Aku langsung membulat kan mataku lagi. Aku rasa aku tidak salah dengar, tapi ini juga tidak mungkin kan?
"Ck... kenapa kamu selalu melotot saat melihat saya?" tanya nya mengeluh sambil menarik dirinya dan membuatku menghela nafas lega.
Tapi tunggu dulu, dia bilang menikah dengannya.
"Tu..tuan yang anda bilang apa tadi?" tanya ku memastikan apa yang aku dengar itu tidak salah.
"Menikah dengan ku, kalau tidak kamu harus bayar seratus juta dalam waktu dua belas jam!" serunya tegas.
"Tu.. tuan, jangan bercanda. Mana ada yang seperti itu. Saya lebih baik jadi pelayan...!"
"Apa maksud mu berkata seperti itu? kamu lebih memilih menjadi pelayan daripada menikah dengan ku?" tanya nya dan ekspresi nya sangat menyeramkan.
"Bu.. bukan begitu!" sanggah ku takut.
"Kalau begitu tunjukkan dimana rumah mu, aku akan melamar mu pada kedua orang tua mu!" ucap nya lagi dan aku lagi-lagi membulatkan mata.
"Ck... bisa tidak jangan melotot begitu?" keluhnya padaku.
"Tapi tuan, tapi saya...!"
"Mau menikah denganku atau bayar seratus juta, aku rasa aku berubah pikiran. Tidak dalam dua belas jam, tapi dalam dua jam!" serunya.
Rahang ku nyaris jatuh, yang benar saja. Dalam dua belas jam saja aku bingung bagaimana mengumpulkan uang sebanyak itu, ini malah di diskon waktunya jadi dua jam. Kenapa bukan uang ganti ruginya yang di diskon?
Lagian kenapa juga pria tampan dan kaya seperti dia ingin menikah dengan ku. Kami bahkan batu bertemu hari ini. Aku jadi curiga, jangan-jangan dia ini sindikat perdagangan manusia. Pura-pura menikahi wanita polos seperti aku lalu menjual ku ke luar negeri. Aku bergidik dengan pemikiran ku sendiri.
"Aku tidak suka bertele-tele, sebutkan alamat rumah mu pada pak Urip sekarang!" bentak pria itu lagi.
'Bisa jantungan aku kalau di bentak terus begini!' keluh ku dalam hati.
"Itu pak, di jalan Kahuripan, gang Marmut!" ucap ku pelan.
"Hei, kamu tahu kan pak Urip itu sudah berumur, bicaralah dengan suara yang bisa dia dengar!" protes pria ini.
"Jalan Kahuripan, gang Marmut pak!" teriakku membuat pria di sebelahku ini menutup telinganya.
"Oh ****, yang benar saja. Kamu ini tidak normal ya?" tanya nya kesal padaku.
'Ih, salah lagi. Tadi pelan salah, sekarang keras tambah salah lagi!' omel ku dalam hati.
"Pak Urip tahu alamat itu?" tanya nya terdengar sangat sopan. Seperti nya dia sangat menghormati supir tua nya itu.
Aku melihat pak Urip mengangguk kan kepalanya beberapa kali.
"Tahu tuan, kita harus putar balik, alamat itu tidak jauh dari tempat awal tadi!" jelas supir berkaca mata itu.
Pak Urip benar-benar putar balik, apakah ini serius? dia benar-benar akan menemui ayah dan ibuku? dan menikah? mana bisa seperti ini. Biar gadis sederhana tapi aku kan juga punya pernikahan impian ku sendiri, menikah dengan lelaki yang aku cintai dan mencintai ku. Mana bisa begini. Tapi dari mana juga aku bisa mencari uang sebanyak itu.
Samuel Virendra POV
Gadis di sebelah ku ini terlihat sangat gelisah, aku bahkan tidak tahu siapa namanya. Tapi aku sekarang sedang menuju ke rumahnya untuk melamarnya.
Benar, aku akan melamar gadis ini. Aku akan menikah dengan nya, tapi bukan pernikahan pada umumnya. Ini hanyalah pernikahan kontrak, untuk membatalkan perjodohan ku dengan Natasha, wanita yang di jodohkan orang tua ku padaku.
