Aku mengikuti langkah kaki pria tinggi dan tampan tapi eror ini dengan malas menuju ke depan pintu rumah ku. Bagaimana tidak? mana ada yang baru bertemu belum ada satu jam lalu datang ke rumah dan melamar. Tapi bagaimana lagi, mau cari dimana aku uang seratus juta dalam waktu dua jam.
"Permisi!" ucap nya sambil mengetuk pintu rumah ku yang sudah terbuka.
Dari dalam terdengar sahutan suara seorang lelaki yang sangat merdu seperti penyanyi terkenal bernama Hamdan ATT itu. Aku makin ciut, bagaimana menjelaskan nya pada ayah jika dia mengatakan aku harus menikah karena merusak mobil seseorang.
"Iya!" sahut ayah.
Ayah ku terlihat kaget, dia bahkan menoleh ke arah ku yang sengaja bersembunyi di belakang pria ini.
"Nai, ada apa? siapa tuan ini?" tanya ayah ku bingung.
Aku maju beberapa langkah memposisikan berdiri ku di samping ayah mu.
"Ayah, ini tu..." aku berhenti bicara ketika mata pria itu memicing padaku.
"Saya Samuel ayah, saya kesini ingin menyampaikan hal penting, tentang hubungan saya dengan putri ayah!" jelasnya sambil tersenyum.
Aku sampai melongo melihatnya, ternyata saat dia tersenyum. Wajahnya jadi sangat tampan. Tapi lamunan ku langsung pudar, ketika ayah menyenggol bahu ku dan meminta kami untuk masuk ke dalam rumah.
"Mari masuk, kita bicara di dalam!" seru ayah karena memang beberapa tetangga sudah keluar dari rumah dan memandang ke arah rumah ku.
Bagaimana tidak, sebelum nya tidak pernah ada mobil yang terparkir di depan rumah ku. Saudara ayah dan ibu tidak ada yang punya mobil karena mereka juga hanya petani atau guru saja.
Aku masuk ke dalam dan ayah ku mempersilahkan pria itu untuk duduk. Saat aku duduk ayah malah memukul lengan ku pelan.
"Eh, Nai! bikin minum dulu!" seru ayah.
Aku langsung bangkit dan masuk ke dalam, melangkahkan kakiku menuju dapur. Aku meraih dua cangkir lalu membuatkan kopi hitam. Tidak tahu dia akan menyukai nya atau tidak, tapi pasti ayah ku menyukainya. Kopi hitam yang tidak terlalu manis. Karena saat ayah melihat ku, maka rasanya pasti jadi manis.
Aku sengaja membuat minuman ini dengan secepat kilat, aku tak mau melewatkan perbincangan apa yang sedang di bicarakan pria tampan eror itu dengan ayah ku yang lugu dan baik hati itu.
"Silahkan di minum!" ucap ku se ramah mungkin sambil meletakkan cangkir berisi kopi hitam di depan pria yang bernama Samuel ini. Sekilas memang mirip Samuel Rizal sih, tapi versi putih dan bibir nya tidak setebal Samuel Rizal.
Aku segera menggelengkan kepala ku, mikir apa sih aku?
"Jadi kalian sudah pacaran selama empat bulan, kenapa kamu gak pernah cerita atau mengenalkan Samuel pada ayah, Nai?" tanya ayah ku tiba-tiba.
Dan tentu saja pertanyaan ayah ku itu membuat ku kaget bukan kepalang. Aku hampir saja menjatuhkan nampan yang aku pegang karena terkejut.
"Pacaran, si... siapa?" tanya ku kikuk.
"Sayang sudahlah, aku sudah menceritakan semuanya sama ayah. Kamu memang tidak mau hubungan kita di publish dulu karena kamu masih malu kan?" tanya pria itu dengan tatapan tajam nya padaku.
Aku merinding ketika melihat wajahnya itu, meskipun bibirnya tersenyum tapi terlihat kalau dia memang sedang menggertak ku.
Aku menggaruk tengkuk ku yang sebenarnya tidak terasa gatal. Yang benar saja, kebohongan apalagi, empat bulan pacaran itu bukan waktu yang lama kalau memutuskan untuk menikah, lagipula aku tidak tahu apapun tentang dia. Bagaimana kalau setelah dia pergi, ayah dan ibu bertanya padaku? mau jawab apa aku.
