pintu.

"Ya Allah, dedek kenapa sayang, mana yang sakit" aku berusaha menenangkannya. ku lihat tangannya memerah dan terkelupas.

"Cup cup cup, udah jangan nangis lagi sayang... uluuh anak mamah" ucapku sambil menggendong dan menenangkannya. Aku terus menimangnya sampai tangisnya mulai mereda. Aku menggendong Ikhsan keluar, tapi tiba-tiba mas Ilyas datang dari arah pintu depan. Aku tak dapat membendung amarahku lagi.

"Kamu dari mana mas? kenapa anak dibiarin sendiri?!" tanyaku dengan tatapan nyalang.

"Dari rumah ibu, abis ngopi sama ngemil gorengan" jawabnya santai.

"Kenapa Ikhsan kamu tinggal sendirian, kan aku udah titip tadi. ngapa enggak diajak?" tanyaku memberondong.

"Kalau diajak gimana aku mau ngopinya? yang ada dirusuhin terus! lagian kamu tau sendiri ibu gak suka sama Ikhsan!" ucapnya tak kalah pedas.

"Kamu tuh ya sama anak tega banget tau nggak! jahat kamu mas! jahat!" aku tak dapat lagi membendung air mataku. Aku masuk membawa Ikhsan kedalam kamar. Ku tutup pintunya dengan kencang.

"Nangis terus! nangis! dasar gak guna, bisanya cuma nangis aja!" hardiknya dari balik pintu. Setelah itu tak terdengar suaranya lagi, mungkin dia kembali kerumah ibunya. Aku terus meratapi keadaan yang semakin hari semakin membuatku merasa tersiksa. Mas Ilyas benar-benar berubah, aku tak mengenalnya lagi seperti mas Ilyas yang dulu. Aku terus menangis sambil memeluk Ikhsan.

Perasaanku sangat kacau sampai tidak kepikiran soal suara aneh dikamar mandi tadi.

Setelah aku puas menangis, aku mencoba keluar kamar untuk melihat Puja dikamarnya. Aku lihat pintu kamarnya tertutup.

Tok tok tok

"Dek, kamu di dalam? kakak boleh masuk?" tanyaku.

Klek!

Puja membuka pintunya.

"Sini masuk kak" ajaknya. Aku masuk dan duduk dipinggir kasurnya.

"Tadi, kakak denger suara perempuan dikamar mandi, apa itu kamu?" tanyaku tanpa basa-basi.

"Iya" jawabnya santai.

"Ngapain kamu dikamar mandi dek? sama siapa?" tanyaku lagi.

"Ya sendirilah kak, emang sama siapa lagi?!" jawabnya sedikit ketus.

"Tapi kakak tadi denger suara-suara aneh." tanyaku penuh selidik.

"Kakak kalau stress jangan dilampiasin ke aku ngapa sih! apa-apa aku disalahin. Udah berapa kali kakak nuduh aku?!" jawabnya dengan nada tinggi.

"Kamu kok malah ngatain kakak stres? kakak nanya baik-baik loh, terus tadi kakak lihat dikasur kamu ada lingeri merah sama bekas tisu banyak banget, abis ngapain kamu?!" tanyaku.

"Emang urusannya sama kakak apa!? itu urusan aku mau punya lingeri kek mau enggak! kakak enggak usah ikut campur!" jawabnya.

"Masalahnya itu lingeri yang dulu mas Ilyas mau kasih buat kakak! apa jangan-jangan kamu ada main sama mas Ilyas? iya? jawab!" tuduhku.

"Pantesan mas Ilyas marah-marah terus, tiap hari berantem, istrinya stres! sakit jiwa!" ucapnya pedas. Lalu dia mengambil tasnya kemudian berjalan keluar.

"Mau kemana kamu dek, jawab dulu pertanyaan kakak!" tanyaku sambil menahan pergelangan tangannya.

"Terserah aku mau kemana bukan urusan kakak! aku capek kak, baru pulang kerja udah dituduh-tuduh kayak gini, kalau kakak ada masalah jangan bawa-bawa aku dong!" ucapnya sambil melepas kasar tangannya dari cengkramanku. Aku merasa bersalah karena menuduhnya, saat itu aku merasa Puja benar, aku memang terlalu stress jadi berfikir yang tidak-tidak.

"Kakak minta maaf, jangan pergi temenin kakak dek. Kakak enggak punya temen, kakak kesepian dek tolong." aku memohon, karena hanya Puja satu-satunya keluarga yang ku punya. Aku butuh teman untuk berbagi kesedihan.

Dia melunak, dia memelukku erat. begitupun sebaliknya, aku membalas pelukannya.

"Puja juga minta maaf, ini cuma salah faham aja kak, soal lingeri waktu itu Ikhsan yang bawa-bawa ke kamar. Terus aku cobain, enak dipake tidur, aku fikir kalau dipake kakak enggak muat, ya udah Puja pake aja sampe sekarang, aku minta maaf gak bilang ke kakak. Kalau kakak kebertan aku balikin deh." jelasnya.

"Enggak, enggak usah. Kamu pake aja nggak apa-apa, yang penting di pake nya dikamar aja, jangan sampe keluar kamar, gak enak kan kalau sampai dilihat sama mas Ilyas" ucapku.

"Ya enggaklah kak, aku juga tahu batasan kali" jawabnya.

Hari itu aku dan Puja kembali berbaikan, ucapan-ucapan Puja terus aku percayai karena aku merasa tidak mungkin jika dia sampai mengkhianati kakak kandungnya sendiri.