Aku tidak bisa menerima perjodohan itu meskipun itu adalah pilihan orang tua ku. Karena di luar negeri sana, kekasih ku sedang meraih mimpinya menjadi designer terkenal Dan aku juga masih sangat mencintai nya. Namanya Caren, dia adalah wanita yang sudah menjadi kekasih ku selama lebih dari tiga tahun. Kedua orang tuaku tidak menyukai nya karena dia terlalu modern, dan tidak begitu perduli pada adat istiadat dan sebagainya. Aku juga sama, aku juga tidak terlalu suka dengan pemikiran kolot kedua orang tuaku. Tapi aku juga menghormati hal itu.
Ibu dan ayah ku memaksaku untuk menikah jika tidak ingin perjodohan yang juga di atur oleh kakek ku ini terjadi. Aku sudah menghubungi Caren, tapi dia belum siap untuk menikah. Dia membujukku dan aku tidak bisa untuk menolak permintaan nya.
Dan tadi pagi, ketika akan bertemu dengan seorang rekan kerja di sebuah Coffee shop, Jessy mantan pacar ku dulu kembali menghampiri ku dan meminta kembali padaku. Rasanya malas sekali meladeni nya, tapi karena dia juga dekat dengan keluarga ku, aku tak bisa kasar padanya.
Aku melihat seorang gadis dari kejauhan memarkir kan sepedanya dan dengan semangat masuk ke dalam restoran. Aku melihat dia keluar membawa bungkusan berwarna putih, aku tidak sengaja melihatnya. Tapi aku tertarik untuk merekamnya karena dia terlihat kesulitan saat mengeluarkan sepedanya yang terhimpit dua buah motor di sisi kiri dan kanan.
Dia berhasil mengeluarkan sepeda nya tapi motor yang ada di sebelah kiri malah jatuh dan menimpa mobil ku. Aku segera bangun dari duduk ku. Mobil itu baru ku beli satu Minggu yang lalu.
"Yang benar saja!" gumam ku kesal.
Tapi saat tak ada satu orang pun melihat kejadian itu, dia malah menghampiri mobil ku dan bicara pada pak Urip, supir kepercayaan ku.
Aku jadi punya ide untuk menyelesaikan masalah ku dan masalah gadis itu. Aku menghentikan merekam dan menghampiri nya, sialnya saat keluar dari Coffee shop, Diandra kembali menghampiri ku. Seperti nya dia sengaja menungguku.
Samuel Virendra POV end
Beberapa saat kemudian mobil yang kami tumpangi berhenti tepat di rumah bercat kuning kunyit, dan itu adalah rumah ayah ku. Aku berharap ayah dan ibu tidak ada di rumah. Tapi sialnya pintu rumah malah terbuka. Pasti ada orang di dalam kan.
Aku makin gemetar saat akan turun dari mobil, jika pria ini mengatakan aku telah membuat mobilnya rusak, ibu ku pasti akan mengusir ku dari rumah. Meskipun dia akan mencari ku lagi setelah itu.
"Tunggu!" ucap pria itu dan aku segera berhenti.
"Tuan berubah pikiran ya? baguslah tuan, bagaimana kalau saya jadi pelayan tuan sa...!"
"Siapa namamu?" tanya nya lalu memalingkan wajah nya dan kembali menatap ponselnya.
'Ih, aku kira dia berubah pikiran!' keluh ku dalam hati.
"Naira tuan!" sahut ku malas.
"Nama lengkap!" seru nya.
"Naira putri tuan!" jawab ku lagi.
"Aku Samuel Virendra, akan sangat aneh jika kita akan menikah tapi tidak saling tahu nama lengkap kita, ayo masuk!" ucap nya lalu berjalan mendahului aku menuju ke arah teras rumah.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
himawatidewi satyawira
waduuhhh...sakti bnr si sam...bel (maaf othor 🙏)...istri kontrak lain, pacar beda, yng dijodohin lain lg...
2022-12-14
1
sasip
jiah, dia tersungging.. eh tersinggung.. 🤭
2022-10-03
2
༺❥ⁿᵃᵃꨄ۵᭄
galak bnr sih bang, entr jatuh hati kau baru tau rasa,,,
denda nya ngeri amat sih bang?? gk tau ap jaman sekrng susah cri duit, lah abng horang kaya mobil lecet dikit dh maen denda aj..
2022-08-13
2