Aakkhh!! Aku memekik kesakitan. Sepertinya air ketubanku sudah pecah, karena aku merasakan ada air yang merembes di kakiku.
"Dek,tolong... tolong kakak dek, perut kakak sakit" aku berteriak meminta pertolongan pada Puja. Tapi pintunya belum juga terbuka.
"Dek, tolong kakak dek, perut kakak sakit kayaknya mau lahiran!" aku kembali berteriak meminta pertolongan sambil menggedor-gedor pintu kamar Puja. Entah apa yang sedang dilakukan Puja di dalam, sekian menit menunggu tak kunjung membuka pintunya.
10 menit kemudian, Puja baru membuka pintu kamarnya, aku sedikit merasa heran dengan rambutnya yang berantakan dan juga banyaknya bercak merah dilehernya itu yang terlihat seperti bekas hisap*n. Namun karena rasa sakit yang terus mendera mengalihkannya pada situasi darurat saat ini. Aku meminta Puja untuk membantuku, namun tiba-tiba mas Ilyas datang dari arah ruang tamu.
"Sayang, kamu kenapa? mau lahiran ya?" wajahnya terlihat sangat khawatir saat itu. Tapi mataku malah menangkap satu kejanggalan.
'Kenapa mas Ilyas memakai baju terbalik?' batinku.
Namun rasa yang sakit terus menyerang membuatku tak menghiraukan kejanggalan-kejanggalan itu. Sampai pada akhirnya malam itu aku dilarikan kerumah sakit terdekat. Alhamdulillah aku melahirkan secara normal, aku dan bayiku selamat tanpa kendala apapun. Bayiku berjenis kelamin laki-laki, dia sangat tampan seperti mas Ilyas. Bayi lelakiku itu ku beri nama Ikhsan. Aku sangat bersyukur atas kelahiran Ikhsan, aku merasa sangat bahagia.
Karena kesibukanku mengurus baby Ikhsan, aku sampai terlupa dengan kejadian malam itu saat aku mendengar suara-suara aneh dari kamar Puja. Saat ada kesempatan, aku langsung menanyakannya pada Puja.
"Dek, kakak boleh masuk?" tanyaku saat melihat Puja sedang rebahan dikasurnya.
"Iya boleh kak, sini masuk aja" katanya.
"Em, ini sebenarny kakak mau tanya soal kejadian waktu malam-malam saat kontraksi mau melahirkan." ucapku sedikir ragu.
"Iya, emang ada kejadian apa kak?" tanya puja.
"Malam itu kakak dengar suara ******* dari kamar kamu dek, terus kakak juga lihat banya bercak merah dileher kamu, apa kamu ngelakui....?"ucapanku mengambang di udara, sementara wajah Puja terlihat memerah.
"Maksud kakak apa sih? kakak nuduh aku berbuat yang enggak-enggak?! Kok kakak jahat banget sih!" ucapnya sedikit ngegas.
"Eh, enggak dek, kakak cuma mau mastiin, kalau kamu enggak salah ya tinggal jawab aja dek" kataku.
"Itu.... Puja nonton drakor terus ada adegan ranjangnya, puja enggak tahu kalau bakal ada adegan begitunya, terus ketiduran lupa matiin sama ngecilin volumenya. Kalau soal bercak merah, itu Puja habis kerokan kak, Puja masuk angin." jelasnya.
"Kamu enggak lagi bohong sama kakak kan?". tanyaku memastikan.
"Kakak kenapa sih sama adek sendiri curigaan! Kakak udah gak sayang sama aku? ya udah aku keluar aja dari rumah ini!" ancamnya.
Aku kaget dengan respon Puja.
"Enggak gitu dek, kakak minta maaf ya, kakak cuma enggak mau Puja terjerumus ke jalan yang salah" ucapku sambil membawanya kepelukanku.
"Kakak sayang kok sama Puja, sayaaang banget" ucapku.
Saat itu aku merasa sangat bersalah pada Puja, aku merasa sudah menuduhnya tanpa bukti dan aku merasa jadi kakak yang jahat. Aku sangat menyayanginya jadi memepercayai ucapannya begitu saja. Dan mungkin karena rasa sayangku yang terlampau besar padanya, Puja memanfaatkannya untuk berselingkuh dengan mas Ilyas dibelakangku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
doonag1
sumpah A nyesek banget bacanya 😭😭😭
2023-05-17
0
Yantipl shopp
Geleng2 kepala kelakuan puja🤧🤧
2023-05-16
0
Risna
pujaa pujaa kek gak ada laki laki lain saja
2023-03-02
0