"Tapi hubungan kalian ini masih baru, dan Naira masih 20 tahun. Ayah rasa keputusan untuk menikah ini terlalu cepat!" tegas ayah ku.
Dan aku tersenyum lega saat ayah mengatakan hal itu.
"Saya tahu ayah mungkin ini terlalu cepat, tapi kesehatan kakek saya sedang tidak baik. Dan dia ingin saya segera menikah. Kakek sangat menyukai Naira, saat pertama kali bertemu dengan Naira, kakek yakin dia adalah gadis yang tepat untuk saya, tidak ada gadis lain yang lebih pantas dan baik selain Naira!" ucap Samuel membuat ayah ku seperti nya terharu.
Aku mengerutkan kening ku.
'Bagaimana ini, mulut pria ini benar-benar manis. Hadeuh, sekilo gula kalah tuh sama manis nya mulut dia!' batin ku yang mulai ketar-ketir menunggu apa yang akan di putuskan oleh ayah ku.
"Baiklah, apakah boleh ayah bertemu dengan kedua orang tua mu dulu. Sebelum pernikahan ini terjadi?" tanya ayah ku yang langsung membuat ku tersedak angin.
"Uhuukk uhuukk!"
"Kamu kenapa Nai?" tanya ayah dengan cepat.
"Seperti yang saya katakan tadi, kakek saya sedang sakit dan sedang berobat keluar negri. Dan kedua orang tua saya sedang menemani kakek di sana. Tapi jika ayah setuju, mereka akan kembali sebentar untuk menghadiri pernikahan saya dengan Naira." jelasnya panjang lebar.
Aku tahu itu hanya alasan nya saja. Aku jadi ikut penasaran kenapa juga dia seperti sangat dan harus menikah secepatnya begini. Jangan-jangan seperti di film-film, dia harus menikah untuk mendapatkan harta warisan. Dan jika sudah dapat maka dia akan segera menceraikan aku. Jadi janda muda dong aku!
"Saya sangat mencintai putri ayah, dia adalah gadis yang sangat berarti dalam hidup saya, gadis sederhana dan baik. Saya bersyukur telah bertemu dengan nya!" sambung nya lagi.
'Aku sih no ya, harusnya menu hari ini jangan ayam geprek. Kalau gak beli ayam geprek mana ketemu aku sama dia!' batin ku lagi.
Aku menoleh ke arah ayah ku lagi, dan seperti nya lagi-lagi dia terpengaruh dan terharu pada ucapan pria kaya ini.
"Ayah belum bisa mengambil keputusan sekarang nak Samuel, ayah harus bicara pada ibunya Naira dulu. Karena pernikahan bukanlah hal yang main-main. Pernikahan adalah suatu hal yang sifatnya sakral, pertanggungjawaban dunia dan akhirat, bukan hanya mengucap janji pada pasangan tapi juga pada Tuhan. Hubungan yang akan menyatukan dua insan sampai maut memisahkan. Hanya maut yang bisa memisahkan!" ucap ayah memberikan penjelasan pada Samuel.
Aku melihat ekspresi Samuel berubah ketika ayah mengatakan kalimat-kalimat yang saat aku mendengar nya pun aku jadi gemetaran. Seperti reaksi ku dan pria itu sama, dia juga terlihat gemetar. Sikapnya yang sedari tadi tenang berubah menjadi gugup. Bahkan aku melihat pelipisnya mulai berkeringat. Apakah dia tersentuh karena apa yang ayah katakan pada kami ini? tapi kurasa tidak. Dia bahkan bisa menciptakan kebohongan yang luar biasa tentang hubungan kami. Kurasa pria ini memang hanya menganggap pernikahan ini sesuatu tidak terlalu berarti demi mencapai tujuannya, yang aku tak tahu apa itu.
***
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Ai Maryami
walah walah gimana ceritanya itu
2024-07-20
1
Soraya
boleh jg lanjut thor
2022-09-16
2
Henny Kesumawati
🙂😗
2022-08-30
0