Terpopuler

Comments

doonag1

doonag1

sumpah yahh baca novel ini tuh butuh stok sabar yang tidak terbatas dan lakban biar nih mulut nggak mencaci maki kegoblokan si Ratna...orang berc*nta itu masa nggak tauu suaranya kek gimana mana ada suara pria nya lagi Ooh mungkin Ratna nggak gituh kali yahh dieeem baee jijik sama pasangan lucknut Puja dan Ilyas 🙄🙄🙄🙄

2023-06-17

0

Yantipl shopp

Yantipl shopp

terlalu bodoh kamu Ratna di bohongin berkali kali ama suami dan puja

2023-05-17

0

Risna

Risna

Ilyas dan puja emang sama ajah jahat banget sama ratna

2023-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Awal petaka
2 2
3 3
4 Perubahan mas Ilyas
5 Ngeles
6 6
7 Puja pergi
8 Puja Melahirkan
9 Terbongkar
10 Semakin dalam
11 Pov Puja 1
12 Pov Puja 1
13 12
14 Masa lalu
15 14
16 Lima Puluh Juta
17 16
18 Berlarian dikegelapan malam
19 18
20 Pria bermulut cabe
21 20
22 Rasa dendam
23 Sebelum negara api menyerang
24 Sweetheart
25 Puja Kembali
26 Ungkapan Rasa
27 Pov Puja 2
28 27
29 Galau
30 Berdesir
31 Macan
32 Nervous
33 Calon Mertua
34 Pov Marvel
35 Pov Marvel 2
36 Nikah dadakan
37 SAH
38 Malam Terindah
39 Penganten Anyaran
40 Paksu yang nakal
41 Patah hati kedua
42 Pria Misterius
43 Dadar Guling
44 Puja menikah
45 Kimberly Come Back
46 Kecelakaan
47 Merindu
48 Jangan Pergi Lagi
49 Pov Marvel kilas balik
50 Pov Marvel Kilas Balik 2
51 Baby Boy or Baby girl
52 Kimberly Pulang
53 Marvel vs Sean
54 Ceroboh
55 Bumil Galak
56 Pov Marvel (Ancaman Kimberly)
57 Curhat
58 Bu Amanda
59 Pov Kimberly
60 Pov Marvel (Misi menegangkan)
61 POV AUTHOR (TEGANG)
62 Pov Author (Kimberly menggila)
63 Sean
64 Kimberly Galau
65 Pov Author (Pertama kalinya)
66 Kedatangan Melodi
67 Tertunda
68 khilaf
69 Utun dan Atun
70 You Are Mine, Not Him!
71 Pisang Rebus
72 Tiga pasangan
73 Bimbang
74 Kucing Imut
75 Wisuda
76 I Love You
77 Tidak Rela
78 Di Tolak
79 Di Kurung
80 Pertunangan
81 I Miss You
82 Pengakuan
83 Mulai Ada Celah
84 Serba Salah
85 Merestui
86 Riani
87 Hari Bahagia
88 Berdegup
89 Tongkat Mak Lampir
90 Pengantin Baru
91 Sultan
92 Kelahiran baby A
93 Ravelia G Amstrong
94 Mengikhlaskan
95 Sampai Akhir
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Awal petaka
2
2
3
3
4
Perubahan mas Ilyas
5
Ngeles
6
6
7
Puja pergi
8
Puja Melahirkan
9
Terbongkar
10
Semakin dalam
11
Pov Puja 1
12
Pov Puja 1
13
12
14
Masa lalu
15
14
16
Lima Puluh Juta
17
16
18
Berlarian dikegelapan malam
19
18
20
Pria bermulut cabe
21
20
22
Rasa dendam
23
Sebelum negara api menyerang
24
Sweetheart
25
Puja Kembali
26
Ungkapan Rasa
27
Pov Puja 2
28
27
29
Galau
30
Berdesir
31
Macan
32
Nervous
33
Calon Mertua
34
Pov Marvel
35
Pov Marvel 2
36
Nikah dadakan
37
SAH
38
Malam Terindah
39
Penganten Anyaran
40
Paksu yang nakal
41
Patah hati kedua
42
Pria Misterius
43
Dadar Guling
44
Puja menikah
45
Kimberly Come Back
46
Kecelakaan
47
Merindu
48
Jangan Pergi Lagi
49
Pov Marvel kilas balik
50
Pov Marvel Kilas Balik 2
51
Baby Boy or Baby girl
52
Kimberly Pulang
53
Marvel vs Sean
54
Ceroboh
55
Bumil Galak
56
Pov Marvel (Ancaman Kimberly)
57
Curhat
58
Bu Amanda
59
Pov Kimberly
60
Pov Marvel (Misi menegangkan)
61
POV AUTHOR (TEGANG)
62
Pov Author (Kimberly menggila)
63
Sean
64
Kimberly Galau
65
Pov Author (Pertama kalinya)
66
Kedatangan Melodi
67
Tertunda
68
khilaf
69
Utun dan Atun
70
You Are Mine, Not Him!
71
Pisang Rebus
72
Tiga pasangan
73
Bimbang
74
Kucing Imut
75
Wisuda
76
I Love You
77
Tidak Rela
78
Di Tolak
79
Di Kurung
80
Pertunangan
81
I Miss You
82
Pengakuan
83
Mulai Ada Celah
84
Serba Salah
85
Merestui
86
Riani
87
Hari Bahagia
88
Berdegup
89
Tongkat Mak Lampir
90
Pengantin Baru
91
Sultan
92
Kelahiran baby A
93
Ravelia G Amstrong
94
Mengikhlaskan
95
Sampai Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!